MasalahPerekonomian Masalah Kesehatan Masalah Sosial, Pendidikan, dll

berpendidikan rendah, hal ini berdampak pada pekerjaan yang mereka miliki, dimana mereka sekeluarga hanya mampu bekerja sebagai buruh tani. Dengan pekerjaan sebagai buruh tani, penghasilan yang beliau peroleh menurut kami sangat kecil dan tentu tidak mampu mencukupi beberapa kebutuhan rumah tangga dari keluarga ini. Jika dilihat dari masalah sosial, Bapak Wayan Subandi dengan Ibu Ketut Kartini dikatakan tidak alat telekomunikasi seperti handphone sehingga beliau tidak dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Beliau juga tidak dapat mengakses informasi-informasi dari luar dikarenakan mereka tidak memiliki alat telekomunikasi ataupun televisi, dan di sisi yang lain mereka tergolong masyarakat buta huruf.

2.2 Masalah Prioritas

Dari ketiga permasalahan yang sudah dijabarkan di atas, penulis memilih masalah ekonomi dan kesehatan sebagai masalah prioritas. Permasalahan tersebut dipilih karena permasalahan ekonomi menjadi pokok permasalahannya, dimana dapat mempengaruhi permasalahan lainnya seperti pendidikan. Karena ketidakmampuan ekonomi, dapat menyebabkan keluarga Bapak Wayan Subandi tidak mampu untuk membayar biaya pendidikan sehingga mereka tidak bersekolah atau berpendidikan rendah. Rendahnya pendidikan membuat keterbatasan memperoleh informasi dan berkurangnya kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Permasalahan ekonomi juga membuat permasalahan kesehatan menjadi terbengkalai. Padahal apabila kesehatan tidak dijaga dengan baik, akan mempengaruhi masalah ekonomi, dimana mereka menjadi tidak dapat bekerja dengan baik.

BAB III USULAN PENSOSIALISASIAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 MasalahPerekonomian

Untuk mengatasi masalah perekonomian Bapak Wayan Subandi dimulai dengan cara membantu memberikan saran mengenai pengelolaan keuangan keluarga. Perbaikan ini dilakukan dari mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan keluarga ini. Pengelolaan ini juga dengan memberikan saran agar Bapak Wayan Subandi beserta istri mulai menyisihkan uang yang mereka peroleh untuk ditabung, sehingga apabila suatu saat terdapat kebutuhan yang mendesak terdapat uang simpanan yang masih bisa digunakan. Hal ini membuat mereka tidak perlu meminjam uang apabila ada kebutuhan mendesak, sehingga jangan sampai ada hutang. Sebenarnya menyisihkan uang untuk ditabung bagi keluarga Bapak Wayan Subandi. Untuk sayur dan lauk pauk, mereka juga hanya membeli kadang-kadang saja karena sayur sudah mengambil di ladang.

3.1.2 Masalah Kesehatan

Berdasarkan diskusi dengan istri Bapak Wayan Subandi, diketahui bahwa beliau memiliki asma sudah sejak kecil, dan seringkali kambuh ketika cuaca berubah menjadi lebih dingin. Oleh karena itulah istri dari Bapak Wayan Subandi disarankan untuk menggunakan baju hangat ketika udara dingin dan menggunakan masker serta membersihkan rumah dari debu-debu yang banyak pada langit-langit untuk mencegah kambuh kembalinya asma.

3.1.3 Masalah Sosial, Pendidikan, dll

Permasalahan buta huruf yang dialami oleh Bapak Wayan Subandi beserta istrinya sangat mempengaruhi kehidupan sosial keluarga tersebut, apalagi Bapak Wayan Subandi tidak memiliki alat telokomunikasi seperti handphone salah satunya, sehingga tidak bersosialisasi dengan kerabat lainnya yang jauh dan juga untuk memperoleh informasi. Sebagian besar waktu yang mereka miliki digunakan untuk bekerja. Sosialisasi terkadang dilakukan dengan keluarga yang tinggal dalam satu pekarangan dan tetangga setelah bekerja. Untuk itu penulis menyarankan kepada keluarga Bapak Wayan Subandi untuk selalu menyempatkan waktu beristirahat agar tidak sampai kelelahan dan mengganggu kesehatan dan menyarankan belajar membaca agar mampu memperoleh informasi dari membaca.

3.2 Jadwal Kegiatan termasuk JKEM