UMUM DASAR SOP LPSE BIRO SARPRAS

DAERAH SUMATERA SELATAN BIRO SARANA DAN PRASARANA STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR SOP BIDANG PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA POLDA SUMSEL BAB I PENDAHULUAN

1. UMUM

a. Biro Sarpras secara umum bertugas sebagai fungsi pembinaan bidang sarana dan prasarana di satker Mapolda dan satker wilayah yang meliputi perbekalan umum BMP, perlengkapan mesin kantor fasilitas jasa dan kontruksi, adminstrasi tanah, peralatan angkutan, senmu dan alsus, SIMAK BMN, LPSE, pemeliharaan dan perbaikan, inventory dan pergudangan; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan program kerja, transpormasi Polri dalam meningkat pelayanan publik untuk meningkatkan polri yang mandiri, profesional dan di percaya masyarakat, maka perlu adanya standar operasi dan prosedur bidang pelayanan baik tingkat pusat maupun tingkat ke wilayah yang transparan dan akuntabel; c. fungsi standar operasi dan prosedur di bidang pelayanan baik untuk tingkat pusat maupun kewilayahan dalam upaya mewujudkan pelayanan kepada anggota Polri dan pns yang prosedural, cepat, murah, terjangkau dan terukur serta dapat di pertanggung jawabkan.

2. DASAR

a. Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Surat Sdelog Kapolri No.Pol : B 833 III 2005 Sdelog tanggal 29 Maret 2005 tentang penghapusan amunisi; c. Surat Telegram Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.Pol : ST 1191 XI 2005 tanggal 24 November 2005 tentang pengajuan usul penghapusan agar lebih selektif dan minimal berusia pakai dua belas tahun; d. Surat Sdelog Kapolri No.Pol : B 514 V 2006 Sdelog tanggal 16 Mei 2006 tentang petunjuk senjata api hilan, yang di TPTGR ditentukan; e. Surat Kapolri No.Pol : B 592 VI 2006 Sdelog tanggal 05 Juni 2006 tentang senjata api yang hilang TPTGR; f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun 2006 tentang pengelolaan BMN BMD; g. Perkap No 15 Tahun 2007 Tanggal 17 Agustus 2007 tentang Naskah Dinas Dilingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96 PMK.06 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan pemindah tanganan Barang Milik Negara; i. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah; j. Peraturan Menteri Pekejaan Umum Nomor : 45 PRT M 2007 tentang pedoman tehnisi pelaksanaan pembangunan Gedung Negara; k. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 31 KM.6 2008 tanggal 19 Juni 2008 tentang pelimpahan sebagian Wewenang Pengelolaan Barang Milik Negara kepada Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan negara untuk dan atas nama Menteri Keuangan Mendatangani Surat dan atau Keputusan Menteri Keuangan; l. Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.Pol : Skep 348 VIII 2008 tanggal 21 Agustus 2008 tentang Pelimpahan Wewenang Kapolri Kepada Para Kapolda untuk dan atas nama Kapolri Mengusulkan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan pemindah tanganan Barang Milik Negara Di Lingkungan Polri Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang; m. Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tentang Organisasi dan Prosedur Polri di tingkat Polda; n. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2011 tanggal 28 November 2011 tentang Ada pertanggung jawaban Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia; o. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 191 PMK.05 2011 tentang sistem akuntansi Hibah. Program ke II Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi Polri RBP Polri Nomor 1 pembuatan Standar Operational Procedure SOP ; p. Peraturan Pemeritah Nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran pensertifikatan tanah; q. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1999 tentang pensertifikatan tanah sertifikasi; r. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang pensertifikatan tanah biaya; s. Surat Kapolri Nomor : B 4724 XII 2010 Sarpras tanggal 31 Desember 2010 tentang pensertifikatan tanah Polri.

3. MAKSUD DAN TUJUAN