HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DENGAN PERILAKU MENYIKAT GIGI PADA ANAK SD MUHAMMADIYAH 08 KECAMATAN DAU MALANG
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
GIGI DENGAN PERILAKU MENYIKAT GIGI
PADA ANAK SD MUHAMMADIYAH 08
KECAMATAN DAU
MALANG
SKRIPSI
Oleh :
Kristiyanah
NIM. 07060096
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
(2)
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
GIGI DENGAN PERILAKU MENYIKAT GIGI
PADA ANAK SD MUHAMMADIYAH 08
KECAMATAN DAU
MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
Kristiyanah
NIM. 07060096
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
(3)
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DENGAN PERILAKU MENYIKAT GIGI
PADA ANAK SD MUHAMMADIYAH 08 KECAMATAN DAU
MALANG
SKRIPSI
Disusun oleh :
Kristiyanah
07060096
Skripsi ini telah disetujui untuk diujikan
Tanggal 13 Agustus 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof.Dr.Sujono,M.Kes Nurul Aini, M.Kep
NIP.UMM.131.8770.94 NIP.UMM.112.0501.0419
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Ririn Harini, S.kep.,Ners NIP.UMM. 112.0501.0420
(4)
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DENGAN PERILAKU MENYIKAT GIGI
PADA ANAK SD MUHAMMADIYAH 08 KECAMATAN DAU
MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh : Kristiyanah NIM. 07060096
Di Ujikan
Pada Tanggal 13 Agustus 2011
Penguji I, Penguji II,
Prof.Dr.Sujono,M.Kes Nurul Aini, M. Kep NIP.UMM. 131.8770.94 NIP.UMM. 112.0501.0419
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti P,M.Kep., Sp.Kom Nurlailatul Masruroh, Skep, Ners NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 112.0501.0421
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304
(5)
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Kristiyanah
NIM : 07060096
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Dengan
Perilaku Menyikat Gigi pada Anak SD Muhammadiyah 08
Kecamatan Dau Malang.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tugas akhir ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Agustus 2011
Yang membuat pernyataan
Kristiyanah NIM 07060096
(6)
LEMBAR PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat Rahmat dan HidayahNya dapat terwujud sebuah karya yang sangat berharga dalam kehidupanku...
Dari hati yang terdalam kupersembahkan karya ini untuk yang tercinta: Ayahandaku Bapak Tukiyar beserta Ibundaku tersayang Ibu Timah, terima kasih atas doa, nasehat, dan dukungannya. Terima kasih telah memberikan semua yang terbaik untukku dari mulai lahir sampai sekarang. Tak lupa buat adik tersayangku sintya yang selalu menghiburku....
Buat teman-teman kos yang masih tinggal maupun yang sudah pindah, teruntuk yusi, tyas, mbak onis, rina dan yang lainnya terima kasih buat semuanya yang telah menemaniku, mengisi hari-hariku dan menjadikan kos an sebagai rumah keduaku....
Buat teman-teman kuliah angkatan 2007 terima kasih buat semuanya yang telah mendukungku dan memberi semangat untuk terus maju....
(7)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Dengan Perilaku Menyikat Gigi Pada Anak SD Muhammadiyah 08 Kecamatan Dau Malang”. Tugas akhir skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan terselesaikannya penulisan tugas akhir skripsi ini, saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Ririn Harini, S.kep, Ns selaku Ketua Program studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas
masukan, dukungan serta ilmu yang telah diberikan kepada saya.
3. Prof. DR. Sujono, M.Kes selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan serta semangat yang sangat membantu saya dalam
penyelesaikan tugas akhir skripsi saya ini.
4. Ibu Nurul Aini, M.Kep selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas
akhir skripsi saya ini.
5. Kedua orangtua saya yang tidak henti-hentinya memberi dukungan, semangat
dan doa dalam setiap langkah saya sehingga saya bisa sampai pada titik ini
(8)
6. Seluruh responden yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam
membantu penyelesaian tugas akhir skripsi saya.
7. Seluruh dosen PSIK UMM yang telah memberikan jutaan ilmu, mendidik dan
membimbing saya selama saya belajar disini.
8. Sahabat-sahabat terbaik saya yang telah memberikan semangat dan doa kepada
saya.
9. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2007.
10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari banyak kelurangan dalam penyusunan tugas akhir skripsi
ini karena itu penulis menhgarapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan
ini. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan dunia kesehatan khususnyan bidang keperawatan anak dan
keperawatan komunitas.
Malang, Agustus 2011
(9)
ABSTRAK
Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Dengan Perilaku Menyikat Gigi Pada anak SD Muhammadiyah 08 Kecamatan Dau Malang
Kristiyanah1, Prof. DR. Sujono, M.Kes2, Nurul Aini, M.kep3
Latar Belakang: Anak adalah generasi penerus bangsa sehingga harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat sehingga dapat menghadapi tantangan dimasa mendatang. Namun Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 terdapat 76,2 persen anak Indonesia pada kelompok usia 12 tahun mengalami gigi berlubang. Hal ini ironis mengingat anak adalah masa depan bangsa. Salah satu penyebab penyakit gigi adalah kurangnya pengetahuan anak tentang kesehatan gigi. Sedangkan pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku anak (khususnya dalam merawat gigi). Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan anak tentang kesehatan gigi, maka status kesehatan gigi akan meningkat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku menyikat gigi pada anak.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan populasinya adalah siswa SD Muhammadiyah 08 kelas IV & V Kecamatan Dau Malang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Data diolah dengan menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil: Hasil analisis menggunakan uji statistik Chi Square yang sudah dilakukan koreksi (Fisher’s Exact Test) dengan p Value pada kolom Exact.Sig. = 0,008. Dengan demikian p Value lebih kecil dari alpha (5%) sehingga H1 diterima,
Kesimpulan: Hasil analisis disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku menyikat gigi pada anak. Dengan demikian pengetahuan anak tentang kesehatan gigi menentukan perilaku anak dalam menyikat gigi dan merawatnya.
Kata Kunci: Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi, Perilaku Menyikat Gigi, Anak
1. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang
(10)
ABSTRACT
The Relation between Dental Health knowledge with Teeth Brushing Habits at Student of Muhammadiyah 08 Elementary School, district of Dau, Malang
Kristiyanah1, Prof. DR. Sujono, M.Kes2, Nurul Aini, M.kep3
Background of the study: children are the next generation who will continue and determine the future of the nation. Due to that matters, they are must be well-prepared and guided earlier in order to be able to grow healthily to overcome the upcoming challenge in the next days. Hence, according to the household health survey at 2001, it is found that 76, 2 % Indonesian children at the age 12 experience dental cavities. It is absolutely an unfortunate fact since the children are the future of the nation. One of the factors caused dental diseases is the lack of knowledge about dental health. Meanwhile, the knowledge is one of determinant factors that affects children’s habits especially those related to dental care. It is expected that by increasing the children’ knowledge about dental health, their dental health quality will increase as well. The aim of this research is to reveal the relation between dental health knowledge and tooth brushing habits at children.
Research Method: the research design used in this study is cross sectional research with student grade IV and V Muhammadiyah 08 Elementary School as the population. The sampling technique applied to this research is stratified random sampling and the data of this research is analyzed using Chi Square statistic evaluation.
The Result of the Study: The result of analysis using Chi Square statistic evaluation is that (Fisher’s Exact Test) with p Value at colom Exact.Sig. = 0,008. So that p Value less than alpha (5%) so H1 is obtained.
Conclusion: Based on the result of the study above, it is concluded that there is a relation between children’ knowledge about dental health and tooth brushing habits. Thus, the children’ knowledge about dental health determine their tooth brushing habit as well as their dental care.
Key words: Dental health knowledge, Tooth Brushing Habits, Children.
1. Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang. 2. Lecturer University Muhammaduyah of Malang.
(11)
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... ....i
Halaman Persetujuan ... ...ii
Halaman Pengesahan...iii
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan...iv
Lembar Persembahan...v
Kata Pengantar...vi
Abstrak...viii
Daftar Isi . ………...x
Daftar Tabel...xiii
Daftar Gambar…...………...………..xiv Daftar Lampiran ... ...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . ...1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 7
1.4 Manfaat Penelitian...7
1.4.1 Manfaat bagi Sekolah Dasar...7
1.4.2 Bagi Peneliti...7
1.4.3 Bagi Peneliti selanjutnya...7
1.4.4 Bagi Institusi...7
1.5 Batasan Penelitian...8
1.6 Keaslian Penelitian...8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan ...10
2.1.1 Definisi Pengetahuan ...10
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ...10
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan...………....12 2.2 Kesehatan Gigi...………....13 2.2.1 Pengertian Gigi.……….13 2.2.2 Struktur Anatomi Gigi....………....14 2.2.3 Tahap-tahap Perkembangan Gigi...………17 2.2.4 Jenis-jenis Gigi………...19
2.2.5 Fungsi Gigi...…….………...20
2.2.6 Kelainan-kelainan pada Gigi………...21 2.2.7 Masalah-masalah Gigi...………...24 2.2.8 Waktu dan Bagian Gigi yang Harus Dibersihkan………27
2.2.9 Status Kesehatan Gigi………28
2.3. Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar...29
2.3.1 Tahapan Perkembangan Anak Usia Sekolah...29
2.3.2 Jenis-jenis Perkembangan pada Anak...30
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak....………..35
2.4. Perilaku Kesehatan...……….………....37
(12)
2.4.2 Perilaku Kesehatan...………...40
2.4.3 Perilaku Menyikat Gigi...……….42
2.4.4 Cara Merawat Gigi...………....43
2.4.5 Teknik Menyikat Gigi...………....45
2.4.6 Pemilihan Sikat dan Pasta Gigi...46
2.4.7 Cara Mencegah Kerusakan Gigi...47
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual...……...49
3.2 Hipotesis Penelitian...…………....50
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian...51
4.2 Kerangka Kerja ...51
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...53
4.3.1 Populasi ...53
4.3.2 Sampel...53
4.3.3 Teknik Sampling...53
4.4 Variabel Penelitian...………....54
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...54
4.6 Definisi Operasional ...54
4.7 Metode Pengumpulan Data..……….55
4.8 Analisis Data Penelitian ...59
4.9 Etika Penelitian ...61
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1Karakteristik Responden...63
5.1.1 Berdasarkan Usia...63
5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin...63
5.1.3 Berdasarkan Tingkatan Kelas Sekolah Dasar...64
5.1.4 Berdasarkan Status Kesehatan Gigi...64
5.2 Hasil Penelitian...65
5.2.1 Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi...65
5.2.2 Perilaku Menyikat Gigi...65
5.2.3 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku...66
5.3 Analisa Data...66
5.3.1 Analisa Data dengan Perhitungan Manual...66
5.3.2 Analisa Data dengan Perhitungan SPSS...67
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil...69
6.1.1 Karakteristik Responden...69
6.1.2 Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi...70
6.1.3 Status Kesehatan Gigi...71
6.1.4 Perilaku Menyikat gigi...72
6.1.5 Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dengan Perilaku Menyikat gigi...73
6.2 Keterbatasan Penelitian...74
(13)
BAB VIII PENUTUP
7.1 Kesimpulan...76 7.2 Saran...77
(14)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perkembangan Gigi Desidua...…….19
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... ...55
Table 5.1 Distibusi Responden Berdasarkan Usia...63
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak...63
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas Sekolah Dasar...65
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kesehatan Gigi...65
Table 5.5 Distibusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Anak...66
Table 5.6 Distibusi Responden Berdasarkan Perilaku Menyikat Gigi...66
Tabel 5.7 Distribusi Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku...67
Tabel. 5.8 Analisa Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku (Manual)...67
(15)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Anatomi Gigi Molar Manusia...14 Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian...50 Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ...………...53
(16)
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dari Institusi Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Angket Kuesioner
Lampiran 4 Lembar Observasi Status Kesehatan Gigi pada Anak
Lampiran 5 Data Observasi Status Kesehatan Gigi pada Anak Sejumlah 129 siswa pada Studi Pendahuluan
Lampiran 6 Data Observasi Status Kesehatan Gigi pada Anaksejumlah sampel Lampiran 7 Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi
Lampiran 8 Perilaku Menyikat gigi Lampiran 9 Tabel Analisis Validitas
Lampiran 10 Tabel data Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Perilaku Menyikat Gigi
Lampiran 11 Tabel uji chisquare (SPSS)
Lampiran 12 Analisa Data Chisquare dengan Perhitungan Manual Lampiran 13 Lembar Konsultasi
Lampiran 14 Log Book
Lampiran 15 Leaflet Cara Menyikat Gigi yang Benar Lampiran 16 Dokumentasi
(17)
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M Sopiyudin. (2009). Besar Sampel dan cara Pengambilan Sampel. Jakarta Salemba Medika.
Depkes RI (1999).Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. Diakses pada
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10121-Chapter1.pdf. 9 agustus 2011
Fawcett,dkk (2002). Buku Ajar Histologi Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
Mansjoer, arif dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. Manson & Eley (1993). Buku Ajar Periodonti (Outline of Periodontics). Jakarta :
Hipokrates.
Markum, A.H. (1999). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Syaifuddin. (2002). Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Jakarta: Widya Medika. Supranto, J (2009). Statistik teori dan aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Titin.(2003) dalam kawuryan (2008). Diakses pada http://etd.eprints.ums.ac.id/897/1/J210040006.pdf
(18)
Anonimus. (2008). http://rumahkusorgaku.wordpress.com/2008/05/11/anatomi- gigi/ diakses senin, 23 mei 2011
Anneahira. (2008). Perawatan gigi
http://www.anneahira.com/perempuan/index.htm
Anisa. (2007). http://www.scribd.com/doc/44569854/Konsep-pertumbuhan-anak diakses 23 mei 2011
Taufik. (2007).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19202/4/Chapter%20II.pdf diakses 5 agustus 2011.
Setyawan. (2009). http://matanews.com/2009/07/04/jangan-sepelekan-penyakit-gigi/
Yudianto, andi. (2008).
http://bayoesmartboy.blogspot.com/2008/04/perkembangan-psikososial erikson.html diakses minggu,22 mei 2011
Anonimus.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16847/3/Chapter%20I I.pdf. diakses rabu,25 mei 2011
Wikipedia. (2011). Gigi. http://id.wikipedia.org/wiki/Gigi diakses selasa 19 april 2011.
Hendra. (2007). Permasalahan Umum Kesehatan anak Usia Sekolah. Diakses pada http://anugerah.hendra.or.id/pasca-nikah/3-anak-anak/permasalahan-umum-kesehatan-anak-usia-sekolah/ sabtu 6 agustus 2011
Anneahira. (2008). Perawatan gigi.
http://www.anneahira.com/perempuan/index.htm)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16847/3/Chapter%20II.pdf http://www.anneahira.com/pengetahuan-adalah.htm diakses senin, 30 mei 2011 Notoatmodjo. (2003). Pengertian dan definisi tingkat pengetahuan.
(http://www.canboyz.co.cc/2010/06/pengertian-definisi-dan-tingkat.html) Wahyuni, Sri (2010). http://kangepot.blogspot.com/2010/12/6-tips-merawat- gigi-anak.html diakses senin,30 mei 2011.
Health artha. (2009).
http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi+gigi&hl=id&sa=X&tbm=isc
(19)
owPjUI/AAAAAAAAAAU/mXms-X99NMo/s1600/gigi.jpg&w=249&h=301&ei=iCGnTdPEIYOWvAO7uLiBC Q&zoom=1&iact=hc&oei=iCGnTdPEIYOWvAO7uLiBCQ&page=1&tbnh=1 29&tbnw=107&start=0&ndsp=22&ved=1t:429,r:7,s:0&biw=1366&bih=575 diakses jumat,27 mei 2011
Thedevilarea (2010) http://thedevilarea.blogspot.com/2010/06/perkembangan- anak-usia-sekolah-dasar.html diakses kamis, 2 juni 2011.
Anonimus (2010). http://doktersehat.com/2010/09/04/cara-menyikat-gigi-yang-benar/ diakses kamis, 2 juni 2011.
Indra (2008). http://drgindra.blogspot.com/2008/12/cara-menggosok-gigi-yang-benar.html diakses kamis, 2 juni 2011.
Anonimus (2011)
http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid=1 diakses kamis, 2 juni 2011.
Universitas sumatra utara. Diakses kamis, 2 juni 2011
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak adalah generasi penerus bangsa sehingga harus dipersiapkan dan
diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat
jasmani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi sumber daya yang berkualitas
sehingga dapat menghadapi tantangan dimasa mendatang (Titin, 2003). Menurut
Anisah (2007) bahwa anak usia sekolah berkisar antara usia 6-12 tahun, masa
sekolah dalam periode ini sudah menampakkan kepekaan untuk belajar sesuai
dengan sifat ingin tahu anak. Pada masa ini sebagian besar kehidupan anak mulai
bergeser dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Seorang anak mulai
merasakan hidup mandiri kemudian dengan pengaruh lingkungan di luar rumah
anak akan membentuk sifat atau wataknya sendiri. Berubahnya perhatian dan
minat anak ini sering menimbulkan kekesalan pada orang tua, sehingga bila
masalah antara anak dan orang tua tidak segera diselesaikan, mungkin akan
terdapat kesulitan dalam penyesuaian diri anak dengan keadaan di luar rumah
(Markum, 1999)
Menurut Piaget (1981) dalam Thedevilarea (2010), bahwa pemikiran
anak-anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran konkret-operasional (concrete
operational thought), yaitu masa dimana aktifitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya. Anak usia
sekolah dasar sudah memiliki kemampuan untuk berpikir melalui urutan sebab
akibat dan mulai mengenali banyaknya cara yang bisa ditempuh dalam
(21)
2
ruang (spatial relations) anak usia sekolah dasar juga semakin baik. Karena itu,
mereka dapat dengan mudah menemukan jalan keluar di ruangan yang lebih
kompleks daripada sekedar ruangan dirumahnya sendiri. Anak usia Sekolah Dasar
telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkannya dapat berpikir untuk
melakukan suatu tindakan, tapi ia sendiri bertindak secara nyata.
Keterbatasan yang terjadi dalam kemampuan berfikir konkret anak ialah
egosentrisme. Egosentrisme adalah anak belum mampu membedakan antara
perbuatan-perbuatan dan objek-objek yang secara langsung dialami dengan
perbuatan-perbuatan yang objek-objek yang hanya ada dalam pikirannya.
Misalnya, ketika anak diberikan soal untuk memecahkan, ia tidak akan mulai dari
sudut objeknya, melainkan ia akan mulai dari dirinya sendiri. Terlepas dari
keterbatasan tersebut, pada masa akhir usia sekolah (10-12 tahun) atau pra-remaja,
anak-anak terlihat semakin mahir menggunakan logikanya. Hal ini diantaranya
terlihat dari kemahirannya dalam menghitung yang bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu juga kemampuan dalam memahami kalimat
sederhana (Thedevilarea, 2010).
Pada usia 10-12 tahun, anak dalam masa pra-remaja, jadi dalam usia ini
anak mulai mengenal dan mencoba hal-hal baru, sementara anak-anak belum tentu
tahu hal tersebut berdampak baik atau buruk pada dirinya dalam hal ini tentang
kesehatan gigi anak yang juga dalam masa peralihan dari gigi susu ke gigi
permanen. Konsumsi makanan yang tidak sesuai akan mengakibatkan penurunan
kesehatan gigi pada anak. Selain itu kurangnya pengetahuan anak akan kesehatan
gigi dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak akan memperburuk keadaan
(22)
3
Pada tahap ini perkembangan gigi anak masuk pada tahap pergantian gigi
dari gigi primer (gigi susu) yang berjumlah 20 buah ke gigi tetap (gigi permanen)
yang berjumlah 32 buah yaitu mulai usia 6-18 tahun. Jadi sangat perlu diperhatikan
perkembangan giginya sehingga gigi tumbang tepat pada waktunya dan digantikan
dengan gigi baru (gigi permanen) yang sehat dan kuat. Yang harus diperhatikan
antara lain perawatan, pemeriksaan adanya kelainan-kelainan gigi dan
masalah-masalah yang terjadi pada gigi (Mansjoer dkk, 2002).
Berdasarkan SKRT (2004) menyebutkan bahwa 39% penduduk Indonesia
mengalami penyakit gigi dan mulut. Hasil SKRT tahun 2004 tingkat prevalensi
karies gigi di Indonesia mencapai 90,05%, dan hasil studi morbiditas SKRT dan
surkesnas (Survey Kesehatan Nasional 2001) menyebutkan bahwa kelompok
penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat adalah penyakit gigi dan mulut di
urutan pertama (60%) (Setyawan, 2009).
Sedangkan menurut Rahardjo (2007), membuktikan dalam Survei
Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 terdapat 76,2% anak Indonesia pada
kelompok usia 12 tahun (kira-kira 8 dari 10 anak) mengalami gigi berlubang. Hal
ini jelas bahwa adanya permasalahan yang cukup serius yaitu minimnya kesadaran
dan pengetahuan kesehatan gigi dimasyarakat.
Hasil wawancara dengan guru di SD Muhammadiyah 08 Dau didapatkan
hasil bahwa:
“Status kesehatan gigi pada siswa masih buruk karena adanya masalah kesehatan gigi diantaranya karies gigi, gigi berlubang dan gigi patah. Keadaan seperti itu membuktikan siswa kurang mampu dalam merawat gigi secara optimal. Pihak sekolah pernah mengajarkan tentang cara menggosok gigi yang benar tapi hasilnya masih kurang maksimal, masih terbatas dengan teori bukan aplikasi nyata dan tidak dilakukan secara terus menerus”.
(23)
4
Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10-13 juni 2011pada siswa SD
Muhammadiyah 08 Dau kelas IV dan V sebanyak 129 siswa didapatkan hasil
bahwa 62% siswa mengalami masalah gigi dan 38% siswa yang keadaan gigi nya
sehat. Siswa- siswa yang mengalami masalah gigi diantaranya 45% siswa
mengalami karies, 14% siswa mengalami gingivitis dan 3 % siswa mengalami
karies dan gingivitis. Dari data observasi tersebut terdapat 79 kasus dari 129 siswa
dengan prosentase sebanyak 62% yang mengalami masalah gigi. Hal ini
membuktikan cukup tingginya angka kesakitan gigi yang terjadi di SD
Muhammadiyah 08 Dau malang.
Peningkatan kesehatan anak sekolah dengan titik berat pada upaya
promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang
berkualitas untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Penanganan
ini secara langsung menggabungkan potensi orang tua, guru dan tenaga kesehatan
gigi puskesmas maupun dari dinas kesehatan setempat. Peran orang tua dan guru
adalah memelihara gigi anak usia sekolah berada dalam dua jalur, yaitu jalur
sekolah, potensi orang tua dan guru diarahkan untuk membantu pelaksanaan
usaha kesehatan gigi sekolah. Jalur perawatan kesehatan primer dengan cara orang
tua dan guru mendorong anak-anak melaksanakan kebiasaan memelihara,
termasuk tugas pokok pelayanan kesehatan gigi mencakup membina usaha
kesehatan gigi sekolah (Hendra, 2007).
Menurut Fankari (2004), menjelaskan bahwa penyebab timbulnya masalah
kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku
atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh
kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Anak
(24)
5
gigi karena kurangnya pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi dibanding orang
dewasa.
Menurut Orem (1980) bahwa teori sistem keperawatan dijabarkan kedalam
tiga teori yaitu : self care, self care defisit, dan nursing sistem. Self care adalah suatu
langkah awal yang dilakukan oleh perawat yang berlangsung secara continue sesuai
dengan keadaan dan kebenarannya, keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Self care
defisit merupakan inti dari teori perawatan general Orem yang menggambarkan kapan keperawatan diperlukan dan perencanaan keperawatan pada saat yang
dibutuhkan. Teori self care defisit diterapkan bila anak belum dewasa, kebutuhan
melebihi kemampuan perawatan dan ketika kemampuan sebanding dengan
kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang kemungkinan terjadi
penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan. Nursing sistem yaitu teori yang
membahas bagaimana kebutuhan self care pasien dapat dipenuhi oleh perawat,
pasien atau keduanya. Dalam hal ini yang lebih dominan adalah pada teori self care
defisit karena pada masa ini anak masih belum mampu secara mandiri dalam
melaksanakan setiap perilaku yang baik secara benar dan terus-menerus, misalnya
perilaku dalam menyikat gigi. Selain pengetahuan, anak juga butuh bimbingan
orangtua dalam mendukung, mengarahkan dan mengawasi perilaku yang
dilakukan anak (anonimous, 2011).
Peran perawat disini sebagai pendidik, perawat memberikan pendidikan
kesehatan dan pengetahuan kepada anak tentang bagaimana cara menggosok gigi
yang benar untuk meningkatkan status kesehatan gigi. Kesehatan gigi anak usia
sekolah berawal dari bagaimana anak mengetahui, memahami dan
(25)
6
tentang kesehatan gigi dan pentingnya menyikat gigi mampu mengajarkan kepada
anak demi mencapai status kesehatan yang baik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini mengambil judul “Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dengan Perilaku Menyikat Gigi pada Anak SD Muhammadiyah 08 Kecamatan Dau Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi pada anak SD
Muhammadiyah 08 Dau Malang?
2. Bagaimana status kesehatan gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau
Malang?
3. Bagaimana prilaku anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang dalam menyikat
gigi?
4. Adakah hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku
menyikat gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang?
1.3 Tujuan
Tujuan umum dan yujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku menyikat gigi pada anak
(26)
7
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi pada anak
SD Muhammadiyah 08 Dau Malang.
b. Mengidenfitikasi status kesehatan gigi pada anak SD Muhammadiyah 08
Dau Malang.
c. Mengidentifikasi prilaku anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang dalam
menyikat gigi.
d. Menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi
dengan prilaku menyikat gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau
Malang.
1.4 Manfaat
1. Bagi Sekolah Dasar Muhammadiyah 08 Dau Malang
Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi Sekolah bahwa kesehatan gigi
merupakan materi yang sangat penting diajarkan di sekolah dan diaplikasikan
secara nyata serta berkesinambungan supaya anak tidak hanya mengetahui
tentang menyikat gigi yang benar tetapi juga dapat mengaplikasikannya dan
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus.
2. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi
dengan prilaku menyikat gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang
serta untuk mengembangkan konsep dalam mata kuliah keperawatan anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi dan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
(27)
8
4. Bagi institusi
Sebagai penambah referensi akademik dan pengembangan penelitian di
bidang keperawatan dalam meningkatkan status kesehatan gigi pada anak usia
sekolah.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga penelitian
dapat terarah dengan baik sesuai tujuan penelitian serta dengan adanya
keterbatasan waktu pengerjaan maka perlu adanya batasan penelitian. Batasan
penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang akan dilakukan hanya terbatas pada pengetahuan anak
tentang kesehatan gigi dan perilaku anak tentang menyikat gigi.
Pengetahuan yang dimaksud hanya sebatas tahu, memahami dan aplikasi
saja, sedangkan pada perilaku yaitu bagaimana pola anak dalam menyikat
gigi dan kebiasaan anak dalam merawat gigi.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada SD Muhammadiyah 08 Kelas IV & V
Kecamatan Dau Malang dengan populasi sebanyak 146 siswa.
3. Penelitian ini menggunakan rumus sampling untuk mendapatkan sampel
yaitu sebanyak 48 siswa.
1.6 Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Kawuryan (2008), didapatkan hasil bahwa
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut berhubungan dengan kejadian
karies gigi pada anak usia sekolah. Variabel yang digunakan dalam penelitian
tersebut yaitu pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sebagai variabel
(28)
9
dependen. Penelitian tersebut dilaksanakan di Laweyan Surakarta pada tahun
2008.
Perbedaan antara penelitian Kawuryan (2008) dengan penelitian ini adalah
pada variabel yang digunakan, tempat dan waktu penelitian. Variabel dalam
penelitian ini adalah pengetahuan anak tentang kesehatan gigi sebagai variabel
independen serta prilaku menyikat gigi sebagai variabel dependen. Tempat dan
waktu penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Muhammadiyah 08 Dau Malang pada
(1)
Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10-13 juni 2011pada siswa SD Muhammadiyah 08 Dau kelas IV dan V sebanyak 129 siswa didapatkan hasil bahwa 62% siswa mengalami masalah gigi dan 38% siswa yang keadaan gigi nya sehat. Siswa- siswa yang mengalami masalah gigi diantaranya 45% siswa mengalami karies, 14% siswa mengalami gingivitis dan 3 % siswa mengalami karies dan gingivitis. Dari data observasi tersebut terdapat 79 kasus dari 129 siswa dengan prosentase sebanyak 62% yang mengalami masalah gigi. Hal ini membuktikan cukup tingginya angka kesakitan gigi yang terjadi di SD Muhammadiyah 08 Dau malang.
Peningkatan kesehatan anak sekolah dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Penanganan ini secara langsung menggabungkan potensi orang tua, guru dan tenaga kesehatan gigi puskesmas maupun dari dinas kesehatan setempat. Peran orang tua dan guru adalah memelihara gigi anak usia sekolah berada dalam dua jalur, yaitu jalur sekolah, potensi orang tua dan guru diarahkan untuk membantu pelaksanaan usaha kesehatan gigi sekolah. Jalur perawatan kesehatan primer dengan cara orang tua dan guru mendorong anak-anak melaksanakan kebiasaan memelihara, termasuk tugas pokok pelayanan kesehatan gigi mencakup membina usaha kesehatan gigi sekolah (Hendra, 2007).
Menurut Fankari (2004), menjelaskan bahwa penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Anak masih tergantung pada orang dewasa dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan
(2)
gigi karena kurangnya pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi dibanding orang dewasa.
Menurut Orem (1980) bahwa teori sistem keperawatan dijabarkan kedalam tiga teori yaitu : self care, self care defisit, dan nursing sistem. Self care adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan kebenarannya, keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Self care defisit merupakan inti dari teori perawatan general Orem yang menggambarkan kapan keperawatan diperlukan dan perencanaan keperawatan pada saat yang dibutuhkan. Teori self care defisit diterapkan bila anak belum dewasa, kebutuhan melebihi kemampuan perawatan dan ketika kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan. Nursing sistem yaitu teori yang membahas bagaimana kebutuhan self care pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Dalam hal ini yang lebih dominan adalah pada teori self care defisit karena pada masa ini anak masih belum mampu secara mandiri dalam melaksanakan setiap perilaku yang baik secara benar dan terus-menerus, misalnya perilaku dalam menyikat gigi. Selain pengetahuan, anak juga butuh bimbingan orangtua dalam mendukung, mengarahkan dan mengawasi perilaku yang dilakukan anak (anonimous, 2011).
Peran perawat disini sebagai pendidik, perawat memberikan pendidikan kesehatan dan pengetahuan kepada anak tentang bagaimana cara menggosok gigi yang benar untuk meningkatkan status kesehatan gigi. Kesehatan gigi anak usia sekolah berawal dari bagaimana anak mengetahui, memahami dan mengaplikasikannya. Sehingga disini perawat yang mempunyai pengetahuan
(3)
tentang kesehatan gigi dan pentingnya menyikat gigi mampu mengajarkan kepada anak demi mencapai status kesehatan yang baik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini mengambil judul “Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dengan Perilaku Menyikat Gigi pada Anak SD Muhammadiyah 08 Kecamatan Dau Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang?
2. Bagaimana status kesehatan gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang?
3. Bagaimana prilaku anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang dalam menyikat gigi?
4. Adakah hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku menyikat gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang?
1.3 Tujuan
Tujuan umum dan yujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku menyikat gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang.
(4)
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: a. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi pada anak
SD Muhammadiyah 08 Dau Malang.
b. Mengidenfitikasi status kesehatan gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang.
c. Mengidentifikasi prilaku anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang dalam menyikat gigi.
d. Menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku menyikat gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang.
1.4 Manfaat
1. Bagi Sekolah Dasar Muhammadiyah 08 Dau Malang
Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi Sekolah bahwa kesehatan gigi merupakan materi yang sangat penting diajarkan di sekolah dan diaplikasikan secara nyata serta berkesinambungan supaya anak tidak hanya mengetahui tentang menyikat gigi yang benar tetapi juga dapat mengaplikasikannya dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus.
2. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku menyikat gigi pada anak SD Muhammadiyah 08 Dau Malang serta untuk mengembangkan konsep dalam mata kuliah keperawatan anak. 3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi dan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam rangka meningkatkan status kesehatan gigi pada anak.
(5)
4. Bagi institusi
Sebagai penambah referensi akademik dan pengembangan penelitian di bidang keperawatan dalam meningkatkan status kesehatan gigi pada anak usia sekolah.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga penelitian dapat terarah dengan baik sesuai tujuan penelitian serta dengan adanya keterbatasan waktu pengerjaan maka perlu adanya batasan penelitian. Batasan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang akan dilakukan hanya terbatas pada pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan perilaku anak tentang menyikat gigi. Pengetahuan yang dimaksud hanya sebatas tahu, memahami dan aplikasi saja, sedangkan pada perilaku yaitu bagaimana pola anak dalam menyikat gigi dan kebiasaan anak dalam merawat gigi.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada SD Muhammadiyah 08 Kelas IV & V Kecamatan Dau Malang dengan populasi sebanyak 146 siswa.
3. Penelitian ini menggunakan rumus sampling untuk mendapatkan sampel yaitu sebanyak 48 siswa.
1.6 Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Kawuryan (2008), didapatkan hasil bahwa pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut berhubungan dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sebagai variabel independen dan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah sebagai variabel
(6)
dependen. Penelitian tersebut dilaksanakan di Laweyan Surakarta pada tahun 2008.
Perbedaan antara penelitian Kawuryan (2008) dengan penelitian ini adalah pada variabel yang digunakan, tempat dan waktu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan anak tentang kesehatan gigi sebagai variabel independen serta prilaku menyikat gigi sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Muhammadiyah 08 Dau Malang pada bulan Juli 2011.