BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kegiatan Keluarga Dampingan merupakan salah satu program dalam KKN PPM UNUD dan salah satu desa yang menjadi lokasi KKN adalah di desa Sangeh.
Kegiatan KK dampingan ini bertujuan untuk memberikan bantuan, pemecahan masalah, dan juga sebagai teman diskusi bagi KK Dampingan. Kegiatan KK
Dampingan yang berlokasi di Desa Sangeh, dilaksanakan di 8 banjar yang ada di Desa Sangeh diantaranya : Banjar Pemijian, Banjar Sibang, Banjar Brahmana, Banjar
Muluk Babi, Banjar Batu Sari, Banjar Pacung, Banjar Tegal Gerana, dan Banjar Batu lumbang.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pada KKN-PPM periodeini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi keluarga dari Bapak I Ketut Suwendra yang berlokasi di Banjar Batu
Sari. Penulis diarahkan ke salah satu KK yang bernama Bapak I Ketut Suwendra dimana yang bersangkutan dipandang perlu untuk dibina sesuai dengan tujuan
program KK Dampingan. Keluarga Bapak I Ketut Suwendra merupakan salah satu keluarga yang
berkatagori kurang mampu di Lingkungan Sangeh. Data keluarga Bapak I Ketut Suwendra dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No. Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
1. I Ketut
Suwendra Kawin
60 Tahun
Diploma IVStrata I
PetaniPekebun Kepala
Keluarga
2. Ni Luh
Yasmini Kawin
44 Tahun
SLTPSederajat Ibu Rumah
Tangga Istri
3. Luh Putu
Siang Lestari Belum
Kawin 24
Tahun Mahasiswa
PelajarMahasiswa Anak
Pertama 4.
Ni Made Belum
22 Diploma III
PelajarMahasiswa Anak
Keluarga Bapak I Ketut Suwendra ini hidup dalam kesederhanaan bersama seorang istri dan dua orang anaknya. Bapak I Ketut Suwendra memiliki dua anak
perempuan yang belum menikah dan masih menduduki bangku kuliah. Anak kedua bapak Ketut baru saja menyelesaikan kuliahnya di Universitas Politeknik Negeri Bali
dan sekarang bekerja di travel. Sedangkan anak pertama bapak Ketut masih menjalani kuliahnya di Universitas Mahasaraswati. Dalam kesehariannya, Bapak I Ketut
Suwendra merupakan seorang petani dan istrinya merupakan seorang pedagang. Ibu Luh Yasmini memiliki warung kecil yang bertempat di depan objek Sangeh. Namun
warung ibu Luh Yasmini tidak setiap harinya dibuka dikarenakan kondisi ibu Luh yang terkadang kurang sehat.
Keluarga ini menempati rumah sederhana yang dibangun dengan batako tanpa adanya finishing seperti plesteran dan cat.
Bangunan rumah bapak I Ketutt Suwendra hanya terbuat dari batako tanpa lantai, kurang bersih, kurang layak ditempati dan
hanya memiliki 2 kamar tidur. Kontraksi rumah Bapak I Ketut Suwendra mengikuti rumah tradisional
masyarakat Bali pada umumnya, dimana kamar tidur terpisah dengan dapur, dan Sanggah. Sanggahnya terlihat sangat sederhana.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga