Respons Pertumbuhan Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Gunung Sinabung Dan Dosis Pupuk Kompos

RESPONS PERTUMBUHAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)
TERHADAP PEMBERIAN DEBU VULKANIK GUNUNG
SINABUNG
DAN DOSIS PUPUK KOMPOS

SKRIPSI

OLEH :

Daniel Sitorus / 100301180
BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

RESPONS PERTUMBUHAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)
TERHADAP PEMBERIAN DEBU VULKANIK GUNUNG
SINABUNG
DAN DOSIS PUPUK KOMPOS


SKRIPSI

OLEH :

DANIEL SITORUS / 100301180
BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

Judul Skripsi

Nama
NIM

Program Studi
Minat

: Respons Pertumbuhan Tembakau (Nicotiana tabacum L.)
Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Gunung Sinabung Dan
Dosis Pupuk Kompos
: Daniel Sitorus
: 100301180
: Agroekoteknologi
: Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing

(Ir. Jonis Ginting, M. S.)
Ketua

(Ir. Toga Simanungkalit, M. P.)
Anggota


Mengetahui,

(Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, M.Sc)
Ketua Program Studi Agroekoteknologi

ABSTRAK
DANIEL SITORUS: Respons Pertumbuhan Tembakau (Nicotiana tabacum L.)
Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Gunung Sinabung Dan Dosis Pupuk
Kompos dibimbing oleh JONIS GINTING dan TOGA SIMANUNGKALIT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh debu vulkanik
Gunung Sinabung dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan tembakau. Penelitian
ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tembakau Deli (BPTD) Sampali, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada
ketinggian tempat + 15 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juli – Agustus 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan tiga
ulangan. Faktor pertama adalah pemberian debu vulkanik Gunung Sinabung (0 g,
500 g, 1000 g). Faktor kedua adalah dosis pupuk kompos (0 g, 250 g, 500 g dan
750 g). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah
daun, tebal daun pasir, tebal daun kaki I, luas daun, panjang akar pada 18 - 50 hari

setelah tanam (HSPT) dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian debu vulkanik dengan pupuk kompos serta interaksi keduanya
berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.
Kata kunci : debu vulkanik, pupuk kompos, tembakau Deli

ABSTRACT
DANIEL SITORUS: Growth Response of Deli tobacco (Nicotiana tabacum L.) by
giving Mount Sinabung volcanic ash and the dose of compost supervised by
JONIS GINTING and TOGA SIMANUNGKALIT.
The purpose of the study was to determine the effect of Mount Sinabung
volcanic ash and compost on the growth of Deli tobacco. The research was
conducted at Balai Penelitian Tembakau Deli (BPTD) Sampali, Percut Sei Tuan
District Deli Serdang Regency North Sumatera with the height of + 15 metres
above sea level, began from July until August 2014. The research design was a
randomized block design with two factors, the first factor was Mount Sinabung
volcano ash (0 g, 500 g, 1000 g) and the second factor was dose of compost (0 g,
250 g, 500 g, 750 g). The parameters observed were plant height, stem diameter,
number of leaf, sand leaf thickness, feet leaf I thickness, leaf area, root length at
18 up to 50 days after transplanting and dry weight of plant. The result showed
that volcanic ash and dose of compost and also both of interaction were not show

any significant effect on all parameters
Keywords: volcanic ash, compost, Deli tobacco.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Siharang-karang, pada tanggal 01 September 1991,
anak dari pasangan Bapak Haojahan Sitorus (Alm) dan Ibu Rosmaida Silaban.
Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. SD Perguruan Sari Putra di Padangsidimpuan dari tahun 1998 sampai
dengan 2004
2. SMP Perguruan Sari Putra di Padangsidimpuan dari tahun 2004 sampai
dengan 2007
3. SMA Negeri 4 di Padangsidimpuan dari tahun 2007 sampai dengan 2010
4. Terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara pada minat Budidaya Pertanian dan Perkebunan Program Studi
Agroekoteknologi pada tahun 2010 melalui jalur SNMPTN.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai pengurus Himpunan
Mahasiswa Agroekoteknologi (Himagrotek), sebagai asisten praktikum di
Laboratorium Agronomi Tanaman Perkebunan. Penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) selama bulan Juli hingga Agustus di PT. Perkebunan

Nusantara IV Kebun Air batu, Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara pada
tahun 2013.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas

segala

berkat

dan

kasih

karunia-Nya

penulis

dapat


menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “ Respon Pertumbuhan
Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Gunung
Sinabung Dan Dosis Pupuk Kompos. “
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir.Jonis Ginting,MS selaku
ketua komisi pembimbing dan Ir.Toga Simanungkalit, MP selaku anggota komisi
pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua
H.Sitorus (Alm) dan R br. Silaban yang telah banyak memberikan doa dan
dukungan moril dan material kepada penulis dalam penulisan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.

Medan, Januari 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Hal.

ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT .....................................................................................................

ii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................
Tujuan Penelitian ....................................................................................
Hipotesis Penelitian.................................................................................
Kegunaan Penelitian ...............................................................................

1

5
5
5

TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Senyawa Kimia Debu Vulkanik ....................................... 6
Debu Vulkanik ....................................................................................... 8
Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap Berbagai Tanaman ........................ 10
Tembakau ................................................................................................ 12
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................
Bahan dan Alat .......................................................................................
Rancangan Penelitian ..............................................................................
Metode Analisis Data ..............................................................................
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Areal Penelitian ......................................................................
Persiapan Bibit .......................................................................................
Persiapan Media Tanam ..........................................................................
Persiapan Debu Vulkanik dan Pupuk Kompos .......................................
Aplikasi Debu Vulkanik dan Pupuk Kompos .........................................

Penanaman Bibit .....................................................................................
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman ..................................................................................
Penyulaman .................................................................................
Pemupukan ..................................................................................
Pengendalian Hama dan Penyakit ...............................................
Penyiangan dan Pembumbunan ...................................................
Panen ... .......................................................................................

15
15
15
17

18
18
18
18
19
19

19
20
20
20
20
20

Pengamatan Parameter
Tinggi Tanaman (cm) ..................................................................
Diameter Batang (cm) .................................................................
Jumlah Daun Per Pokok (helai) ...................................................
Tebal Daun Pasir (cm) .................................................................
Tebal Daun Kaki 1(cm) ...............................................................
Luas Daun (cm2) ..........................................................................
Panjang Akar (cm) .......................................................................
Bobot Kering Tanaman (g) ..........................................................

21
21
21
21
22
22
22
22

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi Tanaman (cm) ..................................................................
Diameter Batang (mm) ................................................................
Jumlah Daun (helai) ....................................................................
Tebal Daun Pasir (mm) ...............................................................
Tebal Daun Kaki I (mm) .............................................................
Luas Daun (cm2) ..........................................................................
Panjang Akar (cm) .......................................................................
Bobot Kering Tanaman (g) ..........................................................
Pembahasan .............................................................................................

23
24
25
27
27
28
30
30
31

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ............................................................................................. 46
Saran ....................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47
LAMPIRAN . ..................................................................................................... 51

DAFTAR TABEL
No

Judul

Hal

1.

Rataan Tinggi Tanaman (cm) pada 18 sampai 46 HSPT dari masingmasing perlakuan . ......................................................................................... 24

2.

Rataan Diameter Batang (mm) pada 18 sampai 46 HSPT dari masingmasing perlakuan. ......................................................................................... 25

3.

Rataan Jumlah Daun (helai) pada 18 sampai 46 HSPT dari masingmasing perlakuan . ......................................................................................... 26

4.

Rataan Tebal Daun Pasir (mm) pada 44 HSPT dari masing-masing
perlakuan. ....................................................................................................... 27

5.

Rataan Tebal Daun Kaki I (mm) pada 50 HSPT dari masing-masing
perlakuan. ....................................................................................................... 28

6.

Rataan Luas Daun Pasir (cm2) pada 44 HSPT dari masing-masing
perlakuan .............. . ........................................................................................ 29

7.

Rataan Luas Daun Kaki I (cm2) pada 50 HSPT dari masing-masing
perlakuan .............. . ........................................................................................ 29

8.

Rataan Panjang Akar (cm) dari masing-masing perlakuan. ........................... 30

9.

Rataan Bobot Kering Tanaman (g) dari masing-masing perlakuan. .............. 31

DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Hal.
1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................................ 51
2.

Bagan Penelitian . ......................................................................................... 52

3.

Bagan Tata Letak Polibeg dalam Pot ............................................................ 53

4.

Deskripsi Varietas Tembakau Deli-4 ............................................................. 54

5.

Hasil Analisis Debu Vulkanik Gunung Sinabung ......................................... 55

6.

Hasil Analisis Pupuk Kompos ....................................................................... 55

7.

Hasil Analisis Tanah Awal ........................................................................... 55

8.

Hasil Analisis Tanah Akhir ............................................................................ 56

9.

Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) pada 18 HSPT ............................ 57

10. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 18 HSPT ......................................... 57
11. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) pada 25 HSPT ............................ 58
12. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 25 HSPT ......................................... 58
13. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) pada 32 HSPT ............................. 59
14. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 32 HSPT ......................................... 59
15. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) pada 39 HSPT ............................. 60
16. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 39 HSPT ......................................... 60
17. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) pada 46 HSPT ............................ 61
18. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 46 HSPT ......................................... 61
19. Data Pengamatan Diameter Batang (mm) pada 18 HSPT .......................... 62
20. Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 18 HSPT .......................................... 62
21. Data Pengamatan Diameter Batang (mm) pada 25 HSPT ........................ 63
22. Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 25 HSPT .......................................... 63

DAFTAR LAMPIRAN (Lanjutan)
No.

Judul

Hal.

23. Data Pengamatan Diameter Batang (mm) pada 32 HSPT .......................... 64
24. Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 32 HSPT .......................................... 64
25. Data Pengamatan Diameter Batang (mm) pada 39 HSPT .......................... 65
26. Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 39 HSPT .......................................... 65
27. Data Pengamatan Diameter Batang (mm) pada 46 HSPT ........................... 66
28. Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 46 HSPT .......................................... 66
29. Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) pada 18 HSPT ............................... 67
30. Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 18 HSPT ............................................... 67
31. Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) pada 25 HSPT ............................... 68
32. Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 25 HSPT ............................................... 68
33. Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) pada 32 HSPT ................................ 69
34. Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 32 HSPT ................................................ 69
35. Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) pada 39 HSPT ............................... 70
36. Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 39 HSPT ................................................ 70
37. Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) pada 46 HSPT ............................... 71
38. Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 46 HSPT ................................................ 71
39. Data Pengamatan Tebal Daun Pasir (cm) pada 44 HSPT ............................ 72
40. Analisa Sidik Ragam Tebal Daun Pasir 44 HSPT ......................................... 72
41. Data Pengamatan Tebal Daun Kaki I (cm) pada 50 HSPT .......................... 73
42. Analisa Sidik Ragam Tebal Daun Kaki I 50 HSPT ....................................... 73
43. Data Pengamatan Luas Daun Pasir (cm2) pada 44 HSPT ............................ 74
44. Analisa Sidik Ragam Luas Daun Pasir 44 HSPT .......................................... 74

45. Data Pengamatan Luas Daun Kaki I (cm2) pada 50 HSPT .......................... 75
46. Analisa Sidik Ragam Luas Daun Kaki I 50 HSPT ........................................ 75
47. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) .......................................................... 76
48. Analisa Sidik Ragam Panjang Akar ............................................................... 76
49. Data Pengamatan Bobot Kering Tanaman (g) ............................................. 77
50. Analisa Sidik Ragam Bobot Kering Tanaman ............................................... 77
51. Lampiran Foto – Foto Penelitian ................................................................... 78
52. Lampiran Anggaran Biaya Penelitian ............................................................ 82

ABSTRAK
DANIEL SITORUS: Respons Pertumbuhan Tembakau (Nicotiana tabacum L.)
Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Gunung Sinabung Dan Dosis Pupuk
Kompos dibimbing oleh JONIS GINTING dan TOGA SIMANUNGKALIT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh debu vulkanik
Gunung Sinabung dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan tembakau. Penelitian
ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tembakau Deli (BPTD) Sampali, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada
ketinggian tempat + 15 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juli – Agustus 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan tiga
ulangan. Faktor pertama adalah pemberian debu vulkanik Gunung Sinabung (0 g,
500 g, 1000 g). Faktor kedua adalah dosis pupuk kompos (0 g, 250 g, 500 g dan
750 g). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah
daun, tebal daun pasir, tebal daun kaki I, luas daun, panjang akar pada 18 - 50 hari
setelah tanam (HSPT) dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian debu vulkanik dengan pupuk kompos serta interaksi keduanya
berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.
Kata kunci : debu vulkanik, pupuk kompos, tembakau Deli

ABSTRACT
DANIEL SITORUS: Growth Response of Deli tobacco (Nicotiana tabacum L.) by
giving Mount Sinabung volcanic ash and the dose of compost supervised by
JONIS GINTING and TOGA SIMANUNGKALIT.
The purpose of the study was to determine the effect of Mount Sinabung
volcanic ash and compost on the growth of Deli tobacco. The research was
conducted at Balai Penelitian Tembakau Deli (BPTD) Sampali, Percut Sei Tuan
District Deli Serdang Regency North Sumatera with the height of + 15 metres
above sea level, began from July until August 2014. The research design was a
randomized block design with two factors, the first factor was Mount Sinabung
volcano ash (0 g, 500 g, 1000 g) and the second factor was dose of compost (0 g,
250 g, 500 g, 750 g). The parameters observed were plant height, stem diameter,
number of leaf, sand leaf thickness, feet leaf I thickness, leaf area, root length at
18 up to 50 days after transplanting and dry weight of plant. The result showed
that volcanic ash and dose of compost and also both of interaction were not show
any significant effect on all parameters
Keywords: volcanic ash, compost, Deli tobacco.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gunung Sinabung berada di Dataran Tinggi Kabupaten Karo, Provinsi
Sumatera Utara. Menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (2014)
titik koordinatnya adalah 3° 10' 12" N, 98° 23' 31.2" E 3.17, 98.392. Gunung
Sinabung bersama Gunung Sibayak adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera
Utara dan menjadi puncak tertinggi di Provinsi Sumatera Utara.
Gunung Sinabung berketinggian 2.460 meter dari permukaan laut dan
mempunyai 4 kawah (Kawah I, II, III, dan IV). Gunung bertipe strato tersebut
mempunyai catatan letusan yang dampaknya berbeda-beda (Retnaningsih, 2013).
Gunung Sinabung tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1.600, tetapi
menjadi aktif kembali dan mengeluarkan asap dan abu vulkanik pada tanggal 27
Agustus 2010. Status gunung ini dinaikkan menjadi "Awas" karena mengeluarkan
lava pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB. Suara
letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanik ini tersembur
hingga 5.000 meter di udara dan cenderung meluncur dari arah barat daya menuju
timur laut. Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu vulkanik. Gunung Sinabung
meletus kembali pada bulan September 2013 yakni 4 kali letusan. Letusan
pertama terjadi pada tanggal 15 September 2013 dini hari, kemudian terjadi lagi
pada sore harinya. Statusnya berubah dari WASPADA (Level II) menjadi SIAGA
(level III). Pada tanggal 17 September 2013, terjadi 2 letusan pada siang dan sore
hari yang melepaskan awan panas dan abu vulkanik. Tidak ada tanda-tanda
sebelumnya akan peningkatan aktivitas sehingga tidak ada peringatan dini
sebelumnya. Hujan abu mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi. Tidak ada

korban jiwa dilaporkan, tetapi ribuan warga pemukiman sekitar terpaksa
mengungsi ke kawasan aman (BPTP, 2013).
Pada awal Februari 2014 terjadi erupsi dan beberapa kali letusan Gunung
Sinabung. Menurut Dinas Pertanian (2010) hasil erupsinya berupa debu vulkanik
menyebar ke beberapa daerah dengan jarak terjauh 6 km dari kaki gunung bahkan
sampai ke Kota Medan. Debu-debu ini menutupi seluruh tanah dan benda di
atasnya. Lahan pertanian yang merupakan mata pencarian masyarakat sekitar
tidak luput dari tutupan debu vulkanik tersebut. Secara kasat mata, kondisi
tanaman yang terkena dampak debu vulkanik masih tumbuh baik, namun di
beberapa tempat yang terkena penutupan debu vulkanik yang tebal menunjukkan
gejala kelayuan sampai kematian dengan pembagian luasan yang berbeda-beda
dan luas keseluruhan yang tertutup debu adalah 6.961 ha. Hal inilah yang
menyebabkan perlunya dilihat sejauh mana debu vulkanik mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman, dalam hal ini pada tanaman tembakau.
Abu vulkanik atau pasir vulkanik adalah material vulkanik yang
disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan gunung berapi. Abu maupun pasir
vulkanik terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Material
berukuran halus yang diterbangkan angin jatuh sebagai hujan abu. Karena
ukurannya yang halus, material tersebut sangat berbahaya bagi pernapasan, mata,
pencemaran air, tanah, dan rusaknya tumbuh-tumbuhan. Abu vulkanik umumnya
mengandung logam, baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya bagi manusia.
Kimia tanah abu vulkanik umumnya mengandung senyawa SiO2, Al2O3, Fe2O3,
CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO, TiO2, P2O5, H2O dan logam berat lainnya
(Hartuti, 2009). Sedangkan menurut hasil analisis BPTP (2014) debu vulkanik

Gunung Sinabung mengandung 0,24% P2O5; 0,12% K2O; 0,03 MgO; 0,89% Na;
1,14% Fe; 4,04 ppm B; 0,70% S; 98,98 ppm Cd; 46,46 ppm Pb; 22,5% SiO2.
Lapisan debu vulkanik yang berpotensi mengandung hara penyubur tanah
untuk pertanian sebenarnya baru bisa dimanfaatkan sekitar 10 tahun setelah
peristiwa penyebaran abu vulkanik itu. Penyuburan tanah bisa dipercepat jika
dicampur dengan kompos dan lain-lain. Kompos tersebut dapat berasal dari
sampah dan limbah organik (Tim Kompas, 2010).
Selama ini, penanganan sampah di berbagai kota masih dilakukan secara
konvensional. Cara konvensional ini tidak mampu menyelesaikan persoalan
sampah secara tuntas. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam
menangani masalah sampah adalah memanfaatkan sampah organik kota (60-80%
BO) sebagai bahan baku pembuatan kompos. Kompos tersebut dapat digunakan
dalam bidang pertanian dan untuk perbaikan tanah marginal (Suranta, 2002).
Salah satu limbah organik yang dapat diolah menjadi pupuk organik
adalah sampah kota. Sampah kota terdiri dari bagian yang berasal dari bahan
organik berupa sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan. Sumber sampah bisa
bermacam-macam, diantaranya adalah dari rumah tangga, pasar, warung, kantor,
bangunan umum, industri, jalan, pertanian dan perikanan. Sampah kota yang
berasal dari bahan organik tersebut dapat diolah menjadi pupuk organik sampah
kota. Bahan organik dalam pupuk berperan penting dalam memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologis tanah sehingga dapat menjaga dan meningkatkan kesuburan
tanah,

serta

mengurangi

(Prihandarini, 2004).

ketergantungan

pada

pupuk

anorganik/kimia

Sampah rumah tangga sangat ideal dijadikan kompos karena selain dapat
memanfaatkan komposnya, lingkungan pun terhindar dari pencemaran. Sampah
yang telah melalui proses pengomposan merupakan pupuk organik yang
bermanfaat. Pemanfaatannya dengan aplikasi langsung kompos pada media tanam
tembakau yang mendukung ketersediaan unsur haranya. Menurut Surjadi (2006)
pemakaian pupuk organik untuk pertanian memberikan keuntungan ekologis
maupun ekonomis. Bahan organik dalam pupuk berperan penting dalam
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah sehingga dapat menjaga dan
meningkatkan kesuburan tanah, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk
anorganik/kimia.
Tembakau mempunyai nilai ekonomi yang cukup penting karena
menyumbang pendapatan negara melalui cukai yang jumlahnya tidak sedikt.
Di Indonesia, tembakau cerutu berkualitas ekspor berasal dari Sumatera, dikenal
dengan nama tembakau deli yang khusus digunakan sebagai pembalut cerutu
(Erwin dan Suyani, 2000).
Selama kurun waktu 1990-2007, jumlah produksi daun tembakau
Indonesia berfluktuasi. Tahun 2007 total produksi daun tembakau Indonesia
mencapai 165 ribu ton (menurut data dari Departemen Pertanian). Selama 10
tahun terakhir (1997-2007) terjadi penurunan produksi tembakau sebanyak 21%
dari 210.000 ton menjadi 165.000 ton (Papilaya dan Trihorno, 2010).
Aplikasi pupuk kompos dengan berbagai dosis yang dicampur pada
media tanam tembakau diharapkan dapat mempercepat ketersediaan hara
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman tembakau. Menurut
Badan Litbang Pertanian (2010) karakteristik kimia kompos yang dihasilkan,

diantaranya, C-organik 13%, N-total 3,53%, P-total 0,53%, K-total 4,44%, Ca
5,80%, Mg 1,34%, C/N ratio 10. Unsur N merupakan unsur yang penting untuk
tanaman tembakau. Penambahan abu vulkanik yang terdeposisi di atas permukaan
tanah mengalami pelapukan kimiawi dengan bantuan air dan asam-asam organik
yang terdapat di dalam tanah sehingga mendukung terjadinya penambahan kadar
kation-kation (Ca, Mg, K dan Na) di dalam tanah. Hal ini dapat didukung dengan
peran kompos yang kaya akan bahan organik yang berinteraksi dalam pelapukan
debu vulkanik yang mengakibatkan kesuburan media tanam meningkat.
Hingga kini, masih sedikit penelitian yang memberikan data tentang
pengaruh pertumbuhan tembakau terhadap debu vulkanik Gunung Sinabung
dan dosis pupuk kompos. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian guna mengetahui pertumbuhan tembakau terhadap dosis
pupuk kompos dan pemberian debu vulkanik Gunung Sinabung.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pertumbuhan tembakau (Nicotiana

tabacum

L.)

terhadap pemberian debu vulkanik gunung sinabung dan dosis pupuk kompos.
Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh nyata pemberian debu vulkanik gunung sinabung dan pupuk
kompos terhadap pertumbuhan tembakau (Nicotiana tabacum L.).
Kegunaan Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi
yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Senyawa Kimia Debu Vulkanik
Kandungan logam dalam tanah sangat berpengaruh terhadap kandungan
logam dalam tanaman yang tumbuh di atasnya, sehingga kandungan logam yang
kurang atau berlebihan dalam jaringan tanaman akan mencerminkan kandungan
logam dalam tanah (Darmono, 1995).
Hartuti (2009) melaporkan bahwa kimia tanah abu vulkanik umumnya
mengandung senyawa SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO, TiO2,
P2O5, H2O dan logam berat lainnya. Menurut Palar (1994) logam berat masih
termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam
lainnya.
Kandungan logam berat Cd, Pb, dan B berdasarkan hasil analisis
laboratorium

masing-masing adalah 96,98 ppm, 46,46 ppm dan 4,04 ppm.

Menurut Darmono (1995) toksisitas logam berat seperti Zn, Cu, Cd dan Pb dalam
pertumbuhan tanaman tergantung pada kondisi lingkungan luar dari tanaman
tersebut, terutama pada tanaman bibit dan sistem akarnya. Di samping lamanya
waktu yang diperlukan untuk toksisitas logam, juga dipengaruhi ketersediaan
logam serta interaksi dengan logam lain dalam tanah, status nutrisi dan umur
tanaman. Terdapat beberapa spesies tanaman dapat mentolerir toksisitas logam
sedangkan yang lain menderita keracunan.
Kalium terkandung dalam abu vulkanik walaupun dalam persentase yang
sedikit. Sutedjo (2001) menyebutkan bahwa kalium diserap oleh tanaman dalam
bentuk ion K+. Di dalam tanah, ion tersebut bersifat sangat dinamis, mudah tercuci
pada tanah berpasir dan tanah dengan pH rendah. Ketersediaan kalium cukup

melimpah di permukaan bumi (400-650 kg kalium untuk setiap m2 pada
ketinggian 15,24 cm). Namun, sekitar 90-98% berbentuk mineral primer yang
tidak dapat diserap oleh tanaman dan yang tersedia bagi tanaman hanya 1-2%.
Unsur hara fosfor juga penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Cahyono (1998) menyatakan bahwa peranan zat hara fosfat pada
tanaman adalah untuk pertumbuhan akar, pembentukan bunga, pembentukan buah
dan biji, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit daun, meningkatkan hasil
dan mutu. Apabila tanaman kekurangan unsur P menyebabkan sistem perakaran
tidak berkembang baik sehingga tanaman tidak mampu menyerap unsur hara.
Akibatnya, tanaman tumbuh kerdil, daun berwarna hijau tua hingga kebiru-biruan,
dan daun masak terlambat. Sebaliknya, tanaman kelebihan unsur hara P, mutu
daun setelah pengolahan menurun karena krosoknya berwarna cokelat tua hingga
merah tipis dan kurang elastis.
Unsur kalsium yang terdapat pada senyawa CaO berhubungan dengan
aktivitas sel dalam tanaman. Mengel dan Kirkby menyatakan bahwa kalsium
berfungsi dalam pemanjangan dan pembelahan sel, sehingga tanaman yang
kekurangan Ca ujung akarnya akan berhenti tumbuh, warna berubah menjadi
cokelat kemudian mati. Kalsium terdapat dalam plasmalema dan berfungsi dalam
menjaga permeabilitas dan integritas sel (Murdiyati, 1997).
Daun merupakan salah satu bagian tumbuhan terpenting karena pada
umumnya memiliki klorofil sebagai tempat proses fotosintesis. Unsur hara yang
menjadi penyusun utama klorofil adalah magnesium. Mengel dan Kirkby (1982)
menyatakan bahwa peranan utama magnesium adalah sebagi kofaktor untuk
hampir semua enzim yang aktif dalam proses fosforilasi. Mg membentuk

jembatan yang menghubungan struktur pirofosfat ATP/ADP dengan molekul
enzim. Kekurangan unsur ini akan menghambat sintesis protein dan senyawa
sekundernya, seperti klorofil. Dalam tanaman, Mg dapat dialirkan ke organ yang
lebih muda, sehingga klorosis yang disebabkan hilangnya klorofil dimulai pada
daun-daun bawah.
Unsur hara yang terkandung dalam abu vulkanik dan media tanam
berperan terhadap pertumbuhan tumbuhan yang ditanam. Dalam tesis Napitupulu
(2008) dijelaskan bahwa tanaman yang tumbuh di atas permukaan tanah akan
berproduksi dengan baik, apabila tanah mempunyai persediaan yang akan semua
unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dan harus ada kesetimbangan di antara
unsur hara sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman dibedakan atas unsur hara makro (makronutrien) dan
unsur hara mikro (mikronutrien) yang masing-masing diperlukan tanaman dalam
jumlah banyak (>500 ppm) dan jumlah sedikit (