PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII SEMESTER I SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS
SEARAH DI KELAS XII SEMESTER I
SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017
Oleh :
Rio Chapwell Sinaga
Nim 4123121060
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
Judul Skripsi
: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Rangkaian Arus Searah Di Kelas XII
Semester I SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017
Nama Mahasiswa
: Rio Chapwell Sinaga
NIM
:4123121060
Program Studi
: Pendidikan Fisika
J urusan
: Fisika
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Ridwan A. Sani, M. Si
NIP. 19640610 198803 1 017
Mengetahui:
J urusan Fisika
Ketua,
~;
Tanggal Lulus : 27 Januari 2017
-
·
-~as
3
.
1942
Siregar, M.Si.
1 001
ii
RIWAYAT HIDUP
Rio Chapwell Sinaga dilahirkan di Pematang Siantar, pada tanggal 19 Juni
1995. Ayah bernama Mangedar Sinaga dan Ibu bernama Endoria Sitinjak dan
merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD
Negeri 074787 ujung parira, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Swasta Kesuma Sumbul Karo dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Palipi dan
lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan dan lulus pada tahun 2017.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS SEARAH
DI KELAS XII SEMESTER I SMAN 9
MEDAN T.P 2016/2017
Rio Chapwell Sinaga (4123121060)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih baik dibandingkan dengan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah kelas XII
semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi seluruh
siswa kelas XII SMA Negeri 9 Medan yang berjumlah 4 kelas. Sampel penelitian
ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling,
yaitu Kelas XII-IPA2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII-IPA3 sebagai kelas
kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1) tes hasil
belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal
yang telah dinyatakan valid oleh validator dan 20 lembar observasi aktivitas
belajar siswa.
Pengujian data pretest dari kedua kelas menunjukkan bahwa kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas
eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan
kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini
dilakukan observasi aktivitas siswa, dimana tiap pertemuan ada peningkatan nilai
aktivitas dan diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa dari pertemuan I hingga
Pertemuan III dengan kategori aktif.
Dari hasil pengujian t terhadap nilai postest dari kedua kelas terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah kelas XII semester I di
SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
Kata Kunci : Kooperatif tipe Group Investigation, Pembelajaran Konvensional,
Aktivitas belajar siswa, Hasil Belajar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kemurahan dan kasih-Nya yang memberikan hikmat, pengertian dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi sesuai waktu-Nya yang
tepat.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Rangkaian Arus
Searah Di Kelas XII Semester I SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ridwan A.Sani, M,Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan motivasi dan saran-saran terkait penulisan
skripsi ini.
2. Ibu Dr. Derlina, M.Si , Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd , dan Bapak
Dr. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji yang turut serta
memberikan kritikan dan perbaikan berkenaan penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti
perkuliahan.
4. Bapak Dr. Asrin Lubis, M,Si selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak
Alkafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, serta Ibu Dr.
Rita Juliani, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Seluruh Bapak dan
Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis.
5. Bapak Riko Marbun, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 9
Medan dan kepada Bapak Sarohatua Sarumpaet, M.Pd sebagai guru
fisika yang memberikan waktu dan bimbingan selama penelitian.
v
6. Ayahanda Mangedar Sinaga dan Ibunda Endoria Sitinjak tercinta yang
dengan kasih tulus senantiasa mendoakan, menyemangati dan
memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.
7. Kakak ku Restu Seyna Watri Sinaga dan Adik-adik ku Rasmitra
Sinaga, Roni Aldesman Sinaga, Rindu Tobasa sinaga yang dengan
kasih memberikan motivasi dan dukungan materil kepada penulis,
yang tetap menyertai penulis dalam doa dan semangat.
8. Robinsar Sinaga, Wilvan Manalu, Walvenmars Sinambela, dan
Michael Sarumpaet, Winro Samosir, dan kak Nia Simanjuntak yang
banyak berbagi cerita tentang seluk-beluk kehidupan dan selalu
memberikan kehangatan serta kenangan dalam pelukan dan senyuman
yang tak terlupakan.
9. Abangda David Wijaya dan Teman-teman satu kos yang mau
membantu dan mendukung penulis dalam mengerjakan skripsi.
10. Teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2012 yang tetap semangat
mencapai cita-cita dan menyelesaikan studi di Unimed.
11. Rekan kerja beserta pegawai di BIMBEL OKTA SAINS dan juga
kepada BT/BS Medica yang mendukung dan memberikan doa beserta
motivasi kepada penulis.
12. Ucapan terima kasih kepada teman-teman PPL serta adik-adik SMA
Setia Budi Perbaungan yang tetap mendokan penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan
dunia pendidikan.
