HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN MUNCULNYA JERAWATPADAMAHASISWAPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI UNIVERSITASMUHAMMADIYAH MALANG

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN MUNCULNYA

JERAWATPADAMAHASISWAPROGRAM STUDI ILMU

KEPERAWATAN DI UNIVERSITASMUHAMMADIYAH

MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

RIZAL IBNU HIDAYAT NIM. 201110420311053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama : RIZAL IBNU HIDAYAT

NIM : 201110420311053

Program Studi : IlmuKeperawatan

Judul Skripsi :Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-bena hasi karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Maret 2016 Yang Membuat Pernyataan

RIZAL IBNU HIDAYAT


(5)

v

“Kejujuran adalah kunci kebahagiaan

hidup. Ketidakjujuran akan

membawamu ketidakbahagiaan karena

kamu akan di hantui oleh rasa

bersalah. Semoga Allah Subhanahu

Wata’ala memberi petunjuk

kepadamu”


(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah wasyukurillah, atas rahmat dah hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Ucapan terima kasih kepada IbukuYuli Wachda kurnia A. dan AyahkuMustakim atas kasih sayang dan dukungan selama hidup ini baik bersifat moril maupun materil yang teramat besar yang tak mungkin bisa saya balas dengan apapun.

Terima kasih kepada Adikku Angelia Ayu Mushafira dan Yuki Aska Ramazan yang telah banyak memdukung dan memotivasiku.

Terima kasih juga saya persembahkan buat dosen-dosen yang telah memberikan pembelajaran dari semester 1 hingga semester 7, ilmu yang kalian berikan tidak akan pernah terlupakan sepanjang masa.

Terima kasih juga buat semua guru-guru yang pernah mengajar saya dari TK, SD, SMP dan SMA, tanpa kalian semua saya bukan lah siapa-siapa.

Terima Kasih kepada sahabat-sahabatku yang banyak membantu dalam penyelesaikan skripsi ini : Deny ,Beny , Yuan, Ajeng, Ilma, Elok, semoga sukses menyertai kita semua

Terima Kasih kepada keluarga besar PSIK B 2011 sudah menjadi teman seperjuangan dalam perkulihan, senang bisa kenal kalian semua dan kenangan bersama kalian semua tidak akan terlupakan semoga kita semua diberi kesuksesan sesuai cita-cita yang kita idam-idamkan.

Untuk kalian semua yang tidak bisa saya sebutkan satu2.. terimakasih banyak… I love u all………


(7)

vii KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim....

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, berkat rahmat dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar- besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.kep, Sp.Kom Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Tutu April Ariani, S,Kep., M.Kes selaku pembimbing I yang telah sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Edi Purwanto, S.Kep, Ns, M.Ng selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp.Mat, selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan Ke;as B 2011 yang memberikan motivasi dan bimbingan.

6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa, support dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.

7. Teman-teman PSIK 2011 khususnya kelas B dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

viii

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Malang, Maret 2016


(9)

ix INTISARI

Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas

Muhammadiyah Malang

Rizal Ibnu Hidayat¹, Tutu April Ariani², Edi Purwanto³

Latar belakang: Jerawat merupakan penyakit kulit kronis yang terjadi akibat peradangan

pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista. Penyebab jerawat yaitu hormon, produksi kelenjar sebum, kuman Propionibacterium acne, pola tidur yang tidak teratur. Tidur terlalu malam akan di perkirakan dapat mengakibatkan aktivitas hormon yang meningkat, hormon yang meningkat akan mengakibatkan munculnya jerawat. Peneltian ini berjutuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat pada mahasiswa.

Metode: Teknik pengambilan data menggunakan rancangan deskriptif analitik, yaitu dengan melihat gambaran tentang realitas pada obyek yang di teliti secara obyektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 813 mahasiswa yang berjurusan program studi ilmu keperawatan. Tenik sampling menggunakan purposive sampling yang di ambil menjadi 70 sampel penelitian. Instrumen yang di gunakan adalah kuesioner PSQI dan analisis data menggunakan SPSS.

Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan sebelum diberikan kuesioner PSQI seluruh responden yang mengalami penyakit jerawat, tetapi setelah diberikan kuesioner PSQI jumlah responden yang mengalami kualitas tidur buruk 62 orang dan responden yang mengalami kualitas tidur baik 8 orang responden. Data tersebut didukung oleh uji analisis Chi Square ditemukan nilai p1 =

0,702 dimana nilai p = <0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat.

Diskusi: Tidak adanya hubungan dalam penelitian ini tidak hanya dikarenakan oleh kualitas tidur saja. Tapi disebabkan oleh faktor lain seperti, kurangnya kebersihan wajah, memakai make up/bedak yang bisa menyebabkan minyak dan lain-lain. Walaupun demikian, sebaiknya responden tetap menjaga kualitas tidur yang baik, karena kurang tidur dapat menyebabkan ngantuk pada pagi hari, tidak bersemangat dan bugar, kurang konsentrasi.

Kata Kunci: Mahasiswa yang berjerawat, kualitas tidur, hormon

1. Mahasiswa Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3. Dosen Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(10)

x ABSTRAK

The Relationship Between Quality With the emergence of Acne In Students of Nursing Science Programe at the University

Muhammadiyah Malang

Rizal Ibnu Hidayat¹, Tutu April Ariani², Edi Purwanto³

Background: Acne is a chronic skin disease that occurs due to inflammation of the pilosebaceous characterized by comedones, papules, pustules, nodules and cysts. The cause of acne are hormones, sebum gland production, the bacteria Propionibacterium acne, irregular sleep patterns. Sleeping too late to be in the estimate may result in increased activity of a hormone, a hormone that increases will result in the appearance of acne. This study berjutuan to determine the relationship between sleep quality with the appearance of acne on the student.

Reasearch Methods: Data collection techniques using descriptive analytic design, namely by looking at the picture of the reality of the object on conscientious objectively. The population in this study as many as 813 students who berjurusan nursing courses. Tenik sampling using purposive sampling were taken to 70 sample. The instrument used was PSQI questionnaire and analyzed using SPSS.

Result: This study has shown before being given the PSQI questionnaire all respondents who experience acne disease, but after being given a questionnaire PSQI number of respondents who experience poor sleep quality 62 and respondents who have good sleep quality 8 respondents. The data is supported by the analysis of Chi Square test was found where the value p1 = 0.702 p = <0.05, which means there is no relationship between sleep quality with the appearance of acne.

Discussion: Lack of correlation in this study is not only due to the quality of sleep. But due to other factors such as, lack of cleanliness face, wearing makeup / powder which could lead to oil and others. However, should the respondent while maintaining a good quality of sleep, lack of sleep can cause drowsiness in the morning, do not get excited and fit, lack of concentration.

Key words: Students acne, quality of sleep, hormone

1. Students of Nursing, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang 2. Lecturer in Nursing, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang 3. Lecturer of Nursing, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan Seminar Hasil ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Motto... v

Lembar Persembahan... vi

Kata Pengantar ...vii

Intisari ... ix

Abstract ...x

Daftar Isi ... xi

Daftar Bagan ... xiv

Daftar Tabel ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat penelitian ... 5

1.4.1 Bagi Peneliti ... 5

1.4.2 Bagi Praktisi Kesehatan ... 5

1.4.3 Bagi Akademis ... 6

1.4.4 Bagi Mahasiswa ... 6

1.5 keaslian peneliti ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Konsep Tidur... 8

2.1.1 Definisi Tidur ... 8

2.1.2 Manfaat Tidur ... 9

2.1.3 Tidur yang Berkualitas ... 10

2.1.4 Fase-fase Tidur ... 11

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur ... 13

2.1.6 Dampak Akibat Kurang Tidur ... 14

2.1.7 Cara Pengukuran Tidur ... 16


(12)

xii

2.2.1 Pengertian Jerawat (Acne Vulgaris) ... 16

2.2.2 Epidemiologi Jerawat ... 17

2.2.3 Etiologi Jerawat ... 17

2.2.4 Manifestasi Klinis ... 17

2.3 Mahasiswa ... 18

2.3.1 Definisi Mahasiswa ... 18

2.3.2 Fungsi Mahasiswa ... 19

2.4 Hubungan antara Kualitas tidur dengan Munculnya Jerawat pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di universitas muhammadiyah malang ... 20

