Website Sebagai Media Informasi Saffar Band

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI SAFFAR BAND

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh:

Wildan Setiadi 52111020

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i


(3)

48

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI


(4)

47

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Wildan Setiadi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 14 November 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Nikah

Alamat Lengkap : Jln Bbk Irigasi Gg. AMD 7 No.565 RT 06/03 Kelurahan : Kopo, Kecamatan : Bojong Loa

Kaler 40232 Bandung

No Telepon/HP : 085795776793

Email : Wildansetiadi@gmail.com

Pendidikan :

- SDN Babakan Tarogong 1999 - 2005 - SMPN 24 Bandung 2005 - 2007 - SMKN 4 Bandung 2008 - 2011 - Unikom Bandung 2011 – 2014


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II SAFFAR BAND DAN WEBSITE ... 4

II.1 Website ... 4

II.1.1 Definisi Website ... 4

II.1.2 Jenis-Jenis Website ... 4

II.1.3 Manfaat Website ... 5

II.2 Definisi Band ... 6

II.2.1 Band Dan Musik ... 6

II.3 Pengertian Musik ... 7

II.3.1 Jenis Atau Alur Musik ... 7

II.4 Indie Musik (Underground) ... 8

II.4.1 Genre Musik Dalam Underground ... 9

II.5 Sejarah Musik Death Metal ... 10


(6)

vii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 15

III.1 Strategi Perancangan ... 15

III.1.1 Strategi Komunikasi ... 15

III.1.2 Tujuan Komunikasi ... 15

III.1.3 Materi Pesan ... 15

III.2 Pendekatan Komunikasi ... 15

III.2.1 Pendekatan Verbal ... 15

III.2.2 Pendekatan Visual ... 16

III.3 Strategi Kreatif ... 16

III.4 Strategi Media ... 16

III.4.1 Media Utama ... 16

III.4.2 Media Pendukung ... 17

III.5 Konsep Visual ... 19

III.5.1 Format Desain ... 19

III.5.2 Tipografi ... 19

III.5.3 Ilustrasi ... 20

III.5.4 Warna ... 24

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 25

IV.1 Media Utama ... 25

IV.1.1 Website ... 25

IV.2 Teknis Produksi ... 26

IV.2.1 Site Map ... 26

IV.2.2 Wire Frame ... 26

IV.2.3 Layouting ... 27

IV.2.4 Coding ... 29

IV.2.5 Media Pendukung ... 29

IV.2.5.1 X Banner ... 30

IV.2.5.2 Poster ... 31

IV.2.5.3 Stiker ... 32

IV.2.5.4 T-Shirt ... 33


(7)

viii

IV.2.5.6 Web Banner ... 35

IV.2.5.7 Sosial Media ... 36

IV.2.5.8 Pin ... 36

IV.2.5.9 Buletin ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41


(8)

41 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Mohammad Sukarno (2006). Definisi Website. Bandung : Alfabeta.

Mohammad Sukarno (2006). Manfaat Website. Bandung : Alfabeta.

Saladin, D. (2004). Bauran Promosi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Situs Web / Internet

Fitri. 2013. Pengertian Multimedia Interaktif. Tersedia di:

http://fitrirrahma.blogspot.com/2013/03/pengertian-multimedia-interaktif.html [Diakses 27 Mei 2014]

Satria. 2005. Definisi Multimedia. Tersedia di:

http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_multimedia.html [Diakses 27 Mei 2014]

Wahono. 2007. Manfaat Multimedia. Tersedia di:

http://means-23.blogspot.com/2013/01/pengertian-multimedia-interaktif.html [Diakses 26 Mei 2014]


(9)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI SAFFAR BAND”

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan baik dalam penyajian materi maupun dalam pemberian analisis.

Oleh karena itu, penyusun tidak menutup diri untuk menerima saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi.

Penyusun


(10)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bandung merupakan kota yang sangat bekembang serta memiliki banyak talenta- talenta muda yang berbakat. Salah satu fenomena yang berkembang cepat di Bandung adalah musik underground. Musik underground sendiri berkembang pesat di Bandung pada tahun 2007 dengan berbagai sub dan warna. Perjalanan musik

underground di Bandung mengalami fase yang sangat bervariatif dengan bermunculannya genre-genre baru yang mengusung tema underground. Sekarang musik underground di Bandung terus menunjukan perkembangan yang baik mulai dari sisi keterampilan, kualitas audionya bahkan dalam dunia cyber.

Underground terbagi menjadi banyak sub salah satunya adalah death metal.

death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis.

Di Bandung sendiri sekarang sudah banyak tersebar Band-band baru yang mengambil genre death metal. Perkembangan musik death metal di Bandung bisa dibilang sangat bagus , banyak sekali anak-anak muda yang ikut berkontribusi, bahkan sekarang banyak sekali nama-nama baru sebuah Band yang mengambil genre

death metal.

Salah satu band yang mengambil genre death metal adalah Saffar, konsep musik yang Saffar sajikan memang tak jauh berbeda dengan musik death metal

lainnya, namun yang berbeda dari Band ini adalah lirik-lirik lagunya yang kental akan nuansa Islam.


(11)

2

Perjuangan Saffar di jalur musik death metal banyak mengalami guncangan dari mulai teknis sampai non teknis. sulitnya mengatur ego mengakibatkan adanya beberapa kali pergantian personil, dan Saffar juga sempat mengalami masa tidak aktif selama 4 bulan, lalu mereka kembali dengan formasi yang bertahan hingga sekarang yaitu. Acil (Gitar), Ramon (Bass), Iyenk (Drum).

Setelah lama berkarya di music death metal, akhirnya Saffar merilis album studio perdananya yang dirilis oleh Extreme Souls Production dengan judul "Mandatory El Arshy".

Namun nama Saffar masih terdengar sedikit asing di kalangan penikmat musik death metal di Bandung. Saffar baru mengembangkan namanya melalui media online seperti web personal. Namun, saffar belum mengembangkan media informasi seperti website.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Saffar adalah salah satu Band yang unik dan berbeda dari Band death metal lainnya, namun masih berusaha meningkatkan eksistensinya.

2. Persaingan dan perkembangan Band underground di Bandung dalam dunia cyber termasuk pesat, namun media untuk menginformasikan Saffar Band masih sangat terbatas termasuk dalam media online seperti website.

I.3 Rumusan Masalah

Bagaimana agar informasi mengenai Saffar Band mudah didapat oleh masyarakat.

I.4 Batasan Masalah

penulis membatasi permasalahan tersebut pada informasi tentang konsep musik Saffar Band


(12)

3 I.5 Tujuan Perancangan

1. Memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai Saffar Band.

2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengetahui informasi


(13)

4

BAB II

SAFFAR BAND DAN WEBSITE

II.1 Website

II.1.1 Definisi Website

Website (situs web) atau bisa juga disebut Web adalah halaman yang ditampilkan di internet yang memuat informasi tertentu (khusus). Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan yang dikenal dengan istilah internet secara terus-menerus menjadi pesan–pesan elektronik, termasuk e-mail, dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer.

Menurut Yuhefizar (2007 : 14) Web adalah suatu metode untuk menampilan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

II.1.2 Jenis-jenis Website

Secara garis besar, Website bisa digolongkan menjadi 3 bagian yaitu: 1. Website Statis

Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut. 2. Website Dinamis

Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user


(14)

5

pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.

3. Website Interaktif

Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak keluar jalur.

II.1.3 Manfaat Website

Beberapa alasan mendasar atau utama mengapa perusahaan bahkan individu membuat atau ingin memiliki sebuah website atau situs internet, diantaranya adalah :

1. Memperluas jangkauan promosi, dengan memiliki website maka produk

kita lebih banyak dikenal masyarakat bahkan sampai ke manca negera. Produk yang bisa ditawarkan melalui website bisa berupa produk barang maupun jasa. Dengan luasnya promosi maka otomatis akan meningkatkan penjualan perusahaan kita.

2. Media tanpa batas, internet adalah media informasi yang tanpa batas.

Dengan memiliki website berarti kita sama saja memiliki karyawan yang mempromosikan produk kita selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Artinya website kita akan memberikan informasi kepada calon pembeli selama 24 jam non stop.

3. Internet bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh Dunia

(unlimited user access).

Promosi terluas, internet adalah media promosi terluas jika dilihat dari kacamata jangkauan atau cakupan area (unlimited scopt of areas


(15)

6

II.2 Definisi Band

Grup musik, atau Band merupakan kumpulan yang terdiri atas dua atau lebih musisi yang memainkan alat musik ataupun bernyanyi. Tiap-tiap ragam jenis musik memiliki aturan yang berbeda atas jumlah dan komposisi atas sebuah penampilan, begitu pula halnya dengan lagu-lagu atau musik yang dibawakan. Dalam penampilan musik klasik, trio ataupun kuartet meracik suara dari beberapa instrumen musik (seperti piano, dawai, dan tiup) ataupun mengelompokkan sesuai jenisnya masing-masing seperti pada penampilan ensembel dawai, ataupun ensembel tiup.

Pada bentuk penampilan jazz, instrumen yang digunakan biasanya terdiri atas instrumen musik tiup (satu atau beberapa saksofon, trompet, dan lain-lain) satu atau dua instrumen yang bermain ritmis (gitar elektrik, piano, organ), sebuah instrumen bas (gitar bas elektrik atau bas ganda), dan seorang drummer atau pemain perkusi.

Pada bentuk penampilan rock, biasanya disebut sebagai Band rock, umumnya terdiri atas beberapa gitar (satu atau dua gitar elektrik, gitar bas, dan pada beberapa kasus, satu atau beberapa gitar akustik), seorang pemain keyboard, sebuah piano, sebuah piano elektrik, atau syntesizer elektronik, dan seorang drummer.

II.2.1 Band & Musik

Biasanya band itu membawakan lagu ciptaan mereka sendiri. Aliran musik Band ini bisa bermacam-macam, tapi biasanya mengikuti trend yang berlaku pada zaman saat Band itu berjaya. Misalnya, tahun 70-an Band yang ada, lokal maupun internasional bergaya classic rock, taun 80-an heavy metal, taun 90-an

grunge atau indie, musik mereka sangat berkarakter maksud berkarakter adalah musik mereka tetap berada dalam aliran tertentu, namun memiliki karakter sendiri, yang kalau lagu mereka diperdengarkan akan mudah mengetahui itu dari band mana, dan walau ada ciri khas, tidak membosankan karena terdapat perbedaan yang signifikan


(16)

7

antar lagu-lagunya, dengan tetap membawa ciri khasnya. Contoh Band-band berkarakter ini misalnya, Queen, Metallica, Red Hot Chilli Peppers, Nirvana, Genesis, the Police, U2.

II.3 Pengertian Musik

Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses pembentukan budaya, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Sehingga Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni.

II.3.1 Jenis Atau Jalur Musik

Secara garis besar dapat diuraikan bahwa musik industri di dunia dapat dibagi menjadi dua jalur, yaitu indiependent dan mainstream. Indiependent musik atau indie

adalah gerakan yang berbasis dari segala yang ada pada penyanyi / Musisi tersebut, Mulai dari merekam, mendistribusikan dan promosi menggunakan dana sendiri.


(17)

8

(www.korananakIndonesia.com/07/24/2009). Sedangkan yang dimaksud dengan

mainstream adalah arus utama, tempat di mana band-band yang bernaung di bawah label besar, sebuah industri yang mapan. Band-band tersebut dipasarkan secara meluas yang coverage promosinya juga secara luas, nasional maupun internasional, dan mereka mendominasi promosi di seluruh media massa, mulai dari media cetak, media elektronik hinggamultimedia dan mereka terekspose media dengan baik.

Dalam perkembangannya di Indonesia, perbedaan antara musisi indie dan mainstream di zaman sekarang tidaklah signifikan. Berbeda sangat jauh dengan perkembangan di era 1980 – 1900 an, yang paling jelas terlihat adalah, event

indonesia baik itu berskala internasional, nasional ataupun lokal, sudah sangat sering menampilkan musisi indie, bahkan ada beberapa sponsor dari perushaan – perusahaan benefit yang secara mengkhusus mengadakan event– event yang berkonsep indie. Ini berarti perkembangan musik indie juga memacu perkembangan desain media komunikasi visual untuk lebih bereksplorasi mengikuti trend 12 – trend dan konsep musisi indie yang cenderung sangat berbeda dari sesuatu yang sudah ada.

Musik indie tumbuh secara natural di Indonesia dan tidak ada yang memungkiri kalau musik rock n’ roll di Amerika sendiri pun tumbuh secara natural walaupun pada awalnya ditentang oleh orang tua dan pemuka agama. Musik indie

masuk ke indonesia kira pada awal tahun 1970an yang secara berbarengan terus mengalami perkembangan dengan musik mainstream. Sampai akhirnya di tahun 1990 an musik indie sangat populer di kalangan anak muda Indonesia ditandai dengan berhasilnya PAS Band merilis dan menjual album mereka sebanyak 5000 copy. (www.Diannebula,Blogspot.com ).

II.4 Indie Musik ( Underground )

Underground dikategorikan masuk musik indie karna underground adalah komunitas musik yang terselubung dan bergerak secara bergerilya. Underground bagi kehidupan mereka yang yang menyukainya adalah satu hati, satu jiwa, dan satu raga.


(18)

9

Makna underground sesungguhnya adalah idealisme, equality, unity, menjunjung tinggi persamaan dan kebersamaan.

Asal mula terbentuknya underground pada era 60-70an, pengemar rock n roll

yang mecintai rock n roll beralih ke punk dikarnakan musik rock n roll yang sewaktu itu masih murni telah diubah oleh kaum rocker. Keaslian musik rock n roll telah hilang, karena itulah pecinta rock n roll tidak setuju dan menyatakan boikot. Di saat itu mereka membentuk musik anti kemapanan yaitu punk.

Banyaknya Group Band yang masih menganut faham metal jenis sebelumnya yang tidak lagi terperhatikan, tak lagi dapat konser di panggung, tak lagi ada produser yang melirik, hal ini menyebabkan munculnya jenis baru di blantika musik yakni musik underground, mereka merekam kasetnya sendiri dan menjualnya sendiri, dengan ciri-ciri wajah di balut cat minyak semacam topeng seperti KISS di era 80 an, musiknya mengutamakan speed, skill, harmonisasi dengan ciri vokal adalah ditariknya nafas ketika mereka menyanyi, sebaliknya dari umumya vokal yang nafasnya dikeluarkan dengan speed mereka di atas Metal dan di atas Trash Metal

padahal Trash Metal adalah speed dan beat tercepat pada era itu.

II.4.1 Genre Musik Dalam Underground

Ada banyak genre dalam musik underground dan setiap genre mempunyai ciri khas mereka masing-masing dengan segala pembawaannya. Biasanya musik

underground lebih menyuarakan tentang sebuah sisi lain dari seseorang yang dibalut dengan kata-kata yang berbeda dan lebih frontal.

Macam-macam genre dalam underground secara garis besar : 1. Deathmetal

2. Thrashmetal


(19)

10

Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah, perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan geraman. Teknik

menyanyi seperti ini juga sering disebut “Cookie Monster vocals”. Contoh Band yang

menggunakan Genre Death Metal : The Berzerker

Trash metal adalah sebuah extreme metal sub genre dari heavy metal yang berciri memiliki tempo yang cepat dan agresiv. Lagu-lagu thrash metal biasanya menggunakan sistem gitar nada rendah dan perkusi yang cepat. Lirik-lirik thrash metal sering mengangkat tema masalah-masalah sosial menggunakan bahasa yang kasar dan mendalam, sebuah pendekatan yang sebagian mirip dengan genre hardcore.

Grindcore (sering di singkat menjadi GRIND) adalah sebuah lairan musik yang muncul pada awal hingga pertengahan 1980-an. Musik ini adalah gabungan dari beberapa musik ekstrem: death metal, musik industrial, musik bising, dan beberapa variasi hardcore punk. Walaupun gaya musiknya yang amat sangat tidak disukai, pengaruh grindcore menyebar ke pelosok dunia musik.

II.5 Sejarah Musik Death Metal

Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah, perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan geraman. Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Carcass, Morbid Angel, Entombed, GodMacabre, Carnage, dan Grave. Di Indonesia, genre ini diawali


(20)

11

pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan Band thrash metal Rotor di Jakarta dan beberapa Band pioneer death metal lainnya di daerah lain, seperti Adaptor dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, kemudian berkembang dengan band-band

berbahaya dan bereputasi internasional, Jasad , Disinfected, dan Ancur dari Bandung , Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta dan Cranial Incisored dari Jogjakarta.

Beberapa subgenre death metal:

* Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur death metal.

* Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metalBrutal death metal - gabungan antara grindcore dan death metal.

* Slam death metal - gabungan antara metalcore/groove metal dan death metal.

* Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal * Blackened death metal - gabungan antara black metal dan death metal.

Ciri umum adalah perubahan yang cepat, kadang struktur nyanyian kacau, beat yang aneh, irama tidak lazim dan harmonisasi serta melodi yang diluar kebiasaan. Band technical/progresive death metal pada umumnya memadukan aesthetics death metal dengan unsur-unsur dari rock progresive, jazz/musik klasik.

Diakhir 1980an dan awal 1990an death metal memperoleh perhatian media lebih banyak ketika label-label record ternama seperti “Earache Record” dan “Roadrunner Record” mulai menandai band-band death metal pada suatu tingkat pertumbuhan yang cepat. Sejak itu death metal mengalami keaneka ragaman konsep musik dan melahirkan variasi yang kaya dari subgenre. Death metal sempat mengalami pertentangan yang cukup banyak dan telah dipertimbangkan dari kultur trend.


(21)

12

karena sebagian besar disebabkan tema/lirik yang kurang menarik. dan ini secara khusus dipandang sebagai suatu format musik “underground”. dikarenakan

tidak mengikuti trend yang lagi marak dalam kaitan keagresifan dan musisi-musisi

death metal lebih memilih untuk tidak begitu menghiraukan. bagaimanapun ini memberikan jalan serentak ketempat tempat seperti amerika selatan, dan bahkan Hindia Timur dalam bentuk trash/black/death metal.

II.6 Saffar Band

Saffar artinya perjalanan Saffar Band berasal dari Ujung berung ( Bandung ) terbentuk pada tahun 2007. Personil pertamanya adalah Rezi (vocal), Acil (gitar), Garunk (gitar), Miko (bass), Fariz (drum). Saffar band adalah Band yang mengusung aliran underground (death metal) dengan konsep Band yang mengadaptasi nilai-nilai Islam, mulai dari sejarahnya dan tokoh-tokohnya yang sudah berperan besar dalam sejarah islam. Perjuangan saffar di jalur musik death metal banyak mengalami guncangan dari mulai teknis sampai non teknis. sulitnya mengatur ego mengakibatkan adanya beberapa kali pergantian personil, dan Saffar juga sempat mengalami masa tidak aktif selama 4 bulan, lalu mereka kembali dengan formasi yang bertahan hingga sekarang yaitu. Acil (gitar), Ramon (bass), Iyenk (drum).

Konsep musik yang Saffar sajikan memang tak jauh berbeda dengan musik death metal yang banyak dimainkan oleh Band-band death metal lainnya, namun yang berbeda adalah dari segi lirik lagu-lagu Saffar yang bernuansa Islam yang dikemas secara lebih frontal. Dengan ideologi yang berbeda. Mereka sadar pemilihan jalan ideologi seperti itu membawa konsekuensi tertentu. Salah satunya tudingan ideologi musik yang diusung Saffar telah melenceng karena tak mengumbar kebrutalan secara total.


(22)

13

Saffar banyak menulis lirik lagunya berkisah seputar sejarah islam dahulu hingga sekarang, tentang kejayaan islam pada masa dahulu dan peristiwa perang, dengan maksud mengingatkan dan menghargai perjuangan-perjuangan umat Islam terdahulu. Contoh lagu Saffar Band adalah "Haykal Abu Jahl". Abu Jahl adalah sosok pemimpin yang tamak, angkuh dan menjadi musuh utama dari baginda Rasulullah SAW, tetapi Rasululllah SAW sangat sabar menghadapi Abu Jahl. Hal-hal seperti itulah yang ingin disampaikan Saffar lewat liriknya.

Salah satu daya tarik utama Saffar terutama di atas panggung, terletak pada permainan bas Ramon. Ia memainkan bas enam senar dengan teknik totally taping. Gaya permainan bass yang jarang dilihat diantara ratusan Band death metal yang lahir dan besar di kota Kembang.

Setelah lama berkarya di music death metal, akhirnya Saffar merilis album

pertama mereka yang berjudul “Mandatory El Arshy”. Di album ini Saffar memuat

10 track lagu dengan suguhan konsep death metal yang lirik-liriknya bernuansa Islam.

Di album ini saffar juga menghadirkan para vokalis tamu untuk berkolaborasi

di album mereka, sebut saja seperti Kinoy Bacok “Undergod” yang berkolaborasi di lagu “Novus Ordo Seclorum”, Kimo Harsh “Depravity Savage” yang berkolaborasi di lagu “Haykal Abu Jahal”, Ady Gembel “Forgotten” yang menyumbangkan vokalnya di lagu “Atmospheric Intifadha”, dan yang terakhir Sumbangan vokal Ali Utrujjah di lagu “Mandatory El Arshy”. Dan juga ada sumbangan lagu dari Zoteng “Forgotten” di lagu “Evolusi”.


(23)

14

Gambar 2.1 Personil Saffar Band Sumber : Dokumentasi Pribadi (23 april 2014)


(24)

15 Salah satu lirik lagu Saffar Band

Mandatory El Arsy

Vibrasi takbir lantang mengalir awali lahir yakinkan akhir Fisabilillah hantamlah fitnah

Hunus harokah rancang sejarah Fisabilillah tebar Assunnah Kecuplah fitrah genggam syariah

Fisabilillah koloni sakhrah

Siddiqul akbar altar alqohar valium battar Mekkah Madinah telah menjalar laskar Dzulfiqar Meskipun terpisah jauh dari peristiwa agresi Abrahah

Ikatan penggenggam syahadah tak akan terpisah Saling mengisi dalam segala sisi

Memahami konsep tauihid sebagai sebuah puncak dari esensi Memberikan pencerahan kepada yang buta akal

Dan menjadi pengobat bagi sakitnya hati Tak terikat pada tradisi meruntuhkan setiap ideologi

Dan isme yang kemudian hanya akan Melahirkan budaya yang sakit di kepala kita Inilah Milah yang keabshannya tak perlu lagi diuji


(25)

16

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan

III.1.1 Strategi Komunikasi

Perancangan media informasi mengenai Band Saffar dilakukan dengan media website. Penggunaan media website dibuat agar audiens dapat dengan mudah mengakses informasi tentang Band Saffar. Sehingga yang diharapkan tidak hanya masyarakat Bandung saja yang mengenal tentang Band Saffar dan masyarakat diluar Bandung pun dapat mengetahui tentang keberadaan dan konsep Musik Band Saffar melalui website Band Saffar.

III.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan dari perancangan media Informasi ini ialah untuk menyampaikan informasi mengenai konsep musik Saffar Band sekaligus menjadi media promosi terhadap Band Saffar agar mendapat citra yang positif dari masyarakat.

III.1.3 Materi Pesan

Pesan yang ingin disampaikan oleh media informasi mengenai Saffar Band kepada audiens yaitu Saffar Band ialah salah satu Band Underground yang secara khusus mengedepankan konsep atau nilai-nilai Islami dalam bermusik di Genre Death Metal.

III.2 Pendekatan Komunikasi III.2.1 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dilakukan agar pesan atau tujuan dari komunikasi yang ingin disampaikan menjadi tepat sasaran maka akan dilakukan perancangan promosi website Saffar Band dengan menampilkan tagline, konten, menu, header, footer .


(26)

17

III.2.2 Pendekatan Visual

Strategi atau pendekatan visual yang dilakukan dengan perancangan yang dapat mewakili semua pesan utama secara singkat padat dan dapat dimengerti oleh target sasaran. Dengan layout, konten, menu, header, footer yang dirancang dengan gaya visual yang simpel. guna disesuaikan dengan target audiens. Serta penambahan ilustrasi yang dibuat dengan teknik digital imaging.

III.3 Strategi Kreatif

Dalam perancangan website Saffar Band yang lebih baik dan menarik maka menggunakan strategi kreatif dengan menampilkan merchandise dari Saffar Band serta menampilkan video-video dari Saffar Band agar konsumen lebih tertarik.

III.4 Strategi Media III.4.1 Media Utama

Media utama yang akan digunakan dalam menginformasikan Saffar Band adalah website. Website sebagai halaman yang dapat menampilkan informasi melalui internet yang dapat diakses secara cepat dan secara luas oleh audiens.

Media ini dipilih karena melihat kebanyakan audiens tidak terlepas dari internet sehingga praktis untuk digunakan, tahan lama, dapat dibaca berulang ulang, dapat diakses secara leluasa dan dapat diperbaharui sehingga pengguna tidak merasa bosan dalam menggunakan media website ini.


(27)

18

III.4.2 Media Pendukung:

1. Web Banner

Sebuah media promosi digital dalam bentuk gambar yang nantinya akan dipasang pada sebuah halaman website dan mengandung pranala atau link

yang akan menuntun user ke halaman website Band Saffar tersebut.

Webbanner ini nantinya akan diletakan di facebook.

2. X-Banner

Media yang digunakan sebagai informasi dari Band Saffar yang berfungsi agar mengajak orang yang melihat untuk mengunjungi website Band Saffar. Penempatannya bisa diletakan di depan Distro Metal dan pada saat Distro Metal open booth di acara musik underground dan kegiatan acara lainnya.

3. Poster

Poster yang memberikan informasi kepada target audiens agar mengajak orang yang melihat untuk mengunjungi website Band Saffar. Media promosi ini biasa ditempel di kampus, sekolahan, studio musik, acara musik, dan disetiap sudut jalan di kota Bandung khususnya yang menjadi tempat banyaknya anak muda berkumpul.

4. Stiker

Stiker atau gambar tempel merupakan media yang dapat diaplikasikan diberbagai tempat. Biaya yang dikeluarkan pun relatif murah dan terjangkau. Stiker dapat dibagikan kepada audiens secara cuma - cuma pada suatu event musik undergorund ataupun diberikan pada setiap pembelian produk Band Saffar.


(28)

19 5. Flyer

Flyer sebagai media pendukung yang disebarkan kepada orang yang berjalan di sekitar keramaian dan dibagikan secara gratis atau dibagikan pada saat berlangsungnya event musik underground.

6. T-shirt

T-shirt sebagai media pendukung yang selain di perjual belikan juga bisa digunakan oleh crew Saffar pada saat berada di distro Metal atau pada saat Saffar show.

Ditempatkan di toko baju yang menjual merchandise Saffar.

7. Sosial Media

Sebagai media pendukung berupa pranala atau link yang menginformasikan keberadaan website Saffar.

Ditempatkan di Facebook

8. Pin

Pin dapat dibagikan sebagai gimmick secara cuma-cuma untuk setiap pembelian produk Saffar.

Ditempatkan di toko baju dan music yang menjual merchandise Saffar.

9. Buletin

Buletin yang memberikan informasi kepada target audiens agar mengajak orang yang melihat untuk mengunjungi website Band Saffar. Ditempatkan di katalog menganai band.


(29)

20

III.5 Konsep Visual

Membuat website secara potrait memanjang ke bawah dengan teknik digital dan memasukan unsur islami yang dibuat mengikuti genre death metal di dalamnya.

III.5.1Format Desain

Desain yang dibuat menggunakan format desain portrait ,dinamis dengan komposisi yang teratur dengan maksud agar mudah dibaca dan jelas sehingga pesan dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh audiens. Format website

yang digunakan menggunakan html dengan persentase 100% yang dimaksudkan supaya tetap terlihat fit on size jika dibuka dalam browser dan ukuran monitor apapun.

III.5.2 Tipografi

Arno Pro Regular

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghizklmnopqrstuvwqyz

1234567890

,./?;:’”{}[]~`!@#$%^&*()_-+= (SAFFAR)

Font jenis ini digunakan karena memperlihatkan ketajaman walaupun terlihat tipis, dan ini menggambarkan Saffar Band yang melakukan hal dalam bermusik yang bisa dilakukan siapa saja untuk sesuatu yang tajam dan besar ( Menyebarkan nilai-nilai islam lewat lirik lagu ).


(30)

21

III.5.3 Ilustrasi

Menggunakan teknik Digital dengan memodifikasi beberapa gambar dan menggabungkan kedalam sebuah layout.

Gambar III.1 Slider

Sumber : Dokumentasi Pribadi (3 juni 2014)

Gambar orang yang akan menancapkan bendera dan sebuah audio mixer menggambarkan konsep musik Saffar yang berjuang atau berjihad melalui music dengan tambahan warna orange dan kuning yang menggabarkan matahari yang dimaksudkan agar kita berjuang setiap hari seperti matahari yang selalu terbit setiap hari.


(31)

22

Gambar III.2 Body

Sumber : Dokumentasi Pribadi (4 juni 2014)

Sisi kiri kanan dibuat tidak rata atau seperti bergelombang dan dibuat dengan memasukan tekstur batu menggambarkan sebuah perjalanan yang tidak selalu mulus dan mengacu pada arti saffar sendiri yaitu perjalanan, dan atas dan bawah dibuat secara merata menggambarkan hasil yang baik dimaksudkan agar kita bersemangat bejuang untuk mendapatkan hasil yang baik. Sementara kotak-kotak yang tersusun rapih di tengah atau background menggambarkan sebuah kebaikan-kebaikan yang terbungkus yang mesti kita ambil lewat sebuah perjuangan.

Gambar III.3 Navigasi


(32)

23

Dibuat dengan tekstur batu dan berwarna lebih gelap agar terlihat keras seperti musik death metal.

Gambar III.4 bingkai

Sumber : Dokumentasi Pribadi (6 juni 2014)

Seperti Bingkai foto atau buku yang dibuat secara lebih kasar agar terlihat death metal dimaksudkan untuk membungkus konten-konten atau konsep musik saffar yang bernuansa Islam yang mengambil genre death metal.


(33)

24

Gambar III.5 Conten

Sumber : Dokumentasi Pribadi (7 juni 2014)

Gambar 1 menggambar sebuah peci yang dibuat secara lebih kasar agar terlihat

death metal menggambarkan bahwa Saffar adalah sosok Band yang Islami dan gambar 2 welcome sebagai penegas atau keterangan.


(34)

25

Gambar III.6 Background

Sumber : Dokumentasi Pribadi (8 juni 2014)

Background dengan gambar serat kayu menggambarkan sebuah lantai yang biasa kita lihat di masjid dimana Masjid adalah tempat ibadah umat Islam yang menggambarkan konsep musik saffar yang bernuansa Islam.

Gambar III.7 Footer


(35)

26

Seperti Bingkai foto atau buku yang dibuat secara lebih kasar agar terlihat death metal dimaksudkan untuk membungkus konten-konten atau konsep musik saffar yang mengambil genre death metal.

III.5.4 Warna

.Warna yang digunakan dominan adalah warna abu-abu yang menunjukan campuran antara hitam dan putih dengan maksud penjelasan bahwa warna hitam tak selamanya hitam dalam artian sesuatu yang jelek tak selamanya jelek, hal ini mengacu pada konsep musik Saffar yang mengadaptasi nilai-nilai Islam dalam bermusik dengan mengambil genre death metal yang mempunyai citra negatif di masyarakat.

Gambar III.8 Warna

Sumber : Dokumentasi Pribadi (10 juni 2014)

III.6 Khalayak Sasaran


(36)

27

III.6.1 Geografis

Masyarakat remaja yang berada di Bandung dan yang ingin mengetahui Saffar Band lebih lengkap.

III.6.2 Demografis

Yang dituju adalah masyarakat remaja yang berada di Bandung. - Primary : Remaja umur 16 sampai 25 tahun. Di usia ini termasuk kedalam usia yang memiliki suatu usaha dalam mewujudkan keinginan dan memiliki rasa penasaran yang tinggi akan pengetahuan.

- Sekunder : Masyarakat umum yang ingin tahu dengan Saffar Band.

III.6.3 Psikografis

kriteria psikografis ini dikenal sebagai kriteria nilai-nilai dan gaya hidup (Value and Life Style / VALS).

Segmentasi yang sangat memandang penting kriteria psikografis ini mendasarkan pendapatnya pada beberapa asumsi sebagai berikut :

1. Konsumen dibeda-bedakan berdasarkan sifat-sifat kepribadian, tingkat sosial ekonomi, sikap dan motivasi.

2. Perilaku konsumsi yang dilakukan mencerminkan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri.

3. Kriteria-kriteria psikografis akan mempertajam segmentasi demografi. 4. Perilaku konsumsi tercermin dalam gaya hidup dan kepribadian pada tiga aspek : aktivitas, minat dan opini.

Dari pengertian diatas, Penulis memilih masyarakat yang mengikuti perkembangan musik underground khususnya Saffar Band.


(37)

28

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Media Utama

Website sebagai halaman yang dapat menampilkan informasi melalui internet yang dapat diakses secara cepat dan secara luas oleh audiens. Media ini dipilih karena melihat kebanyakan audiens tidak terlepas dari internet sehingga praktis untuk digunakan, tahan lama, dapat dibaca berulang ulang, dapat diakses secara leluasa dan dapat diperbaharui sehingga pengguna tidak merasa bosan dalam menggunakan media website ini.

IV.I Website

Gambar IV.1Website Saffar


(38)

29

IV.2 TeknisProduksi

Proses pembuatan website ini dilakukan secara bertahap dengan membuat

site map, wire frame, layout dan coding. Adapun urutan proses pembuatannya secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

IV.2.1 Site Map

Untuk memulai langkah awal dalam merancang sebuah situs website maka diperlukan sebuah perancangan sitemap guna sebagai alur rancangan yang akan diaplikasikan kedalam sebuah website agar menjadi terstruktur .

Gambar IV.2 Site Map

Sumber : Dokumentasi Pribadi (10 Maret 2014)

IV.2.2Wire Frame

Langkah selanjutnya yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah


(39)

30

sketsa awal, panduan dan terstruktur dengan design interface sebelum diaplikasikan kedalam website digital dan supaya website yang dibuat menjadi terkonsep dengan matang dan jelas.

Gambar IV.3 Wire Frame


(40)

31

IV.2.3 Layouting

Setelah merancang wireframe lalu diaplikasikan kedalam layout digital

sebagai gambaran website interface nya. Proses ini dilakukan dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS6 .

Gambar IV.4 Proses Layouting


(41)

32

IV.2.4 Coding

Setelah merancang site map, wire frame , layout & slicing lalu diaplikasikan kedalam website dengan menggunakan bahasa pemograman html

dan digunakannya format html 5 agar suport pada semua browser dengan tambahan css & jquery. Proses coding ini dilakukan dengan menggunakan

software AdobeDreamweaver CS6.

Gambar IV.5 Proses Coding

Sumber : Dokumentasi Pribadi ( 3 April 2014)

IV.2.5 Media Pendukung

Adapun media pendukung yang menjadi suatu media tambahan atau media promosi yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk menginformasikan produknya sekaligus menjadi media alternatif yang berfungsi sebagai reminder terhadap media utama, maka media pendukungnya meliputi :


(42)

33

IV.2.5.1 X-Banner

Media yang digunakan sebagai informasi dari Band Saffar yang berfungsi agar mengajak orang yang melihat untuk mengunjungi website Band Saffar. Penempatannya bisa diletakan di depan Distro Metal dan pada saat Distro Metal open booth di acara musik underground dan kegiatan acara lainnya.

Gambar IV.6 X-Banner dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (3 juni 2014)

Ukuran : 160 cm x 60 cm Material : Korea


(43)

34

IV.2.5.2 Poster

Poster yang memberikan informasi kepada target audiens agar mengajak orang yang melihat untuk mengunjungi website Band Saffar. Media promosi ini ditempel di kampus, sekolahan, studio musik, acara musik, dan disetiap sudut jalan di kota Bandung khususnya yang menjadi tempat banyaknya anak muda berkumpul.

Gambar IV.7 Poster dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (4 juni 2014)

Ukuran : A3 ( 29.7cm x 42cm ) Material : Art Paper


(44)

35

IV.2.5.3 Stiker

Stiker atau gambar tempel merupakan media yang dapat diaplikasikan diberbagai tempat. Biaya yang dikeluarkan pun relatif murah dan terjangkau. Stiker dapat dibagikan kepada audiens secara cuma - cuma pada suatu event

musik undergorund ataupun diberikan pada setiap pembelian produk dari Saffar Band.

