PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP KETERAMPILAN

MEMECAHKAN MASALAH OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 1 TalangPadang T.P 2011/2012)

(skripsi)

Oleh

NESIA PREMURDIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

Nesia Premurdia

ii

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP KETERAMPILAN

MEMECAHKAN MASALAH OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 1 Talang Padang T.P 2011/2012)

Oleh

NESIA PREMURDIA

Keterampilan memecahkan masalah perlu dikembangkan di sekolah karena diharapkan siswa mampu menghadapi masalah kehidupan sehari-hari. Untuk itu diperlukan alternatif model pembelajaran yang membuat siswa aktif memecahkan masalah yaitu model pembelajaranGroup Investigation(GI). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan memecahkan masalah oleh siswa pada materi pencemaran dan pelestarian lingkungan pada siswa kelas X SMA N 1 Talang Padang dengan menggunakan model pembelajaran tipeGroup Investigation(GI)

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian adalah

pretes-postes tak equivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X5 sebagai kelas eksperimen dan X3 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan teknikcluster random sampling. Data penelitian diperoleh dari tes (pretes


(3)

Nesia Premurdia

dan postes) dan lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data menggunakan uji-t dengan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan keterampilan

memecahkan masalah oleh siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain

61,67. Indikator keterampilan memecahkan masalah dengan kriteria tinggi sekali yang dicapai siswa melalui model pembelajaranGroup Investigation(GI) yakni indikator identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan alternatif solusi. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaranGroup

Investigation(GI), terutama aspek kemampuan mengemukakan pendapat/ide dan berdiskusi merupakan aktivitas dengan kriteria sangat tinggi yang dicapai siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaranGroup Investigation(GI). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaranGroup Investigation(GI) dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa dan meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan.

Kata kunci: Model pembelajaranGroup Investigation (GI), keterampilan memecahkan masalah, aktivitas belajar, pencemaran lingkungan, pelestarian lingkungan.


(4)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP KETERAMPILAN

MEMECAHKAN MASALAH OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 1 TalangPadang T.P 2011/2012)

Oleh

NESIA PREMURDIA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(5)

v

Judul Skripsi : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEGROUP

INVESTIGATION(GI) TERHADAP KETERAMPILAN MEMECAHKAN

MASALAH OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Nama Mahasiswa : Nesia Premurdia Nomor Pokok Mahasiswa : 0743024038

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1.Komisi Pembimbing

Dr. Tri Jalmo, M. Si Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd NIP 19610910 198603 1 005 NIP 19770715 200801 2 020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M. Si.


(6)

vi

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Tri Jalmo, M.Si

Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Arwin Achmad, M.Si

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 1985031 003


(7)

vii

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nesia Premurdia

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743024038 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Januari 2013 Yang menyatakan

Nesia Premurdia NPM. 0743024038


(8)

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Talang Padang (Tanggamus) pada tanggal 15 Maret 1989, yang merupakan putri keempat dari empat bersaudara pasangan bahagia Bapak Alfian Halim dan Ibu Rosmiati Aris.

Penulis mengawali pendidikan formal di Taman Kanak-kanak TK Darmawanita Talang Padang tahun 1994 terselesaikan. Kemudian dilanjutkan kejenjang berikutnya yaitu sekolah dasar (SD) terselesaikan pada tahun 2001 di SD N 2 Banding Agung. Tahun 2004 penulis menyelesaikan sekolah menenga pertamanya di SMP Negeri 1 Talang Padang, kemudian pada tahun 2007 penulis

menyesesaikan pendidikannya di SMA Negeri 1 Talang Padang pada tahun yang sama 2007 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.

Pada tahun 2011 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 14 Bandar Lampung, dan pada tahun 2012 penulis melakukan penelitian di SMA N 1 Talang Padang untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).


(9)

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala

kemudahan, kelancaran, limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan

selama ini. Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini

untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Ayahanda Alfian Halim dan ibunda Rosmiati Aris

Sosok mulia dan bijak sana yang telah membesarkanku, mendidik ,

mendoakan serta melimpahiku dengan cinta dan kasih saying sekaligus

melindungiku dari pengaruh dunia, Orang tua yang selalu berjuang untuk

membesarkanku, dan mencukupkan segala kebutuhanku dalam menyelesaikan

pendidikanku. Takkan mungkin ananda dapat membalasnya walau sampai

akhir hayat, hanya Allah yang bisa membalas semua pengorbanan ayah dan ibu.

Mudah-mudahan kelak ananda dapat membahagiakan dan membuat kalian

bangga telah memiliki putri sepertiku.

I Love U..

Okta Nugraha, Silvatania dan Taurik Wira Pratama

Terimakasih atas bantuan, doa, semangat dan motivasi untuk tetap terus maju

dan bertahan sampai akhirnya terselesaikan skripsi ini.

Keponakanku Darrell, ficko, ziza dan ayko

Trimakasih atas kecerian disaat penat dan lelahku datang sehingga menjadikan

semangaku kembali, sehingga terselesaikan skripsi ini.


(10)

x

MOTTO

Sabar , tidak ada yang tau rencana tuhan dibalik air mata,

kesusahan, kekecewaan dan cobaan bertubi-tubi, akan selalu ada

hadiah inda dari allah setelah semua itu yakin dan percya hal itu

pasti datang

(Nesia Premudria)

Dalam hidup kita tidak pernah kehilangan sahabat, kita hanya

menemukan dan melihat siapa saja sahabat yang benar-benar bisa

disebut sahabat sejati ketika kita dalam masa-masa tersulit dia tetap

berada dan berdiri disampingkita

(Nesia Premurdia)

Fikiran kita membentuk realita kita

(Nesia Premurdia)


(11)

xi

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation(GI) Terhadap Keterampilan

Memecahkan Masalah Oleh Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan (Studi Eksperimen Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 1 Talang Padang T.P 2011/2012)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi di Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Unila beserta para Pembantu

Dekan yang telah memberi izin penelitian.

2. Dr. Caswita, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

3. Pramudyanti, S. Si., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi 4. Berti Yolida, S. Pd., M. Pd., selaku Pembimbing Akademik

5. Dr. Tri Jalmo, M. Si., selaku Pembimbing I yang dengan sabar membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Rini Rita T. Marpaung, S. Pd., M. Pd., selaku Pembimbing Akademik dan

Pembimbing II atas kesabaran, arahan, dan telah memberikan saran-saran berharga.


(12)

xii

7. Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku pembahas yang telah memberikan saran-saran berharga.

8. Bapak dan Ibu dosen beserta staf tata usaha PMIPA.

9. Hj. Widarnis, S.Pd.,MM. selaku kepala sekolah SMA N 1 Talang Padang, yang telah memberi izin atas kepentingan penelitian.

10. Isrulloh, S.Pd., selaku guru mitra yang telah memberi masukan dan arahan selama penelitian.

11. Siswa-siswi kelas X.3 dan X.5 SMA N 1 Talang Padang atas kerjasama, keceriaan, dan perhatiannya selama penelitian, serta terima kasih pada semua pihak yang ada di SMA N 1 Talang Padang

12. Kembali ucapan terimakasih teristimewa untuk keluargaku, ayah, ibu dan abang serta kakakku.

13. Sahabat-sahabatku Theodora Agata A.A, S.Pd., Fitria Sandi, S. Pd., Anggi Lianasari, S. Pd., Eka Marma Azizah, S. Pd., Neni Sulandari, Sri

Wahyuningsih terimakasih atas persahabatan yang indah ini, semoga persahabatan kita tetap terjalin hingga akhir hayat dan tak terlupakan 14. Teman-teman seperjuanganku Biologi 2007, khususnya Bio 2007 NR

terimakasih atas dukungan dan kebersamaan kita selama ini.

15. Semua pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati yang tidak dapat di tuliskan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Januari 2013 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

F. Kerangka Pikir ... 7

G. Hipotesis Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif ... 11

B. Model Group Investigation... 13

C. Keterampilan Memecahkan Masalah ... 15

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

B. Populasi dan Sampel ... 18

C. Desain Penelitian ... 18

D. Prosedur Penelitian ... 19

E. Jenis Data dan Tekhnik Pengambilan Data ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 27

G. Pengolahan Data Aktivitas ... 29

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan ... 37

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 44


(14)

xiv

B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN

1. Perangkat Pembelajaran ... 49 2. Data Hasil Penelitian ... 85 3. Analisis data……… ……… ………… ……… ……… …… ………… ……… ……. 104


(15)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

1. Hubungan antara variable, instrument, jenis data dan analisis data .. 15

2. Persentase keterampilan memecahkan masalah ... 30

3. Lembar observasi aktivitas siswa. ... 30

4. Klasifikasi indeks aktivitas siswa ... 32

5. Hasil keterampilan memecahkan masalah oleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 84

6. Hasil analisis rata-rata N-gaintiap indikator KMM siswa pada kelas eksperimen dan kelaskontrol... 93

7. Hasil pencapaian per indikator KMM siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol... 85

8. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol... 97

9. Data nilai pretes, postes, dan N-gain kelas eksperimen... 139

10. Data nilai pretes, postes, dan N-gain kelas kontrol... ... 140

11. Daftar nilai pretes KMM siswa per indikator kelas eksperimen ... 138

12. Daftar nilai postes KMM siswa per indikator kelas eksperimen ... 140

13. Daftar nilai pretes KMM siswa per indikator kelas kontrol ... 145

14. Daftar nilai postes KMM siswa per indikator kelas kontrol... 147

15. Daftar nilaipretes, postes, dan N-gainper indikator KMM kelas eksperimen ... 149

16. Daftar nilaipretes, postes, dan N-gainper indikator KMM kelas kontrol... 151


(16)

xvii

17. Data hasil observasi aktivitas siswa kelas eksperimen pada

pertemuan 1 ... 153 18. Data hasil observasi aktivitas siswa kelas eksperimen pada

pertemuan 2 ... 155 19. Data hasil observasi aktivitas siswa kelas kontrol pada pertemuan 1 157 20. Data hasil observasi aktivitas siswa kelas kontrol pada pertemuan 2 159 21. Analisis statistik data hasil penelitian... 165 22. Analisis N-gain per indikator... 172


(17)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 9

2. Desain pretes postes tak ekuivalen ... 19

3. Contoh jawaban siswa tiap indicator KMM pada soal LKK ... 41


(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan, bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2003).

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang

bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik (Trianto, 2009:1).


(19)

2

Problema kehidupan yang dialami saat ini adalah banyaknya

pengangguran di Indonesia. Angka pengangguran di Indonesia masih mencapai 8,12 juta jiwa. Masih tingginya angka pengangguran di Indonesia, harus diatasi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang unggul. Untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang unggul, diperlukan sarana pendidikan yang baik yaitu sekolah dan kualitas pendidikan harus ditingkatkan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia (Media CPNS, 2011:1). Hal ini sesuai dengan pendapat Tilaar (dalam Jayadi, 2005:1) yaitu keterampilan memecahkan masalah perlu dikembangkan di sekolah karena diharapkan siswa mampu mengahadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari dan harus mampu menghadapi dunia kerja setelah lulus dari sekolah, hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan yang penuh dengan persaingan.

Untuk dapat mengatasi problema kehidupan maka siswa hendaknya sejak dini di latih untuk memecahkan masalah, Pemecahan masalah adalah karakter umum dari struktur kognitif manusia, kegiatan ini merupakan proses mental yang meliputi tiga aktivitas besar yaitu menemukan, merumuskan, menerapkan solusi masalah.

Kemampuan tersebut akan tercermin melalui proses pembelajaran yang memungkinkan individu terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan

pemecahan masalah sosial baik secara individual maupun kolektif. Oleh karena itu perlu dikembangkan model pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Dengan model


(20)

3

tersebut pembelajaran dikondisikankan untuk melibatkan pembelajar dalam praktek pemecahan masalah. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat mengasah keterampilan memecahkan masalah siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipeGroup Investigation(GI) karena model pembelajaran kooperatif tipe GI dilandasi oleh filosofi belajar John dewey. Teknik kooperatif ini telah secara meluas digunakan di dalam penelitian dan memperlihatkan kesuksesannya terutama untuk

pembelajaran dengan tugas spesifik Salvin (dalam Rusman, 2010: 220). Hal ini didukung oleh penelitian Pramudya (2010:81) bahwa model pembelajaran GI dapat meningkatkan kemampun pemecahan masalah matematika siswa dari pada metode pembelajaran konvensional.

Hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi kelas X SMA N 1 Talang Padang, diketahui bahwa keterampilan memecahkan masalah siswa masih kurang. Siswa masih terlihat kesulitan untuk menghubungkan materi yang diperoleh di sekolah dengan masalah yang ada di sekitar mereka, khususnya pada materi pencemaran lingkungan. Selama ini proses pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran diskusi, yaitu proses pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Sedangkan dalam materi pencemaran lingkungan banyak permasalahan yang harus

dipecahkan, namun guru masih menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok biasa tanpa ada variasi yang menyebabkan pembelajaran

terkesan monoton dan siswa kurang terampil dalam memecahkan masalah. Agar dalam pembelajaran biologi khususnya materi pencemaran


(21)

4

maka perlu diterapkan model pembelajaran baru untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah adalah model pembelajaran kooperatif tipe GI yaitu model pembelajaran yang menghadirkan kehidupan nyata kedalam kelas sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara keterampilan memecahan masalah dengan menyelidiki permasalahan yang ada. Model ini menuntut siswa untuk aktif dalam memecahkan suatu masalah dengan cara interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi, dengan meningkatnya motivasi maka

keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran akan meningkat, keterlibatan secara langsung ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi belajar secara maksimal Langkah-langkah GI meliputi (1) memilih topik,( 2) perencanaan tugas, (3) implementasi, (4) analisis dan sintesis, (5) presentasi hasil akhir,( 6) evaluasi Sharan ( dalam Trianto 2010:80) hal ini sangat sesuai jika digabungkan dengan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Arends & Kilcher yaitu 1)problem

identification(mengidentifikasi masalah), 2)problem investigation

(merumuskan masalah), 3)analyzing of alternative solutions(memberi alternatif solusi),4)decision-making(memilih solusi terbaik).

Oleh sebab itu, dianggap perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI terhadap keterampilan memecahkan masalah siswa pada materi pencemaran lingkungan kelas X di SMA Negeri 1 Talang Padang semester genap tahun pelajaran


(22)

5

peningkatan keterampilan memecahkan masalah oleh siswa pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA Negeri 1 Talang Padang tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan model pembelajaran tipe GI.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa kelas X SMA N 1 Talang Padang tahun pelajaran 2011/2012 pada materi

pencemaran lingkungan?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada materi pencemaran lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan keterampilan memecahkan masalah oleh siswa pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA Negeri 1 Talang Padang tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan model pembelajaran tipe GI.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada materi pencemaran lingkungan.


(23)

6

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti

 Dapat memberikan wawasan, pengalaman dan bekal bagi peneliti sebagai persiapan untuk menjadi calon guru.

2. Bagi siswa

 Dapat meningkatkan keterampilan memcahkan masalah bagi siswa.

 Dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda dengan melatih memecahkan masalah.

3. Bagi guru

 Sebagai alternatif dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran agar meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa.  Memberi wawasan yang lebih banyak untuk mengenal lebih jauh

penerapan Model GI dalam pembelajaran biologi. 4. Bagi sekolah

 Dapat dijadikan masukan dalam usaha meningkatkan mutu proses belajar dalam mata pelajaran biologi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahan penafsiran pada permasalahan yang dibahas, maka batasan masalah yang diberikan yaitu :


(24)

7

1. Model GI dengan langkah-langkah pembelajaran yaitu: (1) Memilih topik, (2) Perencanaan tugas pembelajaran, (3) Implementasi, (4) Analisis dan sintesis,( 5) Presentasi hasil akhir, (6) evaluasi. 2. Keterampilan memcahkan masalah yang di amati dalam penelitian

mencakup empat indicator, yaitu: (1) Mengidentifikasi masalah, (2) Merumuskan masalah, (3) Pembuatan alternatif solusi,( 4) Memilih solusi.

3. Materi dalam penelitian yaitu pencemaran lingkungan

4. Subyek penelitian adalah siswa kelas X3sebagai kelas kontrol dan X5 sebagai kelas eksperimen SMA Negeri 1 Talang Padang Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Kerangka Pikir

Biologi adalah suatu ilmu tentang kehidupan, biologi membantu manusia mengenal dirinya sebagai organisme, mengenal lingkungannya dan hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Tujuan pembelajaran biologi adalah mengembangkan cara berpikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan, mengembangkan pengetahuan praktis dari metode biologi untuk memecahkan masalah kehidupan individu dan sosial.

Pembelajaran biologi bukanlah proses pemindahan pengetahuan secara langsung dari guru ke siswa. Biologi juga bukan hanya merupakan mata pelajaran hafalan, namun juga membutuhkan pemahaman suatu konsep, keterampilan, kreatifitas, keaktifan siswa dan kemampuan memecahkan masalah. Pada proses belajar siswa harus aktif mencari tahu dengan


(25)

8

membentuk pengetahuannya, sedangkan guru membantu agar proses pencarian itu berjalan baik guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Keterampilan memecahkan masalah (KMM) sangat penting dimiliki siswa, namun faktanya di SMA Negeri 1 Talang Padang menunjukan KMM yang masih rendah terutama pada materi pokok pencemaran lingkungan, hal ini mungkin disebabkan oleh model/metode yang

digunakan oleh guru kurang menggali keterampilan memecahkan masalah siswa.

Oleh sebab itu diperlukan model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam menggabungkan keterampilan memecahkan masalah, salah satu model yang diduga dapat menggabungkan keterampilan memecahkan masalah ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe GI.

Model ini menuntut siswa untuk aktif dalam memecahkan suatu masalah yang terbagi dalam topik-topik tertentu dengan cara menginvestigasi permasalahan dengan kelompoknya, selain itu siswa diberi kebebasan untuk mencari informasi atau data dari berbagai sumber baik dikelas maupun diluar sekolah untuk menyelesaikan permasalahan yang

diinvestigasi, model ini juga meningkatkan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi, dengan meningkatnya motivasi maka keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran akan meningkat, keterlibatan secara langsung ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi belajar secara maksimal dan dapat meningkatkan keterampilan sswa dalam memecahkan masalah.


(26)

9

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu penggunaan model GI, variabel terikat berupa Keterampilan memecahkan masalah. Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram berikut:

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H0 = Penerapan model pembelajaran tipe GI dapat meningkatkan keterampilan memcahkan masalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Talang Padang tahun pelajaran 2011/2012 pada materi pencemaran lingkungan

H1= Penerapan model pembelajaran tipe GI tidak dapat meningkatkan keterampilan memcahkan masalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Talang Padang tahun pelajaran 2011/2012 pada materi pencemaran lingkungan.

Y X

Keterangan : X : Variabel bebas yang menggunakan model GI Y : Variabel terikat yaitu keterampilan memecahkan


(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki atura-aturan tertentu. Melalui pembelajaran kooperatif akan memberi kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang tersetruktur. Pada

pembelajaran kooperatif pula, sesorang siswa akan menjadi sumber belajar bagi temannya yang lain. Perinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya Prianto (dalam Wena, 2009:189).

Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah

pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa didalam kelompok, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Terdapat empat hal penting dalam


(28)

12

strategi pembelajaran kooperatif, yakni : (1) adanya peserta didik dalam kelompok , (2) adanya aturan main(role)dalam kelompok, (3) adanya upaya belajar dalam kelompok, (4) adanya kompetensi yang harus dicapai olehn kelompok (Rusman, 2010:203)

Didalam kelas kooperatif siswa belajar bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain membantu . tujuan dari pembentukan tersebut adalah untuk member kesempatan pada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan kegiatan belajar. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, member penjelasan dengan teman sekelompok dengan baik, berdiskusi dan sebagainya. Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota

kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu diantara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi (Trianto, 2009:56-57).

Walaupun prinsip pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi model pembelajaran tersebut salah satunya GI.


(29)

13

B. Model Group Investigation (GI)

Pembentukan kelompok pada model pembelajaran ini berdasarkan atas minat anggotanya kelompok terdiri dari 4-6 orang siswa yang heterogen. Pembelajaran dengan model GI melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam memilih topik maupun cara untuk mempelajari melalui investigasi atau penyelidikan. Dalam hal ini ada enam tahapan yang menuntut keterlibatan anggota kelompok, yaitu sebagai berikut.

1. Memilih topik

Setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam memilih topik yang akan di investigasi.

2. Perencanaan tugas

Setelah topik ditetapkan, kegiatan kelompok berikutnya adalah melakukan perencanaan tugas belajar. Dalam hal ini bisa saja tugas-tugas pembelajaran dibagi-bagi untuk setiap anggota, sesuai topik yang ditetapkan.

3. Implementasi

Setelah tugas pembelajaran masing-masing anggota di tetapkan, kegitan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktifitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis–jenis sumber yang berbeda baik di dalam atau diluar sekolah. 4. Analisis dan sintesis

Siswa menganalisis dan menyintesis informasi yang diperoleh, merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan sebagai bahan untuk di presentasikan di depan kelas.


(30)

14

5. Presentasi hasil akhir

Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelidikannya di depan kelas.

6. Evaluasi

Siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok sebagai hasil keseluruhan, evaluasi yang dilakukan dapat berupa individual atau kelompok (Trianto, 2010:80)

Secara umun perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih sub topik dari keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok. Interaksi dan komunikasi yang bersifat kooperatif di antara siswa dalam satu kelas dapat dicapai dengan baik, jika pembelajaran dilakukan lewat

kelompok-kelompok belajar kecil.

Menurut Slavin (dalam Rusman, 2010:221), strategi belajar GI sangatlah ideal diterapkan dalam pembelajaran IPA-Biologi, dengan topik materi IPA yang begitu luas dan desain tugas–tugas atau sub-sub topik yang mengarah kepada kegiatan metode ilmiah, diharapkan siswa dalam kelompoknya dapat saling memberi kontribusi berdasarkan pengalaman sehari-hari. Selanjutnya, dalam tahapan pelaksanaan investigasi para siswa mencari informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun di luar kelas/sekolah. Para siswa kemudian melakukan evaluasi dan sintesis


(31)

15

terhadap informasi yang yang telah didapat dalam upaya untuk membuat laporan ilmiah sebagai hasil kelompok. Salah satu acuan dalam

pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe GI yaitu, untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah harus lebih dahulu memahami komponen emosional dan irrasional.

C. Keterampilan Memecahkan Masalah

Pemecahan masalah adalah suatu proses menerapkan pengetahuan, dan pemahaman sebelumnya pada situasi yang baru dan asing. Proses yang dimulai dengan masalah yang telah dibuat dan diakhiri dengan

penyelesaian dengan menggunakan informasi yang diberikan Susanta dan Rusdi ( dalam Rahayu 2008:11). Menurut Swee (dalam Rahayu, 2008:11) kemampuan pemecahan masalah tergantung pada lima komponen yang saling terkait satu sama lain yakni keterampilan, konsep, proses, sikap dan metakognitif.

Tujuan dari digunakannya keterampilan memecahkan masalah dalam pembelajaran adalah untuk memberi kemampuan dan kecakapan praktis kepada siswa sehingga tidak takut menghadapi hidup yang penuh problem serta mempunyai rasa optimis yang tinggi Sriyono (dalam Zulaiha,

2008:11).

Menurut Dewey (dalam Rahayu 2008:12) ada lima langkah dalam upaya pemecahan masalah yaitu:


(32)

16

1. Merumuskan masalah, merupakan keterampilan siswa dalam mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka lakukan dalam memecahkan masalah tersebut. Jadi harus memahami apa masalahnya dan juaga harus dapat merumuskannya.

2. Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin memberi arah pemecahan masalah.

3. Mengumpulkan data atau informasi, dengan bacaan atau sumber-sumber lain.

4. Menilai atau mencocokan usaha pembuktian hipotesa dengan keterangan-keterangan yang diperoleh.

5. Mengambil kesimpulan, membuat laporan atau berbuat sesuatu dengan hasil pemecahan soal itu.

Agar menjadi pemecahan masalah yang baik maka siswa perlu belajar dasar–dasar pemecahan masalah dalam beberapa aspek berikut: memahami masalah, menggunakan keterampilan, memilih stategi yang cocok, menentukan penyelesaian, dan memberikan alasan yang tepat dalam penyelesaian Susanta (dalam Rahayu, 2008:11).

Kebaikan dengan diterapkan pemecahan masalah yaitu :

1. Siswa dapat berfikir secara sistematis dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

2. Siswa mampu mencari berbaga jalan keluar dari suatu masalah yang dihadapi, sebab ia mengalami sedikit proses pemecahan masalah.


(33)

17

3. Siswa belajar menganalisa suatu masalah dari berbagai aspek.

4. Pemecahan masalah ini akan melatih siswa untuk lebih banyak belajar mandiri (Sriyono dalam Zulaiha, 2008:12)

Ada 4 indikator pemecahan masalah Arends dan Kilcher (2010:346) menuliskan

problem-solving skills yaitu: 1. problem identification

2. problem investigation

3. analyzing of alternative solutions

4. decision-making

Sementara itu, Paidi (2010:8) menuliskan enam aspek KMM oleh siswa, yaitu: 1. mengidentifikasi masalah

2. merumuskan (menganalisis) masalah 3. menemukan alternatif-alternatif solusi 4. memilih alternatif solusi (terbaik) 5. kelancarannya memecahkan masalah 6. kualitas hasil pemecahan masalah


(34)

III.METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2012.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X semester genap SMA Negeri 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikcluster random sampling. Sampel tersebut adalah siswa kelas X5sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 25 siswa dan siswa kelas X3sebagai kelas kontrol yang berjumlah 26 siswa.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak ekuivalen. Kelompok eksperimen menggunakan kelas X5sedangkan kelompok kontrol menggunakan kelas X3dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model kooperatif tipe GI, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran diskusi. Kedua kelas tersebut diberikan pretes sebelum proses pembelajaran


(35)

18

berlangsung. Selanjutnya, setelah proses pembelajaran diberikan postes terhadap kedua kelas penelitian tersebut.

Struktur desain dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan: I = kelompok eksperimen II = kelompok kontrol O1= pretest

O2= postest

X = perlakuan model GI Gambar 2. Desain pretes postes tak ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: 1. Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya

penelitian.

2. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. 3. Menetapkan sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelompok pretes perlakuan postes

I O1 X O2


(36)

19

4. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk setiap pertemuan sesuai dengan langkah–langkah model GI. 5. Membuat instrument penelitian yaitu lembar observasi aktivitas siswa

dan perangkat evaluasi yaitu soal pretes/postes disertai jawaban untuk setiap pertemuan untuk mengukur keterampilan memecahkan masalah siswa.

6. Mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan kemampuan akademik, masing-masing kelompok berjumlah 4 orang yang terdiri-dari 1 orang yang tinggi prestasi belajarnya, 2 orang yang sedang prestasi belajarnya, dan 1 orang yang rendah prestasi belajarnya. Masing-masing kelompok memiliki satu ketua kelompok.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI untuk kelas eksperimen dan

menggunakan metode pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol seperti yang digunakan oleh guru biologi di SMA Negeri 1 Talang padang. Penelitian ini dilaksanakankan sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas aktivitas manusia yang berkaitan dengan kerusakan dan pencemaran lingkungan pertemuan kedua membahas aktivitas manusia yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :


(37)

20

A. Kelas Eksperimen (Pembelajaran Menggunakan Model GI) a) Pendahuluan

1) Siswa diberikan pretes pada pertemuan pertama sebagai penilaian kemampuan awal siswa.

2) Mendengarkan penjelasan guru tentang Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran. 3) Siswa diberi apersepsi pada pertemuan pertama dengan

menyajikan gambar seseorang yang sedang membuang

sampah ke sungai. Kemudian guru memberikan pertanyaan: “ apakah dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang terlihat pada gambar?“

Pertemuan ke-2: Menyajikan gambar orang yang sedang menanam bibit pohon. Kemudian guru memberikan

pertanyaan: “apakah manfaat dari kegiatan yang terlihat pada gambar? ”

4) Memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan penjelasan” dampak dari kegiatan tersebut adalah dapat menimbulkan bau tak sedap, banjir, dan terganggunya keseimbangan ekosistem di sungai.”

Pertemuan ke-2: Memberikan motivasi dengan menjelaskan kepada siswa” manfaat dari kegiatan tersebut adalah dapat mencegah terjadinya banjir, menyerap udara kotor, dan sebagainya.”


(38)

21

5) Siswa membentuk kelompok masing-masing kelompok berjumlah 4 orang dengan 1 orang sebagai ketua kelompok sesuai dengen petunjuk guru.

b. Kegiatan inti

1) Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing. Sub topik yang diinvestigas pada pertemuan pertama yaitu tentang pencemaran dan kerusakan lingkungan yang meliputi: aktivitas manusia yang berkaitandengan pencemaran air, aktivitas manusia yang berkaitan dengan pencemaran udara, aktivitas manusia yang berkaitan dengan pencemaran tanah dan aktivitas manusia yang berkaitan dengan kerusakan hutan. 2) Merencanakan Investigasi

a. Siswa memilih topik yang akan diselidiki sesuai dengan petunjuk guru

b. Siswa diberi LKK dengan kegiatan investigasi c. Setiap kelompok merencanakan tugas belajar dan

menjalankan investigasi kelompok. Guru hanya mengarahkan.

3) Investigasi Kelompok

a. Siswa mengerjakan LKK sesuai kegiatan investigasi dengan kelompoknya masing-masing

b. Guru membimbing dan menjadi fasilitator kelompok belajar yang mengalami kesulitan


(39)

22

4) Analisis dan Sintesis

a. Siswa menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh dari kerja kelompok

b. Setelah siswa selesai mengerjakan LKK, siswa membuat ringkasan yang akan dipersentasikan ke depan kelas 5) Presentasi Hasil Akhir

a. Seluruh kelompok di dalam kelas mempersentasikan topik-topik yang telah diselidiki

b. Siswa dibantu oleh guru dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

c. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya kepada kelompok yang sedang persentasi

c. Kegiatan Penutup

1) Guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan

2) Guru bersama-sama siswa, menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah mereka lakukan.

3) Guru memberikan lembar soal postes pada akhir pertemuan ke 2

B. Kelas Kontrol Menggunakan Metode pembelajaran konvensional a. Pendahuluan


(40)

23

2. Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran.

3. Guru memberikan pretes untuk pertemuan pertama sebagai penilaian kemampuan awal siswa.

4. Siswa diberi apersepsi pada pertemuan pertama dengan menyajikan gambar seseorang yang sedang membuang sampah ke sungai. Kemudian guru memberikan pertanyaan: “ apakah dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang terlihat pada gambar? “

Pertemuan ke-2: Menyajikan gambar orang yang sedang menanam bibit pohon. Kemudian guru memberikan

pertanyaan: “apakah manfaat dari kegiatan yang terlihat pada gambar? ”

5. Memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan penjelasan” dampak dari kegiatan tersebut adalah dapat menimbulkan bau tak sedap, banjir, dan terganggunya keseimbangan ekosistem di sungai.”

Pertemuan ke-2: Memberikan motivasi dengan menjelaskan kepada siswa” manfaat dari kegiatan tersebut adalah dapat mencegah terjadinya banjir, menyerap udara kotor, dan sebagainya.”

b. Kegiatan Inti

1. Guru menyajikan informasi tahap demi tahap mengenai materi yang ada dibuku panduan belajar.


(41)

24

2. Guru membentuk siswa dalam kelompok, siswa mengerjakan LKK yang dibagikan oleh guru.

3. Guru mengecek apakah siswa telah melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik

4. Perwakilan kelompok mempresntasikan hasil diskusi kelompok mereka masing-masing

c. Penutup

1. Guru merefleksi pelajaran yangtelah dibahas.

2. guru bersama sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

3. Guru mengadakan tes akhir (postes) sebelum mengakhiri pelajaran pada pertemuan ke 2

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah :

1. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dengan mengunakan angket aktivitas belajar, dan data kuantitatif adalah kemampuan memecahkan masalah siswa yang didapat dari pretes dan postes, pretes diberikan pada awal pertemuan, dan prostes diberikan pada akhir pertemuan ke-2. Keterampilan memecahkan masalah ditinjau berdasarkan perbandingan nilai gain yang dinormalisasi(N-gain), antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian nilai gain dari kedua pertemuan dirata-rata.


(42)

25

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Pretes dan Postes

Data keterampilan memecahkan masalah berupa nilai pretes diambil pada awal pertemuan pertama. Nilai pretes diambil sebelum

pembelajaran pada setiap kelas baik eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilai postes diambil setelah pembelajaran pertemuan ke-2 pada setiap kelas baik eksperimen maupun kontrol. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soalessay.

b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.

Rubrik variabel, sub variabel, indikator, jenis data dan alat ukur data secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Hubungan antara variabel, instrumen, jenis data dan analisis data

No Variabel Instrumen Jenis data

dan Alat ukur

Analisis Data 1 Keterampilan memecahkan masalah siswa Tes Kemampuan memecahkan masalah siswa Nominal dan tes tertulis Uji t

2 Aktivitas siswa selama proses pembelajaran Lembar observasi aktifitas siswa Interval Presentase


(43)

26

F. Teknik Analisis Data a). Analisis Data

Data penelitian yang berupa nilai pretes, postes, dan skorgainpada kelompok kontrol dan eksperimen Gain yang dinormalisasi(N-gain)

dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

N-Gain : X-Y x 100 Z-Y

Keterangan : X = nilai postes, Y = nilai pretes, Z = skor maksimum

Dan dapat dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dihitung menggunakan ujiLillieforsdengan menggunakan program SPSS versi 17.

