Pengawasan di bengkel teknik pemesinan di Sekolah Menengah

52

4. Pengawasan di bengkel teknik pemesinan di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 2 Depok Sleman Pengawasan merupakan hal yang sangat penting karena berkaitan dengan kegiatan praktik siswa. Pengawasan meliputi pemeliharaan dan evaluasi yang ada di bengkel. Sesuai dengan hasil wawancara oleh NY kepala bengkel pada lampiran 2. Bahwa “pengawasan sarana bengkel dilakukan dengan melihat kondisi mesin, alat atau bahan.” Pemeliharaan dapat dilakukan tiap hari hari, tiap minggu atau tiap bulan. hal ini senada dengan pernyataan HJ teknisi pada lampiran 2. Bahwa “ ada yang harian, ada yang mingguan atau bulanan.” Pemeliharaan di bengkel bisa dilakukan oleh siswa, guru pengampu dan teknisi, tergantung jenis pemeliharaan. Selain pemeliharaan ada juga evaluasi, evaluasi bisa berupa tentang kemajuan siswa atau juga kesiapan mesinalat. Ketua program, kepala bengkel dan guru pengampu bertanggung jawab atas semua itu. Pengevaluasian dapat dilakukan kapan saja tergantung kondisinya. Pengevaluasian dilakukan dengan tujuan untuk melihat perkembangan bengkel dari aspek kemajuan siswa dan daftar kerusakan mesin. Kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh semua pengelola jurusan, sesuai dengan pernyataan SN pada lampiran 2. “pengevaluasian dilakukan oleh pengelola bengkel ketua program dan stafnya”. Pemeliharaan sangat penting dalam kelangsungan pembelajaran di bengkel. Pemeliharaan bertujuan untuk menjaga performa mesin dan alat agar tetap baik saat dipakai. Perawatan di dalam bengkel dilakukan oleh teknisi atau guru pengampu. Perawatan juga dilakukan oleh siswa setelah praktik berupa membersihkan beram logam atau bekas coolant yang tercecer. Untuk evaluasi 53 biasanya dilakukan setiap tahun dan hasil evaluasi dalam bentuk catatan diberikan kepada kepala sekolah. Catatan yang dimaksud dapat berupa kartu kendali barang, daftar barang masuk dan keluar, kartu inventaris alat dan mesin dsb. Proses evaluasi dilakukan oleh ketua program bersama pengelola jurusan. Dari hasil evaluasi dapat dilihat mesin dan alat apa saja yang masih baik dan yang tidak bisa dipakai atau membutuhkan perbaikan. Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan sebuah kegiatan akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan tersebut. Kegiatan pengevaluasian yang ada di bengkel teknik pemesinan yang berupa catatan-catatan kerusakan, kemajuan siswa akan dilaporkan kepada wakil kepala sekolah sesuai bidangnya. Hal ini ditegaskan oleh pernyataan NY pada lampiran 2. y aitu “ hasil pengevaluasian akan dilaporkan kepada wakil kepala sekolah, jika mengenai mesin-mesin atau sarana akan dilaporkan ke wakil kepala sekolah sarana prasarana, sedangkan jika terkait siswa akan dilaporkan kepada wakil kepala sekolah kesiswaan.” Setelah pelaporan dilakukan maka pihak sekolah akan melakukan tindakan atau kebijakan tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada di bengkel.

B. Pembahasan