Sejarah Penemuan Unsur Radioaktif Sinar Radioaktif

119 Unsur Radioaktif

A. Sejarah Penemuan Unsur Radioaktif

Berawal dari penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Konrad Rontgen 1845 - 1923 bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar- sinar tertentu. Para ahli tertarik untuk mengadakan penelitian tentang unsur tersebut. Setahun kemudian Antoine Henre Becquerel 1852 - 1908 mengamati garam uranik sulfat K 2 UO 2 SO 4 2 memancarkan sinar radiasi secara spontan. Gejala ini dinamakan keradioaktifan, sedangkan unsur yang memancarkan radiasi disebut unsur radioaktif. Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie 1867 - 1934 bersama suaminya, Pierre Curie 1859 - 1906 berhasil menemukan dua unsur radioaktif yaitu Polonium Po dan Radium Ra. Karena jasa mereka di bidang keradioaktifan pada tahun 1903, Henry Bequerel bersama Pierre dan Marie Curie memperoleh hadiah nobel.

B. Sinar Radioaktif

Sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif memiliki sifat-sifat: 1. dapat menembus lempeng logam tipis; 2. dapat menghitamkan pelat film; 3. dalam medan magnet terurai menjadi tiga berkas sinar. Pada tahun 1898 Paul Ulrich Villard menemukan sinar radioaktif yang tidak dipengaruhi oleh medan magnet yaitu sinar gamma J . Setahun kemudian Ernest Rutherford berhasil menemukan dua sinar radioaktif yang lain, yaitu sinar alfa D dan sinar beta E .

1. Sinar Alfa

Sinar alfa merupakan inti helium He dan diberi lambang D 4 2 atau 4 2 He . Sinar D memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif; b. daya tembusnya kecil D E J ; c. daya ionisasi besar D E J .

2. Sinar Beta

Sinar beta merupakan pancaran elektron dengan kecepatan tinggi dan diberi lambang E 1 atau 1 e . Sinar beta memiliki sifat-sifat: a. bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub positif; b. daya tembusnya lebih besar dari D ; c. daya ionisasinya lebih kecil dari D . 120 Kimia SMAMA Kelas XII

4. Sinar Gamma

Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek dan diberi lambang J . Sinar J memiliki sifat-sifat: a. tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dipengaruhi medan listrik; b. daya tembusnya lebih besar dari D dan E ; c. daya ionisasi lebih kecil dari D dan E . Selain sinar D , E dan J unsur radioaktif juga memancarkan partikel yang lain, misalnya positron elektron positif 1 e , neutron 1 n , proton 1 1 p , detron 2 1 D dan triton 3 1 T . Setelah penemuan keradioaktifan ini, terbukti bahwa dengan reaksi inti suatu unsur dapat berubah menjadi unsur lain. Bila unsur-unsur radioaktif memancarkan sinar D atau E maka akan berubah menjadi unsur lain. • Bila unsur radioaktif memancarkan sinar D , akan menghasilkan unsur baru dengan nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat. Contoh: 226 88 Ra  o 222 86 Rn + D 4 2 • Bila unsur radioaktif memancarkan sinar E , akan menghasilkan unsur baru dengan nomor atom bertambah satu dan nomor massa tetap. Contoh: 234 90 Th  o 234 91 Pa + E 1 Pemancaran sinar J dari unsur radioaktif tidak menghasilkan unsur baru.

C. Stabilitas Inti