GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI PADA LANSIA Di Rumah Ny.S

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu gejala peningkatan tekanan darah yang berpengaruh pada sistem organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung serta gagal ginjal (Ardiansyah, 2012). Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi juga merupakan salah satu jenis penyakit pembunuh paling dahsyat di dunia saat ini. Usia merupakan salah satu faktor risiko hipertensi yang lebih banyak dijumpai bahwa penderita penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi pada usia senja (Anggraeni, 2012).

Hipertensi sering disebut sebagai masalah utama dalam kesehatan masyarakat, yang pada umumnya dialami oleh lansia. Penyakit ini sering tidak menampakkan gejala. Begitu penyakit ini di derita, tekanan darah pasien harus dipantau dengan teratur. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tekanan darah yang meningkat dan timbul gejala yang berlanjut pada organ tubuh seperti stroke, penyakit jantung koroner (Armilawaty, 2007).

Tekanan darah mengalami fluktuasi setiap saat. Hipertensi akan menjadi masalah apabila tekanan darah tersebut persisten, karena hal ini membuat sistem sirkulasi dan organ yang mendapat suplai darah (otak dan jantung) menjadi tegang. Apabila hipertensi tidak terkontrol dengan baik, maka dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan penyakit kardiovaskuler, seperti: angina, serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan kerusakan ginjal (Anna & Bryan, 2007).

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa mengenai jantung, otak, ginjal, arteri perifer, dan mata. Beberapa penelitian mengatakan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II, stres oksidatif, down regulation dari ekspresi nitric oxide synthase, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β) (Yogiantoro, 2006).


(2)

2 Menurut Depkes (2006) dalam Sarasaty (2011) mengungkapkan bahwa penderita hipertensi pada pria dan wanita sama banyak yaitu golongan umur 55-64 tahun. Cahyono (2008) dalam Sarasaty(2011) orang yang berusia di atas 55 tahun beresiko terkena hipertensi. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kenaikan tekanan darah pada seseorang antara lain: faktor yang tidak dapat di ubah (umur,riwayat keluarga) dan faktor yang dapat di ubah (perokok, obesitas, konsumsi makanan yang berlemak atau garam dan konsumsi alkohol).

Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya. Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang berarti terdapat 58-65 juta penderita hipertensi di Amerika (Yogiantoro, 2006). Berdasarkan data Depkes (2008), prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31.7%. Proporsi mortality rate hipertensi di seluruh dunia adalah 13% atau sekitar 7,1 juta kematian. Sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi dan tidak diketahui penyebabnya. Keadaan ini tentu sangat berbahaya yang menyebabakan kematian dan berbagai komplikasi seperti stroke. Diperkirakan penduduk lansia pada tahun 1960-an dan 1970-an mungkin hanya sekitar 2 persen, akan tetapi saat ini sudah menjadi sekitar 10 persen (dari 238 juta jiwa). Selain memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia juga Khomarun, Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Pagi Terhadap 145 merupakan negara keempat dengan jumlah lansia terbanyak, setelah China, Amerika dan India, yaitu sekitar 24 juta jiwa. Tidak hanya menghadapi angka kelahiran yang semakin meningkat, Indonesia juga menghadapi beban ganda (double burden) dengan kenaikan jumlah lansia karena usia harapan hidup yang makin panjang dapat mencapai 77 tahun. (Sugiri, 2011). Sekarang diperkirakan hanya 20 persen lansia yang sakit-sakitan, sedangkan sisanya 80 persen merupakan lansia potensial yang masih bisa diberdayakan (Haryono, 2011).

Lansia adalah proses menjadi lebih tua dengan umur mencapai 45 tahun ke atas. Pada lansia akan mengalami kemunduran fisik,mental, dan sosial. satu contoh kemunduran fisik pada lansia adalah rentannya lansia terhadap penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yang umum di derita lansia salah satunya adalah hipertensi (Nugroho, 2006). Lanjut usia akan mengalami penurunan fungsi tubuh akibat perubahan fisik, fisik akan berbagai sistem tubuh salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari proses penuaan dan sering terjadi pada sistem kardiovaskuler yang merupakan degeneratif, diantaranya yaitu penyakit


(3)

3 hipertensi. Penyakit hipertensi pada lansia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan hipertensi sistolik diatas 140 mmHg dan diastoliknya menetap atau kurang dari 90 mmHg yang memberi gejala yang berlanjut, seperti stroke, penyakit jantung koroner (Kellicker, 2010).

