Pendahuluan Metode Perancangan J00187

2

1. Pendahuluan

Perancangan dan pengembangan sistem pendukung keputusan untuk pemilihan Handphone bertujuan untuk membantu konsumen dalam menentukan pilihan handphone berdasarkan kebutuhan, ketersediaan anggaran dan fasilitas yang diharapkan. Sistem ini dirancang menggunakan konsep fuzzy sebagai metode untuk memproses beberapa data yang yang bersifat kabur tidak pasti. Selama ini, dalam pemilihan handphone kelengkapan fitur menjadi faktor penting pada pengambilan keputusan pembelian suatu produk handphone disamping faktor harga. Sistem basisdata disusun berdasarkan konsep fuzzy Fuzzy Database System, artinya informasi yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan diambil dan disimpan dalam basisdata. Model relasional basisdata fuzzy ditekankan pada beberapa field dalam tabel dan pada perhitungan matematisnya Kusumadewi dan Purnomo, 2004.

2. Tinjauan Pustaka

Sistem pendukung keputusan atau DSS Decision Support System dengan menggunakan logika fuzzy merupakan sistem pembuat keputusan manusia- komputer untuk mendukung keputusan manajerial, dan intuisi untuk memecahkan masalah manajerial dengan memberikan informasi yang diperlukan, menghasilkan, mengevaluasi dan memberikan putusan alternatif Eom, 2001. Pengembangan basis data relasional fuzzy bertujuan untuk menangani data-data fuzzy ataupun non fuzzy yang tidak dapat dipastikan Marimin, dkk, 2004.

2.1. Konsep Dasar Logika Fuzzy

Teori himpunan fuzzy diperkenalkan pertama kali oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Apabila dalam logika boolean himpunan tegas hanya mengenal nilai “0” untuk keadaan salah dan nilai “1” untuk keadaan benar. Keadaan salah dalam himpunan menyatakan keanggotaan suatu individu tidak termasuk didalamnya, sedangkan keadaan benar dalam himpunan menyatakan keanggotaan suatu individu masuk kedalam himpunan. Maka pada logika fuzzy mengenal berhingga keadaan dari nilai “0” sampai ke nilai “1”. Logika fuzzy tidak hanya mengenal dua keadaan 3 tetapi juga mengenal sejumlah keadaan yang berkisar dari keadaan salah sampai keadaan benar Nadlir dan Amroni, 2003. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu: 1. Variabel fuzzy Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy. 2. Himpunan fuzzy Himpunan fuzzy adalah himpunan yang tiap elemennya mempunyai derajat keanggotaan tertentu terhadap himpunannya. 3. Semesta pembicaraan Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif atau bilangan negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan tidak dibatasi batas atasnya. 4. Domain Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun bilangan negatif. Kusumadewi, 2003

2.2. Himpunan

Fuzzy Pada logika boolean, sebuah individu dipastikan sebagai anggota dari salah satu himpunan saja, sedangkan pada himpunan fuzzy sebuah individu dapat masuk pada dua himpunan yang berbeda. Seberapa besar eksistensinya dalam himpunan tersebut dapat dilihat pada nilai keanggotaannya Kusumadewi, 2003. Himpunan fuzzy A pada semesta X dinyatakan sebagai himpunan pasangan berurutan set of ordered pairs baik diskrit maupun kontinu. 4 Dimana fungsi keanggotaan himpunan fuzzy A.

2.3. Fungsi Keanggotaan

Membership Function Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik- titik input data ke dalam nilai keanggotaannya disebut juga dengan derajat keanggotaan yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi Kusumadewi, 2003. Derajat keanggotaan dalam himpunan degree of membership dilambangkan dengan µ. Dalam kasus yang dibahas, fungsi keanggotaan yang dipakai adalah Representasi Kurva Segitiga dan Representasi Kurva Bahu. 1. Representasi Kurva Segitiga Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis. Fungsi keanggotaan : a b c 1 Derajat keanggotaan µ[x] Domain Gambar 1. Fungsi keanggotaan kurva segitiga µ[x] = 0; c - x c - b; x – a b - a; x ≤ a atau x ≥ c a ≤ x ≤ b b ≤ x ≤ c 5 2. Representasi Kurva Bahu Kurva bahu merupakan daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan sisi kirinya akan naik dan turun. Himpunan fuzzy bahu digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Kusumadewi, 2003 Fungsi keanggotaan pada kurva segitiga dan fungsi keanggotaan pada kurva bahu dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 2. Fungsi keanggotaan kurva bahu a b 1 Derajat keanggotaan µ[x] Domain Bahu Kiri Bahu Kanan Variabel Fuzzy 5 1 Himp1 Himp2 Himp3 µ[x] 1 10 Gambar 3. Himpunan fuzzy untuk suatu variabel 6

2.4. Operator Dasar Zadeh

1. Operator AND Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan. Fire strength sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan- himpunan yang bersangkutan. y B x A B A , min 2. Operator OR Operator ini berhubungan dengan operasi union pada himpunan. Fire strength sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antara elemen pada himpunan- himpunan yang bersangkutan. y B x A B A , max 3. Operator NOT Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan. Fire strength sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan dari 1. x A A 1 1

2.5. Fuzzifikasi

Fuzzifikasi adalah pengubahan seluruh variabel inputoutput ke bentuk himpunan fuzzy. Rentang nilai variabel input dikelompokkan menjadi beberapa himpunan fuzzy dan tiap himpunan mempunyai derajat keanggotaan tertentu. Bentuk fuzzifikasi yang dipakai pada sistem ini adalah bentuk segitiga dan bentuk bahu. Bentuk fuzzifikasi menentukan derajat keanggotaan suatu nilai rentang inputoutput. Derajat keanggotaan himpunan fuzzy dihitung dengan menggunakan rumus fungsi keanggotaan dari segitiga fuzzifikasi Nadlir dan Amroni, 2003. 7

2.6. Inferensi Fuzzy Logika Pengambilan Keputusan

Setelah fungsi keanggotaan untuk variabel masukan dan keluarannya ditentukan, basis aturan pengendalian dapat dikembangkan untuk menghubungkan aksi keluaran pengendali terhadap kondisi masukannya. Tahap ini disebut sebagai tahap inferensi, yakni bagian penentuan aturan dari sistem logika kabur. Sejumlah aturan dapat dibuat untuk menentukan aksi pengendali kabur Wibawanto, 1998 Pada basis aturan, aturan If-Then tersebut dapat menghubungkan banyak variabel masukan dan keluaran. Masukan x dipetakan menjadi keluaran y. Aturan if-then diinterpretasikan sebagai implikasi fuzzy.

2.7. Defuzzifikasi

Defuzzifikasi adalah kerja yang mengubah aksi dari himpunan fuzzy menjadi suatu nilai tunggal Nadlir dan Amroni, 2003. Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan- aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai tegas crisp tertentu sebagai output Kusumadewi dan Hari, 2004.

2.8. Basis Data Fuzzy

Basis data fuzzy dapat diartikan sebagai representasi, pemasukan, dan manipulasi informasi yang tidak tepat dan tidak pasti. Query pada logika fuzzy dapat digunakan untuk pengambilan data yang diinginkan, tanpa memerlukan pendefinisian parameter yang pasti. Proses query fuzzy mencakup logika boolean yang hasil pencariannya berupa nilai benar atau salah dan juga akan menghasilkan nilai x mendekati benar atau x mendekati salah dari nilai keanggotaannya. Basis data fuzzy bertujuan untuk memecahkan setiap permasalahan yang berhubungan dengan representasi dan menangani informasi yang tidak tepat Marimin, dkk, 2004. 8

3. Metode Perancangan

Kebutuhan input pada sistem ini digolongkan menjadi dua bagian input, yaitu input fuzzy dan input non fuzzy. 1. Input fuzzy, terdiri dari:  Data-data handphone yang menyangkut ; harga, dimensi panjang, lebar dan tebal, berat, standby time, talk time dan games.  Batas bawah parameter 1 untuk semua bentuk fungsi, batas atas parameter 2 untuk fungsi berbentuk bahu dan parameter 3 untuk fungsi segitiga, dan nilai tengah parameter 2 untuk fungsi segitiga untuk variabel-variabel diatas. 2. Input non fuzzy, terdiri dari data-data handphone yang menyangkut nilai tentang ada tidaknya suatu fasilitas, yaitu ; polyphonic, MMS, WAP, GPRS, bluetooth, infrared dan kamera. Logika pada sistem ini meliputi: 1. Pengambilan nilai input fuzzy ataupun non fuzzy dari dalam basis data, sesuai dengan yang dipilih oleh pengguna. 2. Proses fuzzifikasi dari data input, dengan menggunakan rumus fungsi keanggotaan kurva segitiga dan kurva bahu. 3. Proses logika pengambilan keputusan inferensi melalui pembentukan query. 4. Proses defuzzifikasi dengan metode Mean of Maximum MOM, yaitu mengambil nilai rata-rata dari fire strength hasil pengambilan keputusan. 5. Menampilkan hasil rekomendasi sesuai dengan kriteria yang diinputkan oleh pengguna. 9

4. Hasil dan Pembahasan