PERANCANGAN INCUBATOR MODEL TRIPLE HELIX...
Eddi Indro Asmoro
15
bila dilakukan penelitian lebih lanjut akan mengetahui faktor-faktor efektivitas proses
knowledge transfer
dalam sistem
triple helix
. Kesimpulan yang diharapkan dengan mengetahui konsep model
triple helix
akan menjadikan arahan dalam penentuan peningkatan perekonomian dalam strategi inisiatif
innovation technology
.
2. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan perancangan ini sebagai berikut: 1.
Melakukan perancangan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas proses
knowledge transfer
pada kolaborasi IKM, PT, dan pemerintah. 2.
Menempatkan incubator sebagai cara teknis dalam kolaborasi model
triple helix
IKM, PT, dan pemerintah pada efektivitas proses
knowledge transfer
sebagai inisiatif strategi. 3.
Memformulasikan perancangan model efektivitas proses
knowledge transfer
pada kolaborasi model
triple helix
IKM, PT, dan pemerintah untuk inisiatif strategi di IKM. Kontribusi perancangan ini diharapkan dapat menjadi solusi kolaborasi PT, IKM dan
pemerintah dalam menempatkan porsinya: 1.
Kontribusi pada PT dengan mengetahui faktor-faktor efektivitas proses
knowledge transfer
, maka PT dapat melakukan pengembangan riset lebih baik dan menjadikan pusat inovasi.
2. Kontribusi pada IKM dapat mengetahui faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangan IKM. 3.
Kontribusi pada pemerintah dengan mengetahui faktor-faktor efektivitas proses
knowledge transfer
pada PT dan IKM dapat memberikan kebijakan yang lebih menunjang pertumbuhan dan perkembangan IKM.
3. KAJIAN PUSTAKA
Arti pentingnya
knowledge
dimulai dari data mentah, fakta-fakta dan angka-angka, menjadi informasi sesuai konteksnya, digunakan sesuai pengalaman akan menjadi
knowledge
Kidwell dalam Laal, 2011.
Knowledge
adalah informasi yang kontekstual, relevan, dan dapat digunakan sesuai fungsinya Nonaka, 1991 dalam Nayasindhu, 2002. Pemahaman
knowledge
oleh Nonaka 1991 disini adalah keselarasan informasi dan tujuan dalam penggunaan. Sedangkan
knowledge
menurut Hendrik 2003 adalah data dan informasi yang digabungkan dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang
kompeten. Sumber
knowledge
bisa berbagai bentuk, seperti: buku, koran, majalah,
email
,
e- articel
, mailing list,
e-book
, kartu nama, dan manusia. Pemahaman
knowledge
menurut Hendrik mengartikan pada kemampuan pengolahan data dan informasi oleh individu dengan
banyak sumber. Penelitian Davenport dan Prusak 1998 dalam pendefinisian
knowledge
sangat banyak digunakan dalam
knowledge management
. Salah satunya definisi
knowledge
adalah suatu pengolahan aliran dari kerangka pengalaman, nilai-nilai, informasi kontektual,
pemahaman yang mendalam dari pakar dengan suatu kerangka untuk mengevaluasi dan mengorganisasikan pengalaman dan informasi baru. Penggunaan definisi
knowledge
mengkhususkan penggunaan
knowledge
yang diorganisasikan dan diterapkan didalam organisasi. Penggunaan
knowledge
didalam organisasi tidak hanya sebagai slogan dalam
16
|
Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
dokumen, tapi juga digunakan dalam rutinitas organisasi seperti proses organisasi, norma- norma organisasi dan aktivitas praktek.
Klasifikasi
knowledge
diperkenalkan pertama kali oleh Polanyi bahwa
knowledge
bisa dibagi menjadi dua, yaitu
tacit knowledge
dan
explicit knowledge
Tobing, 2007.
Tacit Knowledge
adalah
knowledge
yang ada pada diri seseorang dan relatif sulit untuk diformalkan atau diterjemahkan, sehingga masih ada hambatan untuk dikomunikasikan dengan individu
lain.
Tacit knowledge
memiliki 2 dua dimensi, yaitu dimensi teknis dan dimensi kognitif. Dimensi teknis dalam
tacit knowledge
memiliki sifat informal dan merupakan
knowledge
yang berbentuk
know-how
, pengalaman, keahlian, pemahaman, dan
rules of thumb
. Seperti contoh pada perusahaan coca cola di semarang untuk menentukan komposisi standar coca
cola hanya menggunakan
tester
lidah manusia, atau seorang koki hebat dalam menulis resep masakan menggunakan ungkapan garam secukupnya atau gula secukupnya. Semua dimensi
ini menggunakan
know how
dan pengalaman selama tahunan berdasarkan pengalaman kerjanya.
Dimensi kognitif dalam
tacit knowledge
adalah terdiri dari kepercayaan persepsi, idealisme, nilai, emosi dan mental yang sulit untuk dijelaskan.
Explicit knowledge
adalah
knowledge
yang sudah dapat dikemukakan dalam bentuk data, formula, spesifikasi produk, manual, prinsip-prinsip umum,
knowledge
yang tertulis, terarsip, tersebar cetak maupun elektronik. dan bisa sebagai pembelajaran atau referensi untuk orang lain.
Explicit knowledge
dapat digunakan dengan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dengan menghubungkan data atau informasi yang diperoleh agar dapat digunakan atau dikodefikasikan dalam bentuk
aturan atau sistem.
Pemahaman menurut Sardar 1987 definisi
knowledge
adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa
knowledge
suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur politik dan sosial atau memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan
budayanya. Peradaban adalah perwujudan eksternal suatu epistemologi, yang dipengaruhi
knowledge
dalam membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih. Inti pemahaman menurut Sardar 1987
knowledge
adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dan
knowledge
merupakan ungkapan perwujudan fisik dari sudut pandangan dunia.
Menurut kajian empiris dalam Tabel 1 dijelaskan secara singkat dan jelas secara alur kajian dari model elemen-elemen dasar, faktor-faktor dan mekanisme dari
knowledge transfer
dan model elemen-elemen dasar, faktor-faktor keterlibatan akademisi dan komponen- komponen dari
technology transfer
serta posisi perancangan yang akan dikembangkan.
PERANCANGAN INCUBATOR MODEL TRIPLE HELIX...
Eddi Indro Asmoro
17
Tabel 1 Kajian beberapa penelitian tentang
knowledge transfer
dan
technology transfer
serta posisi perancangan yang dibuat
18
|
Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
PERANCANGAN INCUBATOR MODEL TRIPLE HELIX...