Sejarah Tari Jaran Goyang
satu pasang penari pertama muncul pada bagian awal, kemudian disusul pasangan-pasangan yang lain menari pada bagian akhir waktu gending
ugo-ugo dimainkan, sehingga menjadikan durasinya lebih lama yaitu selama 12 menit jika dibandingkan dengan tari lain khususnya di
Kabupaten Banyuwangi. Bentuk penyajian tari Jaran Goyang pada masa itu terdiri dari: gerak, desain lantai, musik iringan, tata rias, dan busana,
dan tempat pertunjukan. Elemen-elemen pendukung tari Jaran Goyang pada masa dahulu
tidak terlalu banyak dan terkesan sangat sederhana. Berikut ini adalah elemen-elemen pendukung pada tari Jaran Goyang antara lain :
1. Gerak
Gerak tari Jaran Goyang didasarkan pada gerak ngrayung dan ngeber untuk penari perempuan yang dilakukan berulang-ulang.
Geraknya masih bersifat sederhana. Untuk gerakan tangan dan kaki berubah-ubah tidak terpaku pada satu pola gerakan. Sedangkan untuk
penari laki-laki didasarkan pada gerak bapang yang juga dilakukan berulang-ulang. Adapun gerak tangan dan kaki yang harus
menyesuaikan dengan suasana dalam tiap adegan, karena dalam bentuk penyajian tarian ini tidak hanya mengandalkan gerakan penarinya saja
melainkan sangat tergantung dengan ekspresi penari dalam membawakan cerita dalam tari ini, sehingga ada beberapa gerakan yang
merupakan bagian dari akting penari perempuan maupun penari laki-
laki, dan semua itu memerlukan penjiwaan serta ekspresi wajah yang tepat agar pesan dalam tari tersampaikan kepada penonton dan
penonton ikut masuk kedalam suasana tiap adegannya wawancara dengan Bapak Sumitro Hadi, 4 maret 2016.
1 Berikut adalah gerakan dasar tari Jaran Goyang untuk penari perempuan tahun 1969
Gambar 1: Gerak miwir sampur atau ngeber
Foto : Belika, 2014
Gambar 2: Gerak ngrayung Foto : Belika, 2016
Gambar 3: Gerakan sagah putri
Foto: Belika, 2016 Gerakan Sagah yaitu dilakukan dengan posisi badan mendhak kaki
membentuk huruf T menyudut, arah badan kesamping kiri untuk sagah kiri dan jika sagah kanan arah badan kekanan.