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 24

3.1 Kerangka Konseptual ... 24

3.2 Hipotesis Penelitian ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN ... 26

4.1 Desain Penelitian ... 26

4.2 Kerangka Kerja ... 27

4.3Populasi, Sampel, Sampling ... 28

4.3.1 Populasi ... 28

4.3.2 Sampel ... 28

4.3.3 Teknik Sampling ... 28

4.4 Variabel Penelitian ... 30

4.4.1 Variabel Independen (variabel Bebas) ... 30

4.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) ... 30

4.4.3 Variabel Kendali ... 30

4.5Definisi Operasional ... 31

4.6Tempat Penelitian ... 31

4.7Waktu Penelitian ... 31

4.8Instrument Penelitian ... 32

4.8.1 Lembar Observasi... 32

4.8.2 Kuesioner ... 33

4.9 Analisa Data ... 34

4.10.1 Analisis Univariat ... 34


(13)

xiii

4.10 Etika Penelitian ... 36

BAB V HASIL PENELITIAN... 38

5.1 Hasil Penelitian ... 38

5.2 Data Umum ... 38

5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 38

5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

5.3 Data Khusus ... 39

5.4 Uji Chi Square ... 40

BAB VI PEMBAHASAN ... 42

6.1 Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 42

6.1.1 Identifikasi karakteristik responden ... 42

6.1.2 Identifikasi Kualitas Tidur ... 45

6.1.3 identifikasi Terjadinya Jerawat ... 46

6.1.2 Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Munculnya jerawat ... 47

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 48

6.3 Implikasi Keperawatan... 49

BAB VII PENUTUPAN ... 52

7.1 Kesimpulan ... 52

7.2 Saran ... 52


(14)

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Konsep ... 24 Bagan 2 Rancangan Case Cotrol ... 27 Bagan 3Kerangka Kerja Penelitian ... 28


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 39

Tabel 4 Distribusi Hubungan antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat ... 40

Tabel 5 Crosstabulation Kualitas Tidur Dengan Munulnya Jerawat ... 40


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Study Pendahuluan ... 52

Lampiran 2surat sudah melakukan penelitian ... 53

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 54

Lampiran 4 Angket Koesioner... 55

Lampiran 5 Lembar Observasi Jerawat ... 58

Lampiran 6Gambar Dokumentasi Penelitian ... 59

Lampiran 7 Crosstabs ... 60

Lampiran 8 Lembar Konsultasi Bimbingan 1 Skripsi... 62

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Bimbingan 2 Skripsi... 63


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktifitas yang dilakukan selama 24 jam tentu membuat kondisi fisik menjadi tidak segar dan bugar. Tidur sebagai wujud dari menginstirahatkan tubuh yang sedang lelah untuk menjaganya tetap sehat dan bugar. Pada aktivitas tidur ini pelu guna untuk mengembalikan tubuh untuk tetap semangat dan sistem kerja organ tubuh (Ihsan, 2012: 9). Namun justru karena bersifat alamiah maka kita sering tidak memperhatikan makna tidur yang sesungguhnya. Sering kali menganggap tidur sebagai kegiatan lumrah yang tidak perlu di perhatikan. Apabila bagi para eksekutif, pengusaha atau perempuan yang berkarier yang suka bekerja larut malam (Camaru, 2011 : 78). Menurut Achmanto Mendatu, tidur termasuk bagian dari periode alamiah kesadaran yang terjadi ketika tubuh diperbaiki, yang dicirikan oleh rendahnya kesadaran metabolisme tubuh yang minimal. Secara otomatis otak memperogram untuk tidur saat hari mulai gelap, kemudian terbangun ketika terang, tidur bisa dilakukan kapan aja baik karena ngantuk maupun dipengaruhi oleh obat-obatan (Putra, 2011: 16).

Penyebab jerawat dari dalam tubuh antara lain, adalah: hormon, produksi kelenjar sebum (yang berkelebihan), kuman Propionibacterium acne (yang sebetulknya baik-baik saja yang bersifat komensal), makanan dengan indeks glikemik (IG) yang tinggi, susu yang kita anggap bergizi, pola tidur yang tidak teratur, kurang makan buah-buahan atau kekurangan serat makanan (deatary fibers) (Sutomo, Marissa, 2014: 56). Kulit yang berjerawat disebabkan oleh debu


(18)

2

dan kotoran yang terpapar oleh udara yang menempel ke kulit yang berminyak, dan kemudian masuk ke pori-pori kulit. Kotoran (debu) yang masuk ke kulit menumpuk dengan sel-sel kulit yang mati dan dibiarkan akan menjadi tempat bertumbuhnya bakteri dan setelah itu akan menjadi jerawat (Mayuna, 2013: 3).

