4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Sistem pengisian adalah gabungan dari beberapa komponen pengisian seperti generator alternator, regulator dan baterai yang berfungsi untuk
menghasilkan listrik dan menyimpan listrik. Baterai adalah salah satu komponen yang penting dalam sebuah unit mobil atau pun mesin itu sendiri. Karena
memberikan tenaga yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil seperti motor starter, lampu-lampu besar, pengapian dan wiper. Akan tetapi, kapasitas
baterai terbatas dan tidak mampu memberikan semua tenaga yang dibutuhkan terus menerus oleh mobil. Oleh karena itu baterai harus selalu terisi penuh agar
mampu memberikan tenaga listrik yang diperlukan oleh bagian-bagian kelistrikan.Kemampuan baterai untuk memberikan listrik dibatasi oleh kapasitas
batrai dalam Ampere HourAH, untuk menjaga agar baterai selalu dalam keadaan terisi. Maka diperlukan sistem pengisian PT. Toyota Astra Motor New
Step 2, 1994. Sistem pengisian bekerja memproduksi tenaga listrik untuk mengisi
baterai serta memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian-bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja. Kebanyakan mobil dilengkapi dengan
alternator arus bolak-balik karena lebih baik dari dinamo arus searah dalam hal kemampuan
membangkitkan tenaga
dan ketahananya.
Karena mobil
membutuhkan arus searah, maka arus bolak-balik yang diproduksi oleh alternator
5
disearahkan diubah menjadi arus searah sebelum dikeluarkan PT. Toyota Astra Motor New Step 2, 1994.
B. Prinsip Alternator
1. Magnet berputar pada kumparan
Kontruksi dasar sebuah Altenator adalah magnet yang berputar dalam sebuah kumparan Stator yang menghasilkan arus listrik. Listrik di bangkitkan
dalam sebuah kumparan coil apabila kumparan tersebut barputar di dalam medan magnet. Jenis arus yang dihasilkan adalah arus bolak-balik. Magnet yang
digunakan dalam altenator adalah magnet buatan. Proses kemagnetan terjadi bila ada aliran arus masuk melalui brush menuju slip ring dan kemudian menuju
kumparan rotor sehingga rotor menjadi magnet. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan, semakin maka kumparan semakin panas. Oleh karena itu stator coil diletakkan
diluar, dengan rotor coil berputar di dalamnya, hal ini dimaksudkan agar pendinginan akan menjadi lebih baik. PT. Toyota Astra Motor New Step 2, hlm
7, 1994.
6
Gambar 2.1 Magnet berputar pada kumparan PT. Toyota Astra Motor New Step 2, 1994.
2. Kumparan menghasilkan elektromagnet
Gambar 2.2 Kumparan penghasil elektromagnet PT. Toyota Astra Motor New Step 2, 1994.
Seperti di tunjukkan dalam gambar 2.2 listrik dibangkitkan pada saat magnet diputarkan di dalam kumparan dan besarnya tergantung pada kecepatan
putaran magnet. Jadi, melalui proses induksi elektromagnet, semakin cepat kumparan memotong garis-garis gaya magnet semakin besar kumparan
membangkitkan gaya gerak listrik. Selanjutnya kita dapat melihat bahwa tegangan
7
berubah-ubah tergantung pada kecepatan putaran magnet PT. Toyota Astra Motor New Step 2, 1994.
Untuk memperoleh tegangan yang tetap, maka diperlukan putaran magnet yang tetappermanen, ini tidak mungkin dipertahankan karena mesin akan
berputar dengan kecepatan yang tidak tetap sesuai dengan kecepatan kendaraan. Untuk mengatasi kesulitan ini, sebagai pengganti magnet permanen maka dipakai
elektromagnet untuk mempertahankan tegangan supaya tetap. Elektromagnet, garis gaya magnetnya berubah-ubah sesuai dengan putaran alternator PT. Toyota
Astra Motor New Step 2, 1994. Elektromagnet mempunyai inti besi dengan kumparan dililitkan di
sekelilingnya. Pada saat arus mengalir melalui kumparan, inti besi akan menjadi magnet. Besarnya magnet yang dibangkitkan tergantung pada besarnya arus yang
mengalir melalui kumparan. Jadi pada saat alternator berputar dengan kecepatan rendah, arusnya naik, sebaliknya jika alternator berputar dengan kecepatan tinggi
arusnya menurun. Arus yang mengalir melalui elektromagnet diberikan oleh baterai dan besarnya diatur oleh tegangan regulator. Karena dalam ini, maka
alternator akan mengalirkan tegangan yang tetap meskipun putaran mesin berubah-ubah PT. Toyota Astra Motor New Step 2, 1994.
C. Sistem Pengisian Kijang Innova 1TR-FE