4 untuk rutinitas, struktur data, kelas objek, dan variabel. Dalam beberapa kasus
lain, terutama untuk
SOAP
dan
RESTservice
,
API
datang hanya sebagai komponen panggilan jarak jauh untuk mengakses
API
[12]. REST disebut juga
RESTful services
adalah perangkat lunak yang didesain dengan penekanan pada kesederhanaan, skalabilitas, serta kegunaan.
REST adalah sebuah gaya arsitektur ketika digunakan dalam aplikasi HTTP yang memanfaatkan fitur yang ada pada HTTP URl, kode respon, dan permintaan
metode GET, POST, PUT dan DELETE untuk bekerja pada pengguna API yang coba untuk dilakukan. Keuntungan utama web service REST yaitu: 1
Lightweigt
, tidak membutuhkan XML
markup
tambahan; 2 Hasilnya dapat dibaca dengan mudah oleh manusia human readable result; 3 Mudah untuk
dikembangkan, tidak membutuhkan toolkit [13]. Arsitektur RESTful API ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1.Arsitektur RESTful API [13]
Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa data dari aplikasi
client,
yang dapat berupa XML, terhubung pada
network
dengan aplikasi HTTP yang memiliki fitur metode GET, POST, PUT dan DELETE untuk dapat mengakses
resources
yang tersedia di
Web Service
.
3. Metodologi Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur
maupun aturan yang berlaku. Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya [14]. Tahapan-tahapan yang digunakan
dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Pada Gambar 1 menunjukkan tahap pertama dalam tahapan penelitian ini adalah tahap persiapan, yaitu menyusun instrumen pengumpulan data dengan
metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mencari teorimetode yang sudah dilakukan oleh orang sebelumnya yang relevan dengan topik untuk
mendukung penelitian ini.
Tahap kedua penelitian adalah pengumpulan data dan kebutuhan
user
, yaitu
mengumpulkan data primer dengan instrumen pengumpulan data berupa observasi dan wawancara terhadap pihak Reog’r mengenai kebutuhan aplikasi
5 sosialisasi kesenian reog dan juga data sekunder berupa data paguyuban kesenian
reog dari organisasi Reog’r dan teori-teori penunjang yang didapat dari buku maupun internet.
Hasil observasi dan wawancara terhadap ketua Reog’r didapat kebutuhan sistem yaitu menyediakan informasi setiap paguyuban seni reog yang
berada di Kota Salatiga meliputi nama, ketua, alamat dan lokasinya pada peta, nomer telepon, jadwal pentas dan lokasinya pada peta, dokumentasi foto dan
video, serta komentar masyarakat terhadap paguyuban reog.
Tahap ketiga penelitian adalah pengembangan aplikasi, spesifikasi kebutuhan sistem hasil dari tahap kedua menjadi acuan untuk pengembangan
aplikasi. Pengembangan aplikasi menggunakan metode
prototype
. Model
prototype
adalah proses untuk membangun sebuah model sebuah sistem, berdasarkan pada kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan secara jelas
detail
input
, proses, ataupun
output
[15]. Proses-proses dalam metode
prototype
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 2 Bagan Prototype Model [14]
Tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model yaitu: 1 Analisis Kebutuhan: Pihak
developer
mengumpulkan seluruh kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi ini,
pertama adalah masyarakat sebagai client yang dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: a Client dapat mengekases informasi mengenai apa itu reog, latar
sejarah dan struktur pertunjukannya; b Client dapat melihat profil paguyuban reog meliputi nama paguyuban, ketua, alamat dan petanya, nomer telepon, foto,
video, jadwal pentas; c Client dapat membagikan jadwal pentas ke
facebook
; dan d Client dapat mengomentari pada paguyuban yang dipilih. Sedangkan
pengguna sistem kedua adalah pengurus organisasi Reogr sebagai admin yang dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: a Admin dapat melakukan aktivitas
melihat, menambah, mengedit dan menghapus paguyuban; b Admin dapat melakukan aktivitas melihat album foto, menambah dan menghapus foto; c
Admin dapat melakukan aktivitas melihat album video, menambah dan menghapus video; d Admin dapat melakukan aktivitas melihat, mencari,
menambah, mengedit dan menghapus jadwal; dan e Admin dapat melakukan aktivitas melihat, mencari dan menghapus komen.
Hardware
dan
software
yang akan digunakan untuk membangun sistem ini memiliki spesifikasi: a Prosesor
Intel Core 2 Duo 2.1 Ghz,
Operating System Windows
7 32-bit, RAM 2 GB, Hard Disk 80 GB, VGA 512 MB; b
Software
StarUML dan Microsoft Office Visio
6 2007 untuk menggambar rancangan sistem; c
Software
Eclipse 4.2.0 Juno dan
JDK
7 untuk penulisan kode program aplikasi
mobile
, d
Adobe Photoshop CS
2 untuk mendesain grafis sistem, e
Software Xampp
untuk pengembangan
webserver,
dan f
Samsung Galaxy Wonder GT-I8150
yang didukung
operating system
Android versi 4.1.2 untuk menjalankan aplikasi
mobile
; 2 Perancangan Sistem: Merancang sistem dimulai dengan membuat gambaran sementara dari
sistem meliputi konten apa saja yang akan ada dalam sistem beserta alur kerjanya menggunakan
Unified Modelling Language UML
.
UML
merupakan satu kumpulan konvensi permodelan yang digunakan untuk menentukan dan
menggambarkan sebuah sistem
software
yang terkait dengan objek [16]. Dalam penelitian ini menggunakan
use case diagram
sistem yang ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem
Pada Gambar 3 menunjukkan sistem memiliki dua pengguna yaitu
administrator
dan
client
.
Administrator
memiliki kemampuan untuk manajemen data yang terdiri dari kelola paguyuban, kelola foto, kelola video, kelola jadwal
pentas dan kelola komentar. Sedangkan
client
memiliki kemampuan meliputi pencarian paguyuban, lihat paguyuban,
share
acara dan komentari paguyuban. Informasi yang didapat dari proses lihat paguyuban meliputi profil dan lokasi
pada peta, foto, video, jadwal acara dan lokasi pada peta dan komentar. Kemudian
Class diagram
sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
7
Gambar 5 Class Diagram Sistem
Class Diagram
pada Gambar 5 menunjukkan sistem memiliki kelas model meliputi kelas
LoginForm
, kelas
Users
, kelas Paguyuban, kelas Kegiatan, kelas
Photo
, kelas Video dan kelas
Comment
. Kelas Paguyuban memiliki relasi
one to many
dengan kelas
Photo,
Kelas Video, kelas Kegiatan dan kelas
Comment
. Selain itu kelas
Users
memiliki relasi
one to one
dengan kelas
Comment
dan relasi one to one dengan
LoginForm
. Setiap kelas model dikelola kelas
controller
meliputi kelas
LoginForm
dengan kelas
SiteController
, kelas
Users
dengan kelas
UsersController
, kelas Paguyuban dengan kelas
PaguyubanController
, kelas Kegiatan dengan kelas
KegiatanController
, kelas
Photo
dengan kelas
PhotoController
, kelas Video dengan
VideoController
dan kelas
Comment
dengan kelas
CommentController
. Selain itu terdapat kelas
JsonController
yang menyediakan kebutuhan data untuk aplikasi
client
dalam bentuk
JSON
. Aplikasi
client
memiliki sembilan kelas
activity
yang saling berhubungan meliputi kelas
MainActivity
, kelas
ApaituReogActivity
, kelas
PaguyubanListActivity
, kelas
PaguyubanDetailActivity
, kelas
KegiatanListActivity,
kelas
KegiatanDetailActivity,
kelas
PlaceMapActivity
, kelas
UserLoginActivity
, dan kelas
UserRegistrationActivity
.
Deployment diagram
sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
8
Gambar 6 Deployment Diagram Sistem
Deployment Diagram
pada Gambar 3.21 menggambarkan
webserver
sebagai
hosting
untuk menjalankan basis data
MySQL
, aplikasi admin, dan layanan data
JSON
.
Webserver
tersebut dapat diakses oleh admin melalui perangkat
desktop
dan oleh
client
melalui perangkat Android. Untuk dapat mengakses aplikasi admin dapat menggunakan
browser
sedangkan untuk dapat menjalankan aplikasi
client
, perangkat Android harus sudah terpasang
Google Play Service
dan
Facebook SDK
.Aplikasi
client
juga memanfaatkan
Google Map Server
untuk mendapatkan layanan
Google Maps
Android
API
dan
Facebook Server
untuk mendapatkan layanan
Facebook API
. Perancangan
database
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Database Sistem
Pada Gambar 7 menggambarkan sistem mengggunakan enam tabel, yaitu tabel tabel paguyuban, tabel foto_paguyuban, tabel video_paguyuban, tabel
jadwal_pentas, tabel komen_masyarakat dan tabel_user. Tabel foto_paguyuban memiliki relasi
many to one
dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban
di tabel foto_paguyuban merupakan
foreign key
untuk kolom
id
di tabel paguyuban. Tabel video_paguyuban memiliki relasi
many to one
dengan tabel paguyuban
karena kolom id_paguyuban di tabel video_paguyuban merupakan
foreign key
untuk kolom
id
di tabel paguyuban. Tabel jadwal_pentas memiliki relasi
many to one
dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel
jadwal_pentas merupakan
foreign key
untuk kolom
id
di tabel paguyuban. Tabel komen_masyarakat memiliki relasi
many to one
dengan tabel paguyuban karena
9 kolom id_paguyuban di tabel komen_masyarakat
merupakan
foreign key
untuk kolom
id
di tabel paguyuban. Dan tabel komen_masyarakat memiliki relasi
many to one
dengan tabel
user
karena kolom id_
user
di tabel komen_masyarakat merupakan
foreign key
untuk kolom
id
di tabel
user
. Kemudian ketika
prototype
sistem selesai dibangun, maka dilakukan pengujian, dan pada tahap selanjutnya menguji
prototype
dengan data riil sesuai dengan kebutuhan
client
; dan 3 Evaluasi Sistem: Tahap ketiga adalah pengujian hasil rancangan aplikasi oleh
pengguna. Kekurangan yang muncul pada aplikasi akan digunakan sebagai evaluasi pada proses penyempurnaan aplikasi selanjutnya. Kemudian aplikasi
akan diuji coba kembali sampai memenuhi kepuasaan pengguna dan mencapai tujuan dari pembuatan aplikasi dalam penelitian ini. Pada proses pembuatan
prototype
, terdapat tiga versi pengembangan atau perbaikan
prototype
yang diujikan kepada pengguna, dalam hal ini anggota paguyuban reog Mekarsari.
Perbaikan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Versi Prototype
Versi Tanggal
Keterangan 1.0
17 Mei 2013 Membuat aplikasi client
2.0 7 Januari 2014
Membuat sistem memiliki dua sisi yaitu server dan client
3.0 19 Februari 2014
Membuat aplikasi client pada menu paguyuban memiliki
tab
video
Dan tahap keempat penelitian adalah penyusunan laporan dan publikasi, yaitu menyusun laporan skripsi, jurnal dan
slide
presentasi sesuai dengan tata cara penulisan yang ada pada buku panduan TA Fakultas Teknologi Informasi.
4. Hasil dan Pembahasan