Pengetahuan penderita hipertensi akan sangat berpengaruh pada sikap untuk patuh berobat karena semakin tinggi pengetahuan maka keinginan untuk patuh berobat juga semakin meningkat. Semakin tinggi motivasi, maka keinginan pasien untuk patuh dalam menjalani pengobatan semakin besar. Keterjangkauan pelayanan kesehatan berpengauh terhadap kondisi pada masyarakat. Dukungan petugas kesehatan juga diperlukan untuk membantu penderita melakukan pengobatan. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh penderita, karena seseorang yang sedang sakit tentunya membutuhkan perhatian dari keluarga (Friedman, 2010).

Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga (lansia), keluarga sebagai individu (klien) tetap berperan dalam melakukan peran sebagai anggota keluarga. Peran yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga dalam menjalankan tugas kesehatan keluarga terhadap lansia dengan hipertensi, seperti mengenal masalah hipertensi pada lansia, membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberi perawatan pada lansia yang menderita hipertensi, mempertahankan suasana rumah yang sehat, menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. Manajemen yang efektif dalam mengatasi masalah hipertensi memerlukan motivasi dan dukungan dari anggota keluarga. Keluarga sebagai agen sosial utama dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan. Keluarga memainkan peran utama dalam berbagai aspek manajemen hipertensi termasuk kepatuhan terhadap pengobatan, modifikasi gaya hidup dan tindak lanjut kunjungan. Keluarga juga yang menentukan apakah harus menggunakan pelayanan kesehatan atau tidak (Aboloje, 2010).

Beberapa studi telah membuktikan bahwa ketersediaan keluarga terutama yang melibatkan pasangan untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan mengakibatkan penurunan tekanan darah yang signifikan, salah satunya penelitian Dalyoko (2010) yang menunjukkan bahwa salah satu faktor dalam upaya pengendalian hipertensi pada lansia adalah pengawasan dari pihak keluarga. Oleh karena itu, sangat penting bagi keluarga lansia penderita hipertensi untuk menyadari pentingnya keterlibatan keluarga dalam mengontrol tekanan darah (Aboloje, 2010). Menurut penelitian Putri dan Permana (2012), keluarga berfungsi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi tingkat


(4)

4 kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan perawatan atau pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan terhadap lansia sehingga lansia dapat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia (Mubarak, dkk., 2006).

Berdasarkan studi pendahuluan penelitian didapatkan rekam medik Puskesmas Arjowinangun Kota Malang diperoleh data jumlah penderita penyakit hipertensi pada lansia pada usia 55-59th bulan januari- desember 2014 bejumlah 1118 pasien baru dan kunjungan. Selain itu menurut hasil studi pendahuluan melalui wawancara langsung dengan pasien dan keluarga didapatkan keluarga sudah mengetahui sedikit tentang penyakit hipertensi namun keluarga tidak sepenuhnya mengetahui tentang bagaimana keluarga bisa berperan dalam merawat lansia yang sedang menderita hipertensi, mereka menganggap bahwa hipertensi adalah penyakit wajar saat lanjut usia.

Berdasarkan uraian di atas, masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan terutama perawat untuk melaksanakan peran perawat yaitu sebagai konselor, pendidik dan advokator sehingga pertumbuhan penduduk dapat terkendali. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan dukungan sosial keluarga dalam menangani penyakit hipertensi pada lansia.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas, pernyataan pada penelitian ini adalah “bagaimanakah pengetauhan keluarga tentang penyakit hipertensi pada lansia ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi pada lansia di rumah keluarga Ny.S di Arjowinangun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi pada lansia.

2. Mengidentifikasi pengaturan diit makan hipertensi.

3. Mengidentifikasi peranan keluarga dalam mendampingi lansia yang sedang mempunyai penyakit hipertensi.


(5)

5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pasien

Hasil penelitian ini digunakan untuk memberikan informasi bagi keluarga mengenai penyakit hipertensi pada lansia. Hasil studi kasus ini diharapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang penyakit hipertensi pada lansia.

1.4.2 Bagi Perawat

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pentingnya mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi pada lansia.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi tenaga pendidikan keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan komunitas untuk menambah pengetauhan.


(6)

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT

HIPERTENSI PADA LANSIA

STUDI KASUS

Oleh :

DELLA KIRDA SARI PUTRI

(NIM : 201210300511003)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(7)

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT

HIPERTENSI PADA LANSIA

Di Rumah Ny.S

STUDI KASUS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

DELLA KIRDA SARI PUTRI

(NIM : 201210300511003)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(8)

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit Hipertensi Pada Lansia Di Rumah Ny.S”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir Program Diploma III Akademi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Terselesainnya penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep.,Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang beserta pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dalam penugasan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Ibu Reni Ilmiasih,M.Kep.,An Selaku ketua Prodi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Sri Widowati, S. Kep., Ns pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dalam penugasan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Kedua orang tuaku, keluargaku dan khususnya yang telah memberikan dukungan moral, material, maupun spiritual hingga Karya Tulis Ilmiah terselesaikan.

Saya berharap karya tulis ilmiah ini berguna dan menjadikan ilmu juga pengetahuan bagi kita. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atau segala yang telah dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkannya.

Malang, Agustus 2015


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep pengetahuan keluarga ... 6

2.1.1 Definisi keluarrga ... 6

2.1.2 Pengetahuan keluarga tentang hipertensi ... 7

2.2 Konsep lansia dengan hipertensi ... 8

2.2.1 Definisi lansia ... 8

2.2.2 penyebab hipertensi ... 9

2.3 Peranan keluarga dalam merawat hipertensi pada lansia ... 10

BAB III: METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian ... 13

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 13

3.3 Setting Penelitian ... 14

3.4 Subjek Penelitian ... 14


(11)

3.5.1 metode observasi ... 15

3.5.2 metode wawancara ... 15

3.5.3 metode dokumentasi ... 15

3.6 Metode Uji Keabsahan Data... 16

3.7 Metode Analisa Data ... 16

3.8 Etika Penelitian... 16

3.8.1 Informed consent (Lembar persetujuan) ... 17

3.8.2 Anonimity (tampa nama) ... 17

3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ... 17

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum Partisipan ... 18

4.2 Hasil Penelitian ... 19

4.3 Pembahasan ... 21

4.3.1 Pengetahuan keluarga tentang penyakit Hipertensi pada lansia ... 21

4.3.2 Pengaturan diit makan hipertensi pada lansia ... 22

4.3.3 Peranan keluarga dalam merawat lansia yang sedang terkena Hipertensi ... 23

4.3.4 Kepatuhan pengobatan hipertensi oleh lansia ... 24

BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 26

5.2 Saran ... 27


(12)

DAFTAR TABEL


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Transkip wawancara

Lampiran 2 : Persetujuan menjadi responden (Informed Consent) Lampiran 3 : Lembar konsultasi


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anna. dan Bryan Williams. (2007). Tekanan Darah Tinggi. Erlangga. Jakarta Abolojoe (2010), peran keluarga dalam merawat lansia. Jakarta

Brunner, Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Depkes RI (2010). Angka kejadian hipertensi di Indo- nesia.http://www.depkes.go.id.di akses 17 april 2011

Departemen Kesehatan RI (2003) Pedoman kesehatan usia lanjut. Direktorat Jendral Pembinaan Masyarakat

Efendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Fatimah, (2010), kewajiban keluarga pada kesehatan lansia. Jakarta

Friedman, M.M. (2010).Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik.Jakarta: EGC

Handayani, D., Wahyuni. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Lansia

dalam mengikuti Posyandu LansiaJetis Desa Krajan Kecamatan Kabupaten Sukoharjo

. Jurnal Stikes volume 9

Julianti, D, dkk.,(2005),Bebas Hipertensi Dengan Terapi Jus, Puspa Swara, Jakarta

Meiner S., E. (2006). Gerontologic nursing. third edition. Mosby Elsevier

Mubarak, W. I., B.A. Santoso., K. Rozikin., and S.Patonah. (2006).Ilmu Keperawatan komunitas 2: Teori & Aplikasi dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, dan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto

Nugroho, W. (2008). Perawatan Lanjut Usia. Cetakan Ketiga. Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Notoatmodjo, S., (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, PT Rineka Purlimaningsih, (2008).pengaturan diet pada Lansia. Jakarta

Stanley dan Bare (2007). Buku Ajar Keperawatn Gerontik. (Juniarti & Kurnianingsih : alih bahasa) Jakarta: EGC

Sarcova et al (2009). View of hypertensioan among young Africa americans who vary in their risk of developing hypertension.Ethnicity and Desease Journal Vol.19’pg : 28-35 Siregar TGM (2003). Hipertesi esensial. Dalam: Rilantono et al. (ed). Buku ajar kardiologi.


(15)

Smeltzer, S.C., Bare., B.G., Hinkle, J.L. & Cheever, K.H.,(2008). Textbook of Medical Surgical Nursing. Eleventh edition. Brunner, & Suddarth’s. Philadhelpia Lippincott Williams & Wilkins, a Wolter Kluwer bussiness.

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan kelluarga dengan pendekatan Keperawatan

Transtruktural Jakarta : EGC

Sulistiani, W. (2005). Analisis Faktor Risiko yang Berkaitan dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kroya I Kabupaten Cilacap Tahun 2005. http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.

Sugiharto, A. (2007). Faktor-faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat. http://eprints.undip.ac.id/16523/1/Aris_Sugiharto.pdf

Soeparman & Waspadji,(2010). Lansia dengan hipertensi

Saragi, S., (2011), Panduan Penggunaan Obat, Rosemata Publisher, Jakarta

Tjay, T. H dan K. Rahardja, (2007), Obat-obatPenting,Edisi VI, PT Elax Media,Komputindo, Jakarta.

WHO (2012).Health education : concept, effective strategic and core competence. Estearn Meditera- nian.

Yogiantoro M (2006). Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo et al. (ed). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I edisi IV.Jakarta: FKUI, hal: 610- 14.

Yogiantoro M (2006). Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo et al. (ed). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I edisi IV. Jakarta: FKUI, hal: 610- 14.


(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep pengetahuan keluarga ... 6

2.1.1 Definisi keluarrga ... 6

2.1.2 Pengetahuan keluarga tentang hipertensi ... 7

2.2 Konsep lansia dengan hipertensi ... 8

2.2.1 Definisi lansia ... 8

2.2.2 penyebab hipertensi ... 9

2.3 Peranan keluarga dalam merawat hipertensi pada lansia ... 10

BAB III: METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian ... 13

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 13

3.3 Setting Penelitian ... 14

3.4 Subjek Penelitian ... 14


(2)

3.5.1 metode observasi ... 15

3.5.2 metode wawancara ... 15

3.5.3 metode dokumentasi ... 15

3.6 Metode Uji Keabsahan Data... 16

3.7 Metode Analisa Data ... 16

3.8 Etika Penelitian... 16

3.8.1 Informed consent (Lembar persetujuan) ... 17

3.8.2 Anonimity (tampa nama) ... 17

3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ... 17

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum Partisipan ... 18

4.2 Hasil Penelitian ... 19

4.3 Pembahasan ... 21

4.3.1 Pengetahuan keluarga tentang penyakit Hipertensi pada lansia ... 21

4.3.2 Pengaturan diit makan hipertensi pada lansia ... 22

4.3.3 Peranan keluarga dalam merawat lansia yang sedang terkena Hipertensi ... 23

4.3.4 Kepatuhan pengobatan hipertensi oleh lansia ... 24

BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 26

5.2 Saran ... 27


(3)

DAFTAR TABEL


(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Transkip wawancara

Lampiran 2 : Persetujuan menjadi responden (Informed Consent) Lampiran 3 : Lembar konsultasi


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anna. dan Bryan Williams. (2007). Tekanan Darah Tinggi. Erlangga. Jakarta Abolojoe (2010), peran keluarga dalam merawat lansia. Jakarta

Brunner, Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Depkes RI (2010). Angka kejadian hipertensi di Indo- nesia.http://www.depkes.go.id.di akses 17 april 2011

Departemen Kesehatan RI (2003) Pedoman kesehatan usia lanjut. Direktorat Jendral Pembinaan Masyarakat

Efendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Fatimah, (2010), kewajiban keluarga pada kesehatan lansia. Jakarta

Friedman, M.M. (2010).Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik.Jakarta: EGC

Handayani, D., Wahyuni. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Lansia

dalam mengikuti Posyandu Lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Kabupaten Sukoharjo . Jurnal Stikes volume 9

Julianti, D, dkk.,(2005),Bebas Hipertensi Dengan Terapi Jus, Puspa Swara, Jakarta

Meiner S., E. (2006). Gerontologic nursing. third edition. Mosby Elsevier

Mubarak, W. I., B.A. Santoso., K. Rozikin., and S.Patonah. (2006).Ilmu Keperawatan komunitas 2: Teori & Aplikasi dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, dan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto

Nugroho, W. (2008). Perawatan Lanjut Usia. Cetakan Ketiga. Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Notoatmodjo, S., (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, PT Rineka Purlimaningsih, (2008).pengaturan diet pada Lansia. Jakarta

Stanley dan Bare (2007). Buku Ajar Keperawatn Gerontik. (Juniarti & Kurnianingsih : alih bahasa) Jakarta: EGC

Sarcova et al (2009). View of hypertensioan among young Africa americans who vary in their risk of developing hypertension .Ethnicity and Desease Journal Vol.19’pg : 28-35 Siregar TGM (2003). Hipertesi esensial. Dalam: Rilantono et al. (ed). Buku ajar kardiologi.


(6)

Smeltzer, S.C., Bare., B.G., Hinkle, J.L. & Cheever, K.H.,(2008). Textbook of Medical Surgical Nursing. Eleventh edition. Brunner, & Suddarth’s. Philadhelpia Lippincott Williams & Wilkins, a Wolter Kluwer bussiness.

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan kelluarga dengan pendekatan Keperawatan

Transtruktural Jakarta : EGC

Sulistiani, W. (2005). Analisis Faktor Risiko yang Berkaitan dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kroya I Kabupaten Cilacap Tahun 2005. http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.

Sugiharto, A. (2007). Faktor-faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat. http://eprints.undip.ac.id/16523/1/Aris_Sugiharto.pdf

Soeparman & Waspadji,(2010). Lansia dengan hipertensi

Saragi, S., (2011), Panduan Penggunaan Obat, Rosemata Publisher, Jakarta

Tjay, T. H dan K. Rahardja, (2007), Obat-obatPenting,Edisi VI, PT Elax Media,Komputindo, Jakarta.

WHO (2012).Health education : concept, effective strategic and core competence. Estearn Meditera- nian.

Yogiantoro M (2006). Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo et al. (ed). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I edisi IV. Jakarta: FKUI, hal: 610- 14.

Yogiantoro M (2006). Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo et al. (ed). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I edisi IV. Jakarta: FKUI, hal: 610- 14.


Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Tentang Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Kelurahan Tanjung Rejo

8 71 63

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DIIT HIPERTENSI DAN TINGKAT STRES DENGAN FREKUENSI Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Diit Hipertensi dan Tingkat Stres Dengan Frekuensi Kekambuhan Hipertensi Pada Lansia.

0 6 19

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DIIT HIPERTENSI DENGAN KEKAMBUHAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI Hubungan antara pengetahuan keluarga tentang diit hipertensi dengan kekambuhan hipertensi pada lansia di posyandu Setya Budi desa Reksosari kecamata

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN KEPATUHAN MEMINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan Meminum Obat Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi

0 2 13

GAMBARAN MEKANISME KOPING LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DALAM MENGHADAPI PENYAKIT GAMBARAN MEKANISME KOPING LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DALAM MENGHADAPI PENYAKIT HIPERTENSI DI PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO.

0 0 16

PERSEPSI LANSIA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI KELURAHAN MANGUNSARI Persepsi Lansia Tentang Upaya Pencegahan Penyakit Hipertensi Di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

0 1 15

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG.

5 20 26

GAMBARAN PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA YANG MEMILIKI LANSIA DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI ipi186747

0 0 8

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DENGAN PENANGANAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO JAWA TENGAH

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TENTANG HIPERTENSI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA HIPERTENSI

0 2 11