Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Keluarga KK Dampingan dilaksanakan dibeberapa keluarga yang terdapat disetiap lingkungan di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Desa Tumbu memiliki 5 banjar dinas yaitu Banjar Dinas Tumbu Kaler, Banjar Dinas Tumbu Kelod, Banjar Dinas Kebon Tumbu, Banjar Dinas Ujung Tengah, dan Banjar Dinas Ujung Pesisi. Pada KKN PPM 2015, penulis melaksanakan program pendampingan keluarga di Banjar Dinas Kebon Tumbu. Salah satu keluarga Banjar Dinas Kebon Tumbu ini yang akan didampingi oleh penulis adalah Keluarga Ibu Ni Made Rembun.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 ini adalah Program Keluarga Dampingan. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. KKN PPM merupakan wujud nyata dari pembelajaran terhadap mahasiswa untuk menerapkan segala ilmu yang sudah didapatkan selama belajar di perguruan tinggi. KKN PPM merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa hidup di tengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan diidentifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam dari kerja KKN PPM. Pada KKN PPM Periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Dinas Kebon Tumbu, Desa Tumbu yang bernama Ibu Ni Made Rembun. Adapun Profil keluarga dampingan yang penulis dampingi adalah sebagai berikut : No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 Ni Made Rembun IbuOrang Tua 58 th Tamat SDsederajat Penganyam tikar - 2 I Gede Buda Ardana Anak laki-laki ke-1 40 th Tamat SLTA sederajat Supir travel - 3 I Komang Suranata Anak laki-laki ke-3 38 th Tamat SLTP sederajat Satpam - 4 Ni Putu Ayu Nova Kinata Cucu Perempuan 16 th SMK kelas II Pelajar - 5 Ni Kadek Indah Oliaianata Cucu Perempuan 14 th SMP kelas II Pelajar - Keluarga Ibu Ni Made Rembun tinggal di Lingkungan Banjar Dinas Kebon Tumbu, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Ibu Ni Made Rembun tinggal bersama kedua cucunya yaitu anak dari anak ke 3 Beliau yang bernama Ni Putu Ayu Nova Kinata 16 th dan Ni Kadek Indah Oliaianata 14 th setelah ditinggal meninggal oleh suami sekitar 35 tahun lalu karena kanker. Anak ke tiga Ibu Ni Made Rembun telah bercerai dengan istrinya dan meninggalkan kedua anaknya di rumah Ibu Ni Made Rembun yang bertempat di Br. Dinas Kebon Tumbu, desa Tumbu. Ibu Ni Made Rembun memiliki 3 orang anak. Anak pertama dan ketiga Beliau pergi merantau dan tinggal di Denpasar. Anak keduanya telah meninggal dunia saat masi kecil. Saat ini cucu dari ibu Ni Made rembun sedang menempuh pendidikan di SMK kelas II dan SMP Kelas II. Anak pertama Ibu Ni Made Rembun bekerja di sebuah travel dan anak kedua bekerja sebagai satpam di sebuah cargo. Keseharian Ibu Ni Made Rembun yaitu menjadi penganyam tikar yang berpenghasilan tidak menentu. Biasanya setiap bulan penghasilan yang didapat hanya Rp. 200.000 tergantung pemesanan. Sementara penghasilan yang didapatkan tidak sebanding dengan pengeluaran yang dikeluarkan. Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, beliau terpaksa meminjam uang di kelompok masyarakat seperti kelompok PKK Br. Dinas Kebon Tumbu, kelompok pengerajin, dan sebagainya yang ada di Desa Tumbu dengan bunga peminjaman sebesar 2. Kadang-kadang beliau mendapatkan uang dari anaknya yang bekerja merantau di Denpasar sebesar Rp.500.000,00. Namun itu hanya cukup untuk tambahan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah kedua cucunya dan untuk membayar pinjaman. Oleh karena itu, Ibu Ni Made Rembun memelihara babi di dekat rumahnya namun tempatnya meminjam di tetangga. Penghasilan dari memelihara babi juga tidak menentu, bahkan sangat kecil. Penghasilan dari penjualan babi hanya Rp. 2.000.000,00 yang di dapat setelah 8 bulan. Itupun belum termasuk modal awal sebesar Rp.1.000.00,00 dan biaya makan babi sebesar Rp.400.000,00. Karena kandang babi meminjam di tetangga, maka setiap beliau menjual babinya Beliau menyisihkan sedikit hasilnya untuk sekedar membelikan kopi dan gula yang diberikan ke pemilik lahan. Jika dihitung keuntungan bersih dari penjualan babi hanya Rp.500.000,00.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan