10
sektor tradisional, pekerjaan yang dilakukan dengan tangan perlu pula diberi penjelasan bagaimana cara memakai atau menggunakan peralatan dan sikap tubuh
yang salah tidak ergonomi dapat pula diperbaiki dengan cara memberikan pengarahan atau penjelasan yang lebih baik dari pada sebelumnya Suma’mur PK,
1996:2.
2.2 Beban Angkat
Beban kerja adalah beban yang diterima pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya seperti mengangkat, berlari, dan lain-lain. Setiap pekerjaan
merupakan beban bagi pelakunya. Beban tersebut dapat berupa fisik, mental atau sosial Depkes RI, 2003:3.
Posisi atau sikap tubuh dan cara kerja yang sesuai dengan aturan kerja sikap dan cara kerja ergonomis. Agar sikap tubuh dalam bekerja sesuai dengan
aturan-aturan kerja, diperlukan norma-norma atau ketentuan-ketentuan alat sarana kerja Eko Nurmianto, 2004:5.
Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam hubungan dengan beban kerja. Mungkin beberpa tenaga kerja lebih cocok untuk beban fisik,
atau mental atau sosial. Namun sebagai persamaan yang umum, masing-masing tenaga kerja hanya mampu memikul beban pada suatu berat tertentu. Bahkan ada
beban yang dirasa optimal bagi seseorang. Inilah maksud penempatan seorang tenaga kerja yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Derajat tepat suatu penempatan
meliputi kecocokan, pengalaman, ketrampilan, motivasi dan lain sebagainya. Menurut rekomendasi ILO sebagai contoh sederhana ialah, beban kerja akibat
memikul atau menjinjing suatu barang dapat dikurangi dengan penggunaan kereta
11
dorong. Dalam usaha menentukan beban maksimal, beban fisik lebih mudah dirumuskan, yaitu misalnya 50 kg sebagai beban tertinggi yang diperkirakan
Suma’mur PK, 1996:48. Begitu pula dengan oksigen, setiap individu mempunyai keterbatasan
maksimum untuk oksigen yang dikonsumsi. Semakin meningkat beban kerja, konsumsi oksigen akan meningkat secara proposional sampai didapat kondisi
maksimumnya. Beban kerja yang lebih tinggi yang tidak dapat dilaksnakan dalam kondisi aerobik disebabkan oleh kandungan oksigen yang tidak mencukupi untuk
suatu proses aerobik. Akibatnya adalah manifestasi rasa lelah yang di tandai dengan meningkatnya kandungan asam laktat Eko Nurmianto, 2003:133.
Derajat beratnya beban kerja tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang dikonsumsi, sehari oleh seseorang, maka akan lebih cepat mengurangi
ketebalan dari intervertebral disk atau elemen yang berada diantara segmen tulang belakang Eko Nurmianto, 2003:175.
Berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang berupaya untuk mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan ketinggian beban yang berbeda-beda. Para
pekerja memonitor perasaanya masing-masing dan mengatur berat beban sampai menunjukkan kemampuan angkat maksimum. Kemudian aktivitas angkat riil
ditetapkan dengan melibatkan para pekerja industri. Untuk mengetahui berat maksimal yang boleh diangkat dalam frekuensi satu kali angkat adalah 95 kg
dalam 30 menit, 85 kg dalam 5 menit, 66 kg dalam 12 menit, 50 kg dalam 10 sampai 15 menit serta 33 kg dalam 5 detik Tabel 2.1.
12
Tabel 2.1 Berat Beban yang dapat Diterima untuk Aktivitas Angkat Sering
Frekuensi Angkat Berat yang Boleh Diangkat Kg
1 2 Satu kali dalam 30 menit
Satu kali dalam 5 menit Satu kali dalam 12 menit
Satu kali dalam 10-15 menit Satu kali dalam 5 detik
95 Kg 85 Kg
66 Kg 50 Kg
33 Kg
Eko Nurmianto, 2003:179
2.3 Cara Angkat Beban