Ekonomi Keluarga Dampingan .1 Pendapatan Keluarga Kerohanian

sebagai seorang buruh lepas adalah 80ribu. Keadaan tersebut membuat pendapatan keluarga bapak I Wayan Rimpin sangat minim. Dengan melihat keadaan perekonomian keluarga, Istri dari Bapak I Wayan Rimpin juga ikut membantu mencari nafkah dengan cara menjadi buruh tani bunga pacah dengan upah yang diterimanya sebesar Rp. 10.000,00 per hari. Jadi jumlah rata-rata penghasilan keluarga bapak I Wayan Rimpin tidak dapat di prediksi atau tidak menentu Penghasilan lain yang di dapat berupa penjualan sapi dari hasil jerih payah memelihara sapi yang dimiliki oleh orang lain sebagai pemiliki modal atau di istilahkan dengan mengadas sapi. Ketika sapi yang dipelihara Bapak I Wayan Rimpin sudah dewasa, saat itulah menjadi keuntungan dari Bapak Rimpin. Hasil penjualan sapi dibagi dua dari harga modal sapi, kemudian keuntungan dari penjualan juga dibagi dua dengan pemilik sapi. Sehingga dirasa cukup lama untuk mendapatkan keuntungan dari hewan ternak yang di peliharanya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga a.Kebutuhan sehari

–hari Kebutuhan sehari-hari Bapak I Wayan Rimpin meliputi kebutuhan pangan, yaitu kebutuhan akan pokok sehari-hari yang diperkirakan sebesar Rp.40.000,00,- per hari. Kebutuhan listrik yang diperkirakan Rp 50.000,00,- perbulan, dan kebutuhan air yang diperkirakan Rp30.000,00,- perbulan. Semua kebutuhan tersebut ditanggung oleh Bapak I Wayan Rimpin namun juga ada bantuan dari anaknya I Ketut Ardika yang juga bekerja sebagia buruh harian lepas.

b. Kerohanian

Pada bidang kerohanian, keluarga I Wayan Rimpin diperkirakan menghabiskan pengeluaran untuk keperluan hari-hari suci dan odalan di Pura yaitu sebesar Rp.65.000,00,- sedangkan untuk keperluan perayaan hari-hari besar Agama Hindu diperkirakan pengeluaran yang dipergunakan untuk membeli sarana upacara seperti buah, canang, daging, janur, serta alat-alat upacara lainnya mencapai Rp.800.000,00,-

c. Sosial

Pada bidang social keluarga I Wayan Rimpin menghabiskan pengeluaran yaitu untuk Upacara Manusa Yadnya seperti pawiwahan dan Upacara Pitra Yadnya seperti Pengabenan yang dilaksanakan oleh masyarakat banjar adat setempat

d. Transportasi

Untuk pengeluaran transportasi, keluarga Bapak I Wayan Rimpin memiliki satu buah sepeda motor yang digunakan oleh anaknya untuk bekerja di Padangsambian

e. Kesehatan

Pada bidang kesehatan keluarga Bapak I Wayan Rimpin telah memiliki kartu kesehatan seperti BPJS dan Jamkesmas, namun ia belum tahu bagaimana cara menggunakannya dan masih terhambat masalah dana karena Bapak I Wayan Rimpin masih mengeluhkan penggunaan BPJS yang tidak sepenuhnya gratis namun masih dikenakan biaya-biaya pengeluaran lainnya. BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Hasil dari kunjungan dan patauan selama sebulan kami ke KK yang kurang mampu ini dapat disimpulkan bahwa masalah yang telah dihadapi antara lain :  Masalah Perekonomian  Masalah Kesehatan

2.2 Masalah Prioritas

Masalah yang terjadi pada keluarga Bapak I Wayan Rimpin terdiri dari :

2.2.1 Masalah Perekonomian

Masalah Ekonomi merupakan masalah utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Rimpin, dikarenakan penghasilan dari keluarga Bapak I Wayan Rimpin hanya Rp 80.000,00 untuk upah sehari sebagai buruh harian lepas itupun tidak setiap hari ada proyek dalam sebulannya, kadang bisa tidak ada sama sekali dalam satu bulan. Penghasilan itu tentulah kurang untuk menghidupi keluarga tersebut dilihat dari banyaknya pengeluaran yang dibutuhkan dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh, hal tersebut juga dikarenakan susahnya mencari pekerjaan di jaman sekarang dan umur suami istri tersebut yang sudah tidak produktif lagi untuk bekerja.

2.2.2 Masalah Kesehatan Keluarga

Dari segi masalah kesehatan keluarga Bapak I Wayan Rimpin mengalami beberapa masalah kebersihan yang mengakibatkan timbulnya penyakit seperti Muntahber, demam berdarah dan lainnya. Penyakit itu terjadi dikarenakan kurang bersihnya air yang digunakan. Juga keluarga Bapak I Wayan Rimpin masih belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai BPJS dan JAMKESMAS meskipun telah memiliki kartunya, serta masih merasa BPJS dan JAMKESMAS kurang efektif karena tidak sepenuhnya gratis namun masih terdapat beberapa pembayaran biaya administrasi.