sebaliknya pada saat logika pada P0.1 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay tertutup, sehingga kunci dengan
lampu akan terhubung, dan jika kunci diaktifkan, maka lampu akan menyala.
3.5 Rangkaian Alarm
Rangkaian alarm pada alat ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan sumber tegangan 12 volt dengan buzzer. Gambar rangkaian alarm ini ditunjukkan
pada gambar 3.5 berikut ini:
Gambar 3.5 Rangkaian alarm
Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan yang lainnya dihubungkan ke buzzer. Hubungan yang digunakan adalah normally open.
Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari
mikrokontroler port 0.0 P0.0. Pada saat logika pada port 0.0 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias
ini maka transistor akan aktif saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan sakar pada relay menjadi tertutup,
sehingga hubungan sumber tegangan 12 volt ke buzzer akan terhubung dan buzzer
Universitas Sumatera Utara
akan berbunyi. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P0.0 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus,
sehingga sumber tegangan 12 volt dengan buzzer akan terputus dan buzzer tidak berbunyi.
3.6 Perancangan Rangkaian Sensor Tegangan
Rangkaian ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke mikrokontroler jika kunci diaktifkan. Gambar rangkaian sensor tegangan tampak seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.6 Rangkaian Sensor Tegangan
Tegangan 12 volt yang berasal dari baterei diturunkan dengan menggunakan pembagi tegangan. Sesuai dengan rumus pembagi tegangan, maka outputnya adalah:
2 1
2
1000 12
4700 1000
2,1
Out cc
Out
R V
xV x
v R
R V
Volt Ω
== +
Ω + Ω
= Tegangan 2,1 Volt ini kemudian diinputkan ke basis transistor sehingga transistor
C945 menjadi aktif. Aktifnya transistor akan mengakibatkan kolektor yang terhubung dengan P0.2 mendapatkan tegangan 0 volt dari ground. Sinyal low tegangan 0 volt
inilah yang kemudian dideteksi oleh mikrokontroler sebagai sinyal ketika kunci diaktifkan.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Perancangan Software