Seni Budaya 205
pementasan teater tradisional, baik teater rakyat maupun teater istana memiliki fungsi sebagai
media upacara dan hiburan bagi masyarakat pendukungnya.
Teater tradisional sering juga disebut dengan “Teater Daerah” merupakan suatu bentuk teater
yang bersumber, berakar dan telah dirasakan fungsi seninya sebagai milik masyarakat
pendukungnya. Pengolahannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Teater
tradisional mempunyai ciri-ciri yang spesiik bersifat kedaerahan dan menggambarkan
kebudayaan lingkungannya.
Ciri-ciri utama teater tradisional, antara lain sebagai berikut.
1. Menggunakan bahasa daerah. 2. Dilakukan secara improvisasi.
3. Ada unsur nyanyian dan tarian. 4. Diiringi tetabuhaan musik daerah.
5. Dagelan banyolan selalu mewarnai. 6. Adanya keakraban antara pemain dan
penonton. 7. Suasana santai.
Ragam jenis teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat
Indonesia, menurut Durachman 2009 dapat dibedakan menjadi bagian, yakni; teater
tradisional rakyat dan teater tradisional istana.
1. Teater Tradisional Rakyat
Teater tradisional rakyat hadir dari spontanitas kehidupan dalam masyarakat,
dihayati oleh masyarakat dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.
Kehadiran teater tradisional rakyat umumnya karena dorongan kebutuhan masyarakat
terhadap suatu hiburan, kemudian meningkat untuk kepentingan lain seperti; kebutuhan akan
mengisi upacara dan ceremonial keadatan.
Gambar 16.4 Mendu Teater Rakyat Riau
Gambar 16.3 Topeng Arja Teater Rakyat Bali
Sumber: luyfana2001.student.umm. ac.id
Gambar 16.2 Teater Tutur Kentrung dari Jawa Timur
Sumber: youtube.com Gambar 16.1 Teater Tutur PMTOH dari
Aceh
206 Kelas X SMA MA SMK MAK
Terkait ciri-ciri teater tradisional rakyat yang memiliki perbedaan dengan teater
tradisional istana, Sumardjo, 2004 mengungkapkan sebagai berikut.
Ciri-ciri umum teater rakyat adalah 1 cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa
sejarah, dongeng, mitologi atau kehidupan sehari-hari, 2 penyajian dengan dialog, tarian
dan nyanyian, 3 unsur lawakan selalu muncul, 4 nilai dari pelaku dramatik dilakukan secara
spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi sekaligus, yakni tertawa dan
menangis, 5 pementasan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional, 6 penonton
mengikuti pementasan secara santai dan akrab, dan bahkan tidak terelakan adanya dialog
langsung antara pelaku dan publiknya, 7 mempergunakan bahasa daerah, 8 tempat
pementasan terbuka dalam bentuk arena dikelilingi penonton.
Adapun ragam jenis teater tradisional rakyat yang ada di wilayah Indonesia,
diantaranya dapat dikemukan sebagai berikut. - Riau
: Makyong dan Mendu, dst.
- Sumatra Barat : Randai dan Bakaba,
dst. - Kalimantan
: Mamanda dan Tatayungan, Hudo, dst.
- Bali : Topeng Arja, Topeng
Cupak, Topeng Prembon, dst.
- Sulawesi : Sinrilli, dst.
- Jawa Barat : Longser, Pantun Sunda,
Topeng Cirebon, Topeng Banjet, Banjet,
Topeng Cisalak, Uyeg, Manorek, dst.
- DKI Jakarta
: Lenong, Topeng
Betawi,dst.
Sumber: Dok. penulis Gambar 16.5 Ludruk
Teater Tradisional Jawa Timur
Sumber: Dok. penulis Gambar 16.6 Topeng Banjet
Teater Tradisional Jawa Barat
Sumber: wikipedia.org Gambar 16.7 Wayang Kulit
Teater Boneka Indonesia
Sumber: Jakarta.go.id Gambar 16.8 Teater Boneka
Wayang Golek Jawa Barat
Seni Budaya 207
- Banten : Ubrug, dst.
- JawaTengah : Srandul, Ketoprak, dst.
- Jawa Timur : Ludruk, Ketoprak,
Topeng Malangan, Kentrungan,
Topeng,Wayang Gambuh, Gambuh, dst.
2. Teater Tradisional Istana