Kristal Fotonik 1D dengan Lapisan Cacat Reflektor Bragg Nonlinier dengan indeks bias linier sama namun indeks bias

Proceeding Research and Studies VII, TPSDP, 2007 serta bukan material magnetik, perambatan cahaya didalam kristal fotonik diungkapkan oleh [4]: E r c E r 2 2 2 = ε ω + ∇ 7 dimana 1 ε µ = c adalah kecepatan cahaya dalam vakum dan ε ε ε = r adalah permitivitas relatif dari material. Dalam kristal fotonik 1D, cahaya hanya merambat dalam satu arah, misalnya searah sumbu-z, maka persamaan 8 menjadi: E z n c dz E d E z c dz E d 2 2 2 2 2 r 2 2 2 2 = ω + = ε ω + 8 dengan 2 z z n r ε = adalah indeks bias material. Kristal fotonik nonlinier adalah kristal fotonik yang menggunakan material optik nonlinier, dimana indeks biasnya bergantung pada intensitas cahaya I: I n n n nl + = 9 dimana n adalah indeks bias linier dan n nl adalah indeks bias nonlinier. Potensi ketiga struktur kristal fotonik nonlinier 1D untuk aplikasi all-optical switching dikaji dengan menggunakan metoda matriks transfer dan persamaan gelombang. Dalam struktur nonlinear distributed bragg reflector, potensi untuk aplikasi all-optical switching dikaji dengan persamaan gelombang. Sedangkan untuk struktur kristal fotonik 1D dengan lapisan cacat digunakan metoda matriks transfer dan untuk struktur yang ketiga, dikaji dengan metoda matriks transfer dan persamaan gelombang. 2.1. Distributed Bragg Reflector Nonlinier Struktur Nonlinear Distributed Bragg Reflector DBR sama seperti dalam gambar 1, namun materialnya adalah material optik nonlinier, sehingga fungsi indeks biasnya digambarkan oleh: 2 nl 1 z E n Gz cos n n z n + + = 10 Subtitusi persamaan 10 ke dalam persamaan gelombang 7 diperoleh: z E z E n n 2 c z GzE cos n n 2 z E n c dz E d 2 nl 2 2 1 2 2 2 2 2 = ω + + ω + 11 Medan listrik dan intensitas didefinisikan sebagai: + + = + = β β − β − β β − β z i z i z i z i 2 z i z i e B e A Be Ae z E Be Ae z E 12 dan dengan menggunakan pendekatan SVA slowly varying amplitude approximation maka persamaan 11 menjadi : [ ] [ ] κ + + = κ + + − = δ δ − z i 2 2 2 2 z i 2 2 2 2 Ae B B A 2 k n dz dA i Be A B 2 A k n dz dA i 13 dimana n 2 k = α dan κ = ωn 1 2c. Persamaan 13 disebut sebagai persamaan terkopel nonlinier nonlinear coupled mode equation. Potensi struktur ini untuk all-optical switching ditentukan dari hubungan intensitas keluaran I dan intensitas masukan I i , yang disebut kurva bistabilitas optik [8]: m Q 2 nd 1 I 2 I i + = 14 dimana 2 2 o 2 2 2 L I Q L I L m κ + = κ + κ =

2.2. Kristal Fotonik 1D dengan Lapisan Cacat

Lapisan cacat dalam kristal fotonik 1D dibuat dengan merubah ketebalan lapisan material dengan indeks bias n 1 , sehingga periodisitasnya terganggu cacat geometris. Secara umum terdapat beberapa lapisan Bragg di sebelah kanan maupun kiri lapisan cacat. Matriks transfer diperoleh dengan cara meninjau syarat kontinuitas dan periodisitas medan listrik yang menjalar dalam kristal fotonik. Matriks transfer total untuk lapisan cacat yang diapit oleh matriks Bragg sejumlah N lapisan disebelah kiri dan M lapisan disebelah kanan adalah: M B B B B C C C C N B B B B D C B A . D C B A . D C B A M = 15 dengan komponen-komponennya adalah: Proceeding Research and Studies VII, TPSDP, 2007 + − = − − = − = + + = − − d k sin k k k k i 2 1 d k cos e 2 , 2 M d k sin k k k k i 2 1 e 1 , 2 M d k sin k k k k i 2 1 e 2 , 1 M d k sin k k k k i 2 1 d k cos e 1 , 1 M 2 2 2 1 1 2 2 2 j 1 ik 2 2 2 1 1 2 j 1 ik 2 2 2 1 1 2 j 1 ik 2 2 2 1 1 2 2 2 j 1 ik 16 dimana j memenuhi: = cacat komponen untuk : d Bragg komponen untuk : d j 3 1 Transmitansi dihitung dengan menggunakan persamaan 9. Dalam cacat indeks bias, setiap lapisan memiliki lebar yang sama sehingga periodanya Λ = d 1 + d 2 , namun n 1 di tengah-tengah struktur diganti menjadi n 3 . Komponen matriks A, B,C, dan D hampir serupa dengan cacat geometris [persamaan 16], dengan mengganti komponen-komponen k 1 = k j dan j = d 1 , dimana : = cacat komponen untuk : 3 Bragg komponen untuk : 1 j

