Mad Wajib Muttasil PAI SMA SMK 10 Husni Thoyar
Pendidikan Agama Islam Kelas X
5
rahasia kemampuan manusia kepada para malaikat. Allah menyuruh Adam, manusia pertama, untuk menyebutkan nama-nama beberapa
benda yang ada di sekitarnya. Dengan kemampuan dan pengetahuan yang dikaruniakan Allah Swt. kepada manusia, malaikat pun tunduk
pada kehendak Allah Swt.
Dalam ayat di atas dengan sangat jelas bahwa Allah Swt. menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Khalifah memiliki dua makna, yaitu
menggantikan dan menguasai. Makna menggantikan dapat kita lihat pada ayat 30 Surah al-Baqarah ini. Manusia ditunjuk Allah Swt. sebagai
pengganti Allah Swt. dalam mengolah bumi sekaligus memakmurkannya. Manusia diberi tugas dan tanggung jawab untuk menggali potensi-potensi
yang terdapat di bumi ini, mengolahnya, dan menggunakannya dengan baik sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah Swt.
Makna khalifah yang kedua adalah menguasai atau menjadi penguasa. Makna ini dapat kita temukan dalam kata khalifah yang terdapat dalam
Surah S.ad [38] ayat 26 yang artinya: ”Allah Swt. berfirman Wahai Daud Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah penguasa di bumi, maka berilah
keputusan perkara di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.”
Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah Swt. menjadikan
Nabi Daud a.s. sebagai khalifah di bumi dengan arti menjadi
penguasa di kalangan Bani Israel. Saat di antara kaum Bani Israel
terdapat perselisihan, Nabi Daud selaku penguasa diperintahkan
untuk memberikan keputusan dengan adil. Selaku penguasa,
seorang khalifah dituntut untuk senantiasa berbuat adil kepada
masyarakatnya. Ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa
akan memberikan akibat buruk bagi korbannya dan masyarakat
secara umum.
Terlepas dari kedua makna khalifah, manusia menempati kedudukan istimewa di muka bumi ini. Bukan berarti manusia diistimewakan
kemudian boleh berbuat semaunya, melainkan sebaliknya. Kedudukan istimewa manusia menuntut kearifan dan tanggung jawab besar terhadap
alam dan masyarakatnya. Amanah ini merupakan tugas bagi semua manusia. Dengan demikian, setiap manusia harus melaksanakan tugas
tersebut dengan sebaik-baiknya. Melakukan tindakan yang dapat merusak alam menyebabkan manusia lalai terhadap tugas yang diembannya.
Sumber: www.santrisolo.wordpress.com
▼ Gambar 1.2
Hutan tandus. Manusia hadir di dunia ini sebagai pemakmur bukan perusak.
Pendidikan Agama Islam Kelas X
6
Surah al-Baqarah [2] ayat 30 ini merupakan ayat pembuka dari kisah perbincangan Allah Swt. dengan para malaikat sebelum Adam diciptakan. Kisah selanjutnya terdapat
pada beberapa ayat lanjutan dari ayat 30 tersebut. Nah, untuk mengetahui kisah selengkapnya, Anda diajak untuk menelusuri Surah al-Baqarah [2] ayat 30–39.
Buatlah tiga kelompok atau kelipatan dari tiga. Pada bab ini tiap kelompok akan me- laksanakan tiga tugas berbeda. Kelompok pertama mengerjakan tugas pada subbab ini.
Tulislah Surah al-Baqarah [2] ayat 30–39 beserta artinya. Selanjutnya, carilah beberapa kisah yang terdapat dalam buku kisah para nabi yang berkaitan dengan kisah Nabi Adam
a.s. Anda juga dapat membaca kitab-kitab tafsir yang dapat Anda temukan. Setelah itu, gabungkanlah kisah-kisah tersebut dengan informasi yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an
hingga terangkai menjadi kisah yang bagus dan benar.
Susunlah hasil tugas Anda ini dalam lembar tugas. Anda dapat membawa hasil pencarian sebagai bahan diskusi kelas. Terakhir, kumpulkan lembar tugas Anda kepada
Bapak atau Ibu Guru untuk dievaluasi.
B. Surah Al-Mu’minu -
n [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia
Wa laqad khalaqnal-insa-na min sula-latim min t.i -
nin. S .
umma jaalna-hu nut.fatan fi
- qara-rim maki
- nin. S
. umma khalaqnan-nut.fata alaqatan fa
khalaqnal-‘alaqata mudgatan fa khalaqnal-mudgata iz.a -man fa kasaunal-
iz.a -ma lah.man s
. umma ansya’na-hu khalqan a-khara, fa taba-rakalla-hu ah.sanul-
kha-liqina
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati berasal
dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh rahim. Kemudian, air mani itu Kami jadikan
sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci Allah, Pencipta
yang paling baik. Q.S. al-Mu’minu-n [23]: 12–14
Pendidikan Agama Islam Kelas X
7
1. Kosakata
: dan sungguh, Kami telah menciptakan : manusia
: saripati : tanah
: air mani : tempat yang kukuh rahim
: sesuatu yang melekat : segumpal daging
: tulang belulang : Kami bungkus
: daging : Kami menjadikannya
: makhluk yang berbentuk lain : Mahasuci Allah
: Pencipta yang paling baik
2. Penerapan Ilmu Tajwid
Dalam Surah al-Mu’minu-n [23] ayat 12-14 terdapat beberapa bacaan tajwid. Di antaranya sebagai berikut.