Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Muntig, Dusun Abian Tiing, Dusun Tegeh dan Dusun Sukaluwih. Pemilihan KK dampingan merupakan rekomendasi dari Perbekel dan Kepala Dusun setempat agar KK dampingan ini
lebih tepat sasaran, sehingga tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai. Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah
satu keluarga yang ada di Dusun Abian Tiing, yaitu Nengah Nadi atau akrab disapa Wayah Nengah. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Wayah Nengah Nadi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel data KK Dampingan No
Nama Status
Umur thn
Pendidikan Pekerjaan
Ket
1 Nengah
Nadi Duda
100 Tidak mengenyam
pendidikan Pekebun
Kepala Keluarga
Nengah Nadi adalah sosok pria yang sangat tangguh dan kuat dalam menjalani kehidupannya. Di usia nya yang sudah senja Nengah Nadi masih bisa mencari kayu bakar
sendiri, membantu pekerjaan orang lain dan ke kebun salak. Nengah Nadi tinggal bersama anak dan menantunya. Wayah Nengah mempunyai dua orang anak yaitu anak sulungnya
bernama Luh nadi dan anak kedua bernama Made Rimbit. Istri dari Wayah Nengah sudah meninggal sejak 4 tahun silam yaitu sekitar tahun 2012 karena mengalami kecelakaan.
Keadaan rumah Nengah Nadi cukup memprihatinkan yaitu dengan sebuah rumah kecil yang sangat sederhana hanya dengan berdinding bambu atau bedeg, dengan dapur dan tempat tidur
yang jadi satu dalam satu ruangan. Wayah Nengah Nadi dulunya bekerja sebagai pekebun namun karena usia nya yang senja beliau pun tidak bisa lagi bekerja di kebun, sedangkan
anaknya bekerja sebagai buruh. Di usia Wayah Nengah yang sudah tidak muda lagi, anak- anak dari Wayah Nengah juga sangat jarang memperhatikan bagaimana kondisinya. Wayah
Nengah lebih sering menyendiri dalam melakukan berbagai hal, hingga menanak nasi dan membeli lauk untuk makan sehari-hari.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Wayah Nengah sudah tidak mendapatkan penghasilan lagi dikarenakan beliau sudah tidak bekerja dan menjual hasil kebunnya lagi. Untuk kebutuhan sehari-hari Wayah
Nengah mengambilnya dari hasil tabungan yang dulu beliau kumpulkan dan juga mendapatkan bantuan dari saudara terdekat.