Pendahuluan T1 672009070 Full text

1

1. Pendahuluan

Kondisi bangsa saat ini sedang dilanda berbagai masalah, seperti merebaknya korupsi, terorisme, krisis moralitas, kekerasan, dan berbagai ideologi yang kurang sesuai dengan Pancasila. Kondisi demikian akan melemahkan karakter bangsa, apabila dibiarkan bangsa Indonesia akan terjerumus ke dalam bangsa tuna-budaya dan tuna moral. Penanggulangannya adalah dengan upaya penguatan nilai-nilai kebajikan esensial seperti yang terungkap dalam spirit-spirit kesenian reog [1]. Reog adalah satu bagian dari beraneka ragamnya kekayaan seni budaya Nusantara, yang sekarang masih belum banyak diminati bahkan belum dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat. Berdasar hasil wawancara terhadap ketua Reog’r, selaku organisasi yang mewadahi berkumpulnya 149 paguyuban kesenian reog di Salatiga, pihak Reog’r belum memaksimalkan media dalam menginformasikan paguyuban reog mereka masing-masing. Selama ini mereka menggunakan group “REOG’r” di facebook yang memiliki anggota sekitar 30.000 sebagai ajang silaturahmi sesama anggota. Dalam membagikan informasi pementasan memanfaatkan fitur event pada group, namun kebanyakan menggunakan fasilitas update status di group karena lebih mudah dan cepat; tapi akan segera tenggelam oleh update status yang baru. Di dalam group tersebut terdapat foto dan video paguyuban, tapi diunggah oleh admin maupun anggota lewat fasilitas share fotovideo di update status yang menjadikannya tidak terorganisir karena juga akan segera tenggelam oleh update status yang baru. Kemudian tidak adanya fasilitas untuk menyediakan profil dari masing-masing paguyuban kesenian reog di Salatiga dalam group itu. Kemudian berdasar hasil wawancara terhadap 30 orang dengan umur berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan pementasan kesenian reog dari paguyuban Putra Kendhalisodo di Desa Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, menunjukkan bahwa mereka kesulitan mendapatkan informasi mengenai paguyuban-paguyuban reog, terutama informasi tentang jadwal pementasannya. Selama ini mereka mendapatkan informasi pentas reog berdasarkan kabar dari teman, baik itu secara sms ataupun berbagi informasi lewat update status di facebook dan dari informasi sesama anggota yang tergabung dalam group facebook yang berjudul “REOG’r” . Namun informasi jadwal pentas yang didapat dari update status di group “REOG’r” tidak terorganisir karena seringkali segera tenggelam oleh update status yang baru dari para member. Hal tersebut menyulitkan dan menyita banyak waktu karena untuk mendapatkan jadwal harus mencari satu persatu dari sekian banyak status di group tersebut dan informasi lokasi tempat pementasan yang tertulis kadang tidak diketahui member . Pada fasilitas event di group Reog’r menyediakan peta digital lokasi pentas, namun memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan dengan baik melalui browser di perangkat mobile. Member menginginkan kemudahan dalam mencari informasi jadwal pementasan dan lokasinya yang dapat diakses sewaktu-waktu dengan menggunakan perangkat mobile, karena mereka telah terbiasa dan lebih mudah menggunakan perangkat mobile dalam aktivitas sehari-harinya. Aplikasi mobile merupakan salah satu solusi bagi masyarakat untuk mengakses informasi jadwal pementasan kesenian reog dari masing-masing paguyuban beserta peta lokasi pementasannya. Melalui survey kepada 200 orang 2 dengan umur berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan festival tahunan kesenian reog dari paguyuban-paguyuban yang tergabung dalam organisasi Reog’r yang berlangsung di Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, untuk mengetahui jenis perangkat mobile yang digunakan pecinta seni reog menunjukkan bahwa 124 orang atau 62 menggunakan perangkat Android. Android merupakan platform untuk perangkat mobile paling populer saat ini karena lebih dari satu juta perangkat Android baru diaktifkan setiap harinya [2]. Untuk memperluas penyosialisasian kesenian reog dari masing-masing paguyuban di Salatiga yang tergabung dalam organisasi Reog’r, aplikasi akan diintegrasikan dengan Facebook. Di wilayah Indonesia ada sekitar 28 juta pengguna Facebook aktif memakai perangkat mobile per harinya [3]. Sehingga pengguna aplikasi dapat melakukan share ke Facebook dengan harapan masyarakat luas pengguna Facebook dapat juga dengan mudah mengetahui informasi tentang kesenian reog dari masing-masing paguyuban di Salatiga. Berdasarkan semua uraian yang telah disampaikan, maka pada penelitian ini akan dirancang aplikasi berbasis Android yang memanfaatkan RESTful Web Service dengan metode JSON sebagai penghubung dengan server untuk menyediakan informasi kesenian reog dari masing-masing paguyuban di Salatiga berdasarkan data yang diperoleh dari pengurus organisasi Reog’r. Android didukung layanan GoogleMapsAndroidAPI untuk menerapkan peta GoogleMaps [4], sehingga aplikasi akan memanfaatkan GoogleMapsAndroidAPI untuk membangun peta digital yang digunakan untuk menampilkan koordinat lokasi paguyuban dan tempat pentas paguyuban. Selain itu sistem akan memanfaatkan FacebookAPI , sehingga aplikasi Android dapat terintegrasi dengan Facebook sehingga informasi kesenian reog di Salatiga dapat diketahui dengan cepat oleh teman dari pengguna Facebook yang menggunakan aplikasi ini dengan aktifitas share. Permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini adalah 1 Bagaimana membuat aplikasi sosialisasi kesenian reog yang menarik; 2 Bagaimana cara menghubungkan aplikasi dengan media sosial; 3 Apakah penggunaan aplikasi dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi kesenian reog dari masing-masing paguyuban; dan 4 Apakah penggunaan aplikasi ini mempermudah masyarakat dalam mendapatkan seluruh jadwal pentas dari masing-masing paguyuban. Manfaat penelitian ini yaitu pihak akademis mampu memperdalam kajian implementasi RESTful Web Service dan FacebookAPI pada perangkat Android, dan masyarakat khususnya pengguna perangkat Android dapat mengetahui detail informasi kesenian reog dan seluruh jadwal pentas dari masing-masing paguyuban yang berada di Kota Salatiga dan sebagai upaya ikut andil dalam melestarikan seni budaya, dalam hal ini seni reog, pada generasi muda penerus bangsa. Agar tidak memperluas area pembahasan, maka ditetapkan batasan masalah meliputi 1 Aplikasi dibangun untuk smartphone dengan sistem operasi Android versi 4.1.2; 2 Media sosial yang digunakan facebook; 3 Tidak membahas keamanan baik data maupun transfusi data; 4 Data disimpan pada media penyimpanan di server . 3

2. Kajian Pustaka