PELAKSANAAN PANDUAN MPLS DISDIK 1

Panduan Kegiatan MPLS SMASMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2017 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 1. Salah satu komponen penting dari definisi tersebut diantaranya adalah mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang memberi ruang untuk mengembangkan potensi peserta didik. Dengan demikian pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Untuk itu penyelenggaraan pendidikan diartikan sebagai kegiatan pelaksanaan komponen sistem pendidikan pada satuan atau program pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 1 butir 2. Salah satu agenda dari penyelenggaraan pendidikan diantaranya adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah MPLS bagi peserta didik baru. Pengenalan lingkungan sekolah merupakan kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru Pasal 1 butir 2. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk; a. mengenali potensi diri siswa baru; b. membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah; c. menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru; Panduan Kegiatan MPLS SMASMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2017 2 d. mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya; e. menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru Pasal 2 ayat 2. Melihat uraian diatas betapa pentingnya peran MPLS baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri. Bagi sekolah dapat mengenali karakteristik peserta didik secara individual, dan bagi siswa dapat mengenal situasi baru di sekolah baru yang pada gilirannya mampu melakukan penyesuaian akademis sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berketetapan untuk mengagendakan MPLS sebagai agenda penting yang harus dilaksanakan oleh sekolah.

B. Tujuan

Secara umum Panduan ini bertujuan untuk memberikan acuan bagi sekolah untuk melaksanakan kegiatan MPLS dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Secara khusus, pedoman ini bertujuan antara lain sebagai berikut untuk menjadikan Jawa Barat sebagai : 1. Provinsi yang berhasil memberikan Penguatan Pendidikan Karakter terhadap peserta didik 18 nilai karakter 2. Provinsi pusat pengembangan budi pekerti melalui peningkatan literasi 3. Provinsi pertama yang menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi peserta didik

C. Landasan Hukum

Landasan pelaksanaan kegiatan Panduan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah MPLS mengacu pada landasan hukum sebagai berikut. 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan SNP 4. Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan 6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib