Pendahuluan T1 672011199 Full text

9

1. Pendahuluan

Kesehatan merupakan kebutuhan primer manusia, di mana dengan kesehatan manusia dapat menjalankan hidup dengan aktif dan produktif. Akan tetapi, manusia tidak luput dari sakit, baik ringan, sedang maupun parah. Penyakit seseorang terkadang hadir secara mendadak atau tiba – tiba. Ketika keadaan mendesak, dibutuhkan layanan kesehatan untuk membantu mengatasi penyakitnya. Pemilihan layanan kesehatan yang tepat tentunya dapat menyelematkan nyawa seseorang. Seperti halnya Kota Salatiga yang merupakan kota kecil yang berada di Propinsi Jawa Tengah, dengan luas wilayah 56,78 km² terdiri dari 4 kecamatan dan 22 kelurahan. Layanan kesehatan di Kota Salatiga terdiri dari 23 puskesmas utama dan puskesmas pembantu, 6 rumah sakit, 17 klinik dan 220 praktek dokter umum, dan 59 dokter gigi [1]. Jumlah layanan kesehatan Kota Salatiga di satu sisi tentunya menimbulkan permasalahan bagi seseorang untuk mendapatkan informasi lokasi dan jam praktik layanan kesehatan yang ada di sekitarnya pada saat tertentu ketika membutuhkan penanganan kesehatan secara mendesak. Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2013 tentang pelayanan kesehatan pada jaminan kesehatan nasional, dimana pasal 14 menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan bagi peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis dimulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama. Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang dimaksud yakni puskesmas atau yang setara, praktik dokter mandiri, praktik dokter gigi dan klinik. Hal tersebut tentunya memunculkan masalah baru yaitu memilih layanan kesehatan tingkat pertama yang tepat terutama bagi penduduk Salatiga maupun yang berasal dari luar Kota Salatiga ketika membutuhkan penanganan dalam keadaan mendesak. Perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat seharusnya dapat membantu memecahkan masalah pemilihan layanan kesehatan tersebut. Perkembangan aplikasi berbasis lokasi menggunakan teknologi HTML5 Geolocation telah lama dikembangkan sebagai metode untuk melakukan pelacakan lokasi pengguna[2]. Fery dengan sampel Kota Malang membangun sebuah aplikasi tentang layanan kesehatan dengan aplikasi yang berbasis Responsive Web Design RWD dan memanfaatkan HTML5 Geolocation untuk pelacakan lokasi pengguna [3]. Selain menentukan lokasi layanan kesehatan yang tepat, jarak tempuh menuju layanan kesehatan menjadi satu masalah baru. Untuk melakukan pencarian layanan kesehatan yang ada di sekitar pengguna tentunya diimbangi formula yang dapat menghitung jarak menuju lokasi layanan kesehatan tersebut. Salah satu formula tersebut adalah Haversine Formula. Pemanfaatan Haversine Formula pernah dikembangkan untuk mendeteksi posisi minyak bumi di lepas pantai oleh Mwemezi [4]. Selain Haversine metode yang digunakan untuk mencari jarak terdekat adalah Euclidean. Budi [5] menggunakan Euclidean dan konsep penyelesaian jalur terpendek untuk menemukan lokasi pelayanan gawat darurat berdasarkan rute waktu tempuh terdekat dengan sampel kota Surakarta. Dalam penelitian ini dikembangkan aplikasi pencarian layanan kesehatan berdasarkan jadwal layanan yang ada di sekitar pengguna dengan memadukan 10 HTML5 Geolocation API untuk melacak lokasi pengguna dan Haversine Formula untuk mengukur jarak antara lokasi pengguna dengan layanan kesehatan yang ada disekitar pengguna. Batasan masalah pada penelitan ini adalah data layanan kesehatan yang digunakan yakni data layanan kesehatan yang ada di Kota Salatiga. Pengukuran jarak antara lokasi pengguna dan layanan kesehatan diukur secara point-to-point tanpa menghitung simpangan jalan dan ketinggian suatu kontur jalan, penelitian ini juga tidak membahas keamanan konten web dan keamanan data, penentuan jadwal hari pelayanan layanan kesehatan mengacu pada hari kerja secara umum tanpa memperhatikan hari libur nasional atau hari libur khusus.

2. Kajian Pustaka