3
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan pengendalian kerusakan lingkungan yang salah satunya yaitu melakukan konservasi dan perlindungan sumber daya alam perlu dilakukan untuk mengendalikan
alih fungsi lahan serta kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pembangunan fisik perkotaan. Salah satu kegiatan inovatif yang berisi kajian serta program aksi yang ingin
dikembangkan untuk mengendalikan kerusakan lingkungan di Kota Denpasar adalah pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan.
Ekowisata merupakan bentuk pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, lingkungan serta keunikan alam dan budaya yang dapat menjadi salah satu sektor
unggulan daerah yang belum dikembangkan secara optimal. Di samping itu Ekowisata adalah kegiatan wisata alam dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman dan
dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.
Untuk mengembangkan ekowisata memerlukan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ekowisata. Pelaku ekowisata adalah pemerintah, pemerintah daerah, dunia
usaha dan masyarakat. Pengembangan ekowisata mesti memperhatikan aspek –aspek
konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan dan memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam yang digunakan untuk ekowisata. Dalam kaitan dengan aspek
ekonomis ekowisata diharapkan memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta memastikan usaha
ekowisata dapat berkelanjutan. Dalam kaitan dengan edukasi, ekowisata mengandung unsur pendidikan untuk mengubah persepsi seseorang agar memiliki kepedulian
tanggungjawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan budaya. Ekowisata diharapkan memberikan kepuasan dan pengalaman kepada
pengunjung, serta mendorong partisipasi masyarakat yaitu peran serta masyarakat dalam kegiatan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ekowisata dengan
menghormati nilai-nilai sosial budaya dan keagamaan masyarakat disekitar kawasan serta sesuai dengan kearifan lokal.
Perencanaan dan pengembangan ekowisata menyangkut jenis ekowisata, data dan informasi, potensi pangsa pasar, hambatan-hambatan, lokasi, luas, batas, alokasi
biaya, target waktu pelaksanaan dan desain teknisnya. Untuk data dan informasi yang dimaksud adalah daya tarik dan keunikan alam; kondisi ekologis lingkungan, kondisi
sosial, budaya dan ekonomi , peruntukan kawasan, sarana dan prasarana serta sumber pendanaan.
Pemanfaatan ekowisata meliputi upaya pengelolaan, pemeliharaan dan pengamanan kawasan. Sedangkan pengendalian dilakukan terhadap fungsi kawasan,
4 pemanfaatan ruang, pembangunan sarana dan prasarana, kesesuaian spesifikasi
konstruksi dengan desain teknis serta kelestarian ekowisata. Mengembangkan kawasan ekowisata wajib memberdayakan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat diselenggarakan melalui kegiatan peningkatan pendidikan dan ketrampilan masyarakat. Untuk partisipasi masyarakat melibatkan warga
masyarakat, Badan permusyawarahan Desa, Kader PKK, Tokoh Masyarakat dan LSM. Pengembangan ekowisata di Subak sembung, Kelurahan peguyangan, Kecamatan
Denpasar Utara sangat perlu mendapatkan perhatian mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan RTHK, mempunyai jalur jogging track dan keindahan alam yang
berada di kawasan urban yang perlu untuk dipertahankan untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian alam.
1.2. Pemasalahan