Metodologi Penelitian T1 672009070 Full text

4 untuk rutinitas, struktur data, kelas objek, dan variabel. Dalam beberapa kasus lain, terutama untuk SOAP dan RESTservice , API datang hanya sebagai komponen panggilan jarak jauh untuk mengakses API [12]. REST disebut juga RESTful services adalah perangkat lunak yang didesain dengan penekanan pada kesederhanaan, skalabilitas, serta kegunaan. REST adalah sebuah gaya arsitektur ketika digunakan dalam aplikasi HTTP yang memanfaatkan fitur yang ada pada HTTP URl, kode respon, dan permintaan metode GET, POST, PUT dan DELETE untuk bekerja pada pengguna API yang coba untuk dilakukan. Keuntungan utama web service REST yaitu: 1 Lightweigt , tidak membutuhkan XML markup tambahan; 2 Hasilnya dapat dibaca dengan mudah oleh manusia human readable result; 3 Mudah untuk dikembangkan, tidak membutuhkan toolkit [13]. Arsitektur RESTful API ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1.Arsitektur RESTful API [13] Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa data dari aplikasi client, yang dapat berupa XML, terhubung pada network dengan aplikasi HTTP yang memiliki fitur metode GET, POST, PUT dan DELETE untuk dapat mengakses resources yang tersedia di Web Service .

