Internal Public Relations Dan Citra Perusahaan

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

INTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Citra Pt Perkebunan Nusantara IV (Persero))

D I S U S U N OLEH :

NAMA : ABDUL KHALIK AZHARI

NIM : 070904080

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012


(2)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi

Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Citra PT

Perkebunan Nusantara IV Persero Medan). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sejauhmana hubungan antara kegiatan internal public relations

dengan citra PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan tersebut dan berarti tidaknya hubungan antara kegiatan internal public relations dengan citra PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang masih merupakan staf yang artinya bukan merupakan pimpinan dalam perusahaan PTPN IV Medan. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel sebanyak 79 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling dan Accidental Sampling.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua cara, yaitu Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus Koefisien

Korelasi Tata Jenjang (Rank Order) oleh Spearman, dengan menggunakan

aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 16. Dari hasil penelitian ini diperoleh

r

s sebesar 0,153, untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini digunakan skala Guilford. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang yang rendah atau lemas sekali

antara kegiatan Internal Public Relations dengan citra perusahaan PTPN IV (Persero) Medan. Kemudian untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel x terhadap variabel y masih menggunakan aplikasi SPSS 16 serta untuk mengetahui besar kekuatan pengaruh variabel x terhadap variabel y digunakan uji determinan korelasi.

Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kegiatan Internal Public Relations terhadap citra perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahNya skripsi berjudul “PENGARUH INTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN PTPN IV” ini dapat terselesaikan walaupun dengan keterbatasan pengetahuan, waktu dan tenaga yang dimiliki penulis.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata (S1) pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini telah banyak pihak yang turut membantu sehigga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dra. Dayana M.Si yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, sehingga dengan bantuan, arahan, dan nasehatnya penulis menjadi lebih mengerti.

2. Ir. H. Abdul Rachman Harahap dan HJ. Nuraini Dalimunthe selaku kedua

orangtua penulis yang senantiasa mendukung penulis baik moril maupun materil.

3. Kepada Ibu Drs. Fatma Wardy Lubis, M.A. selaku ketua Departemen Ilmu

Komunikasi Fisip Usu.

4. Kepada Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

5. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh staff PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA IV yang telah banyak membantu penulis dalam melengkapi data – data skripsi.

6. Helmi, Oji, Ito sebagai sahabat yang telah memberikan dukungan kepada

penulis.

7. Saya juga ucapkan terima kasih kepada kakak senior Anggia Siregar yang juga membantu penulis di dalam membuat skripsi ini.

Medan, 2012


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR TABEL...vii

BAB I PENDAHULUAN...1

I.1. Latar Belakang Masalah... 1

I.2. Perumusan Masalah... 6

I.3. Pembatasan Masalah... 6

I.4. Tujuan Penelitian... 6

I.5. Manfaat Penelitian... 7

I.6. Kerangka Teori... 7

I.6.1. Komunikasi... ... 7

I.6.2. Public Relations... 8

I.6.3. Internal Public Relations... 9

I.6.4. Citra Perusahaan... 12

I.7. Kerangka Konsep... 13

I.8. Model Teoritis... 15

I.9. Variabel Operasional... 15

I.10. Definisi Operasional... 17

I.11. Hipotesis... 20

BAB II URAIAN TEORITIS... II.1. Komunikasi... 21

II.1.1. Pengertian Komunikasi... 21

II.1.2. Ciri Komunikasi... 22

II.1.3. Tujuan dan Fungsi Komunikasi... 23

II.1.4. Tatanan Komunikasi... 23

II.2. Public Relations... ... 25

II.2.1. Pengertian Public Relations... 25


(5)

II.2.3. Tujuan Public Relations... 28

II.3. Internal Public Relations... 29

II.4 Citra Perusahaan... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian...33

III.1.1. Sejarah Singkat PTPN IV (Persero)... 33

III.1.2. Tata Nilai (Corporate Value)... 34

III.1.3. Maksud dan Tujuan Perusahaan... 35

III.1.4. Bidang Usaha... 36

III.1.5. Anak Perusahaan dan Penyerta Saham... 36

III.1.6. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 37

III.2. Metodologi Penelitian... 60

III.2.1. Metode Penelitian... 60

III.2.2. Lokasi Penelitian... 61

III.2.3. Populasi dan Sampel... 61

III.2.4. Teknik Penarikan Sampel... 63

III.2.5. Teknik Pengumpulan Data... 63

III.2.6. Teknik Analisis Data... 64

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data... 67

IV.2. Proses Pengolahan Data... 67

IV.3. Analisa Tabel Tunggal... 68

IV.3.1. Karakteristik Responden... 68

IV.3.2. Kegiatan Internal Public Relations... 71

IV.3.3. Citra Perusahaan PTPN IV (Persero) Medan... 87

IV.4. Analisa Tabel Silang... 96

IV.5. Uji Hipotesa... 102

IV.6. Pembahasan... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... V.1. Kesimpulan... 107


(6)

V.4. Saran Dalam Kaitan Praktis... 109

DAFTAR PREFERENSI...


(7)

DAFTAR GAMBAR


(8)

DAFTAR TABEL

1. Variabel Operasional... 16

2. Populasi Penelitian Karyawan PTPN IV... 61

3. Jenis Kelamin Responden... 69

4. Usia Responden... 69

5. Pendidikan Responden... 70

6. Lama Bekerja... 71

7. Kemudahan Bekerja Karena Kontak Pribadi... 72

8. Briefing Memperlancar Koordinasi... 72

9. Briefing mempelancar rencana jadwal kerja... 73

10. Pentingnya Meeting... 74

11. Pentingnya Progress Report... 74

12. Meeting Menciptakan Iklim Organisasi Kondusif... 75

13. Manfaat Diskusi Sebagai Sarana Tukar Pikiran... 76

14. Manfaat Diskusi Untuk Menampung Ide/ Aspirasi Karyawan... 77

15. Manfaat Diskusi Untuk Mendapatkan Solusi Dari Permasalahan... 78

16. Manfaat Diskusi Untuk Mendapatkan Ide Baru... 78

17. Saran Membantu Memecahkan Masalah... 79

18. Saran Menumbuhkan Keberanian... 80

19. Memahami Saran-Saran Saat Konseling... 81

20. Kegiatan Annyversary Dapat Mempererat Hubungan... 82

21. Darmawisata Dapat Meningkatkan Kebersamaan... 83

22. Olahraga Meningkatkan Hubungan Erat... 83

23. Study Tour Meningkatkan Kinerja... 84

24. Pelatihan Meningkatkan Kemampuan Karyawan... 85

25. Penghargaan Meningkatkan Motivasi... 86

26. Klinik Sebagai Fasilitas Yang Sangat Dibutuhkan... 87

27. Kepercayaan Melaksanakan Pekerjaan... 88

28. Perlakuan Adil Terhadap Karyawan... 88

29. Kegiatan Pada Nasabah Bukti Pelayanan Nyata... 89

30. Saran Karyawan Diterima Pimpinan... 90

31. Fasilitas Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan... 91

32. Pekerjaan Harus Dipertanggungjawabkan... 91

33. Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Kerjanya... 92

34. Pembatasan Komunikasi Dalam Berkoordinasi... 93

35. Kewajiban Perusahaan Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan... 94

36. Kesejahteraan Berbanding Lurus Dengan Kinerja Perusahaan... 94

37. Karyawan Menunjukkan Komitmen Berkinerja Tinggi... 95


(9)

39. Hubungan Antara Pentingnya Kegiatan Meeting Dalam Membahas Progress Dan Rencana Kerja Dengan Informasi Yang Didapat

Karyawan Dari Pimpinan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja... 97

40. Hubungan Antara Adanya Kegiatan Diskusi Kelompok Kerja

Yang Membantu Menampung Ide/ Pendapat Karyawan Dengan

Komitmen Berkinerja Tinggi Yang Ditunjukkan Oleh Karyawan... 98

41. Hubungan Antara Adanya Penghargaan Yang Diberikan

Perusahaan Kepada Karyawan Sebagai Motivasi Dengan

Komitmen Berkinerja Tinggi Yang Ditunjukkan Oleh Karyawan... 100 42. Hubungan Antara Adanya Klinik Sebagai Fasilitas Dengan

Peningkatan Kesejahteraan Karyawan Karena Adanya Fasilitas

Perusahaan... 101 43. Tabel Hasil Uji Korelasi Spearman... 102


(10)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi

Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Citra PT

Perkebunan Nusantara IV Persero Medan). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sejauhmana hubungan antara kegiatan internal public relations

dengan citra PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan tersebut dan berarti tidaknya hubungan antara kegiatan internal public relations dengan citra PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang masih merupakan staf yang artinya bukan merupakan pimpinan dalam perusahaan PTPN IV Medan. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel sebanyak 79 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling dan Accidental Sampling.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua cara, yaitu Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus Koefisien

Korelasi Tata Jenjang (Rank Order) oleh Spearman, dengan menggunakan

aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 16. Dari hasil penelitian ini diperoleh

r

s sebesar 0,153, untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini digunakan skala Guilford. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang yang rendah atau lemas sekali

antara kegiatan Internal Public Relations dengan citra perusahaan PTPN IV (Persero) Medan. Kemudian untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel x terhadap variabel y masih menggunakan aplikasi SPSS 16 serta untuk mengetahui besar kekuatan pengaruh variabel x terhadap variabel y digunakan uji determinan korelasi.

Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kegiatan Internal Public Relations terhadap citra perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan atau instansi terdiri dari sejumlah individu yang membentuk kelompok sosial dengan ciri-ciri tertentu yang disebut public, public tersebut mempunyai kepentingan yang sama yang dirasakan oleh masing-masing individu. Dalam suatu perusahaan ada yang disebut public internal dan public external, dimana untuk menghubungkan kedua public tersebut dibutuhkan petugas Humas atau petugas Public Relations yang bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan yaitu masyarakat umum, pegawai dan pimpinan perusahaan itu sendiri.

Menurut Institute of Public Relation (IPR), Public Relation adalah

keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan khalayak (Jefkins, 1995:08)Jadi public relation dapat mewujudkan suatu hubungan yang harmonis antara pegawai dengan pimpinannya dalam suatu instansi atau perusahaan. Hal ini merupakan salah satu pendorong bagi pegawai untuk dapat meningkatkan gairah kerja mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam lingkungan kerja.

Public dalam perusahaan dibagi atas 2 yaitu public internal (publik dalam

perusahaan) dan public external (publik diluar perusahaan yang memiliki

kepentingan terhadap perusahaan).Berdasarkan jenis publik tersebut terdapat kegiatan public relation yaitu kegiatan intern public relation (hubungan kedalam) dan eksternal public relation (hubungan keluar). Seorang public relations officer

memberikan perhatian yang sama dalam pelaksanaan kegiatan internal public

relations dan external public relations, karena keduanya merupakan faktor pendukung operasional perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan.


(12)

Tujuan public relations berdasarkan kegiatan internal relations dalam hal ini mencakup ke dalam beberapa hal, yaitu :

1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini public terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

2. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang

sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu

kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform.

4. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan

yang bersifat internal public relations dalam perusahaan tersebut. (Danandjaja, 2011:22)

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dalam prakteknya untuk mencapai target yang diinginkan, seorang top manager pucuk pimpinan harus selalu berorientasi kepada kepentingan publik (public interest). Seperti pendapat Philip Lesly dalam

bukunya “Handbook of Public Relations and Communications” menjelaskan

mengenai masalah hubungan dengan karyawan (employee relations), maka tujuan

dari internal public relationsakan efektif bila seorang top manager dapat

menciptakan kegiatan dari tujuan tersebut sebagai berikut :

a. Dapat langsung menjelaskan mengenai tujuan baik dan perhatian pimpinan terhadap pribadi karyawan baik dalam arti perorangan maupun juga dalam arti luas yaitu publik karyawan.

b. Meringankan atau menghilangkan perasaan tertekan serta memberikan

kesempatan kepada karyawan untuk mengeluarkan isi hati dan perasaannya.


(13)

c. Menghilangkan hal yang mengganggu pikiran dan mengembalikan kepercayaan karyawan terhadap dirinya sehingga dalam menghadapi situasi pekerjaan, karyawan tersebut dapat secara maksimal diharapkan bekerja efektif kembali.

d. Menolong karyawan agar ia lebih dapat mengenal akan pribadinya.

Perhatian yang besar terhadap kepentingan publik, khususnya pelanggan, dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Sikap pelanggan terhadap seorang public relations officer biasanya dibentuk oleh pengalaman-pengalaman mereka (para pelanggan) seperti memperhatikan sikap, tindak tanduk kebiasaan, cara-cara melayani dan sebagainya. Selain itu penilaian pelanggan terhadap suatu perusahaan bukan hanya mengenai pelayanannya, kegiatan-kegiatannya dan para anggotanya saja tetapi juga mengenai keseluruhan yang meliputi badan/instansi tersebut seperti gedungnya, letaknya, kebersihannya, fasilitasnya, dan lain-lain yang nampak dan dapat dilihat oleh manusia pada badan/instansi itu akan memberikan kesan kepada mereka dan membentuk opininya, kemudian menentukan sikapnya terhadap perusahaan tersebut.

