12
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Menurut Rahayu Sumarlin 2009, bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya konformitas adalah:
1. Memiliki ikatan yang kuat terhadap kelompoknya. 2. Merasa bahwa kelompoknya merupakan hal yang penting dalam
hidupnya dan sangat besar pengaruhnya. 3. Ukuran kelompok karena besarnya jumlah anggota kelompok yang
sangat berpengaruh dan cenderung untuk lebih memilih anggota kelompok dengan jumlah yang banyak.
4. Suara bulat karena lebih memilih keputusan bersama dari pada memperhatikan pendapat sendiri.
5. Status karena tingginya status seseorang yang ada dikelompok dianggap bisa dijadikan contoh karena ada sesuatu hal yang lebih dari
orang tersebut. 6. Tanggapan umum seperti lebih percaya fakta dari pada kabar yang
baru didengar. 7. Komitmen umum seperti tidak mempunyai komitmen terhadap
siapapun. 8. Pengaruh informasi karena subjek bisa memperoleh informasi dari
kelompoknya tersebut. 9. Kepercayaan terhadap kelompok karena subjek sudah mengenal lama
kelompoknya sehingga
subjek percaya
terhadap pendapat
kelompoknya. 10. Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian diri sendiri karena merasa
tidak percaya diri dan tidak yakin kepada diri sendiri sehingga membuat subjek menjadi bergantung kepada teman-temannya.
11. Rasa takut terhadap celaan sosial dan penyimpangan seperti mau melakukan apa saja untuk kelompok agar tidak disisihkan dan di cela.
Berbeda lagi faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas pada sekelompok sebaya menurut pendapat Sears 1994 mengungkapkan,
yaitu: a.
Pengaruh Informasi Pengaruh informasi di mana individu merasa kelompoknya
memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai dunia sosialnya dibangdingkan dengan dirinya sendiri, sehingga mengikuti pendapat
atau opini dan perilaku kelompok sebagai pandian baginya.
b. Kepercayaan terhadap kelompok
Dalam situasi konformitas, individu mempunyai suatu pandangan dan kemudian menyadari bahwa kelompoknya menganut
13
pandangan yang bertentangan. Individu ingin memberikan informasi yang tepat, oleh karena itu semakin besar kepercayaan individu
terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar, maka seseorang akan mengikuti apapun yang dilakukan kelompok tanpa
memperdulikan pendapatnya sendiri. Demikian pula bila kelompok akan semakin meningkat.
c. Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat konformitas adalah tingkat keyakinan orang tersebut pada
kemampuannya sendiri untuk menampilkan suatu reaksi. Semakin lemah kepercayaan seseorang akan penilaiannya sendiri, semakin
tinggi tingkat konformitasnya. Sebaliknya, jika seseorang merasa yakin akan kemampuannya sendiri akan penilaian terhadap sesuatu
hal, semakin turun tingkat konformitasnya.
d. Rasa takut terhadap celaan sosial
Celaan sosial memberikan efek yang signifikan terhadap sikap individu
karena pada
dasarnya setiap
manusia cenderung
mengusahakan persetujuan dan menghindari celaan kelompok dalam setiap tindakannya. Tetapi, sejumlah faktor akan menentukan
bagaimana pengaruh persetujuan dan celaan terhadap tingkat konformitas individu.
e. Rasa takut terhadap penyimpangan
Rasa takut dipandang sebagai orang yang menyimpang merupakan faktor dasar hampir dalam semua situasi sosial. Rasa takut
akan dipandang sebagai orang yang menyimpang ini diperkuat oleh tanggapan kelompok terhadap perilaku menyimpang.
2.1.5 Konformitas Negatif