Jerawat itu sendiri adalah penyakit kulit kronis yang terjadi akibat peradangan pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista

pada tempat yang biasanya pada kelenjar sebasea yang ukurannya besar seperti wajah, dada dan punggung bagian atas (Pujiastuti, 2012 : 5). Penyebab jerawat dari luar tubuh, antara lain, adalah: polutan, kuman infeksi, atau sinar ultraviolet (matahari). Dengan menjaga kebersihan tubuh, polutan dan kuman infeksi dapat di hindari. Demikian pula dengan berbagai upaya sinar matahari dapat di hindari (Sutomo, Marissa, 2014: 52).

Sekitar 75%-80% orang dewasa pernah menderita jerawat (acne vulgaris), terutama pada usia remaja, lesi jerawat sering menjadi kronis dan meninggalkan bekas jaringan perut diwajah sehingga menimbulkan gangguan estetika dan psikologis. Masalah psikologis ini cukup serius karena menyangkut penampilan seseorang di depan publik, dimana penderita jerawat dapat merasa di ejek sehingga mengakibatkan depresi dan kegelisahan. Prevalensi jerawat bervariasi tergantung pada umur dan jenis kelaminnya. Pada usia 18 tahun jerawat lebih banyak di alami oleh pria, sedangkan mulai usia 23 tahun ke atas lebih banyak pada perempuan dan prevalesi ini tidak menurun secara nyata sampai usia 44 tahun. Pada usia 20 sampai 30 tahun, prevalesi jerawat sebesar 50,9% pada perempuan dan 42,5% pada pria, kemudian menurun sesuai dengan bertambahnya umur (Sutono, 2013 : 1). Berdasarkan prevalensi di atas, peneliti


(19)

3

berasumsi bahwa penderita penyakit kulit jerawat termasuk dalam angka kejadian yang tinggi bagi remaja dan berujung bagi orang dewasa.

Tidur terlalu malam akan di perkirakan dapat mengakibatkan aktivitas hormon yang meningkat. Hormon anderogen adaah hormon yang penting dalam mekanisme produksi sebum. Produksi sebum yang berlebihan akan mengakibatkan kulit akan sangat berminyak. Kulit berminyak cenderung lebih mudah terjadinya akne di bandingkan kulit yang normal dan kering. Sehingga produksi sebum yang berlebihan akan menimbulkan sumbatan pada kelenjar pilosebasea yang berada di kulit serta akan mengakibatkan timbulnya jerawat. Pada tubuh tidur malam akan terjadi proses regenerasi kolagen, sekresi peningkatan hormon kortisol tubuh. Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan faktor-faktor inflamasi, penurunan imunitas tubuh, memicu resistensi insulin dan meningkatkan stres (Pujiastuti, 2012: 6)

Pola tidur yang baik sangat di butuhkan oleh tubuh dan pada dasarnya tubuh juga memerlukan istirahat yang cukup bagi tubuhnya. Tidur pada malam hari yaitu mulai 22.00 – 06.00 terjadi proses regenerasi kolagen, dan pada jam 23.00 – 02.00 yaitu terjadinya sekresi peningkatan hormon kortisol tubuh, setelah itu akan menurun dan meningkat pada jam 08.00. Kurangnya tidur dapat mengakibatkan faktor-faktor inflamasi, menurunnya imunitas tubuh, memicu resistensi insulin dan meningkatnya stres pada manusia (Pujiastuti, 2012: 6). Pada dasarnya remaja yang tidur terlalu malam atau sangat kurang tidur akan lebih berpengaruh tibul jerawat di bandingkan remaja yang tidur teratur ± 8 jam. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat pada usia remaja.


(20)

4

Setelah dilakukan studi pendahuluan pada mahasiswa angkatan 2011-2015 di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang ada beberapa orang mahasiswa yang menderita insomnia yang di tandai dengan penurunan kualitas dan kuantitas tidur. Hasil wawancara salah seorang mahasiswa mengatakan penyebab terjadinya insomnia atau penurunan kualitas tidur dikalangan mahasiswa Program Studi Iilmu Keperawatan adalah tugas sebagai seorang mahasiswa yang harus menyelesaikan sebuah tugas tutorial yang mengharuskan mereka untuk mencari diagnosa The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA), Nursing Interventions Clasification NIC dan Nursing Outcome Classification (NOC) sepanjang malam atau sering tertidur larut malam dan bangun terlalu pagi, dan ada beberapa mahasiswa yang telah menghabiskan waktu untuk bermain game sepanjang malam, selain itu juga mahasiswa PSIK angkatan 2011-2015 saat ini sedang senang-senangnya keluar malam contohnya ke mall atau ngopi di cafe sehingga melupakan waktu kebutuhan istirahat tidur mereka.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai Hubungan Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011-2015. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut yaitu bagaimana Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang?


(21)

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada mahasiswa Progam Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Mengidentifikasi terjadinya jerawat mahasiswa Progam Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan terjadinya jerawat pada mahasiswa Progam Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi peneliti

Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan penelitian dan untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan dasar, dan untuk membuktikan teori teori di lapangan tentang Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4.2 Bagi praktisi kesehatan

Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tentang masalah kualitas tidur dengan munculnya jerawat sehingga dapat dijadikan refrensi


(22)

6

1.4.3 Bagi Akademis

Literatur penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya, serta memotivasi para mahasiswa, dosen dan para pemerhati pendidikan agar dapat mengembangkan penelitian ini untuk mengevaluasi Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Programe Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4.4 Bagi Mahasiswa.

Menjadi acuan untuk mengatasi atau mengantisipasi masalah munculnya penyakit kulit jerawat yang di alami oleh mahasiswa.

1.5 Keaslian Peneliti

1. Penelitian yang di lakukan oleh Dian Sofiani Pujiastuti (2012) yang berjudul “

Hubungan Antara Waktu Tidur Malam Dengan Terjadinya Akne Vulgaris di RSU Dr. Soedarso Pontianak”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik

observasional dan menggunakan pendekatan jenis cross sectional. Dari penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara waktu tidur malan dengan terjadinya akne vulgaris. Perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu pendekatan menggunakan case control, instrumen menggunakan kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan lembar observasi, teknik sampling menggunakan porposive sampling.

2. Penelitian yang di lakukan oleh Amalia Wulandari, Billy J. Kepel, Sefty S. Rompas

(2015) yang berjudul “Hubungan Pola Tidur Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada

Mahasiswa Semester V (LIMA) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulagi Manado”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dan menggunakan pendekatan jenis Case Control. Dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola tidur dengan kejadian jerawat.


(23)

7

Perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu kualitas tidur menggunakan instrumen kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan lembah observasi.

3. Penelitian yang di lakukan oleh Fridayana (2013) yang berjudul “Hubungan Antara Kualitas Dan Kuantitas Tidur Dengan Nilai Modul Pada Mahasiswa Kedokteran Praklinik Universitas Tanjungpura. Penelitian ini merupakan studi analitik komparatif dengan metode pengumpulan data cross-sectional. Kualitas tidur mahasiswa kedokteran secara signifikan lebih buruk daripada orang dewasa normal yang diduga akibat keadaan sosial demografi dan higienitas tidur (sleep hygiene) yang buruk. Kualitas tidur pada mahasiswa kedokteran perlu ditingkatkan melalui program edukasi higienitas tidur. Dengan penelitian ini sebelumnya, penulis akan melakukan penelitian lebih mendalam tentang kualitas tidur pada mahasiswa agar lebih meningkatkan kealitas tidur pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Penelitian yang di lakukan oleh Dewi Rahmawati (2012) yang berjudul “Hubungan Perawatan Kulit Wajah dengan Timbulnya Akne Vulgaris”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Dari kesimpulan penelitian tersebut didapat adanya hubungan perawatan kulit wajah dengan timbulnya akne vulgaris. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan adalah hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat. Jadi variabel terikat dalam penelitian yang akan dilakukan penulis adalah munculnya jerawat.


(1)

dan kotoran yang terpapar oleh udara yang menempel ke kulit yang berminyak, dan kemudian masuk ke pori-pori kulit. Kotoran (debu) yang masuk ke kulit menumpuk dengan sel-sel kulit yang mati dan dibiarkan akan menjadi tempat bertumbuhnya bakteri dan setelah itu akan menjadi jerawat (Mayuna, 2013: 3).

Jerawat itu sendiri adalah penyakit kulit kronis yang terjadi akibat peradangan pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista pada tempat yang biasanya pada kelenjar sebasea yang ukurannya besar seperti wajah, dada dan punggung bagian atas (Pujiastuti, 2012 : 5). Penyebab jerawat dari luar tubuh, antara lain, adalah: polutan, kuman infeksi, atau sinar ultraviolet (matahari). Dengan menjaga kebersihan tubuh, polutan dan kuman infeksi dapat di hindari. Demikian pula dengan berbagai upaya sinar matahari dapat di hindari (Sutomo, Marissa, 2014: 52).

Sekitar 75%-80% orang dewasa pernah menderita jerawat (acne vulgaris), terutama pada usia remaja, lesi jerawat sering menjadi kronis dan meninggalkan bekas jaringan perut diwajah sehingga menimbulkan gangguan estetika dan psikologis. Masalah psikologis ini cukup serius karena menyangkut penampilan seseorang di depan publik, dimana penderita jerawat dapat merasa di ejek sehingga mengakibatkan depresi dan kegelisahan. Prevalensi jerawat bervariasi tergantung pada umur dan jenis kelaminnya. Pada usia 18 tahun jerawat lebih banyak di alami oleh pria, sedangkan mulai usia 23 tahun ke atas lebih banyak pada perempuan dan prevalesi ini tidak menurun secara nyata sampai usia 44 tahun. Pada usia 20 sampai 30 tahun, prevalesi jerawat sebesar 50,9% pada perempuan dan 42,5% pada pria, kemudian menurun sesuai dengan bertambahnya umur (Sutono, 2013 : 1). Berdasarkan prevalensi di atas, peneliti


(2)

berasumsi bahwa penderita penyakit kulit jerawat termasuk dalam angka kejadian yang tinggi bagi remaja dan berujung bagi orang dewasa.

Tidur terlalu malam akan di perkirakan dapat mengakibatkan aktivitas hormon yang meningkat. Hormon anderogen adaah hormon yang penting dalam mekanisme produksi sebum. Produksi sebum yang berlebihan akan mengakibatkan kulit akan sangat berminyak. Kulit berminyak cenderung lebih mudah terjadinya akne di bandingkan kulit yang normal dan kering. Sehingga produksi sebum yang berlebihan akan menimbulkan sumbatan pada kelenjar pilosebasea yang berada di kulit serta akan mengakibatkan timbulnya jerawat. Pada tubuh tidur malam akan terjadi proses regenerasi kolagen, sekresi peningkatan hormon kortisol tubuh. Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan faktor-faktor inflamasi, penurunan imunitas tubuh, memicu resistensi insulin dan meningkatkan stres (Pujiastuti, 2012: 6)

Pola tidur yang baik sangat di butuhkan oleh tubuh dan pada dasarnya tubuh juga memerlukan istirahat yang cukup bagi tubuhnya. Tidur pada malam hari yaitu mulai 22.00 – 06.00 terjadi proses regenerasi kolagen, dan pada jam 23.00 – 02.00 yaitu terjadinya sekresi peningkatan hormon kortisol tubuh, setelah

itu akan menurun dan meningkat pada jam 08.00. Kurangnya tidur dapat mengakibatkan faktor-faktor inflamasi, menurunnya imunitas tubuh, memicu resistensi insulin dan meningkatnya stres pada manusia (Pujiastuti, 2012: 6). Pada dasarnya remaja yang tidur terlalu malam atau sangat kurang tidur akan lebih berpengaruh tibul jerawat di bandingkan remaja yang tidur teratur ± 8 jam. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat pada usia remaja.


(3)

Setelah dilakukan studi pendahuluan pada mahasiswa angkatan 2011-2015 di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang ada beberapa orang mahasiswa yang menderita insomnia yang di tandai dengan penurunan kualitas dan kuantitas tidur. Hasil wawancara salah seorang mahasiswa mengatakan penyebab terjadinya insomnia atau penurunan kualitas tidur dikalangan mahasiswa Program Studi Iilmu Keperawatan adalah tugas sebagai seorang mahasiswa yang harus menyelesaikan sebuah tugas tutorial yang mengharuskan mereka untuk mencari diagnosa The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA), Nursing Interventions Clasification NIC dan Nursing Outcome Classification (NOC) sepanjang malam atau sering tertidur larut malam dan bangun terlalu pagi, dan ada beberapa mahasiswa yang telah menghabiskan waktu untuk bermain game sepanjang malam, selain itu juga mahasiswa PSIK angkatan 2011-2015 saat ini sedang senang-senangnya keluar malam contohnya ke mall atau ngopi di cafe sehingga melupakan waktu kebutuhan istirahat tidur mereka.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai Hubungan Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011-2015.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut yaitu bagaimana Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang?


(4)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada mahasiswa Progam Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Mengidentifikasi terjadinya jerawat mahasiswa Progam Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan terjadinya jerawat pada mahasiswa Progam Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi peneliti

Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan penelitian dan untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan dasar, dan untuk membuktikan teori teori di lapangan tentang Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4.2 Bagi praktisi kesehatan

Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tentang masalah kualitas tidur dengan munculnya jerawat sehingga dapat dijadikan refrensi akademik serta pengemangan penelitian dibidang keperawatan.


(5)

1.4.3 Bagi Akademis

Literatur penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya, serta memotivasi para mahasiswa, dosen dan para pemerhati pendidikan agar dapat mengembangkan penelitian ini untuk mengevaluasi Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Programe Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4.4 Bagi Mahasiswa.

Menjadi acuan untuk mengatasi atau mengantisipasi masalah munculnya penyakit kulit jerawat yang di alami oleh mahasiswa.

1.5 Keaslian Peneliti

1. Penelitian yang di lakukan oleh Dian Sofiani Pujiastuti (2012) yang berjudul “

Hubungan Antara Waktu Tidur Malam Dengan Terjadinya Akne Vulgaris di RSU Dr. Soedarso Pontianak”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dan menggunakan pendekatan jenis cross sectional. Dari penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara waktu tidur malan dengan terjadinya akne vulgaris. Perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu pendekatan menggunakan case control, instrumen menggunakan kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan lembar observasi, teknik sampling menggunakan porposive sampling.

2. Penelitian yang di lakukan oleh Amalia Wulandari, Billy J. Kepel, Sefty S. Rompas (2015) yang berjudul “Hubungan Pola Tidur Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Semester V (LIMA) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulagi Manado”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dan menggunakan pendekatan jenis Case Control. Dari penelitian ini


(6)

Perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu kualitas tidur menggunakan instrumen kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan lembah

observasi.

3. Penelitian yang di lakukan oleh Fridayana (2013) yang berjudul “Hubungan Antara Kualitas Dan Kuantitas Tidur Dengan Nilai Modul Pada Mahasiswa Kedokteran Praklinik

Universitas Tanjungpura. Penelitian ini merupakan studi analitik komparatif dengan metode pengumpulan data cross-sectional. Kualitas tidur mahasiswa kedokteran secara signifikan lebih buruk daripada orang dewasa normal yang diduga akibat keadaan sosial demografi dan higienitas tidur (sleep hygiene) yang buruk. Kualitas tidur pada mahasiswa kedokteran perlu ditingkatkan melalui program edukasi higienitas tidur. Dengan penelitian ini sebelumnya, penulis akan melakukan penelitian lebih mendalam tentang kualitas tidur pada mahasiswa agar lebih meningkatkan kealitas tidur pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Penelitian yang di lakukan oleh Dewi Rahmawati (2012) yang berjudul “Hubungan Perawatan Kulit Wajah dengan Timbulnya Akne Vulgaris”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Dari kesimpulan penelitian tersebut didapat adanya hubungan perawatan kulit wajah dengan timbulnya akne vulgaris. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan adalah hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat. Jadi variabel terikat dalam penelitian yang akan dilakukan penulis adalah munculnya jerawat.