Arah Kebijakan PERUMAHAN dan PERMUKIMAN

8. Meningkatnya cakupan pelayanan prasarana sanitasi di pedesaan, dan meningkatnya aksesibilitas masyarakat pedesaan dan derah terpencil terhadap sarana sanitasi dasar. 9. Meningkatnya volume sampah yang dapat terangkut di kawasan perkotaan, serta meningkatnya kinerja pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. 10. Terwujudnya kerja sama antar-daerah dalam pengelolaan persampahan. 11. Meningkatnya peran serta swasta dalam pembangunan dan pengelolaan sampah. 12. Berkembangnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan sarana persampahan dan drainase. 13. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS. 14. Meningkatnya kinerja dan sumber daya manusia aparat pengelola sampah dan drainase. 15. Meningkatnya pengembangan fungsi saluran drainase sebagai pematus air hujan, sehingga dapat mengurangi luasan daerah genangan. 16. Terkendalinya pertumbuhan kota metropolitan dan kota-kota besar lainnya dalam suatu sistem wilayah pembangunan metropolitan yang nyaman dan efisien untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. 17. Berkurangnya disparitas pembangunan antar-kabupatenkota, dan juga antara desa-kota. 18. Meningkatnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar-wilayah perkotaan dan pedesaan yang sinergis dan saling menguntungkan, dan berkeadilan. 19. Terciptanya sistem pengembangan wilayah kota-kota kecil dan menengah yang semakin terintegrasi.

3. Arah Kebijakan

Untuk mewujudkan sasaran tersebut, pembangunan perumahan dan permukiman dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan: 1. Meningkatkan penyediaan hunian rumah sederhana sehat, rumah susun sederhana sewa dengan melibatkan semua stakeholders. 2. Mendorong pembangunan perumahan yang bertumpu pada kemandirian swadaya kelompok masyarakat. 3. Menyusun dan mengembangkan pola subsidi baru pembangunan perumahan Yang tepat yang tepat sasaran. 4. Mengembangkan teknologi pembangunan bidang perumahan dan permukiman yang tepat guna dengan harga terjangkau. 5. Meningkatkan peran serta seluruh pemangku kepentingan stakeholder untuk mencapai sasaran cakupan pelayanan air minum di perkotaan dan pedesaan, serta pengendalian kebocoran penyaluran air minum. 6. Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air minum 7. Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah di perkotaan dan pedesaan. 8. Meningkatkan peran serta dan seluruh potensi masyarakat, serta usaha swasta, dalam pelestarian sumber air, serta pemeliharaan dan pengelolaan sarana air minum dan air limbah. 9. Mendorong terwujudnya sistem pembuangan air limbah terpusat di perkotaan. 10. Meningkatkan cakupan pelayanan sarana sanitasi dasar di pedesaan, terutama untuk penduduk miskin. 11. Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan sampah melalui kerja sama dengan mitra swasta. 12. Meningkatkan peran serta dan seluruh potensi masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan sarana persampahan dan drainase, termasuk mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan persampahan. 13. Meningkatkan keseimbangan pertumbuhan pembangunan antar-kota metropolitan, besar, menengah, dan kecil dengan meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi forward and backward linkages. 14. Percepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah agar menjadi motor penggerak pembangunan wilayah-wilayah sekitarnya. 15. Mengendalikan pertumbuhan kota metropolitan dan kota–kota besar lainnya dalam suatu sistem wilayah pembangunan metropolitan yang padu, nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan pembangunan yang berkelanjutan.

4. Program