Citra perusahaan (ada pula yang menyebutnya sebagai citra lembaga) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya. (Jeffkins, 1995:19)

Citra positif perusahaan menjadi perhatian besar dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki citra positif dngan sendirinya akan menikmati keuntungan-keuntungan dari citra positif tersebut. Perusahaan yang komit membangun citra perusahaannya akan sangat mungkin memiliki kesempatan dalam meningkatkan keinginan masyarakat untuk menjadi bagian dalam


(14)

perusahaan tersebut. Masalahnya adalah membangun citra perusahaan bukanlah hal yang mudah.Citra perusahaan menuntut waktu,biaya dan komitmen jangka panjang.Oleh karenanya petugas public relation officer dituntut untuk berperan aktif dalam menunjang kelancaran peningkatan citra perusahaannya.

Pentingnya penelitian citra, ungkap H. Frazier Moore dalam Soemirat dan Ardianto, penelitian citra menentukan sosok institusional dan citra perusahaan dalam pikiran publik dengan mengetahui sikap masyarakat terhadap sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami dengan baik, dan apa yang mereka sukai dan tidak sukai tentang organisasi atau perusahaan tersebut. Penelitian citra memberikan informasi untuk mengevaluasi kebijaksanaan, memperbaiki kesalahpahaman, menentukan daya tarik pesan, dan meningkatkan citra hubungan masyarakat dalam hubungan publik.

PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunanan Nusantara IV (PTPN IV) mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.

PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.

PTPN IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan PT.Perkebunan VI, PT.Perkebunan VII dan PT.Perkebunan VIII. Menjadi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan IV (Lembaran Negara Tahun 1996 No. 5) sesuai dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.37 tertanggal 11 Maret 1996. Kemudian sesuai dengan surat Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH diadakan perubahan akte


(15)

pendirian perusahaan (vide : Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 25 Maret 2003 nomor 24).

PT. Perkebunan Nusantara IV ( Persero ) mempunyai visi : “menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan”. Sedangkan misinya adalah:

1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif .

2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan

sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan.

4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai

perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan .

6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah

pusat/daerah

Untuk mencapai sasaran yang jelas dalam koridor visi dan misi tersebut, diperlukan suatu corporate plan atau perencanaan strategis jangka panjang yang akan menjadi acuan/ pedoman manajemen dalam menjalankan keputusan strategis. Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisiten dalam pelaksanaan dan pencapaian good corporate governance (GCG).

PT. Perkebunan Nusantara IV adalah salah satu perusahaan yang perduli terhadap lingkungan sekitarnya. Adapun beberapa program yang sudah dilaksanakan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV adalah sebagai berikut :

a. Menjaga kelestarian lingkungan dengan program Zero Waste dengan

memanfaatkan limbah padat dan cair menjadi kompos.

b. Meminimalisasi dampak keberadaan PKS dengan teknologi yang


(16)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti sejauhmanakah hubungan internal public relations terhadap citra

perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

“Sejauhmana hubunganinternal public relation terhadap citra perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)”.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti di Kantor pusat PTPN IV Jl latjend suprapto no 2 Medan. Adapun pembatasan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Yang dimaksud dengan citra perusahaan terbatas pada kepercayaan,

realitas, terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan dan kesadaran. 2. Lokasi penelitian di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Medan.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kegiatan internal public relations yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dalam upaya meningkatkan citra perusahaan di kalangan klien.

2. Untuk mengetahui citra PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) kota

Medan.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh internal public relations terhadap citra perusahaan.


(17)

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan

dan wawasan peneliti mengenai internal public relation dan citra

perusahaan.

2. Secara akademis, penelitian ini merupakan kontribusi peneliti kepada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Ilmu Komunikasi guna memperkaya sumber pengetahuan dan sumber bacaan.

3. Secara praktis, penelitian ini dapat memberi masukan bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

1.6 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti akan menyoroti masalah yang akan diteliti(Nawawi, 1995: 40).

Teori merupakan asumsi, konstruk, defenisi, dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Dengan adanya kerangka teori akan memudahkan peneliti dalam menganalisa masalah penelitian. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut pandang mana penelitian akan disoroti(Singarimbun, 1995: 87).

Adapun teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.6.1 Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum Masehi.Akan tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan


(18)

semakin kecil akibat dari revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik,film, radio, televisi, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Effendy 1993:10)

MenurutHarold Lasswell,komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(

Menurut

who says what in which channel to whom and with what effect). (Effendy, 1993:10)

Hovland, Janis & Kelley,dalam Effendy (1993:10)komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya.MenurutBerelson & Steiner,k

Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner.

omunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.

1.6.2 Public Relations

Secara etimologis, Public Relations terdiri dari dua kata, yaitu public dan relations. Public berarti publik/masyarakat dan relations berarti


(19)

publik/masyarakat. Cutlip & Center mengemukakan defenisi Public Relations sebagai suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tersebut, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakat. Dari defenisi Cutlip & Center tergambar adanya ciri khas Public Relations yaitu suatu kegiatan timbal-balik antara lembaga dan publiknya. (Suhandang, 2004:45)

Cutlip & Center dan Canfield mengungkapkan fungsi utama Public

Relations adalah sebagai berikut:

1. Menunjukkan aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan

bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

pihak publiknya, sebagai khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan opini, persepsi dan

tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran

kepada pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal-balik dan memngurus

arus informasi, publiknya serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Salah satu kegiatan PR adalah menciptakan prestase atau citra baik. Citra yang baik akan bermanfaat sangat besar bagi perusahaan, bahkan citra perusahaan sering disebut sebagai aset besar dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, PR harus dapat mengontrol opini publik agar tetap menjaga citra perusahaan.

1.6.3 Internal Public Relations

Internal public relations, dimaksudkan sebagai salah satu bentuk kegiatan dari public relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke


(20)

“dalam” maksudnya, kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut. Pengertian publik juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian sekelompok individu yang terlibat pada suatu kegiatan, dan diikat oleh satu perhatian dan kepentingan guna

mencapai satu tujuan. Oleh sebab itu publik dalam kegiatan internal public

relations ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas, seperti:

• Publik karyawan

• Publik pemegang saham

• Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut.

Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerjasama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik. Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.

Usaha yang bisa ditempuh Internal Public Relations yaitu :

• Pengumuman-pengumuman, mengumumkan program kerja serta

hasil-hasil yang telah atau masih harus dicapai perusahaan. Biasanya bersifat insidental seperti rapat kerja.

• Buku pegangan pegawai, memuat program kerja secara rinci,

tujuan perusahaan serta hak dan kewajiban pimpinan dan karyawan.

• Kontak pribadi, menciptakan komunikasi yang akrab antara

pimpinan dengan bawahan dan bawahan dengan bawahan.

• Pertemuan-pertemuan berkala, dimana pimpinan dan karyawan

bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.


(21)

• Kotak suara, menampung pendapat karyawan yang tidak berani mengemukakannya secara terbuka. Sehingga segala keputusan pimpinan bisa obyektif.

• Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan

perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.

• Hiburan dan darmawisata, untuk meredakan ketegangan selama

bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.

• Olahraga, penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan membentuk tim-tim, akan mampu menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan menambah publik ekstern bagi perusahaan melalui pertandingan persahabatan misalnya.

• Study tour dan pelatihan, untuk meningkatkan ketrampilan dan

pengetahuan para pegawai.

• Hadiah-hadiah dan penghargaan, memotivasi pegawai yang

mendapat penghargaan untuk mempertahankannya dan memotivasi pegawai yang lain untuk bekerja lebih baik.

• Klinik dan apotek kesehatan, perusahaan hendaknya dilengkapi

klinik atau apotek kesehatan untuk kesejahteraan karyawannya. Selain untuk karyawan dan keluarga, bisa juga dikembangkan untuk umum sehingga menambah keuntungan tersendiri bagi perusahaan.

• Tempat-tempat ibadah, untuk membangun moral dan mental yang

baik pada karyawan.

• Tempat-tempat pendidikan, pendidikan untuk keluarga karyawan


(22)

Internal Public Relations juga harus melakukan upaya-upaya untuk dapat memecahkan permasalahan dalam lingkungan intern perusahaan, seperti bagaimana memelihara hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan serta antara buruh dengan pegawainya dengan rekan-rekan sekerja, mempertinggi produktivitas sumberdaya manusia (SDM) dalam perusahaanpublik, mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal dan horisontal, mempertinggi kecakapan dan pengetahuan SDM perusahaan, memberikan hiburan dan kesempatan bersantai bagi pegawai, meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta keindahan perusahaan dan lingkungannya, mengintegrasikan keluarga pegawai, menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan maksimal kepada ke dalam kehidupan perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam hal pelaksanaan tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala prioritas.

1.6.4 Citra Perusahaan

Citra adalah gambaran yang dimiliki setiap orang mengenai pribadi perusahaan, organisasi atau produk (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995). Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai oleh dunia. Pengertian citra itu abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi dapat dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari masyarakat luas (Rueslan, 1998:62)

Menciptakan citra yang positif terhadap perusahaan merupakan tujuan

utama bagi seorang Public Relations. Citra merupakan sutau penilaian yang

sifatnya abstrak yang hanya bisa dirasakan perusahaan dan pihak-pihak yang terkait. Citra yang ideal merupakan impresi yang benar, yang sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.

Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek, dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Salomon menyatakan semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Efek Kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan


(23)

citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. (Soemirat & Ardianto, 2004:15)

Untuk mengukur citra perusahaan, baik citra positif maupun negatif diperlukan alat ukur untuk mengetahui citra perusahaan tersebut. Ada empat hal yang digunakan sebagai alat pengukur pembentukan citra perusahan (Rueslan, 1998:25), yaitu:

1. Kepercayaan

Merupakan kesan dan pendapat atau penilaian positif khalayak terhadap suatu perusahaan.

2. Realitas

Menggambarkan suatu yang realitas, jelas terwujud, dapat diukur dan hasilnya dapat dirasakan di pertanggung jawabkan dengan perencanaan yang matang dan sistematis bagi responden.

3. Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan

Menggambarkan keadaan yang saling mengguntungkan antara perusahaan dan publiknya

a. Kepuasan

b. Efisien

4. Kesadaran

Adanya kesadaran khalayak tentang perusahaan dan perhatian terhadap produk yang dihasilkan.

a. Ketertarikan b. Niat

c. Implementasi

1. 7Kerangka Konsep

Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang ditelitinya.Inilah yang disebut konsep, yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian


(24)

ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya (Singarimbun, 1995: 32).

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Adanya kerangka konsep dapat menuntun penelitian pada rumusan hipotesis (Nawawi, 1991: 40).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan segala faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya faktor atau unsur yang lain (Nawawi, 1995:40). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan internal public

relationsPT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang terdiri dari :

• Kontak pribadi,

• Pertemuan-pertemuan berkala,

• Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan

perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan,

• Olahraga,

• Study tour dan pelatihan,

• Hadiah-hadiah dan penghargaan,

• Klinik dan apotek kesehatan. 2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Kriyantono, 2008:21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah citra perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang terdiri dari :

• Kepercayaan,

• Realitas,

• Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan,


(25)

3. Karakteristik Responden

Karakteristik atau ciri-ciri individu yang membedakannya dengan individu lain yang terdiri dari :

• Jenis kelamin,

• Usia,

• Pendidikan.

• Pekerjaan. 1.8 Model Teoritis

Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka dapat dibentuk model teoritis sebagai berikut:

Gambar 1 Model Teoritis

1.9 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah di urikan diatas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel operasional sebagai berikut:

Variabel Bebas (X) KegiatanInternal Public

Variabel Terikat (Y) Citra Perusahaan


(26)

Tabel 1

Variabel Operasional

Kegiatan Internal Public Relations

Variabel Bebas (X) 1. Kontak pribadi

2. Pertemuan-pertemuan berkala

a) breafing

b) meating

c) diskusi

d) konseling

3. Laporan kepada pemegang saham,

pertemuan antara pimpinan perusahaan dan pemegang saham untuk

pertanggungjawaban dalam bidang keuangan.

4. Olahraga

5. Study tour dan pelatihan

6. Hadiah-hadiah dan penghargaan

7. Klinik dan apotek kesehatan

Citra Perusahaan

Variabel Terikat (Y) 1. Kepercayaan

a. Kesan

b. Pendapat atau penilaian positif 2. Realitas

a. Jelas terwujud b. Dapat diukur c. Dapat dirasakan

d. Dapat dipertanggungjawabkan


(27)

1.10 Defenisi Operasional

Merupakan unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995: 46).

Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (X)

Kegiatan Internal Public Relations PTPN IV (Persero), terdiri dari :

a. Kontak pribadi, menciptakan komunikasi yang akrab antara pimpinan

dengan bawahan dan bawahan dengan bawahan.

b. Pertemuan-pertemuan berkala, dimana pimpinan dan karyawan bisa saling

berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.

c. Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan perusahaan

dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.

menguntungkan

a. Kepuasan

b. Efisien

4. Kesadaran

a. Ketertarikan b. Niat

c. Implementasi

Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin

2. Usia

3. Pendidikan


(28)

d. Olahraga, penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan membentuk tim-tim, akan mampu menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan menambah publik ekstern bagi perusahaan melalui pertandingan persahabatan misalnya.

e. Study tour dan pelatihan, untuk meningkatkan ketrampilan dan

pengetahuan para pegawai.

f. Hadiah-hadiah dan penghargaan, memotivasi pegawai yang mendapat

penghargaan untuk mempertahankannya dan memotivasi pegawai yang lain untuk bekerja lebih baik.

g. Klinik dan apotek kesehatan, perusahaan hendaknya dilengkapi klinik atau apotek kesehatan untuk kesejahteraan karyawannya. Selain untuk karyawan dan keluarga, bisa juga dikembangkan untuk umum sehingga menambah keuntungan tersendiri bagi perusahaan.

2. Variabel Terikat (Y)

1. Kepercayaan : adalah kesan positif yang diperoleh klien terhadap kinerja internal public relations.

a. Kesan, yaitu kepuasan pelayanan yang diberikan internal public

relations kepada klien.

b. Pendapat atau penilaian positif, yaitu tanggapan klien terhadap

pelayanan internal public relations.

2. Realitas : adalah kegiatan yang dilakukan internal public relations pada nasabah sebagai pelayanan kepada klien.

a. Jelas terwujud, yaitu bukti nyata kegiatan internal public relations. b. Dapat diukur, yaitu nilai yang diberikan klien kepada internal public

relations.

c. Dapat dirasakan, yaitu tujuan yang ingin diperoleh oleh internal public relations dari klien.

d. Dapat dipertanggung jawabkan, yaitu internal public


(29)

3. Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan : adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh internal public relations dalam meyakinkan segmen sasarannya (klien), bahwa dalam kegiatan yang mereka lakukan terjadi suatu kerjasama yang saling terkait dan menguntungkan diantara kedua belah pihak.

a. Kepuasan, yaitu hasil yang dapat dirasakan oleh klien atas kerjasama yang terbina antara internal public relations dan klien.

b. Efisien, yaitu penghematan waktu dalam mengurus persoalan internal public relations.

4. Kesadaran : adalah kemampuan internal public relations untuk dapat

menarik perhatian dari klien.

a. Ketertarikan, yaitu timbulnya rasa keingintahuan klien terhadap produk yang ditawarkan oleh internal public relations.

b. Niat, yaitu keinginan dari klien untuk mencoba produk yang ditawarkan oleh internal public relations.

c. Implementasi, yaitu klien mulai mencoba produk yang ditawarkan oleh internal public relations.

3. Karakteristik Responden

a. Jenis kelamin: jenis kelamin responden baik laki-laki dan perempuan. b. Usia : tingkatan umur dari responden.

c. Pendidikan : tingkatan pendidikan terakhir responden. d. Pekerjaan : pekerjaan responden sehari-hari.


(30)

1.11 Hipotesis

Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrument kerja dari teori (Singarimbun, 1995:43). Hipotesis adalah kesimpulan yang masih belum final, dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya (Nawawi, 2001:44).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara internal public relationsdengan peningkatan citra perusahaan

Ha : Terdapat hubungan antara internal public relations dengan peningkatan citra perusahaan.


(31)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Komunikasi

2.1. 1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antar dua orang atau lebih.

Komunikasi juga berasal dari akar kata bahasa Latin yaitu communico yang

artinya membagi (Cangara, 2002:17).

Komunikasi dibutuhkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain, karena komunikasi merupakan pengaruh dan alat dalam aktifitas manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat bertanya mengenai suatu hal yang tidak diketahuinya, menerima dan mengawasi. Komunikasi dapat menjadi saran-saran guna terciptanya ide bersama, memperkuat perasaan kebersamaan melalui tukar menukar pesan (informasi), menggambarkan emosi dan kebutuhan mulai dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.

Sebuah defenisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell, bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab

pertanyaan : siapa yang menyampaikan (komunikator), apa yang disampaikan

(pesan), melalui saluran apa (media), kepada siapa (komunikan) dan apa pengaruhnya (efek). Komunikasi, menurut Carl I. Hovland adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Dalam hal ini ada upaya dari komunikator selaku penyampai pesan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat dari komunikan atau sasaran komunikasi. H.A.W. Widjaja, berpendapat bahwa komunikasi merupakan suatu hubungan dimana terdapat tukar-menukar pendapat atau informasi diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai suatu hubungan kontak antara manusia baik secara individu maupun kelompok. (Effendy, 1993:10)

Menurut Delozier, komunikasi melibatkan berbagai tanda-tanda informasi baik yang berbentuk verbal, nonverbal dan paralinguistik. Tanda-tanda nonverbal meliputi ekspresi fasial, gerak anggota tubuh, pakaian, warna, musik, rasa, ruang


(32)

dan waktu, sentuhan serta bau. Sedangkan tanda-tanda paralinguistik adalah tanda-tanda yang terdapat diantara komunikasi verbal dan nonverbal yang meliputi kualitas suara seperti, kecepatan berbicara, tekanan suara dan vokalisasi yang digunakan untuk menunjukkan makna dan emosi tertentu (Effendy, 1993:10).

Defenisi-defenisi komunikasi di atas tentunya belum mewakili semua defenisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar. Namun, sedikit banyaknya dapat memberi gambaran seperti apa yang diungkapkan oleh Shanon dan Weaver, bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja serta tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. (Cangara, 2002:19)

Komunikasi adalah suatu proses penyampain pesan/informasi. Di dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur yang sangat penting, yaitu komunikator, pesan dan komunikan. Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Proses komunikasi secara primer, yaitu : proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran.

2) Proses komunikasi secara sekunder, yaitu : proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator dalam hal ini menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan berjumlah banyak (Effendy, 1993:33).

2.1.2. Ciri Komunikasi

Komunikasi memiliki sifat atau ciri. Adapun sifat atau ciri dari komunikasi, antara lain :

1) Komunikasi Verbal (Verbal Comunication) a. Komunikasi Lisan (Oral Communication)


(33)

2) Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communication)

a. Komunikasi Kial / Isyarat Badaniah (Gestured Communication) b. Komunikasi Gambar (Pictorial Communication)

3) Komunikasi Tatap Muka (Face to Face Comunication)

4) Komunikasi Bermedia (Mediated Communication) (Effendy, 1993:33)

2.1.3. Tujuan dan Fungsi Komunikasi

Komunikasi mempunyai suatu tujuan. Adapun tujuan komunikasi menurut Onong U.Effendy, adalah :

1. Mengubah sikap (to change the attitude)

2. Mengubah pendapat atau opini (to change the opinion) 3. Mengubah perilaku (to change the behaviour)

4. Mengubah masyarakat (to change the society)

Adapun fungsi dari kegiatan komunikasi, dibagi atas empat fungsi utama, yaitu :

1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence) (Effendy,1993:55)

2.1.4. Tatanan Komunikasi

Tatanan komunikasi adalah proses komunikasi yang ditinjau dari jumlah komunikan, apakah satu orang, sekelompok orang atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara tersebar. Berdasarkan situasi komunikan seperti itu, maka komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut :

1) Komunikasi Pribadi (Personal Communication), yaitu : komunikasi diri

sendiri, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.

Komunikasi Pribadi ini terbagi atas :

a) Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) b) Komunikasi antarpribadi (interpersonalcommunication)


(34)

2) Komunikasi Kelompok (Group Communication), yaitu : komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekolompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang.

