25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari penelitian diperoleh data kadar asam urat serum darah tikus putih sebelum pemberian tepung kedelai dan data sesudah pemberian tepung kedelai
dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Data Kadar Asam Urat Sebelum dan Sesudah Pemberian Tepung Kedelai
Kadar asam urat darah tikus pada kelompok perlakuan mgdl A B C D E
Ulangan I II I II I II I II I II
1 2
3 4
5 1,9
1,8 1,8
1,8 1,6
2,0 2,2
2,0 2,2
1,7 1.7
1,6 1,7
1,8 1,5
2,0 2,2
2,1 2,1
2,0 1,7
1,8 1,5
1,6 1,7
2,0 2,1
2,2 2,0
2.5 1,8
1,4 1,5
1,4 1,7
2,5 2,0
1,8 2,1
2,3 1,8
1,4 1,6
1,4 1,7
2,8 2,2
2,8 2,0
2,8
Rata-rata
1,78 2,02 1,66 2,08 1,66 2,16 1,56 2,14 1,58 2,52 Keterangan:
Kelompok A : diberi tepung kedelai 0 dari total pakan Kelompok B : diberi tepung kedelai 15 dari total pakan
Kelompok C : diberi tepung kedelai 30 dari total pakan Kelompok D : diberi tepung kedelai 45 dari total pakan
Kelompok E : diberi tepung kedelai 60 dari total pakan I
: kadar asam urat sebelum perlakuan mgdl II
: kadar asam urat setelah perlakuan mgdl Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa data hasil penelitian berdistribusi
normal, dengan nilai probabilitas 0,778 lebih besar dari 0,05 Lampiran 1. Dari data yang normal tersebut kemudian diperoleh hasil rata-rata kadar asam
urat serum darah tikus putih sebelum perlakuan adalah 1,6520 dan rata-rata kadar asam urat serum darah tikus putih sesudah perlakuan adalah 2,1840
Tabel 5 dan Lampiran 2. Sedangkan rata-rata peningkatan kadar asam urat
26
serum darah tikus putih setiap perlakuan secara ringkas dapat dilihat dari Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Perlakuan Rata-rata Peningkatan Kadar Asam Urat Serum Darah Tikus Putih Setiap
Kelompok Perlakuan
Jumlah Rata-rata peningkatan kadar
asam urat serum darah tikus putih
A 5 0,2200
B 5 0,4200
C 5 0,5000
D 5 0,6000
E 5 1,1400
Total 25 0,5760
Dari Tabel 6 terlihat bahwa rata-rata kadar asam urat serum darah tikus putih yang paling nyata adalah pada perlakuan kelompok E dengan persentase
pemberian tepung kedelai 60 . Status perubahan kadar asam urat dalam serum darah tikus putih pada tiap
kelompok dapat diketahui dengan melakukan uji t berpasangan paired t-test Santoso, 2002. Hasil dari paired t-test menunjukkan bahwa perubahan kadar
asam urat dalam serum darah tikus putih tiap kelompok, adalah berbeda secara bermakna dengan probabilitas lebih kecil dari 0,001, berarti pemberian
perlakuan pada tiap kelompok mengalami perubahan kadar asam urat yang berupa peningkatan kadar asam urat Lampiran 3.
Nilai perubahan kadar asam urat dalam serum darah tikus putih yang terjadi antara perlakuan dapat diketahui dengan analisa sidik ragam Anova,
dan hasilnya adalah bahwa kadar asam urat tiap kelompok tikus berbeda secara bermakna dengan nilai probabilitas kurang dari 0,001 Lampiran 5.
27
Kadar asam urat tiap kelompok berbeda secara bermakna antar kelompok, sehingga dilakukan analisis lanjut menggunakan Post Hoc Test-Tukey HSD
Santoso, 2002 dengan tingkat kepercayaan 95. Hasil uji lanjut Post Hoc- Tukey HSD Lampiran 6 dapat dilihat secara ringkas pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Uji Lanjut Post Hoc-Tukey HSD Secara Ringkas Uji lanjut antar
kelompok Nilai signifikan
A – B 0,725
A – C 0,431
A – D 0,165
A – E 0,000
Tabel 7 menunjukkan bahwa antara kelompok kontrol A dengan kelompok perlakuan yang lain ada yang berbeda secara bermakna dan ada yang tidak
berbeda secara bermakna. Nilai yang memperlihatkan perbedaan secara bermakna hanya terdapat antara kelompok A dengan kelompok perlakuan E.
B. Pembahasan