Maksud dan Tujuan Batasan Masalah Sistematika Penulisan Profil Tempat Kerja Praktek

2

1.2 Perumusan Masalah

Kebutuhan untuk tetap menangani laporan permasalahan dan permintaan kapan saja mengharuskan IT PLN DJBB terhubung dalam suatu area yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut maka dibuatlah suatu website untuk menyampaikan informasi yang dapat di akses setiap saat dan secara cepat. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : Bagaimana pihak pelapor dapat langsung melaporkan permasalahan dan permintaan? Bagaimana pihak IT PLN DJBB menangani setiap laporan pelapor ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud perancangan website ini adalah agar pihak IT PLN DJBB dapat tetap menangani laporan permasalahan dan permintaan secara cepat dimana saja dan kapan saja. Adapun tujuan dari perancangan website ini adalah : 1. Mempermudah pelapor dalam hal ini APJ ataupun UPJ untuk menyampaikan permasalahan dan permintaan ke pihak IT PLN DJBB. 2. Mempermudah pihak IT PLN DJBB untuk menangani laporan permasalahan.

1.4 Batasan Masalah

1. Website ini hanya menerima laporan permasalahan dan permintaan. 2. Website ini tidak menyediakan aplikasi untuk menghitung kerugian yang dialami. 3. Website ini hanya digunakan oleh lingkungan APJ dan UPJ se-Jawa Barat dan Banten. 4. Website ini dibangun menggunakan macromedia dreamweaver 8. 5. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode sekuensial. 3

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah :

1. Metode Pengumpulan data

I. Observasi

Observative Participation Penulis mengadakan peneliian langsung dan penganalisaan terhadap sistem operasional pada bagian IT PLN DJBB sehingga dapat mengetahui secara langsung masalah-masalah apa saja yang dihadapi.

II. Wawancara

Penulis mengadakan tanya jawab langsung dengn staf pengelola data permasalahan dan permintaan yang dianggap berwenang memberikan data atau keterangan.

III. Studi Literatur

a. Mempelajari dasar – dasar pengembangan website dengan HTML. b. Mempelajari dasar – dasar Macromedia Dreamweaver 8.

2. Metode Pengembangan Perangkat lunak

Untuk membangun sistem digunakan metode sekuensial Gambar 1.1 Metode Sekuensial

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan memberikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. analysis design code test Systeminformation engineering 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan penjelasan singkat tentang profil tempat kerja praktek dan pengetahuan dasar tentang website dan software penunjang.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini merupakan dokumentasi pembuatan program yang dimulai dari analisa sistem, desain sistem dan implementasi.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran unt uk kepentingan pengembangan sistem selanjutnya. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis disisi sungai cikapundung dan bersebelahan dengan gedung merdeka, sebuah gedung tua tempat peserta konferensi Asia Afrika di gelar di kota Bandung seakan menjadi simbol kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di bumi pasundan sejak dulu, kini dan esok hari. Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda yang kini dibalut cat tembok abu abu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu seakan menjadi saksi bisu sejarah kelistrikan di Tatar Parahyangan. Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij BEM . Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf en Omstreken Voor Bandoeng GEBEO . Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia di antara rentang waktu 1942-1945. Pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh pemerintahan Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangnani langsung oleh pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975. Kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 6 1994, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Perum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Di tahun 1994, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat, Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari perusahaan umum Perum menjadi perseroan. Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PLN Persero Distribusi Jawa Barat. Oleh karena wilayah kerjanya tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Provinsi Banten, maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN Persero distribusi Jawa Baratdilengkapi menjadi PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dan kini, PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat PLN DJBB, masih menempati bangunan lawas bernilai sejarah yang beralamat di Jl.Asia Afrika No 63 Bandung.

2.1.2 Logo Instansi

Gambar 2.1 Logo Instansi PLN

2.1.3 Badan Hukum Instansi

7

2.1.4 Struktur Organisasi

Organisasi PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai kantor induk dikepalai oleh seorang General Manager. Pada jenjang berikutnya dibawah general manager ada 6 manajer Bidang, yaitu : Manajer Bidang Perencanaan Manajer Bidang Niaga Manajer Bidang Distribusi Manajer Bidang Keuangan Manajer Bidang SDM dan Organisasi Manajer Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi Masih berada dibawah General Manager terdapat jabatan setara manajer Bidang, yaitu : Kepala Auditor Internal Sementara itu, secara operasional, untuk melayani pelanggan yang tersebar diseluruh Jawa Barat dan Banten, kita memiliki 15 kantor Area Pelayanan dan Jaringan APJ dan 1 kantor Area Pengatur Disttribusi APD . Kantor Apj memikul tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani pelanggan dan penjaga keandalan pasokan listrik di masing-masing wilayah pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang tanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat khususnya Bandung raya. Berikut ini adalah strutur organisasinya : 8

2.2 Landasan Teori