B. Kerangka Pemikiran
Kepuasan Konsumen
1. Realibility 2. Responsiveness
3. Assurance 4. Empathy
5. Tangible
Tanggapan Konsumen
Tingkat Kinerja Tingkat Kepentingan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dimensi-dimensi tingkat kualitas pelayanan terdiri dari :
1. Reliability kehandalan Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan tepat accurately dan kemampuan untuk dipercaya dependably, terutama memberikan jasa secara tepat waktu
ontime, dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali.
2. Responsiveness daya tanggap Yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu
dan memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen dengan tepat. 3. Assurance jaminan
Meliputi pengetahuan, kemampuan, keramahan, sopan, dan sifat dapat dipercaya dari karyawan untuk menghilangkan sifat
keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko.
4. Empathy Empati Meliputi sikap karyawan maupun perusahan untuk memahami
kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi
atau hubungan. 5. Tangible produk-produk fisik
Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan, dan sarana komunikasi serta yang lainnya yang dapat dan harus ada dalam proses
jasa. Dari dimensi-dimensi akan mendapatkan tanggapan dari konsumen.
Kemudian konsumen mempunyai harapan atas dari dimensi-dimensi tersebut. Lalu konsumen memperoleh pelayanan jasa dari perusahaan
yang dicerminkan pada tingkat kinerja. Kemudian sampai mana pelayanan yang diterima memenuhi harapan konsumen akan
membentuk kepuasan konsumen.
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Rakyat Indonesia
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan
nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang
berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri
Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1
tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif
kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan