2
Yehembang kemudian menugaskan masing – masing kelian banjar untuk
merekomendasikan keluarga kurang mampu untuk mendapat pendampingan. Pada kesempatan ini penulis mendampingi salah satu keluarga kurang mampu namun
masih tergolong produktif yaitu keluarga Bapak I Dewa Komang Pariama. Bapak I Dewa Komang Pariama tinggal di lingkungan Dusun atau Banjar
Kaleran, Desa Yehembang, Jembrana. Beliau memiliki pekerjaan sebagai petani. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tabel anggota keluarga dari Bapak I Dewa
Komang Pariama. Anggota keluarga Bapak I Dewa Komang Pariama dijelaskan pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Anggota Kelurga Bapak I Dewa Komang Pariana
No Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Ket
1. I Dewa
Komang Pariama
Menikah 47 tahun Tamat SLTA Sopir
Kepala Keluarga
2. Ni Made
Dewi Ani Menikah 45 tahun Tamat SLTA Ibu Rumah
Tangga Istri
3. Dewa Kade
Agus Eddy Pratama
Belum Menikah
16 tahun Sedang SLTA Pelajar
Anak
4. Dewa Ayu
Komang Ema Pratiwi
Belum Menikah
14 tahun Sedang SLTP Pelajar
Anak
5 Dewa Ketut
Agus Sukma Prasetya
Belum Menikah
5 tahun Belum Sekolah Belum
Bekerja Anak
Keadaan rumah Bapak I Dewa Komang Pariana cukup sederhana, beliau tinggal di rumah dengan istri dan tiga anaknya. Beliau merupakan anak dari
pasangan Bapak I Dewa Kade Nuaba dan Ibu Sayu Ketut Nondri. Sedangkan istri Ni Made Dewi Ani merupakan anak dari pasangan Bapak I Made Leket dan Ibu Ni
Ketut Samah. Anak dari pasangan Bapak I Dewa Komang Pariana dan Ibu Ni Made Dewi Ani adalah dua orang anak perempuan dan dua orang anak laki
– laki. Dimana anak pertama Bapak I Dewa Pariana sudah menikah dan anak kedua yaitu Dewa
Kade Agus Eddy Pratama sedang duduk di bangku kelas XI di SMA Negeri 2 Mendoyo yang terletak di Desa Penyaringan. Sedangkan anak ketiga Bapak I Dewa
3
Komang Pariana yaitu Dewa Ayu Komang Ema Pratiwi sedang duduk di bangku kelas IX di SMP Negeri 3 Mendoyo yang terletak di Desa Yehembang dan anak
keempat yaitu Dewa Ketut Agus Sukma Prasetya belum bersekolah.
1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi dari keluarga dampingan akan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga. Berikut merupakan pemaparan
lebih lanjut dari penjelasan kedua hal pokok tersebut yaitu sebagai berikut.
1.3.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Dewa Komang Pariana tergolong dalam keluarga dengan ekonomi sederhana. Pendapatannya diperoleh dari hasil bekerja sebagai sopir
pengangkut barang ke Jawa yang dimana hasilnya dapat diperoleh satu minggu sekali. Hasil kotor yang diperoleh dari pekerjaannya sebagai sopir ialah kurang
lebih sekitar Rp 300.000,00 per minggu jika terdapat tawaran untuk membawa barang ke Jawa, sementara jika tidak terdapat tawaran maka penghasilan beliau pun
menjadi tidak menentu. Sedangkan istri Ni Made Dewi Ani yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dimana keseharian beliau juga bekerja sebagai buruh pembuat
banten di griya deket rumahnya untuk dapat menambah pendapatan sehari - hari. Pendapatan Ni Made Dewi Ani tidak menentu karena pendapatan beliau sangat
bergantung dari pesananan banten di griya tersebut. Hasil Kotor yang diperoleh dari pekerjaanya sebagai buruh banten kurang lebih sekitar Rp 50.0000,00 per hari
namun jika terdapat pesanan di griya. Seluruh pendapatan yang mereka berdua peroleh mereka usahakan untuk mencukupi kebutuhan sehari
– hari dan membiayai kehidupan ketiga orang anak mereka.
1.3.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak I Dewa Komang Pariana tergolong dalam keluarga sederhana yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas seperti kebutuhan sehari
– hari, pendidikan, kesehatan, kerohanian, serta sosial.
1.3.2.1 Kebutuhan Sehari – hari
Kebutuhan sehari – hari Bapak I Dewa Komang Pariana terdiri dari
pembayaran listrik, air, dan kebutuhan pangan. Pembayaran listrik dan air tiap
4
bulannya diperkirakan Rp 45.000,00 dan biaya pangan perharinya sampai Rp 50.000,00.
1.3.2.2 Pendidikan
Untuk pengeluaran bidang pendidikan Bapak I Dewa Komang Pariana terdiri dari biaya sekolah dari anak pertama dan kedua yang masih duduk di bangku
kelas XI dan IX. Namun di Kabupaten Jembrana biaya pendidikan digratiskan oleh pemerintah. Sementara itu untuk pengeluaran lainnya seperti pembelian buku, alat
– alat tulis keperluan sekolah, pembayaran les belajar, serta keperluan lain yang menyangkut pendidikan anaknya kira
– kira setiap tahunnya menghabiskan Rp 400.000,00
1.3.2.3 Kesehatan
Untuk kesehatan, keluarga Bapak I Dewa Komang Pariana menggunakan JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara untuk keperluan berobat di Puskesmas,
JKBM ini biasanya digunakan untuk membeli obat asma di Puskesmas oleh istri I Dewa Komang Pariana karena istrinya mengidap penyakit asma.
1.3.2.4 Kerohanian
Kebutuhan kerohanian keluarga Bapak I Dewa Komang Pariana sekitar Rp 3.000,00 per hari untuk kerpeluan canang dan dupa, sedangkan untuk hari
sucipiodalan sekitar Rp 50.000,00 tiap hari sucipiodalan di Pura. Pengeluaran tersebut berupa sarana upacara seperti canang dan buah
– buahan, itupun sudah dipermudah karena istri dari Bapak I Dewa Komang Pariana untuk canang setiap
hari membuat sendiri.
1.3.2.5 Sosial
Pengeluaran bidang sosial yang dilakukan Bapak I Dewa Komang Pariana tidak terlalu terbebani oleh biaya apapun seperti biaya yang dikeluarkan untuk uang
peturunan setiap ada kegiatan adat bersama – sama, dan suka duka bila ada warga
atau kerabat yang mengadakan upacara adat atau kematian. Hal tersebut dikarenakan beliau dan keluarganya sering dibantu oleh tetangga sekitar maka dari
itu setiap ada kegiatan apapun maka beliau dan keluarganya ngaturangayah dalam berbagai piodalan maupun acara adat di desa.