Medan,
Rio Chapwell Sinaga
NIM.4123121060
2017
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
4
1.3
Batasan Masalah
5
1.4
Rumusan Masalah
5
1.5
Tujuan Penelitian
6
1.6
Manfaat Penelitian
7
1.7
Definisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
9
2.1.1
Pengertian Belajar
9
2.1.2
Aktivitas Belajar
9
2.1.3
Hasil Belajar
11
2.1.4
Pengertian Model Pembelajaran
12
2.1.5
Model Pembelajaran Kooperatif
13
2.1.6
Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
14
2.1.6.1
Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
14
2.1.6.2
Orientasi Model Pengajaran
15
2.1.6.3
Model Pengajaran
16
2.1.6.4
Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring
20
vii
2.1.6.5
Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Group Investigation
21
2.1.7
Pembelajaran Konvensional
22
2.1.8
Materi Pembelajaran
23
2.1.8.1
Pengertian Arus Listrik
23
2.1.8.2
Kuat Arus Listrik
23
2.1.8.3
Beda Potensial Listrik
24
2.1.8.4
Hukum Ohm
25
2.1.8.5
Resistor Seri dan Paralel
27
2.1.8.5.1 Rangkaian Seri
27
2.1.8.5.2 Rangkaian Paralel
28
2.1.8.5.2 Rangkaian Campuran Seri dan Paralel
30
2.1.8.6
Hukum Kirchoff
30
2.1.8.7
Energi Listrik
31
2.1.8.8
Daya Listrik
32
2.2
Kerangka Konseptual
32
2.3
Hipotesis Penelitian
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4.1
Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
34
4.2
Populasi Dan Sampel Penelitian
34
4.3
Variabel Penelitian
34
4.4
Jenis Dan Desain Penelitian
34
3.4.1
Jenis Penelitian
34
3.4.2
Desain Penelitian
35
4.5
Prosedur Penelitian
35
4.6
Instrumen Penelitian
38
3.6.1
Instrumen Hasil Belajar
38
3.6.1.1 Validitas Tes dan Validitas Isi
39
3.6.1.2 Reliabilitas Tes
39
3.6.2
Lembar Observasi
40
4.7
Teknik Analisis Data
42
3.7.1
Menghitung Nilai Rata-rata, Simpangan Baku
42
3.7.2
Uji Normalitas
43
viii
3.7.3
Uji Homogenitas
44
3.7.4
Uji Hipotesis
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Penelitian
47
4.1.1
Deskripsi Hasil Penelitian
47
4.1.2
Pelaksanaan Pretest
47
4.1.3
Analisis Data Pretest
48
4.1.3.1 Nilai Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretest
48
4.1.3.2 Uji Normalitas Data Pretest
48
4.1.3.3 Uji Homogenitas data Pretest
49
4.1.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata Pretest (Uji t Dua Pihak)
50
4.1.4
50
Perlakuan
4.1.4.1 Lembar Kerja Siswa
51
4.1.4.2 Observasi Aktivitas Siswa
52
4.1.5
Pelaksanaan postest
52
4.1.6
Analisis Data Postes
54
4.1.6.1 Nilai Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes
54
4.1.6.2 Uji Normalitas Data Postest
54
4.1.6.3 Uji Homogenitas data Postest
55
4.1.6.4 Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/ postes (Uji t Satu Pihak)
55
4.2
56
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
63
5.2
Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dampak Instruksional dan Pengiring dalam GI
20
Gambar 2.2 Dua Buah Logam dengan Muatan Sama Besar
24
Gambar 2.3 Grafik Arus dan Tegangan
26
Gambar 2.4 Aliran Arus pada Rangkaian Seri
27
Gambar 2.5 Hambatan Pengganti dalam Rangkaian Seri
27
Gambar 2.6 Rangkainn Paralel
28
Gambar 2.7 Aliran Arus Pada Rangkaian Paralel
29
Gambar 2.8 Hambatan Pengganti dalam Rangkaian Paralel
30
Gambar 2.9 Hukum Kiirchoff I
31
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
37
Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes
48
Gambar 4.2 Diagram Penilaian LKS
51
Gambar 4.3 Diagram Batang Pencapaian Aktivitas Siswa
52
Gambar 4.4 Diagram Batang Distribusi Nilai Postest
53
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Struktur Model Pengajaran dan Pembelajaran GI
16
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif tipe GI
17
Tabel 3.1 Group pre test-post test desaign
36
Tabel 3.2 Spesifikasi Materi Listrik Dinamis
38
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa
40
Tabel 4.1 Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
47
Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretes
48
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes
49
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
49
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Data Pretes (Uji t Dua Pihak)
50
Tabel 4.6 Penilaian LKS Kelas Eksperimen
51
Tabel 4.7 Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
52
Tabel 4.8 Ringkasan Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
53
Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes
54
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Postes
54
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Postes
55
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/Postes (Uji t Satu Pihak)
56
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan
proses pendidikan di sekolah. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Lemahnya proses
pembelajaran merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Siswa
kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan
siswa untuk menghafal, mengingat dan menimbun berbagai informasi yang
diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Proses Pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik
dalam peristiwa pembelajaran tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja,
tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Berbagai macam disiplin ilmu yang diajarkan di sekolah, diharapkan dapat
memberikan nilai tambah terhadap pengembangan kualitas siswa tersebut. Salah satu
ilmu yang diajarkan di sekolah adalah fisika. Fisika merupakan salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari, menguraikan dan menganalisis gejala-gejala
alam secara ilmiah. Fisika sebagai ilmu dasar mempunyai andil yang besar dalam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini ditandai berkembangnya teknologi
di segala bidang yang menerapkan konsep-konsep fisika. Pembelajaran fisika dapat
1
2
dilakukan dengan pengamatan langsung melalui indera manusia dan pengamatan
tidak langsung melalui media atau alat bantu yang tepat. Pembelajaran Fisika harus
ditampilkan
dalam
bentuk
produk
ilmiah,
proses
ilmiah,
dan
sikap
ilmiah.Berdasarkan hal tersebut maka dalam mempelajari fisika, siswa hendaknya
diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran dari teori yang ada dan diberi
kesempatan untuk menemukan sesuatu yang baru. Sehingga dapat menumbuhkan
sikap ilmiah pada siswa, seperti berfikir kritis, kreatif, kerjasama, dan kemampuan
pemahaman konsep.
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan
teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk
membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan
siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisikapun menjadi
membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai
oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep
fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Hal lain yang dilakukan Peneliti adalah melakukan wawancara dengan guru
bidang studi Fisika di SMA Negeri 9 Medan yang mengatakan hasil belajar siswa
masih rendah. Serta kurangnya interaksi antar siswa, dan siswa kurang tertarik pada
proses pencarian informasi pada materi yang diajarkan, sehingga mengakibatkan
minat belajar menjadi kurang. Selain itu model pembelajaran yang sering digunakan
adalah konvensional seperti ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal, dan
pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang aktif
dalam belajar. Guru tidak mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Kalaupun
siswa diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali yang melakukannya.selain itu
3
beliau juga menyatakan bahwa hasil belajar siswa masih rendah yaitu rata-rata 60,0
sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.
Salah satu materi fisika yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari namun
sulit dipahami oleh siswa adalah Rangkaian Arus Searah. Konsep kelistrikan ini
merupakan konsep yang cukup penting dalam kurikulum pembelajaran fisika. Namun
kenyatannya,
tidak
sedikit
siswa
mengalami
kesulitan
terutama
dalam
mengaplikasikan listrik dinamis dalam berbagai permasalahan. Hal ini dikarenakan
dalam pengajarannya di sekolah, siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam
menemukan konsep yang tepat, sehingga begitu siswa dihadapkan pada permasalahan
yang membutuhkan analisis, siswa mengalami kesulitan untuk memecahkan dan
mencari solusi mengapa sesuatu itu bisa terjadi.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran fisika perlu
diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan tindakan yang dapat
mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih aktif. Upaya
yang dilakukan untuk meningkat hasil belajar siswa dalam bidang studi fisika harus
mengarah pada bagaimana cara yang tepat untuk memotivasi siswa dan
mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidiknya agar siswa mau
belajar dan membuat siswa aktif dalam proses belajar. Salah satu model yang
diterapkan dalam belajar fisika adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group
investigation (GI).
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sejak perencanaan
pembelajaran, baik dalam menentukan topik yang akan dibahas maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi kelompok sehingga dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pembelajaran fisika. Harapannya agar terjadinya pembelajaran
bermakna sesuai dengan paradigma konstruktivistik. Artinya, dalam pembelajaran ini
4
kegiatan aktif dan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung
jawab atas hasil pembelajarannya.
Selain itu, berdasarkan penelitian sebelumnya, yakni : Fitria Sakinah dan
Purwanto (2014) memperoleh adanya pengaruh yang signifikan dengan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan.
Berdasarkan data yang didapat, hasil nilai pretes kelas eksperimen diperoleh 35,46
dan postest 70,15. Selain itu, penelitian terdahulu oleh (Akcay, 2012) yang berjudul
“The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in
Teaching Force and Motion Subjects on Students’ Academic Achievements”, yang
mengatakan
bahwa
ada
pengaruh
group
investigation
terhadap
prestasi
akademik.Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaanpenelitian.
Dari uraian alasan dalam latar belakang di atas, maka peneliti menggagas suatu
penelitan yang terangkum dalam susunan rencana penelitian yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Rangkaian Arus Searah Di
Kelas XII Semester I SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017.”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi pelajaran fisika
sehingga siswa sulit mempelajarinya.
2. Siswa tidak berperan aktif dalam pemerolehan pengetahuan.
5
3. Model pembelajaran yang digunakan guru di dalam pembelajaran fisika
kurang bervariasi.
4. Salah satu materi fisika yang sulit dipahami oleh siswa adalah Rangkaian
Arus Searah.
5. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru ( teacher centered ).
6. Hasil belajar siswa yang masih rendah.
1.3
Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, materi dan waktu
yang tersedia maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini.
Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini yakni:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe group investigation (GI) pada kelas eksperimen
2. Materi yang akan diajarakan adalah materi pokok Rangkaian Arus Searah.
3. Hasil belajar yang akan diteliti pada aspek kognitif, serta aktivitas siswa.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) pada materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII Semester I
SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Rangkaian Arus
Searah di kelas XII Semester I SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?
6
3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok Rangkaian
Arus Searah dikelas XII Semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P
2016/2017?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Rangkaian Arus Searah dikelas XII Semester I di
SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?
1.5
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa (aspek kognitif) dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester
I di SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
2. Untuk
mengetahui
hasil
belajar
siswa
dengan
menerapkan
model
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P
2016/2017.
3. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester I di SMA Negeri 9
Medan T.P 2016/2017.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa
7
pada materi pokok Rangkaian Arus Searah dikelas XII Semester I di SMA
Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
a. Secara teoritis
1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam
melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk nantinya diterapkan di
lapangan.
2. Memotivasi guru untuk memperluas penggunaan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada materi lain secara mandiri
dan berkelanjutan.
3. Siswa lebih termotivasi dan berminat dalam mengikuti proses
pembelajaran.
b. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model
pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran siswa.
2. Sebagai bahan informasi guru fisika untuk meningkatkan hasil belajar
dan pemahaman konsep dalam materi pokok listrik dinamis.
1.7 Definisi Operasional
Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah:
1. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk
8
meningkatkan partisipasi siswa, memfalisitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat dalam kelompok, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan siswa yang
berbeda latar belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa
berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru.
2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian
hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah 76,81.
Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena nilai tersebut diatas
nilai KKM.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan
pembelajaran konvensional adalah 69,44. Nilai rata-rata tersebut termasuk
kategori cukup tetapi tidak mencapai nilai KKM.
3. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 78,09 pada pertemuan
II menjadi 79,94 pada pertemuan III menjadi 82,87. Aktivitas siswa
dikategorikan aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu ratarata 80,30. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa
yang diamati pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation mengalami peningkatan.
4. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah. Dimana
hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatife tipe Group
Investigation (GI) lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
konvesional sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan pada
model kooperatife tipe Group Investigation (GI) pada materi rangkaian arus
searah.
63
64
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran , yaitu:
1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation, sebaiknya memperhatikan
ketersedian waktu dalam melaksanakan pembelajaran agar pelakasanaan
pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat
berlangsung dengan efektif.
2. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan, diharapkan
sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang sejelas-jelasnya
kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini sehingga tercipta
suasana kondusif dan pembelajaran dengan model inipun dapat berjalan lebih
efektif dan efisien.
3. Apabila ingin melakukan penelitian tentang pembelajaran yang menerapkan
model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan cara melibatkan siswa
untuk lebih aktif dalam bereksperimen dari materi yang diajarkan dan
memberikan bimbingan lebih kepada siswa dengan cara memotivasi dan
mengarahkan agar siswa aktif berdiskusi sehingga lebih percaya diri dengan
hasil yang ditemukan oleh siswa, jadi dalam hal ini bukan hanya guru saja
yang memegang peranan penting.
65
DAFTAR PUSTAKA
Akcay, N. 2012. The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning
Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Student’s
Academic Achievements. Journal Of Educational Science Research, Turkey
Vol.2 No.1, June 2012.
Arends, R. 2008. Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid II.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta..
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi
Aksara.Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta.
Aunurahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran . Bandung : Alfabeta.
Dahar, W. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djamarah. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Hamalik, O, 2011, Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.
Harahap, R. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group
Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa SMA. Jurnal, UNIMED, Medan.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada, Medan.
Jacobsen, D. 2009. Methods for Teaching Edisi 8. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Joyce,B. Weil,M. & Calhoun, E. 2011. Model –Model Pembelajaran, Edisi
Kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Kanginan, M, 2013, Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Lie, A. 2010. Cooperative Learning. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Priastuti, 2015, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan
66
Satuannya Di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tanjung Tiram Batubara,
Skripsi, UNIMED, Medan.
Purba, E. 2014. Filsafat Pendidikan. UNIMED PRESS. Medan.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.
Sadiman, A. 2009. Media Pendidikan Pengertian,
Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Pengembangan,
dan
Sakinah, F., dan Purwanto, 2014, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu
Dan Kalor Kelas X Sma Negeri I Perbaungan, Jurnal INPAFI Vol. 2, No. 3,
Agustus 2014.
Sanjaya, W., 2008, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sardiman, A. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Simanjuntak, S. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal,
UNIMED, Medan.
Slavin, R., E., 2008, Cooperatif Learning: Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media,
Bandung.
Soritua. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan
T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Bumi Aksara.
Jakarta.
Sundayana, R. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Supiyanto. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana.
GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS
SEARAH DI KELAS XII SEMESTER I
SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017
Oleh :
Rio Chapwell Sinaga
Nim 4123121060
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
Judul Skripsi
: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Rangkaian Arus Searah Di Kelas XII
Semester I SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017
Nama Mahasiswa
: Rio Chapwell Sinaga
NIM
:4123121060
Program Studi
: Pendidikan Fisika
J urusan
: Fisika
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Ridwan A. Sani, M. Si
NIP. 19640610 198803 1 017
Mengetahui:
J urusan Fisika
Ketua,
~;
Tanggal Lulus : 27 Januari 2017
-
·
-~as
3
.
1942
Siregar, M.Si.
1 001
ii
RIWAYAT HIDUP
Rio Chapwell Sinaga dilahirkan di Pematang Siantar, pada tanggal 19 Juni
1995. Ayah bernama Mangedar Sinaga dan Ibu bernama Endoria Sitinjak dan
merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD
Negeri 074787 ujung parira, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Swasta Kesuma Sumbul Karo dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Palipi dan
lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan dan lulus pada tahun 2017.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK RANGKAIAN ARUS SEARAH
DI KELAS XII SEMESTER I SMAN 9
MEDAN T.P 2016/2017
Rio Chapwell Sinaga (4123121060)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih baik dibandingkan dengan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah kelas XII
semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi seluruh
siswa kelas XII SMA Negeri 9 Medan yang berjumlah 4 kelas. Sampel penelitian
ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling,
yaitu Kelas XII-IPA2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII-IPA3 sebagai kelas
kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1) tes hasil
belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal
yang telah dinyatakan valid oleh validator dan 20 lembar observasi aktivitas
belajar siswa.
Pengujian data pretest dari kedua kelas menunjukkan bahwa kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas
eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan
kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini
dilakukan observasi aktivitas siswa, dimana tiap pertemuan ada peningkatan nilai
aktivitas dan diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa dari pertemuan I hingga
Pertemuan III dengan kategori aktif.
Dari hasil pengujian t terhadap nilai postest dari kedua kelas terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah kelas XII semester I di
SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
Kata Kunci : Kooperatif tipe Group Investigation, Pembelajaran Konvensional,
Aktivitas belajar siswa, Hasil Belajar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kemurahan dan kasih-Nya yang memberikan hikmat, pengertian dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi sesuai waktu-Nya yang
tepat.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Rangkaian Arus
Searah Di Kelas XII Semester I SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ridwan A.Sani, M,Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan motivasi dan saran-saran terkait penulisan
skripsi ini.
2. Ibu Dr. Derlina, M.Si , Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd , dan Bapak
Dr. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji yang turut serta
memberikan kritikan dan perbaikan berkenaan penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti
perkuliahan.
4. Bapak Dr. Asrin Lubis, M,Si selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak
Alkafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, serta Ibu Dr.
Rita Juliani, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Seluruh Bapak dan
Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis.
5. Bapak Riko Marbun, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 9
Medan dan kepada Bapak Sarohatua Sarumpaet, M.Pd sebagai guru
fisika yang memberikan waktu dan bimbingan selama penelitian.
v
6. Ayahanda Mangedar Sinaga dan Ibunda Endoria Sitinjak tercinta yang
dengan kasih tulus senantiasa mendoakan, menyemangati dan
memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.
7. Kakak ku Restu Seyna Watri Sinaga dan Adik-adik ku Rasmitra
Sinaga, Roni Aldesman Sinaga, Rindu Tobasa sinaga yang dengan
kasih memberikan motivasi dan dukungan materil kepada penulis,
yang tetap menyertai penulis dalam doa dan semangat.
8. Robinsar Sinaga, Wilvan Manalu, Walvenmars Sinambela, dan
Michael Sarumpaet, Winro Samosir, dan kak Nia Simanjuntak yang
banyak berbagi cerita tentang seluk-beluk kehidupan dan selalu
memberikan kehangatan serta kenangan dalam pelukan dan senyuman
yang tak terlupakan.
9. Abangda David Wijaya dan Teman-teman satu kos yang mau
membantu dan mendukung penulis dalam mengerjakan skripsi.
10. Teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2012 yang tetap semangat
mencapai cita-cita dan menyelesaikan studi di Unimed.
11. Rekan kerja beserta pegawai di BIMBEL OKTA SAINS dan juga
kepada BT/BS Medica yang mendukung dan memberikan doa beserta
motivasi kepada penulis.
12. Ucapan terima kasih kepada teman-teman PPL serta adik-adik SMA
Setia Budi Perbaungan yang tetap mendokan penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan
dunia pendidikan.
Medan,
Rio Chapwell Sinaga
NIM.4123121060
2017
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
4
1.3
Batasan Masalah
5
1.4
Rumusan Masalah
5
1.5
Tujuan Penelitian
6
1.6
Manfaat Penelitian
7
1.7
Definisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
9
2.1.1
Pengertian Belajar
9
2.1.2
Aktivitas Belajar
9
2.1.3
Hasil Belajar
11
2.1.4
Pengertian Model Pembelajaran
12
2.1.5
Model Pembelajaran Kooperatif
13
2.1.6
Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
14
2.1.6.1
Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
14
2.1.6.2
Orientasi Model Pengajaran
15
2.1.6.3
Model Pengajaran
16
2.1.6.4
Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring
20
vii
2.1.6.5
Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Group Investigation
21
2.1.7
Pembelajaran Konvensional
22
2.1.8
Materi Pembelajaran
23
2.1.8.1
Pengertian Arus Listrik
23
2.1.8.2
Kuat Arus Listrik
23
2.1.8.3
Beda Potensial Listrik
24
2.1.8.4
Hukum Ohm
25
2.1.8.5
Resistor Seri dan Paralel
27
2.1.8.5.1 Rangkaian Seri
27
2.1.8.5.2 Rangkaian Paralel
28
2.1.8.5.2 Rangkaian Campuran Seri dan Paralel
30
2.1.8.6
Hukum Kirchoff
30
2.1.8.7
Energi Listrik
31
2.1.8.8
Daya Listrik
32
2.2
Kerangka Konseptual
32
2.3
Hipotesis Penelitian
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4.1
Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
34
4.2
Populasi Dan Sampel Penelitian
34
4.3
Variabel Penelitian
34
4.4
Jenis Dan Desain Penelitian
34
3.4.1
Jenis Penelitian
34
3.4.2
Desain Penelitian
35
4.5
Prosedur Penelitian
35
4.6
Instrumen Penelitian
38
3.6.1
Instrumen Hasil Belajar
38
3.6.1.1 Validitas Tes dan Validitas Isi
39
3.6.1.2 Reliabilitas Tes
39
3.6.2
Lembar Observasi
40
4.7
Teknik Analisis Data
42
3.7.1
Menghitung Nilai Rata-rata, Simpangan Baku
42
3.7.2
Uji Normalitas
43
viii
3.7.3
Uji Homogenitas
44
3.7.4
Uji Hipotesis
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Penelitian
47
4.1.1
Deskripsi Hasil Penelitian
47
4.1.2
Pelaksanaan Pretest
47
4.1.3
Analisis Data Pretest
48
4.1.3.1 Nilai Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretest
48
4.1.3.2 Uji Normalitas Data Pretest
48
4.1.3.3 Uji Homogenitas data Pretest
49
4.1.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata Pretest (Uji t Dua Pihak)
50
4.1.4
50
Perlakuan
4.1.4.1 Lembar Kerja Siswa
51
4.1.4.2 Observasi Aktivitas Siswa
52
4.1.5
Pelaksanaan postest
52
4.1.6
Analisis Data Postes
54
4.1.6.1 Nilai Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes
54
4.1.6.2 Uji Normalitas Data Postest
54
4.1.6.3 Uji Homogenitas data Postest
55
4.1.6.4 Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/ postes (Uji t Satu Pihak)
55
4.2
56
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
63
5.2
Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dampak Instruksional dan Pengiring dalam GI
20
Gambar 2.2 Dua Buah Logam dengan Muatan Sama Besar
24
Gambar 2.3 Grafik Arus dan Tegangan
26
Gambar 2.4 Aliran Arus pada Rangkaian Seri
27
Gambar 2.5 Hambatan Pengganti dalam Rangkaian Seri
27
Gambar 2.6 Rangkainn Paralel
28
Gambar 2.7 Aliran Arus Pada Rangkaian Paralel
29
Gambar 2.8 Hambatan Pengganti dalam Rangkaian Paralel
30
Gambar 2.9 Hukum Kiirchoff I
31
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
37
Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes
48
Gambar 4.2 Diagram Penilaian LKS
51
Gambar 4.3 Diagram Batang Pencapaian Aktivitas Siswa
52
Gambar 4.4 Diagram Batang Distribusi Nilai Postest
53
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Struktur Model Pengajaran dan Pembelajaran GI
16
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif tipe GI
17
Tabel 3.1 Group pre test-post test desaign
36
Tabel 3.2 Spesifikasi Materi Listrik Dinamis
38
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa
40
Tabel 4.1 Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
47
Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretes
48
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes
49
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
49
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Data Pretes (Uji t Dua Pihak)
50
Tabel 4.6 Penilaian LKS Kelas Eksperimen
51
Tabel 4.7 Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
52
Tabel 4.8 Ringkasan Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
53
Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes
54
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Postes
54
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Postes
55
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/Postes (Uji t Satu Pihak)
56
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan
proses pendidikan di sekolah. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Lemahnya proses
pembelajaran merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Siswa
kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan
siswa untuk menghafal, mengingat dan menimbun berbagai informasi yang
diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Proses Pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik
dalam peristiwa pembelajaran tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja,
tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Berbagai macam disiplin ilmu yang diajarkan di sekolah, diharapkan dapat
memberikan nilai tambah terhadap pengembangan kualitas siswa tersebut. Salah satu
ilmu yang diajarkan di sekolah adalah fisika. Fisika merupakan salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari, menguraikan dan menganalisis gejala-gejala
alam secara ilmiah. Fisika sebagai ilmu dasar mempunyai andil yang besar dalam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini ditandai berkembangnya teknologi
di segala bidang yang menerapkan konsep-konsep fisika. Pembelajaran fisika dapat
1
2
dilakukan dengan pengamatan langsung melalui indera manusia dan pengamatan
tidak langsung melalui media atau alat bantu yang tepat. Pembelajaran Fisika harus
ditampilkan
dalam
bentuk
produk
ilmiah,
proses
ilmiah,
dan
sikap
ilmiah.Berdasarkan hal tersebut maka dalam mempelajari fisika, siswa hendaknya
diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran dari teori yang ada dan diberi
kesempatan untuk menemukan sesuatu yang baru. Sehingga dapat menumbuhkan
sikap ilmiah pada siswa, seperti berfikir kritis, kreatif, kerjasama, dan kemampuan
pemahaman konsep.
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan
teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk
membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan
siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisikapun menjadi
membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai
oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep
fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Hal lain yang dilakukan Peneliti adalah melakukan wawancara dengan guru
bidang studi Fisika di SMA Negeri 9 Medan yang mengatakan hasil belajar siswa
masih rendah. Serta kurangnya interaksi antar siswa, dan siswa kurang tertarik pada
proses pencarian informasi pada materi yang diajarkan, sehingga mengakibatkan
minat belajar menjadi kurang. Selain itu model pembelajaran yang sering digunakan
adalah konvensional seperti ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal, dan
pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang aktif
dalam belajar. Guru tidak mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Kalaupun
siswa diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali yang melakukannya.selain itu
3
beliau juga menyatakan bahwa hasil belajar siswa masih rendah yaitu rata-rata 60,0
sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.
Salah satu materi fisika yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari namun
sulit dipahami oleh siswa adalah Rangkaian Arus Searah. Konsep kelistrikan ini
merupakan konsep yang cukup penting dalam kurikulum pembelajaran fisika. Namun
kenyatannya,
tidak
sedikit
siswa
mengalami
kesulitan
terutama
dalam
mengaplikasikan listrik dinamis dalam berbagai permasalahan. Hal ini dikarenakan
dalam pengajarannya di sekolah, siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam
menemukan konsep yang tepat, sehingga begitu siswa dihadapkan pada permasalahan
yang membutuhkan analisis, siswa mengalami kesulitan untuk memecahkan dan
mencari solusi mengapa sesuatu itu bisa terjadi.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran fisika perlu
diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan tindakan yang dapat
mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih aktif. Upaya
yang dilakukan untuk meningkat hasil belajar siswa dalam bidang studi fisika harus
mengarah pada bagaimana cara yang tepat untuk memotivasi siswa dan
mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidiknya agar siswa mau
belajar dan membuat siswa aktif dalam proses belajar. Salah satu model yang
diterapkan dalam belajar fisika adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group
investigation (GI).
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sejak perencanaan
pembelajaran, baik dalam menentukan topik yang akan dibahas maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi kelompok sehingga dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pembelajaran fisika. Harapannya agar terjadinya pembelajaran
bermakna sesuai dengan paradigma konstruktivistik. Artinya, dalam pembelajaran ini
4
kegiatan aktif dan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung
jawab atas hasil pembelajarannya.
Selain itu, berdasarkan penelitian sebelumnya, yakni : Fitria Sakinah dan
Purwanto (2014) memperoleh adanya pengaruh yang signifikan dengan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan.
Berdasarkan data yang didapat, hasil nilai pretes kelas eksperimen diperoleh 35,46
dan postest 70,15. Selain itu, penelitian terdahulu oleh (Akcay, 2012) yang berjudul
“The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in
Teaching Force and Motion Subjects on Students’ Academic Achievements”, yang
mengatakan
bahwa
ada
pengaruh
group
investigation
terhadap
prestasi
akademik.Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaanpenelitian.
Dari uraian alasan dalam latar belakang di atas, maka peneliti menggagas suatu
penelitan yang terangkum dalam susunan rencana penelitian yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Rangkaian Arus Searah Di
Kelas XII Semester I SMAN 9 MEDAN T.P 2016/2017.”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi pelajaran fisika
sehingga siswa sulit mempelajarinya.
2. Siswa tidak berperan aktif dalam pemerolehan pengetahuan.
5
3. Model pembelajaran yang digunakan guru di dalam pembelajaran fisika
kurang bervariasi.
4. Salah satu materi fisika yang sulit dipahami oleh siswa adalah Rangkaian
Arus Searah.
5. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru ( teacher centered ).
6. Hasil belajar siswa yang masih rendah.
1.3
Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, materi dan waktu
yang tersedia maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini.
Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini yakni:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe group investigation (GI) pada kelas eksperimen
2. Materi yang akan diajarakan adalah materi pokok Rangkaian Arus Searah.
3. Hasil belajar yang akan diteliti pada aspek kognitif, serta aktivitas siswa.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) pada materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII Semester I
SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Rangkaian Arus
Searah di kelas XII Semester I SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?
6
3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok Rangkaian
Arus Searah dikelas XII Semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P
2016/2017?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Rangkaian Arus Searah dikelas XII Semester I di
SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017?
1.5
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa (aspek kognitif) dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester
I di SMA Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
2. Untuk
mengetahui
hasil
belajar
siswa
dengan
menerapkan
model
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester I di SMA Negeri 9 Medan T.P
2016/2017.
3. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Rangkaian Arus Searah di kelas XII semester I di SMA Negeri 9
Medan T.P 2016/2017.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa
7
pada materi pokok Rangkaian Arus Searah dikelas XII Semester I di SMA
Negeri 9 Medan T.P 2016/2017.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
a. Secara teoritis
1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam
melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk nantinya diterapkan di
lapangan.
2. Memotivasi guru untuk memperluas penggunaan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada materi lain secara mandiri
dan berkelanjutan.
3. Siswa lebih termotivasi dan berminat dalam mengikuti proses
pembelajaran.
b. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model
pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran siswa.
2. Sebagai bahan informasi guru fisika untuk meningkatkan hasil belajar
dan pemahaman konsep dalam materi pokok listrik dinamis.
1.7 Definisi Operasional
Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah:
1. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk
8
meningkatkan partisipasi siswa, memfalisitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat dalam kelompok, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan siswa yang
berbeda latar belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa
berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru.
2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian
hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah 76,81.
Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena nilai tersebut diatas
nilai KKM.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan
pembelajaran konvensional adalah 69,44. Nilai rata-rata tersebut termasuk
kategori cukup tetapi tidak mencapai nilai KKM.
3. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 78,09 pada pertemuan
II menjadi 79,94 pada pertemuan III menjadi 82,87. Aktivitas siswa
dikategorikan aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu ratarata 80,30. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa
yang diamati pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation mengalami peningkatan.
4. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok rangkaian arus searah. Dimana
hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatife tipe Group
Investigation (GI) lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
konvesional sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan pada
model kooperatife tipe Group Investigation (GI) pada materi rangkaian arus
searah.
63
64
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran , yaitu:
1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation, sebaiknya memperhatikan
ketersedian waktu dalam melaksanakan pembelajaran agar pelakasanaan
pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat
berlangsung dengan efektif.
2. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan, diharapkan
sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang sejelas-jelasnya
kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini sehingga tercipta
suasana kondusif dan pembelajaran dengan model inipun dapat berjalan lebih
efektif dan efisien.
3. Apabila ingin melakukan penelitian tentang pembelajaran yang menerapkan
model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan cara melibatkan siswa
untuk lebih aktif dalam bereksperimen dari materi yang diajarkan dan
memberikan bimbingan lebih kepada siswa dengan cara memotivasi dan
mengarahkan agar siswa aktif berdiskusi sehingga lebih percaya diri dengan
hasil yang ditemukan oleh siswa, jadi dalam hal ini bukan hanya guru saja
yang memegang peranan penting.
65
DAFTAR PUSTAKA
Akcay, N. 2012. The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning
Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Student’s
Academic Achievements. Journal Of Educational Science Research, Turkey
Vol.2 No.1, June 2012.
Arends, R. 2008. Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid II.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta..
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi
Aksara.Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta.
Aunurahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran . Bandung : Alfabeta.
Dahar, W. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djamarah. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Hamalik, O, 2011, Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.
Harahap, R. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group
Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa SMA. Jurnal, UNIMED, Medan.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada, Medan.
Jacobsen, D. 2009. Methods for Teaching Edisi 8. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Joyce,B. Weil,M. & Calhoun, E. 2011. Model –Model Pembelajaran, Edisi
Kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Kanginan, M, 2013, Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Lie, A. 2010. Cooperative Learning. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Priastuti, 2015, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan
66
Satuannya Di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tanjung Tiram Batubara,
Skripsi, UNIMED, Medan.
Purba, E. 2014. Filsafat Pendidikan. UNIMED PRESS. Medan.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.
Sadiman, A. 2009. Media Pendidikan Pengertian,
Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Pengembangan,
dan
Sakinah, F., dan Purwanto, 2014, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu
Dan Kalor Kelas X Sma Negeri I Perbaungan, Jurnal INPAFI Vol. 2, No. 3,
Agustus 2014.
Sanjaya, W., 2008, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sardiman, A. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Simanjuntak, S. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal,
UNIMED, Medan.
Slavin, R., E., 2008, Cooperatif Learning: Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media,
Bandung.
Soritua. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan
T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Bumi Aksara.
Jakarta.
Sundayana, R. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Supiyanto. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana.