Apa itu Hipnoterapi

Apa itu Hipnoterapi?


Written by Adrianto D. (Iwan), C.Ht.



font size



Print



E-mail



Be the first to comment!


Rate this item



1



2



3



4




5

(9 votes)

Klien harus
menyadari kalau ada masalah dalam dirinya dan mau untuk diterapi atas kemauannya sendiri.
Apakah tepatnya Hipnoterapi itu?

Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan terhadap seorang klien yang berada dalam
kondisi hipnosis (kondisi pikiran yang relaks atau kondisi relaksasi mental).

Permasalahan-permasalahan yang dapat ditangani dengan hipnoterapi :
- Trauma
- Luka batin
- Phobia
- Kebiasaan buruk
- Konflik diri
- Kecemasan
- Serangan panik
- Obsessive compulsive disorder


- Permasalahan sulit fokus belajar pada anak dan remaja
- Permasalahan sexual
- Berhenti merokok
- Pencapaian berat badan ideal dan bentuk tubuh proporsional (hypnoslimming)
- Permasalahan fisik atau penyakit fisik yang diakibatkan permasalahan emosi seperti :
tinnitus (telinga berdenging), sakit lambung (maag), kulit wajah atau tubuh yang
bermasalah

Untuk dapat diterapi dengan hipnoterapi, maka syarat terpenting bagi seorang klien
adalah menyadari sepenuhnya bahwa dirinya mempunyai permasalahan baik
perilaku, emosi, fisik dll, dan dengan kesadaran sendiri mau diterapi untuk menjadi
lebih baik atau sembuh dari permasalahannya.
Syarat lainnya adalah seorang klien harus dalam keadaan sadar sepenuhnya, bisa
berkomunikasi dengan sempurna, dan mempunyai iq minimal sekitar 80, karena
untuk dapat dihipnoterapi seorang klien perlu mengerti sepenuhnya bimbingan dan
sugesti dari seorang hipnoterapis.

Kondisi hipnosis adalah suatu kondisi dimana gelombang otak seseorang
mengalami penurunan aktifitas dari kondisi sibuk, pikiran berpindah-pindah dengan

cepat dari suatu topik ke topik lainnya, menuju suatu kondisi pikiran atau state of
mind yang tenang, dimana pikiran seseorang sangat terfokus kepada satu objek
pemikiran saja. Inilah yang disebut juga dengan kondisi relaksasi mental, suatu
kondisi yang sama ketika seorang Muslim sedang sholat yang sangat khusyuk atau
seorang Kristen berdoa dalam kondisi kontemplatif. Saat kondisi tersebut seseorang
sedang mengakses pikiran bawah sadarnya.

Jadi ketika seseorang sedang berada dalam kondisi hipnosis saat menjalani
hipnoterapi, sama sekali tidak terjadi suatu ketidak sadaran, sebaliknya fokus dan
kesadaran seseorang akan meningkat hampir 9 kali lipat kondisi biasa.
Saya membedakan antara peristiwa hipnosis dan kondisi hipnosis.

Berikut adalah definisi dari peristiwa hipnosis menurut U.S.Dept of Education,
Human Services Division : ”Hypnosis is the bypass of the critical factor of the
concious mind and followed by the establishment of acceptable selective thinking
(hipnosis adalah penembusan faktor kritis dari pikiran sadar dan diikuti dengan
diterimanya suatu sugesti atau pemikiran tertentu).

Jadi suatu peristiwa hipnosis terjadi ketika suatu ide, konsep, sugesti, nilai-nilai
atau saran diterima dan dijalankan dipikiran bawah sadar seseorang. Hal ini bisa

terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
1. Ide/konsep/sugesti disampaikan saat seseorang masih bayi atau masih sangat kecil
dan belum mempunyai program-program di pikiran bawah sadarnya untuk
menjalankan kehidupan.
2. Karena percaya sepenuhnya pada orang yang menyampaikan ide/konsep/sugesti
tersebut (figure otoritas)
3. Karena ide/konsep/sugesti tersebut disampaikan secara berulang-ulang (repetisi)
4. Karena berada pada suatu komunitas dengan ide-ide dan pemikiran yang sama
5. Karena suatu ide disampaikan dalam kondisi emosi yang intens sehingga seseorang
terbawa dalam suasana emosional tersebut. Misal seorang motivator yang sedang
berapi-api menyampaikan suatu pemikiran, juga terjadi saat seorang ayah atau ibu
memarahi anaknya dengan emosi kemarahan yang kuat dengan kata-kata negatif.
Kata-kata negatif misal :’kamu bodoh dan tolol’ dari orang tua tersebut dapat
diterima sebagai suatu kebenaran di pikiran bawah sadar si anak.
6. Jika suatu ide/konsep/sugesti disampaikan dalam kondisi hipnosis (kondisi relaksasi
mental)

Sedangkan definisi kondisi hipnosis menurut Scientific EEG Hypnotherapy : "all
hypnosis is based on magnified brainwaves frequency and amplitude changes from
beta state to delta state resulting in enhancing and increasing focus, concentration

and receptivity towards any mental messages given to subconscious" (semua
hipnosis sebenarnya adalah berdasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitudo
gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan
meningkatnya fokus, konsentrasi dan penerimaan terhadap pesan2 mental yang
diberikan
kepada
pikiran
bawah
sadar)

Jadi sekali lagi, hipnoterapi adalah suatu bentuk terapi yang dilakukan saat
seseorang sedang berada dalam kondisi hipnosis. Kondisi hipnosis/kondisi
relaksasi mental adalah kondisi yang sama ketika seseorang sedang membaca buku
dengan sangat terfokus dan terserap seluruh perhatiannya kepada buku tersebut,
sama seperti saat seseorang sedang melamun yang sangat intens dan seakan
sedang mengalami dengan sesungguhnya apa yang sedang dikhayalkannya bahkan
saat matanya terbuka.

Saat sedang diterapi dengan hipnoterapi dan mengakses pikiran bawah sadarnya,
seorang klien tetap bisa sadar akan lingkungan sekitarnya, dan perhatiannya bisa

teralih oleh suara-suara dari sekitarnya (tergantung kedalaman level relaksasi
mentalnya). Dan nilai-nilai kehidupannya sama sekali tidak bisa dirubah atau
dimodifikasi atau ditiadakan oleh seorang hipnoterapis tanpa ijin klien yang
bersangkutan. Misal seorang muslim diberikan sugesti saat sedang dihipnoterapi
untuk makan makanan yang haram baginya, sugesti tersebut langsung akan ditolak
oleh nilai-nilai agama yang dianutnya dipikiran bawah sadarnya.

Untuk bisa masuk dalam kondisi hipnosis saat diterapi, seorang klien harus
mengijinkan dirinya untuk menerima dan menjalankan sugesti yang diterima dari
seorang hipnoterapis.

Jadi saat seorang hipnoterapis membimbing klien masuk kondisi hipnosis, seorang
klien janganlah mengamati, menganalisa atau mencoba mengerti kata-kata atau
sugesti yang diucapkan kepadanya, melainkan mendengarkan dan mengijinkan
kondisi tubuh dan pikirannya mengalir terbawa oleh sugesti yang diberikan
hipnoterapis.

Banyak teknik-teknik terapi yang bisa diaplikasikan dalam proses hipnoterapi untuk
mengatasi atau menyembuhkan permasalahan klien. Salah satunya adalah teknik
regresi untuk mencari akar masalah dari suatu masalah yang dihadapi.


Saya akan memberi contoh kasus, penanganan masalah dengan teknik regresi
dalam proses terapi dengan hipnoterapi.
Misal seorang klien datang dengan permasalahan minder, tidak percaya diri,
terutama jika harus berbicara didepan umum dan menjadi pusat perhatian. Perlu
diketahui bahwa perasaan minder umumnya berasal dari suatu pemikiran bahwa
dirinya tidak berarti dan tidak ada apa-apanya dibanding orang lain.
Pemikiran ini adalah suatu konsep atau nilai yang tertanam dan dijalankan dalam
pikiran bawah sadar seorang klien, dimana nilai atau konsep diri tidak berharga
tersebut tertanam karena suatu saat dimasa kecilnya saat proses tumbuh
kembangnya (dimana disaat tersebut pikiran bawah sadar seseorang masih kosong,
belum banyak program-program pikiran untuk menyikapi situasi dan kondisi dalam
kehidupan) terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan emosi negatif dan saat
tersebut juga terbentuklah pemikiran tentang situasi tersebut menurut level
kesadaran anak kecil tersebut.

Misalnya seorang anak tk atau sd yang sedang memperkenalkan dirinya dimuka
kelas lalu salah bicara dan ditertawakan teman-teman sekelasnya sehingga merasa
sangat malu. Di saat tersebut terjadi suatu pemikiran pada anak tersebut, misalnya
secara naluriah dia berpikir bahwa dirinya bodoh dan memalukan. Dan selanjutnya

karena emosi negatifnya yang sangat tidak nyaman dirasakannya itu (berupa rasa
malu dan minder yang kuat) maka pikiran bawah sadar yang sifatnya adalah selalu
melindungi dan memberi rasa nyaman pada kita akan menimbulkan rasa takut
(tepatnya takut mengalami malu lagi) jika si anak tersebut kira-kira akan menjadi
pusat perhatian lagi. Jadi anak tersebut mulai belajar menghindar dari menjadi pusat
perhatian, mulai takut masuk kekerumunan kawan-kawan yang sedang ngobrol
beramai-ramai, dan situasi-situasi sejenis yang menurut pikiran bawah sadarnya
adalah kondisi yang serupa dengan peristiwa traumatis tersebut.

Melalui teknik regresi dalam hipnoterapi, setelah mendapati momen akar masalah
tersebut, maka yang saya lakukan adalah merelease atau menetralkan emosi
negatif yang dialami si klien dimomen itu, termasuk memaafkan orang-orang yang
menurut klien menyebabkan dia merasa malu, setelah itu mengedukasi ulang
tentang peristiwa yang terjadi tersebut melalui sudut pandang yang lebih dewasa.
Jika menurut program pikiran malu minder yang ada dipikiran bawah sadarnya,
peristiwa tersebut sudah beres dan pikiran anak-anaknya sudah teredukasi dengan
baik, maka umumnya masalah malu dan mindernya juga hilang.
Masih banyak lagi teknik-teknik terapi yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah
klien dalam hipnoterapi, teknik regresi hanya salah satu diantaranya.


Hipnoterapi sangat efektif dalam mengatasi permasalah mental, emosi, pikiran yang
mengganggu klien, termasuk mengatasi permasalahan-permasalahan fisik yang
disebabkan emosi dan pikiran.
Berikut ini saya kutipkan hasil survey dr psychotherapy literature oleh alfred
a.Barios,
Ph
D
(American
Health
Magazine).
Dengan psychoanalysis 38% kesembuhan setelah 600 sesi. Dengan behaviour
therapy 72% kesembuhan setelah 22 sesi. Dengan hipnoterapi 93% kesembuhan
setelah 6 sesi (sumber American Health Magazine).

Disclaimer :
Walaupun hipnoterapi merupakan suatu bentuk terapi yang sangat efektif tapi sama
sekali tidak ada jaminan kesembuhan ataupun jaminan tujuan klien menjalani
hipnoterapi pasti tercapai. Hipnoterapi sama seperti bentuk banyak terapi alternatif
lainnya adalah suatu bentuk kontrak upaya bukan kontrak hasil. Banyak faktor yang
mempengaruhi kesuksesan sebuah sesi hipnoterapi, seperti : kesiapan klien untuk


berubah, pengertian dan pemahaman klien akan petunjuk-petunjuk detil yang
disampaikan terapis, dan banyak lagi faktor lainnya.

Last modified on Monday, 19 November 2012 04:12
Read 3162 time
Sumber: http://www.adrianto-mindtherapist.com/index.php?
option=com_k2&view=item&layout=item&id=7&Itemid=53