Pengertian Uji Impak TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Uji Impak

Untuk mengetahui sifat perpatahan,keuletan dan kegetasan suatu lmaterial, dapat dilakukan suatu pengujian yaitu dengan uji impak. Umumnya pengujian ini menggunakan benda uji yang bertakik. Berbagai jenis pengujian impak batang bertakik telah digunakan untuk menentukan kecenderungan bahan untuk bersifat getas. Dengan uji ini kita dapat mengetahui perbedaan sifat bahan yang tidak teramati dalam uji tarik. Hasil yang diperoleh dari pengujian tidak sekaligus memberikan besaran rancangan yang dibutuhkan, karena tidak mungkin mengukur komponen tegangan tiga sumbu pada takik. Para peneliti perpatahan getas logam telah menggunakan berbagai bentuk benda uji untuk pengujian impak bertakik. Uji impak termasuk uji mekanik dinamis, dilihat dari cara pengujiannya yaitu dengan pemukulan secara tiba-tiba. Suatu material yang mendapat beban statis seperti tarik, kekerasan, tekuk dan lain-lain, maka akan berbeda karakteristiknya jika kita bandingkan dengan material yang mendapat beban dinamis. Bila baja yang kualitasnya kurang baik atau perlakuan panasnya tidak sempurna, maka dengan pengujian statis semacam tarik, kekerasan dan lain-lain, masih mendapatkan angka yang baik, tetapi bila diuji dengan pukulan secara tiba-tiba seperti uji impak, maka akan menunjukkan angka yang rendah. Bahan logam yang biasa diuji impak seperti ketel uap, hasil pengelasan, pelat kapal, pipa gas dan minyak. Hal ini disebabkan bahan logam tersebut dipakai dalam kondisi temperatur yang selalu berubah-ubah, sehingga mengakibatkan bahan tersebut dapat mengalami kegetasan sehingga peka terhadap beban kejut seperti pukulan dan tekanan yang tiba-tiba. Dengan pengujian impak ini material bisa diketahui ketangguhannya. Dengan demikian, dengan uji impak dapat mengetahui material logam tangguh atau tidak. Untuk 4 ketentuan spesimennya dibuat dengan ukuran tertentu dan diberi takikan dengan tipe tertentu pula. Kemudian dipukul secara tiba-tiba sampai patah lalu mengukur kerja pukulan dalam satuan joule J. Pengujian impak digunakan untuk menguji kecenderungan suatu material untuk bersifat getas. Spesimen yang diberi notch takikan menerima beban secara tiba- tiba rapid loading. Pada pembebanan cepat ini, terjadi proses penyerapan energi yang besar dari energi kinetik suatu beban yang menumbuk ke spesimen. Sejarah dilakukannya pengujian ini adalah karena hasil uji tarik yang biasa digunakan untuk mengetahui sifat material tidak dapat memprediksi secara tepat perilaku patah dari material. Spesimen yang digunakan dalam pengujian impak adalah batang baja ST 37 dan Alumunium dengan standar ASTM E 23 yang mempunyai luas penampang melintang berupa bujursangkar 10 x 10 mm dan memiliki notch V-45˚, dengan jari-jari dasar 0.25 mm dan kedalaman 2 mm, seperti yang tampak pada gambar berikut ini. Gambar 1. Spesimen metode charpy www.scribd.comdoc30371097Laporan-Praktikum-Uji-Impak Prinsip pengujian impak ini adalah menghitung energi yang diberikan oleh beban pendulum dan menghitung energi yang diserap oleh spesimen. Pada saat beban dinaikkan pada ketinggian tertentu, beban memiliki energy potensial maksimum, kemudian saat akan menumbuk specimen energy kinetic mencapai maksimum. Energi kinetik maksimum tersebut akan diserap sebagian oleh specimen hingga specimen tersebut patah. Nilai Harga Impak pada suatu specimen adalah energy yang diserap tiap satuan luas penampang lintang specimen uji. Persamaannya sebagai berikut: 5 H = E A .................................................................... 2.1 Keterangan: E = Energi yang diserap Joule A = Luas penampang bawah takik mm 2 Lakhtin, Y., 1968

2.2 Standar Spesimen Uji Impact