Teater Tradisional Rakyat senibudaya kurtilas sem 2 x bukusiswa rev2017 terampilmatematika blogspot com

Seni Budaya 205 pementasan teater tradisional, baik teater rakyat maupun teater istana memiliki fungsi sebagai media upacara dan hiburan bagi masyarakat pendukungnya. Teater tradisional sering juga disebut dengan “Teater Daerah” merupakan suatu bentuk teater yang bersumber, berakar dan telah dirasakan fungsi seninya sebagai milik masyarakat pendukungnya. Pengolahannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Teater tradisional mempunyai ciri-ciri yang spesiik bersifat kedaerahan dan menggambarkan kebudayaan lingkungannya. Ciri-ciri utama teater tradisional, antara lain sebagai berikut. 1. Menggunakan bahasa daerah. 2. Dilakukan secara improvisasi. 3. Ada unsur nyanyian dan tarian. 4. Diiringi tetabuhaan musik daerah. 5. Dagelan banyolan selalu mewarnai. 6. Adanya keakraban antara pemain dan penonton. 7. Suasana santai. Ragam jenis teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia, menurut Durachman 2009 dapat dibedakan menjadi bagian, yakni; teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana.

1. Teater Tradisional Rakyat

Teater tradisional rakyat hadir dari spontanitas kehidupan dalam masyarakat, dihayati oleh masyarakat dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Kehadiran teater tradisional rakyat umumnya karena dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan, kemudian meningkat untuk kepentingan lain seperti; kebutuhan akan mengisi upacara dan ceremonial keadatan. Gambar 16.4 Mendu Teater Rakyat Riau Gambar 16.3 Topeng Arja Teater Rakyat Bali Sumber: luyfana2001.student.umm. ac.id Gambar 16.2 Teater Tutur Kentrung dari Jawa Timur Sumber: youtube.com Gambar 16.1 Teater Tutur PMTOH dari Aceh 206 Kelas X SMA MA SMK MAK Terkait ciri-ciri teater tradisional rakyat yang memiliki perbedaan dengan teater tradisional istana, Sumardjo, 2004 mengungkapkan sebagai berikut. Ciri-ciri umum teater rakyat adalah 1 cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi atau kehidupan sehari-hari, 2 penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian, 3 unsur lawakan selalu muncul, 4 nilai dari pelaku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi sekaligus, yakni tertawa dan menangis, 5 pementasan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional, 6 penonton mengikuti pementasan secara santai dan akrab, dan bahkan tidak terelakan adanya dialog langsung antara pelaku dan publiknya, 7 mempergunakan bahasa daerah, 8 tempat pementasan terbuka dalam bentuk arena dikelilingi penonton. Adapun ragam jenis teater tradisional rakyat yang ada di wilayah Indonesia, diantaranya dapat dikemukan sebagai berikut. - Riau : Makyong dan Mendu, dst. - Sumatra Barat : Randai dan Bakaba, dst. - Kalimantan : Mamanda dan Tatayungan, Hudo, dst. - Bali : Topeng Arja, Topeng Cupak, Topeng Prembon, dst. - Sulawesi : Sinrilli, dst. - Jawa Barat : Longser, Pantun Sunda, Topeng Cirebon, Topeng Banjet, Banjet, Topeng Cisalak, Uyeg, Manorek, dst. - DKI Jakarta : Lenong, Topeng Betawi,dst. Sumber: Dok. penulis Gambar 16.5 Ludruk Teater Tradisional Jawa Timur Sumber: Dok. penulis Gambar 16.6 Topeng Banjet Teater Tradisional Jawa Barat Sumber: wikipedia.org Gambar 16.7 Wayang Kulit Teater Boneka Indonesia Sumber: Jakarta.go.id Gambar 16.8 Teater Boneka Wayang Golek Jawa Barat Seni Budaya 207 - Banten : Ubrug, dst. - JawaTengah : Srandul, Ketoprak, dst. - Jawa Timur : Ludruk, Ketoprak, Topeng Malangan, Kentrungan, Topeng,Wayang Gambuh, Gambuh, dst.

2. Teater Tradisional Istana