Produksi media public relations

  Materi I

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Ada empat esensi Public Relations, yakni : 

  Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik/masyarakat.

   Sasaran public relations adalah menciptakan opini publik yang pavorable menguntungkan semua pihak.

   Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan.

   Public Relations adalah usaha yang kontinu untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan masyarakat dengan melalui suatu proses komunikasi timbal balik.

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dari esensi di atas, maka dapat dideskripsikan tujuan dari public relations adalah :

  • memperoleh goodwill,
  • kepercayaan,
  • saling pengertian,  dan citra yang baik dari publik/masyarakat.

  

Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang

berlangsung dua arah secara timbal balik.

  

Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh

manejemen suatu organisasi.

  

Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik intern dan

ekstern

  

Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis

antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan

psikologis, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak

publik.

   Charles S. Steinberg Menciptakan opni publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.

   Frank Jefkins Meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavorable image/image yang buruk terhadap organisasi tersebut. Dimock Marshall Cs.

  a. Secara Positif Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwil suatu organisasi atau badan.

  b. Secara Defensif Berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bilamana diserang, dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau badan kita tidak salah.

  Secara Universal Untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang bersangkutan, danmemperbaiki citra jika citra itu menurun/rusak.

  Empat hal prinsip dari tujuan PR :

  ◦ menciptakan citra yang baik ◦ memelihara citra yang baik ◦ meningkatkan citra yang baik

◦ memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun/rusak.

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Betrand R. Canfield, fungsi PR : 

  It should serve the public’s interest 

  Maintain good communication 

  And stress good morals and manners Cutlip and Center : 

  

To ascertain and evaluate public opinion as it relates to his

organization 

  To counsel executives on ways of dealing with public opinion as it exist 

  To use communication to influence public opinion Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  Menurut Onong Uchyana Effendy bahwa fungsi Public Relations atau humas adalah:

  

  Menuju kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

  

  Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik public eksternal maupun publik internal.

   Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik. 

  Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.(Effendy, 1988:173)

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  

  Menurut F. Rachmadi fungsi utama humas atau

  Public Relations adalah:

  “Fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi

  ”(Rachmadi, 1999:21).

  Materi 2

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  Menurut Frank Jefkins,

  

  Dalam bukunya Public Relations Technique : citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya .

   Dalam buku Essential of Publik Relations

  citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan .(Soemirat & Ardianto, 2005:114)

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Lima macam Image/Citra :

  

  Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.

  

  Citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kitapun percaya bahwa orang-orang lain juga memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri kita.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  

  Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihakpihak luar mengenai suatu organisasi.

   Citra ini cenderung negatif. 

  Humas memang menghadapi dunia yang bersifat memusuhi, penuh prasangka, apatis dan diwarnai keacuhan yang mudah sekali menimbulkan suatu citra berlaku yang tidak fair.

   Serta citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang

  sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  

  Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen.

   Citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan

  dari pada citra yang ada, walaupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga merepotkan.

   Namun secara umum, yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

   Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya saja.

   Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilankeberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggungjawab sosial, komitmen mengadakan riset, sebagainya.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  

  Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai.

  

  Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.

  

  Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Cara Memperoleh Image/Citra yang Baik :

   Menciptakan Public Understanding (pengertian public). 

  Public Confidence (adanya kepercayaan public terhadap organisasi kita).

   Public Support (adanya unsur dukungan dari public

  terhadap organisasi kita)

   Public Cooperation

  (adanya kerjasama dari public terhadap organisasi kita) Menurut Onong Uchjana Effendy, Jenis Opini :

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

OPINI PUBLIC

  • Opini individu,
  • Opini Pribadi,
  • Opini Kelompok,
  • Opini Mayoritas,
  • Opini Minoritas,
  • Opini Publik,
  • Opini Massa • Opini Umum.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Pengaruh Opini Publik : 1. Opini sangat sensitive terhadap berbagai peristiwa penting

  2. Peristiwa-peristiwa besar (luar biasa) dapat mengubah opini publik seketika.

  3. Opini secara umum lebih banyak ditentukan oleh peristiwa-peristiwa daripada katakata.

  4. Pernyataan verbal dan tindakan penanggulangan hanya bisa dilakukan pada saat opini terbentuk dan sewaktu orang-orang masih dalam keadaan bingung dan mencari keterangan dari sumber yang kredibel (layak dipercaya).

  5. Secara umum, opini publik tidak mengantisipasi suatu keadaan darurat, tetapi hanya bereaksi terhadap keadaan.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  6. Opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi.

  7. Opini tidak bisa bertahan pada suatu periode panjang (mudah berubah),

  

8. Jika kepentingan pribadi sudah melekat, tidak mudah mengubah opini.

  9. Sewaktu kepentingan pribadi sudah tersangkut, opini publik dalam suatu Negara demokrasi cenderung untuk mendahului atau mengarahkan kebijakan pemerintah atau pihak lain yang berwenang.

  10. Sewaktu opini didukung oleh mayoritas yang tidak begitu kuat atau opini yang terbentuk tidak solid, peristiwa berikutnya mudah sekali mengubah opini.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  

Pada saat kritis, setiap orang menjadi sensitif terhadap kecakapan pemimpin mereka.

 Orang-orang segan untuk menentang berbagai keputusan yang diambil pemimpin mereka dalam keadaan kritis, apalagi bila mereka merasa dilibatkan dalam mengambil keputusan.

   Orang-orang memiliki dan mampu membentuk opini yang ada kaitannya dengan tujuan tertentu akan lebih mudah dibandingkan dengan membentuk opini tentang metode- metode yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

   Opini publik, sama halnya dengan opini individu, mengandung suatu keinginan. 

  Semakin orang-orang melihat terhadap demokrasi karena diberinya kesempatan mengikuti pendidikan lebih tinggi dan siap mengakses informasi, maka opini public akan mengacu kepada akal sehat dan cenderung mengemukakan opini publik yang lebih objektif.

  Materi 3

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

MEDIA PUBLIC RELATIONS

  

Media dapat diartikan sebagai sarana

yang berupa unit jaringan kerja alat-alat

guna kelancaran jalannya suatu proses

kegiatan tertentu.

   Media komunikasi dapat diartikan sebagai

unit jaringan kerja alat-alat yang terlibat

dalam proses komunikasi.

  Media Komunikasi

  Atas dasar pihak-pihak yang berkomunikasi:

  

  Media komunikasi antar persona atau media yang digunakan dalam komunikasi antar orang, seperti telepon, surat, telegraf, radiogram, telex, faximile, dsb.

  

  Media komunikasi massa atau media yang dipakai dalam kegiatan komunikasi massa, seperti surat kabar, radio, televise, dan film.

  2 jenis media komunikasi

  Berdasarkan penggunannya antara lain : 

  

Auditif (hanya bisa didengarkan saja)

atau disebut juga the spoken word.

  

Visual (hanya bisa dilihat saja) atau

disebut juga the printed word.

   Audio Visual (bisa dilihat sekaligus didengarkan suaranya.

  Sifat Media

  COMMUNICATION )

  Dalam kegiatan PR, komunikasi personal dapat dilaksanakan secara langsung berhadapan muka atau face

to face, dan secara tidak langsung atau person to person.

  ◦ Media Auditif

Media auditif yang dapat digunakan untuk melaksanakan

komunikasi antar persona dalam kegiatan PR antara lain

   Telepon  Radio Telepon : atau disebut juga radiogram.

   Desas-desus

   Pertemuan

KOMUNIKASI PERSONAL (PERSONAL

  

Media Visual

  Keuntungan dari media ini adalah dapat diperbanyak tanpa mengubah isi informasinya, dapat dipelajari setiap saat dengan tenang, dan dapat didokumentasikan.

  ◦ Surat ◦ Telegraf ◦ Telex ◦ Faksimile

Media Audio Visual

  

 Kemajuan teknologi di bidang komunikasi

  memungkinkan perpaduan system telepon dengan televisi, sehingga dalam melakukan hubungan komunikasi antar perorangan tidak lagi hanya saling mendengar suara saja, melainkan juga saling melihat.

  

  Berkembang juga komunikasi online dengan web cam, atau melalui teleconference.

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si .

  COMMUNICATION ) Media Auditif

  Yang tergolong dalam media auditif : 

  Radio  Tape Recorder  Demonstrasi 

  Pertemuan

KOMUNIKASI MASSA (MASS

Media Visual

  Yang tergolong Media Visual yang dapat digunakan dalam kegiatan PR :

  ◦

  Surat Kabar

  ◦

  Booklet dan pamphlet

  ◦

  Foto

  ◦

  Grafik

  ◦

  Lukisan

  ◦

  Poster

  ◦

  Papan Reklame

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si .

Media Audio Visual

  • Televisi 

  Film

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si .

  Materi 4 Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  RELATIONS MEDIA HUMAS INTERNAL 

  JURNAL INTERNAL

  

  PAPAN PENGUMUMAN

  

  KASET VIDEO DAN CCTV (CLOSE CIRCUIT TELEVISION)

  

  STASIUN RADIO SENDIRI

  

  JARINGAN TELEPON INTERNAL

  

  KOTAK SARAN

  

  INSENTIF BICARA

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  

  

  KLUB SOSIAL

  

  PAMERAN DAN PERAGAAN

  

  ACARA KEKELUARGAAN

  

  TUR STAF

  

  INSPEKSI PIMPINAN

  KONFERENSI STAF DAN RAPAT DINAS

  SIARAN UMUM

  

  LITERATUR PENGENALAN/INFORMASI

  

  PRESENTASI VIDEO ATAU SLIDE

  

  DEWAN PEKERJA

  

  OBROLAN LANGSUNG

  

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations MEDIA-MEDIA HUMAS EKSTERNAL 

  JURNAL EKSTERNAL

  

  MEDIA AUDIOVISUAL

  

  LITERATUR EDUKATIF

  

  KOMUNIKASI LISAN

  

  PAMERAN

  

  SEMINAR

  

  SPONSOR

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Tugas 

  BUATLAH MAKALAH SESUAI DENGAN TEMA DI ATAS YANG DIPILIH

  

  MEDIA, FUNGSINYA,PERTIMBANGAN YANG HARUS DIAMBIL DALAM MEMBUAT MEDIA TERSEBUT, DLL.

  

  DIKUMPULKAN MINGGU DEPAN

  

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  Materi 5

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

   Creator

   Conceptor

   Mediator

   Problem Solver

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  

Jurnal Internal merupakan salah satu sarana

komunikasi dalam bentuk cetak (sekarang

bisa online) yang bersifat informatif, edukatif,

dan rekreatif, yang digunakan untuk

menciptakan hubungan baik dengan public

eksteral dari organisasi.

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

Strategi PR ini dapat digunakan dalam membuat sebuah jurnal eksternal, yaitu :

  1. Credibility

  2. Contex

  3. Content

  4. Clarity

  5. Continuity and Consistency

  6. Channels

  7. Capability of the Audience

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  1. Research & Listening

  2. Planning & Decision

  3. Communication & Action

  4. Evaluation Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  Plan your work, and work your plan

  1. Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan

  2. Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi

  3. Menganalisis tingkat opini public, baik yang intern maupun yang ekstern

  4. Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan, masalah-masalah yang potensial, kebutuhan- kebutuhan dan kesempatan-kesempatan

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  5. Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan- kebijakan

  6. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok masyarakat

  7. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang telah direncanakan

  8. Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

   The Newsletter

   The Magazine

   The Tabloid Newspaper

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

   Para distributor

   Para Pengguna dan konsumen

   Patron

  

Para pemimpin dan pencipta pendapat umum

   Calon konsumen

   Pelanggan tetap

   Jurnal Eksternal ekstra

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

   Survei Pembaca

   Kompetisi

   Surat-surat pembaca

   Respon terhadap iklan

   Pengutipan artikel

   Dampak

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  Materi 6 Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan

  ”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut

  

  Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).

  

  Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing.

  

  Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah.

  

  Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam

  Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan

terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas

cara pemecahan masalah. Susunan acara seminar dapat dibuat

seperti berikut.

  a. Laporan ketua.

  b. Penyajian ketua.

  c. Pembahasan oleh pembahas.

  d. Diskusi.

  e. Penyimpulan.

  f. Penutup.

  Laporan hasil seminar pada dasarnya sama dengan laporan hasil diskusi, terutama sistematiknya. Yang berbeda ialah materinya, yaitu bahan- bahan yang dilaporkan.

  

  Memahami Pengertian Diskusi Panel Diskusi panel adalah bentuk umum yang dilakukan oleh sekelompok orang (yang disebut panelis) yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum dan dilaksanakan dihadapan khalayak, penonton (lewat tayangan televisi), atau pendengar (lewat siaran radio). Dalam diskusi panel, khalayak diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat. Pelaksanaan diskusi panel dipandu oleh seorang moderator dan dapat dibantu oleh notulis.

   Dari sebuah diskusi panel anda akan memperoleh informasi yang dapat memperkaya pengetahuan kita tentang suatu masalah atau topik dari beberapa titik pandang yang berbeda. Pokok-pokok pembicaraan merupakan bagian penting yang dapat diuraikan dalam suatu pembicaraan.

  Bagian penting itu bisa berupa gagasan atau pokok permasalahan.

   Pelaksanaan diskusi panel dimulai dengan pembahasan masalah oleh panelis. Pada panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan.

  Ketua diskusi yang memandu jalannya diskusi merangkum hasil diskusi, kemudian mempersilahkan peserta dan pendengar untuk memberikan komentar.

  

  Adapun tata krama dalam seminar ataupun diskusi panel diantaranya adalah,

Tata krama penyaji atau pemrasaran yaitu:

  

a.Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik

dan landasan pemikiran yang akurat; b.Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas;

c.Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak;

d. Menjawab pertanyaan dengan objektif.

  

  Tata krama peserta yaitu

  a. Mempelajari makalah; b.Bersikap sopan; c.Menjaga kelancaran rapat/ diskusi; d.Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi; e.Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada yang bertanya, bila ingin bertanya ada waktunya yaitu sesi pertanyaan;

  f. Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara mengangkat tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah mempersilahkan barulah berbicara; g.Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.

  

M A T E R I 7

Pameran

  

Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

  

Humas Pameran

  Humas pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran atau eksibisi.

  

  Kegiatan humas juga dapat memanfaatkan acara pameran untuk mencapai tujuan-tujuannya.

  

  Kegiatan-kegiatan humas tersebut juga bermanfaat menunjang keberhasilan dari suatu acara pameran.

  

  Acara promosi lewat pameran akan lebih berhasil memikat para konsumen jika acara itu disertai dengan program humas.

  

Apa itu pameran?

 Dari segi bahasa pameran berasal dari kata pamer yang

  berarti menunjukkan (mendemonstrasikan) sesuatu kepada orang banyak dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulannya.

  

  Secara prakteknya, sifat pameran :

   Audio symbol

   Visual symbol

   Audio/visual Realistis

  

Manfaat pameran

  Merupakan satu-satunya media periklanan yang menyentuh semua pancaindra: mata, telinga, hidung dan kulit.

  

  Pos atau pusat penerangan yang melayani segenap peserta pameran dan juga pengunjung, terutama kalangan media massa.

  

  Publisitas yang mulai disebarkan sebelum acara itu dibuka, selama, atau sesudah acara berlangsung, akan dapat meningkatkan daya tariknya sehingga akan lebih mudah memikat perhatian pengunjung. Manfaat…… 

  Publikasi tersebut akan menyebarluaskan pesa-pesan pihak penyelenggara kepada ribuan orang, termasuk yang berhalangan hadir.

  

  Menggalang pemahaman dan pengetahuan khalayak mengenai organisasi atau produk-produknya.

  

  Pameran dapat menjadi koreksi terhedap persepsi maunpun impresi seseorang.

  

  Melekatnya suatu pengalaman pada diri seseorang dengan lebih terjamin. Manfaat…… 

  Memikat perhatian lebih besar, karena : 

  Bersifat realistis, konkrit dan nyata 

  Dapat memberikan efek yang dramatis 

  Dapat memberikan variasi  Dapat lebih dipertegas secara situasional.

   Dapat mempertimbangkan minat publik

Jenis-jenis Pameran

   Pameran umum (public exhibition)  Pameran dagang (trade exhibition)  Pameran luar ruang (outdoor exhibition)  Pameran terbatas (private exhibition)

 Pameran dagang luar negeri (overseas trade fairs)

 Pameran patungan (joint venture exhibition)  Pameran keliling (mobile exhibition)

  Jenis Pameran…..

   Pameran jinjing (portabel exhibition)

   Pameran kecil (small exhibition)

   Acara pekan belanja atau pekan promosi (shopping weeks)

   Ajang pameran khusus (special exhibition)

Karakteristik Pameran 1

  Mudah menarik perhatian 2.

  Waktu yang longgar 3.

  Peluang mencoba prototip 4.

  Peluang pertemuan tatap muka 5.

  Acara demonstrasi dan pembagian sampel 6.

  Adanya suasana akrab dalam pameran

  Hal-hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengikuti pameran

   Penyelenggara

   Waktu

   Tempat

   Biaya stan

   Sarana-sarana penunjang

   Publikasi

   Bongkar pasang

   Humas

   Kegiatan-kegiatan terkait  Apakah biayanya sepadan

  Perencanaan pameran Penuhi kriteria unsur 5W+H

  

  What : apa yang akan dipamerkan

  

  Who: siapa yang akan menangani pameran tersebut

  

  Where: di mana pameran tersebut dilaksanakan

  

  When : kapan pameran tersebut dilaksanakan

  

  Why: mengapa perusahaan harus mengikuti pameran tersebut.

   How: bagai pelaksanaanya.

  Evaluasi Pameran

Ada beberapa metode untuk mengevaluasi pameran

  1. Exhibition Audience Profile

  2. Certificate of Attendance

  3. Exhibition Audience Audit

  4. Open Audit Spesification

  Tugas !!! 

  Berikan contoh masing-masing jenis pameran  Didiskusikan minggu depan sebelum materi baru.

  Materi 9 Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

   Sponsor adalah penyediaan dukungan financial untuk suatu acara, subjek, kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya.

   Cikal bakalnya bermula dari patronage, yakni perlindungan serta penyediaan bantuan dana oleh para bangsawan dan hartawan kepada para artis dan musisi.

Kita mengenal tiga jenis sponsor yang masing-masing dibedakan berdasarkan tujuannya, yakni :

  1. Penyediaan Sponsor untuk iklan

  2. Sponsor untuk pemasaran

  3. Sponsor untuk tujuan humas

  

 Dilakukan oleh berbagai perusahaan yang memberi

dana untuk pengadaan dan penyiaran suatu acara di televisi atau radio.

   Sebagai imbalan, mereka boleh memasang iklan di sela-sela acara tersebut.

   Sponsor seperti ini sampai sekarang masih merupakan sumber penghasilan terbesar bagi stasiun-stasiun radio dan televisi.

   Secara umum hampir sama dengan sponsor untuk

mendukung penjualan, hanya wujudnya lebih halus.

   Imbalannya, hanya pemberi sponsor tunggl yang berhak memasang pesan-pesannya di sepanjang acara.

   Penyediaan dana untuk menunjang usaha-usaha humas. 

  Pada dasarnya merupakan bentuk modern dari patronage yang disajikan oleh pihak-pihak yang makmur dan kuat (khususnya dalam soal finansial).

   Yang menerima sponsor ini bukan hanya media massa, tetapi juga panitia penyelenggara acara olah raga, eksibisi seni, pertunjukan teater, acara penghargaan, ekspedisi baru, penyelenggaraan pendidikan, hingga ke individu-individu tertentu.

   .

  Imbalannya adalah peliputan media secara tunggal

   Untuk melancarkan suatu kampanye periklanan.

   Untuk mendukung strategi atau kebijakan pemasaran.

   Untuk memperlihatkan niat baik organisasi atau perusahaan dalam tanggung jawab sosial.

   Terciptanya suatu proses pengakraban melalui liputan media yang berlangsung secara berulang-ulang.

   Acara-acara olahraga  Acara-acara kebudayaan

   Penerbitan atau publikasi

   Eksibisi atau pameran

   Pendidikan

   Acara-acara amal

   Acara penghargaan profesional

   Acara-acara lokal

  

a. Memastikan tujuan diselenggarakannya acara yang akan

diberinya dana atau fasilitas tertentu dalam rangka sponsor itu.

  

b. Memilih aspek atau bidang kegiatan yang sekiranya

paling sesuai dengan tujuan-tujuan acara itu maupun kepentingan-kepentingan pihak penyedia sponsor itu sendiri.

  

Audit terhadap kebijakan-kebijakan pensponsoran perusahaan

   Penetapan tujuan

   Perumusan strategi

   Pelaksanaan negosiasi-negosiasi penjajagan dengan pihak ketiga

   Penyelenggaraan konferensi pers

   Menghubungi dinas-dinas pemerintahan kota yang terkait. 

  Penerjemahan rancangan 

  Pengaturan kegiatan lapangan  Analisis.

   Menciptakan atau mempertahankan nama baik.

   Membangun citra perusahaan

   Identitas perusahaan

   Mengakrabkan nama perusahaan

   Menonjolkan keramahtamahan

   Merangsang minat para wartawan untuk datang meliput.

   Memantau liputan media

   Menggunakan teknik-teknik riset pasar, yang dapat nerekan situasi pasar sebelum, semala dan sesudah pensponsoran dilakukan, untuk melihat apakah tujuan-tujuannya dapat tercapai.

  Materi 10 Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  

  Ini merupakan salah satu kemajuan media yang harus diperhatikan oleh para praktisi humas.

  

  Tidak seperti pers, radio dan televisi, perangkat audiovisual adalah suatu media yang bercakupan terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh pihak tertentu yang diarahkan kepada khalayak yang terbatas pula.

  

  Para praktisi humas dapat memanfaatkan kaset itu untuk merekan dan mendokumentasikan berbagai peristiwa dan pesan humas.

  

  Kalau dibuat baik dan menarik, kaset video yang berisi pesan humas itu bisa juga dipertontonkan di gedung bioskop atau dipancarkan melalui televisi umum.

  

  Untuk penerapan sistem ini diperlukan lembaga pendukung, seperti perpustakaan film yang sanggup menyimpan, memelihara, serta mendistribusikan kaset2 tersebut.

  • Tujuan harus bersifat praktis
  •  Kecermatan dan sikap hatihati perlu ditekankan,

    mengingat perangkatnya mahal
  • Renungkanlah :

   Apakah kita hendak menciptakan citra baru

   Menjelaskan cara kerja

   Mengumumkan kesempatan kerja

 Menjelaskan hal-hal yang telah dicapai perusahaan

 Atau yang lainnya

  …

  • Seperti apa karakteristik khalayak yang kita tuju?
  • Apakah informasi yang disajikan dan gaya penyajiannya cocok dengan khalayak yang dituju?
  • Apakah pernak-pernik teknis perlu dijelaskan kepada khalayak?
  • Bisakah uraiannya lebih sederhana?
  • Bagaimana perlakuan kepada khalayak?

   Tentukan lamanya waktu penggunaan media audiovisual.

  

 Jika media audio visual hendak dipakai dalam

jangka waktu lama maka selama berlangsungnya proses perekaman, hal-hal yang berkaitan dengan waktu perlu dihindari.

   Haruskah mereka diundang khusus untuk menerima kaset audiovisual

   Video bisa dipamerkan di eksibisi atau showroom.

   Ditawarkan ke berbagai organisasi yang berminat

  

 Disebarkan melalui bantuan central office

  information  Langsung dipamerkan ke khalayak luas.

   Perhitungkan besarnya biaya yang diperlukan

  

  Slide ukuran 35 mm

  

  Proyektor slide yang dilengkapi dengan kaset rekaman.

  

  Slide dengan proyektor kembar

  

  Tayangan berlayar majemuk

  

  Kaset-kase video

  

  Overhead projector

  

  Layar Eidophor

   Untuk menghibur tamu undangan

   Perpustakaan

   Katalog dan iklan

   Resepsi pers

   Pameran

   Komunikasi antar pegawai

   Khalayak di pedesaan

   Kantor/lembaga pusat informasi dan departemen penerangan pemerintah.

  Materi 11

Membuat Press Release

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

  Pengertian Press Release 

  Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto

  (2004) adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh

Public Relations (PR) suatu organisasi/ perusahaan yang

  disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. Press Release Berdasarkan Informasinya 

  Basic Press Release mencakup berbagai informasi yang terdapat di

  dalam suatu organisasi/ perusahaan yang memiliki berbagai nilai berita untuk media lokal, regional atau pun nasional;

   Product Release mencakup transaksi tentang target suatu produk

  khusus atau produk reguler lainnya untuk suatu publikasi perdagangan di dalam suatu industri;

   Financial Release digunakan terutama dalam membina hubungan dengan pemegang saham.

  Menulis Press Release 

  Penulisan press release layak muat apabila cara menulisnya seperti halnya wartawan menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik (inverted pyramid).

  

  Dimulai dengan membuat lead/ teras berita/ kepala berita sebagai paragraf pertama yang mengandung unsur 5W + 1H (What: apa yang terjadi? Where: dimana terjadinya? When: kapan peristiwa tersebut terjad? Who: siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?

  Why: mengapa peristiwa tersebut terjadi? How: bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?). Mengapa piramida Terbalik? 

  Pertama, pembaca dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang singkat untuk mendapatkan berita-berita yang faktual.

   Kedua, redaksi media massa harus memotong Press Release tersebut tanpa mengurangi isi pokoknya.

  

Ketiga, redaksi tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca

  keseluruhan Press Release. Sebelum redaksi memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka harus tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release itu (Cole dalam Soemirat dan Ardianto, 2004).

  Struktur Penulisan Press Release

Mappatoto (1993)

  Aturan Menulis Press Release  Memilih judul yang positif (aktif) dan bukannya pasif. 

  Paragraf pertama (lead) harus tajam dan ringkas; antara 12 sampai 20 kata merupakan ukuran yang ideal.

   Usahakan supaya kalimat dan paragraf pendek-pendek. 

  Hindari kata yang berlebihan seperti “ini” dan “itu”, serta kata keterangan dan kata sifat yang tidak perlu. Anda tidak perlu mengatakan bahwa sesuatu “hebat” atau “fantastis”. Kalau itu sehebat yang anda nyatakan, maka akan jelas dengan sendirinya dari teks yang anda tulis.

   Hindari kata-kata panjang karena kolom surat kabar sempit.

   Hindari istilah khusus dan penggunaan singkatan. 

  Jawab enam pertanyaan ––siapa, mengapa, apa, bilamana, di mana dan bagaimana. Kalau anda tidak menjawab keenam pertanyaan ini maka siaran pers anda tidak berisi semua informasi yang diperlukan wartawan.

   Jangan menulis awal, bagian tengah dan akhir. Masukkan semua butir yang penting pada awal siaran pers. Kalau artikelnya terlalu panjang mereka akan memotongnya dari bawah dan jika Anda meletakkan butir-butir yang paling penting pada akhir berita, maka bagian itu tidak akan termuat.

   Tulislah berita dan bukan pandangan (harus berdasarkan fakta).

   Selalu periksa kembali ejaan nama orang. 

  Ketiklah siaran pers hanya pada satu sisi kertas saja dengan spasi rangkap. Berikan margin yang cukup pada semua sisi halaman.

   Selalu beri tanggal pada siaran pers. 

  Selalu cantumkan nama kontak dan nomor telepon di siang hari pada bagian bawah siaran.

   Buatlah siaran pers sesingkat mungkin.

Hal-hal tentang Pers yang harus diketahui

   Kebijakan editorial.  Frekuensi penerbitan.

   Tanggal/tenggat terbit.

   Proses percetakan.

   Daerah sirkulasi. Jangkauan pembaca.

   Metode distribusi. Penting !!! 

  Kirimkan secepat mungkin. Artinya, jika kegiatan berlangsung hari itu, kirimkan hari itu juga. Jangan menunda hingga esok harinya, kecuali jika pelaksanaannya adalah malam hari.

  

  Jika pengirim siaran pers sudah mengenal nama wartawan sesuai bidangnya, tujukanlah pada wartawan tadi.

   Pengiriman bisa pula melalui faksimili (atau e-mail). 

  Jika melampirkan foto atau cetakan berwarna atau contoh produk, lebih baik melalui kurir.

  

  Konfirmasikan kembali melalui telepon, apakah siaran pers tadi sudah diterima atau belum. Tugas !! 

  Carilah contoh press release yang dikeluarkan oleh humas lembaga pemerintah atau perusahaan swasta.

  

  Buatlah sebuah press release mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dan telah dilaksanakan.

  

  Perhatikan contoh2 press release

  

  Dikumpulkan minggu depan (tugas perorangan) Jurnal Internal Materi 12

  Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Perlunya Jurnal Internal

  • Untuk mencapai khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan humas, adakalanya penggunaan media massa pers, radio, televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil s
  • • Contoh dari khalayak seperti itu adalah para staf atau

  anggota orhanisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui jurnal internal.

  • • Karenanya kita membutuhkan suatu wahana komunikasi

    internal yang dapat menjangkau khalayk tadi.

Fungsi Jurnal Internal

  • Media hubungan komunikasi internal dalam upaya pencapaian pesa-pesa perusahaan kepada pemilik (shareholder), khalayak terkait (stakeholder), mengenai aktivitas perusahaan, manfaat produk dan jasa.
  • Ajang komunikasi antar karyawan
  • Media bagi staf PR untuk tulis menulis
  • Nilai tambah bagi PR untuk menerbitkan house journal yang bermutu, terbit berkala dan teratur, penampilan profesional, layout dan isi yang ditata apik, cover menarik.
Wahana komunikasi internal

  • Jurnal internal
  • >v>slide
  • kaset-kaset rekaman audio
  • • kursus-kursus pendidikan tambahan

  • ucapan-ucapan lisan
  • seminar dan konferensi
  • eksibisi khusus

Jenis Jurnal Internal

  • Jurnal internal yang semata-mata bersifat

  internal (untuk kalangan perusahaan)

  • Jurnal internal yang bersifat semi eksternal

  Bentuk-bentuk Jurnal Internal Majalah: ▫ Biasanya berukuran A4 (297x210 mm).

  

▫ Isinya kebanyakan adalah tulisan feature dan

ilustrasi.

  

▫ Jurnal ini bisa dicetak biasa saja (letterpress) atau

bisa juga melalui teknik yang lebih canggih seperti teknik lithografi dan fotografir.

Koran

  

▫ Meskipun mirip dengan koran tabloid, tapi

isinya biasanya terdiri dari berita yang disisipi dengan tulisan feature atau ilustrasi.

▫ Proses percetakannya biasanya lebih canggih,

yakni secara offset.

Newsletter

  

▫ Jumlah halamannya biasanya sedikit, yakni 2

sampai 8 halaman.

  ▫ Ukurannya biasanya A4.

  

▫ Sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan

singkat dengan atau tanpa gambar.

Majalah Dinding

  ▫ Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding.

▫ Ini merupakan suatu medium yang biasa

digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal.

The Sales Bulletin

  

Bentuk media komunikasi reguler antara

manajer penjualan dengan salesmen yang

berada di lapangan, biasa diterbitkan mingguan

Bentuk-bentuk baru Jurnal Internal

  ▫ Jurnal Audio ▫ Jurnal Video ▫ Video Perusahaan ▫ Koran Elektronik ▫ Web Site atau Situs.

Hal-hal yang Penting Diperhatikan

  • Pemilihan proses pencet
  • Cakupan Pembaca •

  Kuantitas

  • Format Penerbitan • Dijual atau dibagikan
  • Frekuensi • Kebijakan •

  Judul atau Nama Terbitan

  secara cuma-Cuma

  • Iklan • Distribusi
  • Proses Pencetakan

  Materi 13 Bahan Ajar Produksi Media Public Relations

   Sebuah perusahaan tidaklah lengkap bila tidak mempunyai sebuah company profile.

   Ibarat sebuah buku sejarah pada sebuah bangsa, company profile sangat berguna bagi diri perusahaan tersebut maupun bagi rekanan (calon rekanan) dari perusahaan tersebut.

Dokumen yang terkait

Internal Public Relations Dan Citra Perusahaan

5 92 127

Beauty Consultant Dalam Kegiatan External Public Relations Dan Minat Pakai (Studi Korelasional Tentang Peranan Beauty Consultant Oriflame dalam Menumbuhkan Minat Pakai Calon Konsumen Pada Karyawan Contact Center Infomedia Nusantara )

1 53 118

PUBLIC RELATIONS & MEDIA RELATIONS (KRITIK BUDAYA AMPLOP PADA MEDIA RELATIONS INSTITUSI PENDIDIKAN DI YOGYAKARTA)

0 3 26

PUBLIC RELATIONS & MEDIA RELATIONS (KAJIAN KRITIS BUDAYA AMPLOP PADA MEDIA RELATIONS INSTITUSI PENDIDIKAN DI YOGYAKARTA)

1 9 52

PUBLIC RELATIONS & MEDIA RELATIONS (KAJIAN KRITIS BUDAYA AMPLOP PADA MEDIA RELATIONS INSTITUSI PENDIDIKAN DI YOGYAKARTA

0 19 98

MODEL PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS MEDIA RELATIONS.

0 2 15

MODEL PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS MEDIA MODEL PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS MEDIA RELATIONS (Studi Kasus pada Aktivitas Media Relations di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa).

1 4 16

PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA RELATIONS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hotel Ibis Solo).

0 1 13

PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA RELATIONS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hote

0 5 14

Public Relations Media Relations (Kritik Budaya Amplop Pada Media Relations Institusi Pendidikan Di Yogyakarta)

0 0 16