3. Metodologi Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur maupun aturan yang berlaku. Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya [14]. Tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 Tahapan Penelitian Pada Gambar 1 menunjukkan tahap pertama dalam tahapan penelitian ini adalah tahap persiapan, yaitu menyusun instrumen pengumpulan data dengan metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mencari teorimetode yang sudah dilakukan oleh orang sebelumnya yang relevan dengan topik untuk mendukung penelitian ini. Tahap kedua penelitian adalah pengumpulan data dan kebutuhan user , yaitu mengumpulkan data primer dengan instrumen pengumpulan data berupa observasi dan wawancara terhadap pihak Reog’r mengenai kebutuhan aplikasi 5 sosialisasi kesenian reog dan juga data sekunder berupa data paguyuban kesenian reog dari organisasi Reog’r dan teori-teori penunjang yang didapat dari buku maupun internet. Hasil observasi dan wawancara terhadap ketua Reog’r didapat kebutuhan sistem yaitu menyediakan informasi setiap paguyuban seni reog yang berada di Kota Salatiga meliputi nama, ketua, alamat dan lokasinya pada peta, nomer telepon, jadwal pentas dan lokasinya pada peta, dokumentasi foto dan video, serta komentar masyarakat terhadap paguyuban reog. Tahap ketiga penelitian adalah pengembangan aplikasi, spesifikasi kebutuhan sistem hasil dari tahap kedua menjadi acuan untuk pengembangan aplikasi. Pengembangan aplikasi menggunakan metode prototype . Model prototype adalah proses untuk membangun sebuah model sebuah sistem, berdasarkan pada kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan secara jelas detail input , proses, ataupun output [15]. Proses-proses dalam metode prototype ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 2 Bagan Prototype Model [14] Tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model yaitu: 1 Analisis Kebutuhan: Pihak developer mengumpulkan seluruh kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi ini, pertama adalah masyarakat sebagai client yang dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: a Client dapat mengekases informasi mengenai apa itu reog, latar sejarah dan struktur pertunjukannya; b Client dapat melihat profil paguyuban reog meliputi nama paguyuban, ketua, alamat dan petanya, nomer telepon, foto, video, jadwal pentas; c Client dapat membagikan jadwal pentas ke facebook ; dan d Client dapat mengomentari pada paguyuban yang dipilih. Sedangkan pengguna sistem kedua adalah pengurus organisasi Reogr sebagai admin yang dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: a Admin dapat melakukan aktivitas melihat, menambah, mengedit dan menghapus paguyuban; b Admin dapat melakukan aktivitas melihat album foto, menambah dan menghapus foto; c Admin dapat melakukan aktivitas melihat album video, menambah dan menghapus video; d Admin dapat melakukan aktivitas melihat, mencari, menambah, mengedit dan menghapus jadwal; dan e Admin dapat melakukan aktivitas melihat, mencari dan menghapus komen. Hardware dan software yang akan digunakan untuk membangun sistem ini memiliki spesifikasi: a Prosesor Intel Core 2 Duo 2.1 Ghz, Operating System Windows 7 32-bit, RAM 2 GB, Hard Disk 80 GB, VGA 512 MB; b Software StarUML dan Microsoft Office Visio 6 2007 untuk menggambar rancangan sistem; c Software Eclipse 4.2.0 Juno dan JDK 7 untuk penulisan kode program aplikasi mobile , d Adobe Photoshop CS 2 untuk mendesain grafis sistem, e Software Xampp untuk pengembangan webserver, dan f Samsung Galaxy Wonder GT-I8150 yang didukung operating system Android versi 4.1.2 untuk menjalankan aplikasi mobile ; 2 Perancangan Sistem: Merancang sistem dimulai dengan membuat gambaran sementara dari sistem meliputi konten apa saja yang akan ada dalam sistem beserta alur kerjanya menggunakan Unified Modelling Language UML . UML merupakan satu kumpulan konvensi permodelan yang digunakan untuk menentukan dan menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek [16]. Dalam penelitian ini menggunakan use case diagram sistem yang ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Use Case Diagram Sistem Pada Gambar 3 menunjukkan sistem memiliki dua pengguna yaitu administrator dan client . Administrator memiliki kemampuan untuk manajemen data yang terdiri dari kelola paguyuban, kelola foto, kelola video, kelola jadwal pentas dan kelola komentar. Sedangkan client memiliki kemampuan meliputi pencarian paguyuban, lihat paguyuban, share acara dan komentari paguyuban. Informasi yang didapat dari proses lihat paguyuban meliputi profil dan lokasi pada peta, foto, video, jadwal acara dan lokasi pada peta dan komentar. Kemudian Class diagram sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5. 7 Gambar 5 Class Diagram Sistem Class Diagram pada Gambar 5 menunjukkan sistem memiliki kelas model meliputi kelas LoginForm , kelas Users , kelas Paguyuban, kelas Kegiatan, kelas Photo , kelas Video dan kelas Comment . Kelas Paguyuban memiliki relasi one to many dengan kelas Photo, Kelas Video, kelas Kegiatan dan kelas Comment . Selain itu kelas Users memiliki relasi one to one dengan kelas Comment dan relasi one to one dengan LoginForm . Setiap kelas model dikelola kelas controller meliputi kelas LoginForm dengan kelas SiteController , kelas Users dengan kelas UsersController , kelas Paguyuban dengan kelas PaguyubanController , kelas Kegiatan dengan kelas KegiatanController , kelas Photo dengan kelas PhotoController , kelas Video dengan VideoController dan kelas Comment dengan kelas CommentController . Selain itu terdapat kelas JsonController yang menyediakan kebutuhan data untuk aplikasi client dalam bentuk JSON . Aplikasi client memiliki sembilan kelas activity yang saling berhubungan meliputi kelas MainActivity , kelas ApaituReogActivity , kelas PaguyubanListActivity , kelas PaguyubanDetailActivity , kelas KegiatanListActivity, kelas KegiatanDetailActivity, kelas PlaceMapActivity , kelas UserLoginActivity , dan kelas UserRegistrationActivity . Deployment diagram sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6. 8 Gambar 6 Deployment Diagram Sistem Deployment Diagram pada Gambar 3.21 menggambarkan webserver sebagai hosting untuk menjalankan basis data MySQL , aplikasi admin, dan layanan data JSON . Webserver tersebut dapat diakses oleh admin melalui perangkat desktop dan oleh client melalui perangkat Android. Untuk dapat mengakses aplikasi admin dapat menggunakan browser sedangkan untuk dapat menjalankan aplikasi client , perangkat Android harus sudah terpasang Google Play Service dan Facebook SDK .Aplikasi client juga memanfaatkan Google Map Server untuk mendapatkan layanan Google Maps Android API dan Facebook Server untuk mendapatkan layanan Facebook API . Perancangan database yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Database Sistem Pada Gambar 7 menggambarkan sistem mengggunakan enam tabel, yaitu tabel tabel paguyuban, tabel foto_paguyuban, tabel video_paguyuban, tabel jadwal_pentas, tabel komen_masyarakat dan tabel_user. Tabel foto_paguyuban memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel foto_paguyuban merupakan foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Tabel video_paguyuban memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel video_paguyuban merupakan foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Tabel jadwal_pentas memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel jadwal_pentas merupakan foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Tabel komen_masyarakat memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena 9 kolom id_paguyuban di tabel komen_masyarakat merupakan foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Dan tabel komen_masyarakat memiliki relasi many to one dengan tabel user karena kolom id_ user di tabel komen_masyarakat merupakan foreign key untuk kolom id di tabel user . Kemudian ketika prototype sistem selesai dibangun, maka dilakukan pengujian, dan pada tahap selanjutnya menguji prototype dengan data riil sesuai dengan kebutuhan client ; dan 3 Evaluasi Sistem: Tahap ketiga adalah pengujian hasil rancangan aplikasi oleh pengguna. Kekurangan yang muncul pada aplikasi akan digunakan sebagai evaluasi pada proses penyempurnaan aplikasi selanjutnya. Kemudian aplikasi akan diuji coba kembali sampai memenuhi kepuasaan pengguna dan mencapai tujuan dari pembuatan aplikasi dalam penelitian ini. Pada proses pembuatan prototype , terdapat tiga versi pengembangan atau perbaikan prototype yang diujikan kepada pengguna, dalam hal ini anggota paguyuban reog Mekarsari. Perbaikan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Versi Prototype Versi Tanggal Keterangan 1.0 17 Mei 2013 Membuat aplikasi client 2.0 7 Januari 2014 Membuat sistem memiliki dua sisi yaitu server dan client 3.0 19 Februari 2014 Membuat aplikasi client pada menu paguyuban memiliki tab video Dan tahap keempat penelitian adalah penyusunan laporan dan publikasi, yaitu menyusun laporan skripsi, jurnal dan slide presentasi sesuai dengan tata cara penulisan yang ada pada buku panduan TA Fakultas Teknologi Informasi.

4. Hasil dan Pembahasan