Gambar IV.8 Stiker dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (9 juni 2014)

Ukuran : 7cm x 3.41cm Material : Stiker Cromo


(45)

36

IV.2.5.4 T-Shirt

T-shirt sebagai media pendukung yang selain di perjual belikan juga bisa digunakan oleh crew Saffar pada saat berada di distro Metal atau pada saat Saffar show. Ditempatkan di toko baju yang menjual merchandise Saffar.

.

.

Gambar IV.9 T-shirt dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (3 july 2014)

Ukuran : A4 ( 29.7cm x 21cm ) Material : Combat 30s (M)


(46)

37

IV.2.5.5 Flyer

Flyer sebagai media pendukung yang disebarkan kepada orang yang berjalan di sekitar keramaian dan dibagikan di tempat-tempat tertentu seperti pada saat berlangsungnya event music underground. Ditempatkan di tempat brosur akrilik

Gambar IV.10 Flyer dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (12 juni 2014)

Ukuran : A5 14.8cm x 21cm Material : Art Paper


(47)

38

IV.2.5.6 Web Banner

Sebuah media promosi digital dalam bentuk gambar nantinya akan dipasang pada sebuah halaman website dan mengandung pranala atau link yang akan menuntun user ke halaman website Saffar Band tersebut. Webbanner ini nantinya akan diletakan di facebook.

Gambar IV.11 Web Banner dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (20 juni 2014)

Ukuran : 851 pixels x 315 pixels Material : Digital


(48)

39

IV.2.5.7 Sosial Media Internet

Media promosi ini sebagai media pendukung berupa pranala atau link yang menginformasikan keberadaan website Saffar Band.

Gambar IV.12 Sosial Media Internet Sumber : Dokumentasi Pribadi (22 juni 2014)

Material : Sosial Media TeknisProduksi :Internet

IV.2.5.8 Pin

Pin dapat dibagikan sebagai gimmick secara cuma-cuma untuk setiap pembelian produk Saffar Band dan pada saat Saffar Band main di acara musik

underground. Ditempatkan di tas

Gambar IV.12 Pin dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (22 july 2014)


(49)

40 Ukuran : Diameter 4.5 cm Material : Pin Peniti

Teknis Produksi : Digital Printing

IV.2.5.9 Buletin

Buletin yang memberikan informasi kepada target audiens agar mengajak orang yang melihat untuk mengunjungi website Band Saffar. Ditempatkan di katalog menganai band.

Gambar IV.13 Buletin dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (23 july 2014)

Ukuran : 12.3cm x 23.6cm Material : HVS


(1)

35 IV.2.5.3 Stiker

Stiker atau gambar tempel merupakan media yang dapat diaplikasikan diberbagai tempat. Biaya yang dikeluarkan pun relatif murah dan terjangkau. Stiker dapat dibagikan kepada audiens secara cuma - cuma pada suatu event musik undergorund ataupun diberikan pada setiap pembelian produk dari Saffar Band.

Gambar IV.8 Stiker dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (9 juni 2014)

Ukuran : 7cm x 3.41cm Material : Stiker Cromo TeknisProduksi :Digital Printing


(2)

36 IV.2.5.4 T-Shirt

T-shirt sebagai media pendukung yang selain di perjual belikan juga bisa digunakan oleh crew Saffar pada saat berada di distro Metal atau pada saat Saffar show. Ditempatkan di toko baju yang menjual merchandise Saffar.

.

.

Gambar IV.9 T-shirt dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (3 july 2014)

Ukuran : A4 ( 29.7cm x 21cm ) Material : Combat 30s (M) TeknisProduksi : Sablon


(3)

37 IV.2.5.5 Flyer

Flyer sebagai media pendukung yang disebarkan kepada orang yang berjalan di sekitar keramaian dan dibagikan di tempat-tempat tertentu seperti pada saat berlangsungnya event music underground. Ditempatkan di tempat brosur akrilik

Gambar IV.10 Flyer dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (12 juni 2014)

Ukuran : A5 14.8cm x 21cm Material : Art Paper


(4)

38 IV.2.5.6 Web Banner

Sebuah media promosi digital dalam bentuk gambar nantinya akan dipasang pada sebuah halaman website dan mengandung pranala atau link yang akan menuntun user ke halaman website Saffar Band tersebut. Webbanner ini nantinya akan diletakan di facebook.

Gambar IV.11 Web Banner dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (20 juni 2014)

Ukuran : 851 pixels x 315 pixels Material : Digital


(5)

39 IV.2.5.7 Sosial Media Internet

Media promosi ini sebagai media pendukung berupa pranala atau link yang menginformasikan keberadaan website Saffar Band.

Gambar IV.12 Sosial Media Internet Sumber : Dokumentasi Pribadi (22 juni 2014) Material : Sosial Media

TeknisProduksi :Internet

IV.2.5.8 Pin

Pin dapat dibagikan sebagai gimmick secara cuma-cuma untuk setiap pembelian produk Saffar Band dan pada saat Saffar Band main di acara musik underground. Ditempatkan di tas

Gambar IV.12 Pin dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (22 july 2014)


(6)

40 Ukuran : Diameter 4.5 cm Material : Pin Peniti

Teknis Produksi : Digital Printing

IV.2.5.9 Buletin

Buletin yang memberikan informasi kepada target audiens agar mengajak orang yang melihat untuk mengunjungi website Band Saffar. Ditempatkan di katalog menganai band.

Gambar IV.13 Buletin dan penempatanya Sumber : Dokumentasi Pribadi (23 july 2014)

Ukuran : 12.3cm x 23.6cm Material : HVS