Komunikasi ini terdiri dari :

a) Komunikasi kelompok kecil (small group communication)

• Ceramah (lecture)

• Diskusi (panel discussion)

• Symposium

• Forum

• Seminar

• Lain-lain

b) Komunikasi kelompok besar (large group communication/Public

Speaking)

3) Komunikasi Massa (Mass Communication), yaitu : komunikasi yang

berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisir dan kegiatan yang sebenarnya)

Komunikasi Massa ini terdiri dari :

a) Komunikasi media massa cetak (printed mass media communication)

• Surat Kabar (daily)

• Majalah (magazine)

b) Komunikasi media massa elektronik (electronic mass media

communication)

• Radio

• Televisi

• Film


(35)

4) Komunikasi Media (Media Communication), yang terdiri dari : a) Surat

b) Telepon

c) Pamflet

d) Poster

e) Lain-lain ( Effendy, 1999)

2.2. Public Relations

2.2.1. Pengertian Public Relations

Public Relations atau PR mengacu pada sebuah konsep yaitu proses komunikasi dua arah antara perusahaan dengan publiknya (internal maupun eksternal). Rumanti (2002) mengungkapkan PR adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara organisasi dan publiknya. PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik dan secara efektif memantau berbagai perubahan. Suhandang (2004) dalam Putri (2005) menyebutkan bahwa titik berat kegiatan PR adalah kepentingan dan kepercayaan publiknya. Effendy (1986) dalam Redjeki (2003) menyatakan bahwa PR memiliki tugas dan tanggung dan tanggung jawab membina hubungan dengan publik-publiknya, meliputi hubungan (dengan publik) internal (karyawan, pemegang saham dan pemasok) dan hubungan (dengan publik) eksternal (konsumen, pelanggan, komunitas, instansi pemerintah dan kalangan pers).

Di tahun 1923 Edward Bernays mendefenisikan Public Relations :

Information given to the public, persuasion directed at the public to modify attitude and actions, and efforts to integrate attitude and actions of an institution with its publics and of public with those of that institution”. Pandangan tersebut bila diterjemahkan dapat diuraikan, memberikan informasi secara langsung dan persuasif kepada publik agar merubah tindakan dan sikap publik dapat berintegrasi dengan tindakan dan sikap publik dari suatu institusi.

Di tahun 1944 “The Dictionary of Sociology” menjelaskan public relations as the body of theory and technique utilized in adjusting the relations subject with its


(36)

publics. These theory and techniques represent applications of sociology, social psychology, economic and political science, as well as of the special skill of journalist, artist, organizational experts, advertising men, etc. To the specific problems involved in this field activity”.

Terjemahannya adalah sebagai berikut, public relations adalah sebagai

landasan teknik dan teori yang digunakan untuk menyesuaikan hubungan dengan publik sesuai pokok masalahnya. Public relations sebagai landasan teori dan teknik mempresentasikan penggunaan sosiologi, psikologi sosial, ilmu pengetahuan politik dan ekonomi, seperti juga keterampilan-keterampilan khusus dari wartawan, seniman-seniman, ahli-ahli organisator, praktisi periklanan, dll, agar dapat melibatkan secara khusus pada bidang permasalahan tertentu.

Selanjutnya dapat dijelaskan, menurut John Cook terdapat beberapa defenisi singkat (shorthand defenitions) mengenai public relations :

Persuasive communication designed to influence specifik public

The winning of public acceptance by acceptable performance

Performance plus recognition.

Dari beberapa pendapat yang ada, dapatlah dijelaskan bahwasanya pengertian dari public relations itu sendiri mencakup kepada arti yang cukup luas dan sulit untuk didefinisikan seperti halnya pendapat publik. Namun untuk memperoleh pemahaman akan public relations, secara singkat dapat diuraikan antara lain :

a) Public relations itu adalah pembedaan fungsi manajemen yang secara fungsional memiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk saling mempercayai dan saling menyesuaikan.

b) Public relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan publik.

c) Public relations itu adalah falsafah sosial manajemen ketika mengambil suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan, agar tercipta opini publik yang sehat.

d) Dalam prakteknya public relations itu membantu tercapainya kerjasama, saling pengertian, dan saling menerima antara publik dan organisasi, dan pada tahap lanjut akan tercipta keuntungan bersama (mutual favourable). e) Internal Communication dan External Public Relations atau External


(37)

f) Dilihat dari prosesnya, maka public relations mempunyai dua bentuk kegiatan yaitu Internal Public Relations atau internal relations.

Dengan demikian pengertian public relations itu sendiri bila dilihat dalam studi ilmu komunikasi, maka akan mempunyai arti public relations merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari ilmu komuniaksi yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal-balik, untuk mencapai tujuan bersama atas dasar saling menguntungkan.

Empat hal yang harus diperhatikan oleh seorang praktisi PR menurut Rumanti (2002) adalah: (1) bahwa publik itu manusia, jadi mereka tidak pernah bebas dari berbagai pengaruh apa saja, (2) manusia itu cenderung suka memperhatikan, membaca atau mendengarkan pesan yang dirasakan sesuai dengan kebutuhan atau sikap mereka, (3) adanya berbagai media massa yang beragam, memberikan efek yang beragam pula bagi publiknya, (4) media massa memberikan efek dengan variasi yang besar kepada publik atau perseorangan maupun kelompok.

2.2.2. Fungsi Public Relations

Berbicara mengenai fungsi public relations, sebenarnya dapatlah dijelaskan

secara sederhana bahwa public relations itu pada dasarnya adalah untuk

menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan di dalam atau di luar suatu instansi. Secara praktis, diketahui bila berbicara mengenai fungsi dari public relations itu sendiri, tidaklah akan terlepas begitu saja kaitannya dengan kegiatan public relations, karena melalui kegiatan public relations itu dapat secara jelas langsung dapat diketahui mengenai fungsi apa saja yang dilakukan oleh kegiatan public relations itu, baik kegiatannya dalam bentuk external maupun internal.

Seperti pendapat Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam buku mereka “Effective Public Relations” menjelaskan, bila kegiatan public relations bersifat internal, maka kegiatannya mencakup kepada usaha :

1) Mengadakan analisa terhadap kebijaksanaan perusahaan yang sudah


(38)

2) Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisa yang dilakukan terhadap kebijaksanaan perusahaan, baik yang sedang berjalan maupun terhadap perrncanaan kebijaksanaan baru.

Menurut Rumanti (2002), fungsi utama PR adalah:(1) menumbuh dan

mengembangkan hubungan baik antara organisasi/perusahaan dengan publiknya, baik internal maupun eksternal, (2) menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik, (3) menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan dan publik. Publik terbagai menjadi dua macam (Muplihah, 2005), yaitu: (1) publik intern adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri. Misalnya: Karyawan, pimpinan, pemegang saham, dan sebagainya, (2) publik ekstern adalah orang luar/masyarakat umum yang perlu mendapat informasi dan penerangan demi tumbuhnya perasaan positif dan hubungan/kerjasama yang baik dari mereka.

2.2.3. Tujuan Public Relations

Di dalam menguraikan tujuan dari public relations ini, terlebih dahulu haruslah dibagi pengertian public relations tersebut berdasarkan kegiatannya. Diketahui secara teoritis, adapun pembagian kegiatan public relations tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tujuan berdasarkan kegiatan internal public relations 2. Tujuan berdasarkan kegiatan eksternal public relations

Tujuan public relations berdasarkan kegiatan internal relations dalam hal ini dapat mencakup ke dalam beberapa hal, yaitu :

a. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini public terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

b. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang

sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

c. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu

kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan mengenai


(39)

perkembangan perusahaan tersebut. Dimana paada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform.

d. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan

yang bersifat internal public relations dalam perusahaan tersebut.

2.3.Internal Public Relations

Internal public relations, dimaksudkan sebagai salah satu bentuk kegiatan dari public relations yang menitik beratkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke “dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut.

Bentuk-bentuk dari kegiatan internal public relations dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Hubungan dengan publik karyawan (employee relations)

Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang menitik beratkan kepada hubungan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan/publik karyawan, yang dalam hal ini mencakup kepada bentuk kegiatan :

• Penempatan dan pemindahan karyawan

• Penerimaan pegawai baru

• Kenaikan pangkat dan kondite karyawan

• Pemutusan hubungan kerja

• Pensiun dan jaminan sosial

b. Hubungan manusiawi (human relations)

Adalah salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang menitik beratkan kepada hubungan yang bersifat manusiawi. Dengan kata lain, kegiatan internal public relations disini dimaksudkan merupakan usaha untuk menciptakan hubungan yang bersifat manusiawi antara seorang manejer perusahaan dengan publik karyawan. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri publik karyawan terhadap masalah yang dihadapinya melalui cara bimbingan (public relations counseling). Kemudian dalam situasi kerja, melalui hubungan manusiawi ini, seorang manajer harus mampu menciptakan kondisi seperti yang tersebut berikut ini :


(40)

• Rasa kesejahteraan di antara publik karyawan dengan pimpinan

• Rasa kesetiakawanan di antara publik karyawan dengan pimpinan

• Rasa ketentraman dalam bekerja di antara publik karyawan

c. Hubungan dengan publik buruh

Adalah salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang

diarahkan kepada usaha untuk memelihara hubungan antara manajer dengan publik buruh.

d. Hubungan dengan publik pemegang saham (stockholder relations)

Adalah salah satu bentuk kegiatan internal public relations yang diarahkan bagi usaha untuk menciptakan saling pengertian kerjasama antara publik pemegang saham dengan manajemen yang dijalankan oleh perusahaan.

2.4. Citra Perusahaan

Citra merupakan suatu penilaian yang bersifat abstrak yang hanya bisa dirasakan oleh perusahaan dan pihak-pihak yang terkait. Citra yang ideal merupakan impresi yang benar, yang sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.

Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi yang sangat memahami perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu citra yang menguntungkan bagi suatu perusahaan tidak hanya melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan publik yang negatif. Dengan perkataan lain, citra

perusahaan adalah fragle commodity (komoditas yang rapuh/mudah pecah).

Namun, kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Bill Calton dalam Sukatendel (Soemirat dan Ardianto, 2004 : 11) mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi. Jadi menurut Sukadentel, citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bersifat positif.


(41)

Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi.

Dalam buku Essential of Public Relations (Soemirat dan Ardianto, 2004:111) menyebut bahwa citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan. Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi (Soemirat dan Ardianto, 2004:111) menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut realitas. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.

Menurut Jeffkins, ada beberapa jenis citra, yakni :

a. Citra bayangan : citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota

organisasi. Biasanya adalah mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Citra ini sering kali tidaklah tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar.

b. Citra yang berlaku : kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current image) ini adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihyak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra ini tidak berlaku selamanya, bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai.

c. Citra yang diharapkan : citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citran ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada.


(42)

d. Citra perusahaan : atau ada juga yang menyebutnya citra lembaga, adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra produk dan pelayanannya.

e. Citra majemuk : setiap perusahaan atau organisasi memiliki banyak unit dan pegawai (anggota). Masing-masing individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri sehingga secara sengaja atau tidak sadar mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.

Citra perusahaan dapat dilihat antara lain dari riwayat perusahaan, keberhasilan di bidang keuangan, hubungan industri yang baik dan meningkatnya pelanggan/konsumen pengguna barang atau jasa yang diproduksi.

Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek, dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Solomon (Soemirat dan Ardianto, 2004:115) menyatakan, semua sikap bersumber pada organisasi kognitif, pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.


(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 09 Tahun 1996 tentang Peleburan Kebun-Kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996. Mendapat Pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8332 HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996 dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI dengan Surat Keputusan No. C20652. HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002. Diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati, SH Nomor 11 tanggal 4 Agustus 2008, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 90, tanggal 7 November 2006, Tambahan Berita Negara No. 22826.

Visi :

“Menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan”.

Misi :

1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif .

2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan

sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan.

4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).


(44)

6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah

Untuk mencapai sasaran yang jelas dalam koridor visi dan misi tersebut, diperlukan suatu corporate plan atau perencanaan strategis jangka panjang yang akan menjadi acuan/ pedoman manajemen dalam menjalankan keputusan strategis.Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisiten dalam pelaksanaan dan pencapaian good corporate governance (GCG).

Budaya Perusahaan

Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:

a. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang.

b. Proaktif dalam mengahsilkan inovasi dan prestasi.

c. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.

d. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.

e. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagia bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.

3.1.2. Tata Nilai (Corporate Value)

Corporate value adalah nilai – nilai yang dianut oleh suatu perusahaan yang mengakar dan menjadi patokan yang dipegang oleh seluruh pekerja untuk menjalankan aktivitasnya serta internalisasi diri. PT. Perkebunan Nusantara IV ( Persero ) memiliki Corporate value yang terdiri dari 5 (lima) nilai, yaitu :


(45)

P R I M A

P : Profitability (mengutamakan profit)

R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder)

I : Integrity(integritas)

M : Market ahead (selalu terdepan)

A : Accountability (terpercaya)

3.1.3. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Maksud dan tujuan Perusahaan menurut Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain :

a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program

pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. b. Melaksanakan kegiatan usaha antara lain :

• Mengusahakan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan

lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan budidaya tanaman tersebut.

• Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil

tanaman sendiri maupun pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

• Perdagangan, meliputi penyelengaraan kegiatan pemasaran berbagai

macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.

• Pengembangan usaha di bisang perkebunan, agro usaha dan agro


(46)

c. Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya, sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.1.4. Bidang Usaha

PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun, bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.