2.3. Reflektor Bragg Nonlinier dengan indeks bias linier sama namun indeks bias

nonlinier berlawanan tanda Struktur ketiga dari kristal fotonik nonlinier yang dipelajari terbuat dari dua material yang mempunyai indeks bias linier yang sama namun indeks bias nonlinier yang berlawanan tanda, seperti yang didefinisikan dalam persamaan : 2 nl 02 2 1 nl 01 1 n n n n n n − = + = 17 dimana n 01 dan n 02 adalah indeks bias linier dari lapisan-1 dan lapisan-2, sedangkan n nl1 dan n nl2 adalah indeks bias nonlinier lapisan-1 dan lapisan-2. Proses penjalaran cahaya dalam struktur ini digambarkan oleh persamaan gelombang [persamaan 1], dimana untuk propagasi gelombang forward A 1 z dan backward A 2 z dengan asumsi bahwa absorpsi material diabaikan [7]: [ ] [ ] [ ] [ ] z xA z I n c z 2 c n 2 i exp z xA d sin d i exp z I n n n n c dz z dA i z xA z I n c z 2 c n 2 i exp z A x d sin d i exp z I n n n n c dz z dA i 2 nl 1 2 2 2 nl 1 nl 2 1 2 1 nl 2 2 2 2 nl 1 nl 2 1 1 ω + Λ π − ω π Λ π Λ π − − + − ω − = ω − Λ π − ω π Λ π Λ π − − + − ω = 18 dimana: Λ + = 2 2 1 1 d n d n n Λ + = 2 2 nl 1 1 nl nl d n d n n adalah berturut-turut indeks bias linier rata-rata dan indeks bias nonlinier rata-rata dari struktur, sedangkan d 1 dan d 2 merupakan ketebalan dari masing-masing lapisan. Dalam penelitian ini, diasumsikan n 01 = n 02 dan n nl1 = n nl2 , sehingga persamaan 18 menjadi : [ ] [ ] Λ π − ω − + π ω − = Λ π − ω + π ω − = z 2 c n 2 i exp z A z A z A n 2 c dz z dA z 2 c n 2 i exp z A z A z A n 2 c dz z dA 1 2 2 2 1 nl 2 2 2 2 2 1 nl 1 19 Solusi dalam keadaan resonansi 2 ωn c = 2πΛ, diperoleh dengan menerapkan syarat batas pada z = L, dimana L merupakan panjang dari struktur: A 2 L = 0, artinya tidak ada radiasi yang masuk pada struktur dari sebelah kanan, dan A 1 L = A 1out sehingga intensitas di dalam struktur: out nl out nl out 2 1 I n z L n I 4 cos 2 n z L n I 4 cos 1 z A z I Λ − Λ − + = = 20 Proceeding Research and Studies VII, TPSDP, 2007 dimana I out = |A 1out | 2 . Pada batas z = 0, diperoleh intensitas input: out out z in I 1 a I 4 cos 1 2 1 z I I + = = = 21 dengan a = 2n Nn nl dan N = 2L Λ adalah banyaknya lapisan. Persamaan 21 merupakan karakteristik dari optical limiter. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Distributed Bragg Reflector Nonlinier Dalam struktur ini, dengan menggunakan kombinasi indeks bias lapisan-1 dan lapisan-2 adalah 1,8 dan 1,6 dan variasi kedalaman indeks bias n 1 = 0,008 serta indeks bias nonlinier n nl = 2,2 x 10 -5 cm 2 GW, hubungan antara transmitansi dan panjang gelombang untuk nilai intensitas cahaya datanginput yang berbeda ditunjukkan dalam gambar 3. Variasi nilai indeks bias ini diambil agar celah pita fotok atau panjang gelombang Bragg berada pada daerah panjang gelombang 1,55 µm, yang merupakan panjang gelombang telekomunikasi optik. Intensitas cahaya datang mengubah nilai indeks bias struktur [persamaan 9], sehingga celah pita fotonik akan bergeser. Tampak bahwa, dengan meningkatnya nilai intensitas cahaya, maka bandgap bergeser ke panjang gelombang yang lebih besar. 1.55 1.555 1.56 1.565 0.2 0.4 0.6 0.8 1 λ [mikrometer] T ra n s m it a n s i 1 GWcm 2 5 GWcm 2 15 GWcm 2 Gambar 3 Transmitansi sebagai fungsi dari panjang gelombang untuk nilai intensitas cahaya datang yang berbeda. Proses switching optik dalam struktur ini, ditunjukkan oleh garis vertikal pada gambar 3, dimana transmitansi pada panjang gelombang ~ 1,555 µm berubah dari transmitansi rendah ke transmitansi tinggi seiring dengan meningkatnya intensitas cahaya datang. Transmitansi pada panjang gelombang 1,555 µm meningkat sebesar ≈ 70 dengan bertambahnya intensitas cahaya dari 1 GWcm 2 menjadi 15 GWcm 2 , seperti yang ditunjukkan dalam gambar 4. Perubahan transmitansi oleh intensitas cahaya disebut switching optik melalui self-phase modulation. 5 10 15 0.2 0.4 0.6 0.8 Intensitas [GWcm 2 ] T ra n s m it a n s i Gambar 4. Perubahan transmitansi pada λ = 1,555 µm terhadap perubahan intensitas cahaya datang Untuk mengetahui apakah struktur ini dapat digunakan sebagai all-optical switching, maka diuji dengan kurva bistabilitas optik yang dihitung dengan menggunakan persamaan 14. Parameter yang digunakan adalah sama dengan parameter diatas. Grafik bistabilitas optik untuk beberapa harga kL ditunjukkan dalam gambar 5. Tampak bahwa bistabilitas optik terjadi untuk nilai κL yang besar, artinya variasi kedalaman indeks bias yang besar n 1 , sesuai dengan κ = ωn 1 2c. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 0.5 1 1.5 2 2.5 Intensitas input [GWcm 2 ] In te n s it a s O u tp u t [G W c m 2 ] κL = 1,0 κL = 2,0 κL = 3,24 Gambar 5 Bistabilitas optik untuk berbagai harga κL

3.2. Kristal Fotonik 1D dengan Lapisan Cacat