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal b. Kriteria pengujian

Terima Ho jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05 tolak Ho, untuk harga yang lainnya (Sudjana, 2002:466).

2. Uji Homogenitas Data

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka

dilanjutkan dengan uji homogenitas data yang dihitung melalui uji


(44)

27

a. Hipotesis

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama. H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda. b. Kriteria Uji

-Jika χ2hit< χ 2

tab sehingga Ho diterima

-Jika χ2hit> χ 2

tab sehingga Ho ditolak

(Pratisto, 2009 : 71).

3. Pengujian Hipotesis

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan uji kesamaan dua varian yang dihitung melaluiSoftwaredengan program SPSS versi 17

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata 1) Hipotesis

Ho : rata-rata nilai kedua sampel sama

H1 :rata-rata nilai kedua sampel berbeda

2) Kriteria Uji

Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima

Jika thitung< -ttabelatau t hitung> ttabelmaka Ho ditolak b. Uji Perbedaan Dua rata-rata

1. Hipotesis

H0= rata-rata nilai pada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol.

H1= rata-rata nilai pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok control


(45)

28

2. Kriteria Uji :

Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima

Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka Ho ditolak (Pratisto, 2009:18).

G. Mendeskripsikan Keterampilan Memecahkan Masalah

Untuk mendeskripsikan keterampilan memecahkan masalah siswa dalam pembelajaran Biologi adalah sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor seluruh siswa

2) Menentukan persentase tiap indikator keterampilan memecahkan masalah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus:

P= N

f 100%

Keterangan : P = angka Persentase,

f = frekuensi keterampilan proses/Jumlah point

keterampilan memecahkan masalah siswa yang diperoleh, N = Jumlah total point keterampilan memecahkan

masalah tiap indikator (Sudijono, 2004: 40) 3) Menghitung skor rata-rata tiap item

4) Setelah data diolah dan diperoleh, maka keterampilan memecahkan masalah siswa tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :

Setelah data diolah dan diperoleh persentase, maka keterampilan memecahkan masalah siswa tersebut dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut :


(46)

29

Tabel 2. Persentase Keterampilan Memecahkan Masalah Nilai (%) Katagori kemampuan

81–100% 61–80 % 41–60 % 21–40 % 0–20 %

tinggi sekali tinggi sedang rendah rendah sekali Sumber Arikunto, (2007:214)

H. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data kualitatif berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung merupakan data yang di ambil melalui observasi yang diisi oleh observer. Berikut adalah lembar observasi aktivitas siswa:

Tabel 3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Keterangan :

A. Kemampuan mengemukakan pendapat/ ide berdasarkan permasalahan yang ada di LKK

1. Tidak mengemukakan pendapat /ide (diam saja)

No Nama

Aspek yang diamati

Xi

A B C D

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 2 3 4 5 Jumlah


(47)

30

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan permasalahan

3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan permasalahan B. Keterampilan bertanya

1. Tidak mengemukakan pertanyaan

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan 3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan

permasalahan

C. Melakukan kegiatan diskusi/kerjasama

1. Diam saja, tidak melakukan diskusi dalam kelompok

2. Melakukan diskusi, tapi kurang tepat dan tidak sesuai dengan permasalahan

3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan permasalahan D. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Tidak membuat kesimpulan

2. Membuat kesimpulan tetapi tidak lengkap dan tidak sesuai dengan permasalahan yang dibicarakan

3. Membuat kesimpulan lengkap dan sesuai dengan permasalahan yang dibicarakan

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan

menggunakan persentase aktivitas siswa. Langkah–langkah yang dilakukan yaitu:

1) Menghitung rata–rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

% 100 x n xi

 χ

2) Menafsirkan atau menentukan kategori Persentase Aktivitas Siswa sesuai klasifikasi pada tabel 4.

Keterangan : χ = Rata-rata skor aktivitas siswa, ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh,

n = Jumlah skor maksimum Sumber Carolina,( 2011 : 29)


(48)

31

Tabel 4. Klasifikasi Persentase Aktivitas Siswa

Interval (%) Kategori

0,00–29,99 Sangat Rendah

30,00–54,99 Rendah

55,00–74,99 Sedang

75,00–89,99 Tinggi

90,00–100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Carolina, 2010: 31)


(49)

44

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran GI dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa pada materi pencemaran lingkungan oleh siswa kelas X semester genap SMA N 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2011/2012 .

2. Penerapan model pembelajaran GI dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi pencemaran lingkungan oleh siswa kelas X semester genap SMA N 1 Talan Padang Tahun Pelajaran 2011/2012 .

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Kepada guru maupun peneliti lain yang akan menggunakan model

pembelajaran GI, hendaknya terlebih dahulu mengajar materi lain dengan menggunakan model pembelajaran GI sehingga siswa terlatih dan terbiasa dengan model yang digunakan.

2. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran GI pada materi


(50)

45

guru biologi sebagai salah satu sumber belajar alternatif dalam meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa.


(51)

47

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. dan A. Kilcher. 2010. Teaching for Student Learning: Becoming an Accomplished Teacher.Rotledge Taylor & Francis Group.New York and London.

Arikunto, S. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Carolina, H. 2010.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin

Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA N 1 Kalirejo Lampung Tengah Tahun Ajaran 2009/2010).Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Lampung: Bandar Lampung

Depdiknas. 2004.Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif. UNY. Yogyakarta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipt. Jakarta Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Score. Diakses

darihttp://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855 pada Senin, 15 Oktober 2012 07.17 p.m.

Guru pembaharu. 2012.Mengasah Keterampilan Siswa Memecahkan Masalah.

[Online]. Tersedia: http://gurupembaharu.com/home/?p=9977 [Jumat, 29 Juni 2011 11.11 p.m]

MediaCPNS. 2011.Pengangguran Indonesia tahun 2011.[Online]. Tersedia: http://www.mediacpns.com/infocpns/jumlah-penganggura-di-indonesia-tahun-2010-2011. [Jumat, 29 Juni 2011 10.47 p.m]

Mulyasa,E. 2006.Kurikulum yang Disempurnakan.Remaja Posdakarya. Bandung Paidi. 2010. Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA.

Artikel Semnas FMIPA 2010 UNY. Diakses dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132048519/Artikel%20Semnas%20F MIPA2010%20UNY.pdf pada Rabu, 25 April 2012 8.44 p.m.


(52)

48

Pramudya, G. 2010. Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Kooperatif tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMA. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Pratisto, A. 2009.Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Rahayu. 2008.Penggnaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Pembelajaran Biologi Pada Siswa Kelas VIIA SMP N 22 Bandar Lampung.Universitas Lampung. Bandar Lampung

Rusman. 2010.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Sudijono, A. 2004.Pengantar Evaluasi Pendidikan.PT RajaGrafindo. Jakarta. Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. PT Tarsito. Bandung. Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana

Prenada Media Group: Jakarta.

Wena, M. 2009.Straregi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.Dunia aksara. Jakarta

Zulaiha. 2008.Penerapan Model Bermain Peran (Role Playing ) Dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah Siswa Kelas VIII E SMPN 24 Bandar Lampung.


(1)

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan permasalahan

3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan permasalahan B. Keterampilan bertanya

1. Tidak mengemukakan pertanyaan

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan 3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan

permasalahan

C. Melakukan kegiatan diskusi/kerjasama

1. Diam saja, tidak melakukan diskusi dalam kelompok

2. Melakukan diskusi, tapi kurang tepat dan tidak sesuai dengan permasalahan

3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan permasalahan D. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Tidak membuat kesimpulan

2. Membuat kesimpulan tetapi tidak lengkap dan tidak sesuai dengan permasalahan yang dibicarakan

3. Membuat kesimpulan lengkap dan sesuai dengan permasalahan yang dibicarakan

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan

menggunakan persentase aktivitas siswa. Langkah–langkah yang dilakukan yaitu:

1) Menghitung rata–rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

% 100 x n xi

 χ

2) Menafsirkan atau menentukan kategori Persentase Aktivitas Siswa sesuai klasifikasi pada tabel 4.

Keterangan : χ = Rata-rata skor aktivitas siswa, ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh, n = Jumlah skor maksimum Sumber Carolina,( 2011 : 29)


(2)

0,00–29,99 Sangat Rendah

30,00–54,99 Rendah

55,00–74,99 Sedang

75,00–89,99 Tinggi

90,00–100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Carolina, 2010: 31)


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran GI dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa pada materi pencemaran lingkungan oleh siswa kelas X semester genap SMA N 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2011/2012 .

2. Penerapan model pembelajaran GI dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi pencemaran lingkungan oleh siswa kelas X semester genap SMA N 1 Talan Padang Tahun Pelajaran 2011/2012 .

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Kepada guru maupun peneliti lain yang akan menggunakan model

pembelajaran GI, hendaknya terlebih dahulu mengajar materi lain dengan menggunakan model pembelajaran GI sehingga siswa terlatih dan terbiasa dengan model yang digunakan.

2. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran GI pada materi


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. dan A. Kilcher. 2010. Teaching for Student Learning: Becoming an Accomplished Teacher.Rotledge Taylor & Francis Group.New York and London.

Arikunto, S. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Carolina, H. 2010.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin

Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA N 1 Kalirejo Lampung Tengah Tahun Ajaran 2009/2010).Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Lampung: Bandar Lampung

Depdiknas. 2004.Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif. UNY. Yogyakarta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipt. Jakarta Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Score. Diakses

darihttp://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855 pada Senin, 15 Oktober 2012 07.17 p.m.

Guru pembaharu. 2012.Mengasah Keterampilan Siswa Memecahkan Masalah. [Online]. Tersedia: http://gurupembaharu.com/home/?p=9977 [Jumat, 29 Juni 2011 11.11 p.m]

MediaCPNS. 2011.Pengangguran Indonesia tahun 2011.[Online]. Tersedia: http://www.mediacpns.com/infocpns/jumlah-penganggura-di-indonesia-tahun-2010-2011. [Jumat, 29 Juni 2011 10.47 p.m]

Mulyasa,E. 2006.Kurikulum yang Disempurnakan.Remaja Posdakarya. Bandung Paidi. 2010. Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA.

Artikel Semnas FMIPA 2010 UNY. Diakses dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132048519/Artikel%20Semnas%20F MIPA2010%20UNY.pdf pada Rabu, 25 April 2012 8.44 p.m.


(6)

Pendidikan Indonesia. Bandung.

Pratisto, A. 2009.Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Rahayu. 2008.Penggnaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Pembelajaran Biologi Pada Siswa Kelas VIIA SMP N 22 Bandar Lampung.Universitas Lampung. Bandar Lampung

Rusman. 2010.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Sudijono, A. 2004.Pengantar Evaluasi Pendidikan.PT RajaGrafindo. Jakarta. Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. PT Tarsito. Bandung. Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana

Prenada Media Group: Jakarta.

Wena, M. 2009.Straregi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.Dunia aksara. Jakarta

Zulaiha. 2008.Penerapan Model Bermain Peran (Role Playing ) Dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah Siswa Kelas VIII E SMPN 24 Bandar Lampung.


Dokumen yang terkait

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91