Memiliki 35 unit usaha dan 3 proyek pengembangan kelapa sawit, yang tersebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara, dan Mandailing Natal.

Mengelola 15 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 560 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 3 Pabrik Teh dengan kapasitas total 226 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 1 Pabrik Pengolahan Inti Kelapa Sawit dengan kapasitas 400 ton perhari. PTPN IV juga didukung 1 unit perbengkelan Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir dan 3 unit Rumah Sakit (RS Laras, RS Balimbingan, RS Pabatu).

3.1.5. Anak Perusahaan dan Penyerta Saham

PTPN IV memiliki 2 Anak perusahaan, yaitu PT Pamina Adolina (dalam likuidasi) yang bergerak di bidang pengolahan minyak goreng dan biodiesel dan PT Sarana Agro Nusantara (PT. SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO.

Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu :

1. PT ESW Nusantara Tiga


(47)

Serta penyerta saham pada :

1. PT Padasa Enam Utama

2. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

3. PT Riset Perkebunan Nusantara

3.1.6. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing Kepala Bagian, Manajer Grup Unit Usaha dan perangkat dibawah Manajer Grup Unit Usaha adalah sebagai berikut:

1. KEPALA BAGIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN(CORPORATE SECRETARY)

Tugas Pokok :

Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dibidang sekretariat, aspek legal (corporate law ), kepatuhan (compliance),dan manajemen resiko, aspek

manajemenhubungan investor, aspek komunikasi perusahaan (corporate

communication), dan hubungan masyarakat.

Uraian Tugas :

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan dibidang sekretaris

perusahaan.

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di Bagian

Sekretaris Perusahaan.

3. Mengelola penyelenggaraan rapat-rapat Direksi dan kesekretariatan,

yang berkaitan dengan kegiatan Direksi.

4. Mengurus/menyelenggarakan administrasi (surat/menyurat)

perusahaan.

5. Menjalankan aspek legal perusahaan (corporate law), yaitu aspek


(1)

Rueslan, Rosady. 1998.

Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi

. PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

. 2003.

Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi

.

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendy, 1995,

Metode Penelitian Survey

.

LP3ES, Jakarta.

Soemirat, Soleh dan Elvinaroo Ardianto. 2004.

Dasar-dasar Public Relations

. PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suhandang, Kustadi. 2004.

Public Relations Perusahaan: Kajian Program

Implementasi.

Nuansa, Bandung.

Sumber Lain :


(2)

KETERANGAN FOLTRON COBOL

No.

Cobol

Keterangan

1

No Responden

2

Jenis kelamin responden

3

Usia responden

4

Pendidikan responden

5

Lama bekerja

6

Kemudahan bekerja karena kontak pribadi

7

Briefing memperlancar koordinasi

8

Briefing melancarkan rencana jadwal kerja

9

Pentingnya meeting

10

Pentingnya progress report

11

Meeting menciptakan iklim organisasi kondusif

12 – 15 Manfaat Diskusi

16

Saran membantu memcahkan masalah

17

Saran menumbuhkan keberanian

18

Memahami saran-saran saat konseling

19

Kegiatan Anniversary dapat mempererat hubungan

20

Darmawisata dapat meningkatkan kebersamaan

21

Olahraga meningkatkan hubungan erat

22

Study tour meningkatkan kinerja

23

Pelatihan meningkatkan kemampuan karyawan

24

Penghargaan meningkatkan motivasi


(3)

26

Kepercayaan melaksanakan pekerjaan

27

Perlakuan adil terhadap karyawan

28

Kegiatan pada nasabah bukti pelayanan nyata

29

Saran karyawan diterima pimpinan

30

Fasilitas meningkatkan kesejahteraan karyawan

31

Pekerjaan harus dipertanggungjawabkan

32

Infromasi untuk meningkatkan kualitas kerjanya

33

Pembatasan komunikasi dalam berkoordinasi

34

Kewajiban perusahaan memperhatikan

kesejahteraan karyawan

35

Kesejahteraan berbanding lurus dengan kinerja

perusahaan

36

Karyawan menunjukkan komitmen berkinerja tinggi

37

Kinerja merupakan tolak ukur dalam pencapaian


(4)

FOTRON COBOL

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nama : Abdul Khalik Azhari

Tgl

: 17-09-2012

Jl. Letjend. Suprapto No.2 Medan

Judul : Public Relations dan Citra Perusahaan

Hal ke : 01

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Dari : 03

No Data Resp. Kegiatan Internal Public Relations Citra Perusahaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 7 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 8 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 11 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 12 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 14 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 17 1 2 1 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 18 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 19 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 20 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 21 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 24 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 25 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 26 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 27 2 3 1 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5


(5)

FOTRON COBOL

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nama : Abdul Khalik Azhari

Tgl

: 18-09-2012

Jl. Letjend. Suprapto No.2 Medan

Judul : Public Relations dan Citra Perusahaan

Hal ke : 02

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Dari : 03

No Data Resp. Kegiatan Internal Public Relations Citra Perusahaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

28 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 29 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 30 2 3 1 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 31 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 33 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 34 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 37 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 40 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 1 3 1 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 44 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 46 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 47 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 2 1 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 50 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 53 2 3 1 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 4


(6)

FOTRON COBOL

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nama : Abdul Khalik Azhari

Tgl

: 19-09-2012

Jl. Letjend. Suprapto No.2 Medan

Judul : Public Relations dan Citra Perusahaan

Hal ke : 03

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Dari : 03

No Data Resp. Kegiatan Internal Public Relations Citra Perusahaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

54 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 56 2 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 57 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 59 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 60 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 63 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 64 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 66 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 69 2 2 1 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 70 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 72 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 73 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 77 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 79 2 3 2 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 4


Dokumen yang terkait

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Korelasional Pengaruh Customer Service Terhadap Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Jalan Dr. Mansur Medan)

0 30 6

Beauty Consultant Dalam Kegiatan External Public Relations Dan Minat Pakai (Studi Korelasional Tentang Peranan Beauty Consultant Oriflame dalam Menumbuhkan Minat Pakai Calon Konsumen Pada Karyawan Contact Center Infomedia Nusantara )

1 53 118

Peranan External Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PadaPT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan

0 38 52

Strategi Public Relations Pt. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan

5 14 129

PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Deskriptif Mengenai Peranan Public Relations MORO Grosir dan Ritel Purwokerto Melalui Program Community Relations

0 4 130

Fungsi dan implementasi kegiatan internal dan eksternal public relations dalam membentuk citra perusahaan dan kota solo oleh public relations officer perusahaan di PT. Radio bintang media swara

0 10 63

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PERUSAHAAN Peran Public Relations Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Public relations Hotel Lor In Solo dalam Mempertahankan Citra Positif Perusahaan).

0 4 13

Internal Public Relations Dan Citra Perusahaan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Internal Public Relations Dan Citra Perusahaan

0 0 20

CITRA PERUSAHAAN (Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting

0 0 23