KMO dan Barlett Test Anti Image Matriks MSA Communalities Total Variance Explained Component Matriks dan Component Score Coefficiens

44

4.2.1.2. Mengatasi Masalah Multikolinearitas dengan

Menggunakan Metode Principal Component Analysis PCA Selanjutnya dilakukan proses untuk menghilangkan adanya multikolinearitas. Metode pertama yang digunakan adalah dengan metode PCA. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. KMO dan Barlett Test

Dari lampiran 3 sampel ke-1 pada tabel KMO and Bartletts Test menunjukkan bahwa nilai KMO = 0,666 berada pada 0,5 dan 1, maka analisis faktor layak digunakan. Sedangkan Barlett Test digunakan untuk menguji apakah benar variabel-variabel yang dilibatkan berkorelasi. Hipotesis: = tidak ada korelasi antar variabel bebas = ada korelasi antar variabel bebas Kriteria uji dengan melihat ρ-value signifikansi. Terima jika Sig. 0,05. Dari lampiran 3 sampel ke-1 pada tabel KMO and Bartletts Test menunjukkan bahwa nilai chi-square = 36,774 dengan derajat kebebasan 3, dan ρ-value 0,000 0,05, maka ditolak. Artinya terdapat korelasi antar variabel bebas. 45

2. Anti Image Matriks MSA

Berdasarkan kriteria angka MSA, pada tabel Anti-image Matrices lampiran 3 untuk sampel ke-1 terlihat bahwa semua angka MSA memiliki nilai di atas 0,5. Artinya analisis dapat dilanjutkan.

3. Communalities

Dari lampiran 3 untuk sampel ke-1 pada tabel Communalities terlihat bahwa untuk variabel , diperoleh nilai sebesar 0,954 = 95,4. Hal ini berarti 95,4 variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian juga untuk variabel dan .

4. Total Variance Explained

Dari lampiran 3 untuk sampel ke-1 pada tabel Total Variance Explained terlihat bahwa angka eigenvalues di bawah 1 tidak dapat digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk, sehingga proses factoring seharusnya berhenti pada pada satu faktor saja. Faktor satu memiliki eigenvalues sebesar 2,664, artinya faktor satu ini dapat menjelaskan 2,664 atau 88,787 dari total Communalitie.

5. Component Matriks dan Component Score Coefficiens

Matriks Berdasarkan tabel Component Matrixa lampiran 3 untuk sampel ke-1 terlihat bahwa hanya satu faktor yang terbentuk 46 dari ketiga variabel. Hal tersebut berarti bahwa satu faktor adalah jumlah yang paling optimal untuk mereduksi ketiga variabel bebas tersebut. Dengan menggunakan tabel Component Score Coefficient Matrix lampiran 3 untuk sampel ke-1, diperoleh persamaan untuk faktor baru yang terbentuk adalah sebagai berikut: . Skor-skor faktor yang dihasilkan dapat digunakan untuk menggantikan skor-skor pada variabel bebas yang asli. Setelah komponen hasil PCA yang bebas multikolinearitas diperoleh maka komponen- komponen tersebut diregresikan atau dianalisis pengaruhnya terhadap variabel tak bebas dengan menggunakan analisis regresi linear.

6. Model