Profil Keluarga GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Tista adalah keluarga yang tergolong kurang mampu dengan beliau sebagai kepala keluarga. Keluarga Bapak Ketut Ada beranggotakan 4 orang yaitu istri beliau yang bernama Wayan Sandiani beserta satu orang putri yang bernama Ni Luh Trisna dan satu orang putra bernama Kadek Dwi. Keluarga Bapak Ketut Ada tinggal di Dusun Tenganan Dauh Tukad dengan luas pekarangan rumah 3 are. Tanah tempat berdirinya bangunan rumah I Wayan Tista merupakan tanah pinjaman dari salah satu kerabat yaitu I Nyoman Puja. Dalam satu pekarangan tersebut terdapat satu kepala keluarga saja. Di rumah Bapak I Wayan Tista terdiri atas 2 balai untuk tempat tidur, 1 balai serbaguna, 1 bangunan dapur, serta 1 kamar mandi. Kondisi rumah I Wayan Tista tidak memiliki bangunan untuk kamar tidur. Mereka tidur diatas balai dengan atap janur kelapa dan memiliki tinggi dasar sekitar 1 meter. Kondisi balai tempat tidur ini sangat memprihatinkan mengingat tidak ada dinding yang tertutup rapat sehingga memungkinkan udara dan serangan dari luar sangat memungkinkan untuk masuk. Kondisi dapur bapak I Wayan Tista merupakan bangunan semi permanen dengan kondisi atap berbahan janur kelapa, dinding berbahan batako, serta lantai beralaskan tanah. Bangunan dapur dapat dikategorikan sangat memprihatinkan mengingat dapur merupakan tempat mengolah makanan untuk asupan nutrisi keluarga sehingga kondisi yang kurang bersih dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan dan penyebaran penyakit dengan mudah. Pekarangan rumah bapak I Wayan Tista hanya dibatasi dengan tanaman bunga. I Wayan Tista berpendidikan terakhir sekolah dasar dan bermata pencaharian sebagai tukang pemotong kayu. Sedangkan istri beliau Wayan Sandiani berpendidikan terakhir SD dan bermata pencaharian sebagai tukang pengangkut kelapa dari kebun menuju tempat pengepul. Istri beliau bekerja setiap hari dengan waktu tidak menentu yaitu sesuai dengan panggilan, Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut : Identitas Keluarga Dampingan No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Wayan Tista Kawin 44 tahun SD Tukang Pemotong Kayu Kepala Keluarga 2 Ni Wayan Sandiani Kawin 40 tahun SD Buruh Harian Istri KK Lepas 3 Ni Luh Trisna Kawin 21 tahun SMA Tidak Bekerja Anak KK 4 I Kadek Dwi Belum Kawin 20 tahun SMP Buruh peternakan Anak KK

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga a.

Sumber Penghasilan Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendapatan keluarga Bapak I Wayan Tista sebagian besar berasal dari penghasilan Bapak I Wayan Tista yang bekerja sebagai buruh panggilan pemotong kayu dengan penghasilan sekitar Rp. 70.000,00. Pekerjaan ini dilakukan hanya jika ada panggilan dan tidak rutin setiap hari. Istri beliau bekerja sebagai buruh panggilan di tempat pengepul kelapa dengan upah yaitu sekitar Rp 28.000,00 dan berjualan daun seharga Rp 5.000,00. Namun berjualan daun tidak dilakukan secara rutin hanya jika ada permintaan. Putra bungsu beliau bekerja sebagai buruh di sebuah perternakan milik kerabat dengan upah yaitu sekitar Rp 1.800.000,00. Penghasilan putra bungsu ini sebagian dikelola Ibu Wayan Sandiani untuk menopang kebutuhan keluarga. Keluarga I Wayan Tista juga berternak 2 ekor sapi yang dipelihara di sebuah kelompok ternak dan 1 ekor babi yang dipelihara di rumah.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Kebutuhan dari keluarga Bapak I Wayan Tista sebagian besar pada pemenuhan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer seperti kebutuhan konsumsi, kesehatan, kerohanian dan sosial. a. Kebutuhan sehari-hari Untuk kebutuhan sehari – hari, keluarga Bapak I Wayan Tista memerlukan sekitar Rp 30.000,00 per hari untuk kebutuhan lauk pauk, beras dan makanan ternak. Untuk biaya listrik dan air per bulan Bapak I Wayan Tista rata – rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 30.000,00.

b. Kesehatan

Untuk bidang kesehatan, Bapak I Wayan Tista beserta keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah sedangkan. Jika anggota mengalami sakit biasanya Bapak I Wayan Tista mengajak berobat ke puskesmas pembantu yang jaraknya hanya 2 km dari tempat tinggal beliau dengan biaya pengobatan Rp 10.000,00 untuk sekali pengobatan. Untuk penyakit ringan biasanya beliau dan keluarga mengupakan untuk berobat dirumah saja dengan cara istirahat cukup. c. Kerohanian Dalam bidang kerohanian, keluarga bapak Ketut Ada yang memeluk agama Hindu biasanya mengeluarkan biaya untuk upakara sembahyang harian serta hari raya keagamaan tertentu untuk membuat upakara persembahyangan. Rata – rata pengeluaran harian untuk kerohanian adalah Rp. 5.000,00. Biaya ini belum termasuk biaya jika ada hari raya keagamaan tertentu yang bisa menghabiskan biaya hingga ratusan ribu rupiah.

e. Sosial

Untuk bidang sosial, keluarga Bapak Sumarada yang termasuk masyarakat Langgahan Kauh diwajibkan untuk mebanjar dan mengikuti segala aturan di banjar tersebut. Terdapat beberapa pengeluaran social yang merupakan iuran rutin banjar yaitu sebesar Rp 100.000,00 per bulan. Biaya ini belum termasuk biaya ketika ada kematian, pernikahan dan upacara adat lainnya yang tidak diduga.