2.1.2 Stuktur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan development environment dan lingkungan konsultasi
consultation environment Sri Kusumadewi, 2003. Lingkungan pengembangan
sistem pakar
digunakan untuk
memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan
lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem
pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.2.
Gambar 2.2 Komponen-Komponen Sistem Pakar sumber : Turban, 1995
pengguna
Antarmuka pengguna
Tindakan yang direkomendasika
n Fasilitas
penjelasan
Mesin Inferensi
Blackboard tempat kerja
Basis Pengetahuan : Fakta dan Aturan
Knowledge engineer
Pengetahuan terdokumentas
i
Pengetahua n Pakar
Perbaikan Pengetahua
n Fakta tentang
Kejadian khusus
Akuisisi pengetahuan
Lingkungan Konsultasi
Lingkungan Pengembangan
Keterangan Gambar: 1.
Antar Muka Antar muka merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna
sistem pakar untuk berkomunikasi. 2.
Basis Pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman,
formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan
informasi tentang objek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta
baru dari fakta yang telah diketahui. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yaitu :
a. Penalaran berbasis aturan rule-based reasoning
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini
digunakan apabila memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan pakar dapat menyelesaikan masalah
tersebut secara berurutan. Di samping itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak langkah-langkah
pencapaian solusi. b.
Penalaran berbasis kasus case-based reasoning Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-
solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan
suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang fakta yang ada. Bentuk ini digunakan apabila pengguna menginginkan untuk
mengetahui lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama mirip. Selain itu bentuk ini juga digunakan bila telah memiliki
sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan. 3.
Akuisisi Pengetahuan Akuisisi Pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi
keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.
4. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada didalam basis pengetahuan
dan dalam workplace dan untuk menformulasikan kesimpulan Turban,1995
Ada dua jenis mesin inferensi yaitu : a.
Forward Chaining Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri
dulu IF dulu. Dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
b. Backward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan THEN dulu. Dengan kata lain penalaran dimulai dari hipotesis
terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
5. Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memory kerja. 6.
Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan yang akan
meningkatkan kemampuan sistem pakar. 7.
Perbaikan Pengetahuan Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan
kinerja serta kemampuan belajar dari sistem pakar. Kemampuan ini penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program mampu
menganalisis penyebab kerusakan yang dialaminya dan dapat mengevaluasi pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di
masa mendatang.
2.1.3 Metode Pelacakan