Pengujian Rangkaian Relay Pengujian Sensor AF30

4.4. Pengujian Rangkaian Relay

Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktipkan relay. Pada alat ini relay digunakan untuk menghidupkan mematikan alarm, pompa, dan kipas, dimana hubungan yang digunakan adalah normally open NO, dengan demikian jika relay tidak aktif maka alarm dan kipas mati, sebaliknya jika relay aktif, maka alarm dan kipas akan menyala. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktif dan alarm kipas pompa menyala maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik.

4.5. Pengujian Sensor AF30

Untuk dapat mengetahui tingkat ketelitian alat dalam penelitian ini maka harus dilakukan pengujian terhadap sensor. Adapun cara menguji sensor AF30 yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menghubungkan sensor dengan sumber tegangan dan mengukur output yang dihasilkan oleh sensor pada saat udara bersih dan pada saat sensor mendeteksi keberadaan asap. Rangkaian pengujian sensor AF30 dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini : Gambar 4.4. Rangkaian pengujian sensor AF30 Agar dapat mengukur besar Output dari sensor AF30 pada saat udara bersih dan pada saat terdapat asap, maka output sensor dihubungkan dengan Voltmeter dan Ohmmeter. Dari hasil pengujian didapatkan hasil seperti yang ditampilkan pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut ini : Output sensor pada saat udara bersih V Output sensor pada saat terdapat asap V 2,5 Volt 4,5 Volt 4,6 Volt 4,7 Volt 4,8 Volt 4,9 Volt Tabel 4.3. Data Voutput sensor pada saat udara bersih dan pada saat terdapat asap Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada saat udara bersih maka output V dari sensor AF30 sama dengan ½ Vcc dan akan semakin besar outputnya bila sensor mendeteksi keberadaan asap di dalam ruangan. Begitu juga halnya dengan output Rs dari sensor AF30, pada saat udara bersih Rsensor sama dengan RL dan Rsensor akan semakin kecil bila sensor mendeteksi keberadaan asap didalam ruangan. Output dari sensor kemudian diumpankan ke input ADC untuk dikonversi datanya menjadi bilangan digital. Setiap perubahan tegangan yang dihasilkan oleh sensor merupakan input bagi ADC yang akan diubah menjadi data digital. Proses pengubahan tegangan input dari sensor menjadi data digital, dilakukan dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tabel 4.3. berikut akan ditampilkan data biner yang di-output-kan oleh ADC untuk variasi tegangan yang dihasilkan sensor pada saat udara bersih maupun pada saat terdapat asap, yang dihitung dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. No. Vout Sensor V Data Out ADC Biner dec 1 2,5 Volt 127,55 0111 1111 127 2 4,5 Volt 229,59 1110 0101 229 3 4,6 Volt 234,69 1110 1010 234 4 4,7 Volt 239,79 1110 1111 239 5 4,8 Volt 244,89 1111 0100 244 6 4,9 Volt 250 1111 1010 250 Tabel 4.4. Data Out ADC pada setiap kenaikan output sensor

4.6. Pengujian Sensor LM35