4. Pengukuran dan Analisa
Modem FSK
4.1. Modulator
FSK
Pengujian modul modulator FSK Frequency Shift Keying dengan memberikan masukan isyarat berupa logika digital dari modul data masukan, didapatkan hasil isyarat
dengan dua frekuensi yaitu f1 4,6 kHz dan f2 19,4 kHz.
Gambar 10. Isyarat Keluaran Titik B Pengujian Sistem Modulator Demodulator FSK Frequency Shift Keying.
Dari hasil di atas, dengan voltdiv sebesar 2 vdiv dan timediv sebesar 250 usdiv maka dapat diketahui isyarat yang dihasilkan oleh modul modulator FSK Frequency
Shift Keying memiliki tegangan offset sebesar ± 4,4 Volt. Pada realisasi alat amplitudo maksimum isyarat keluaran adalah 1,44 Volt. Dari
hasil di atas dapat kita ketahui amplitudo tegangan yang dihasilkan oleh modul modulator FSK Frequency Shift Keying memiliki tegangan sebesar ± 2,8 Vpp. Dari pengujian
didapatkan kesimpulan bahwa modul modulator FSK Frequency Shift Keying mampu menghasilkan dua frekuensi berbeda.
4.2. DEMODULATOR FSK
Demodulator FSK Frequency Shift Keying berfungsi sebagai pengembali isyarat FSK Frequency Shift Keying menjadi isyarat data digital. Perancangan sistem
demodulasi FSK Frequency Shift Keying ini terdiri dari untai tapis, untai offset, untai pelipat frekuensi, untai komparator, dan untai delay.
4.2.1. Untai Tapis
Titik C merupakan keluaran untai tapis. Pada tahap pengujian ini isyarat masukan modulator FSK Frequency Shift Keying ditapis dengan menggunakan tapis lolos bawah
dan hasil yang didapatkan sebagai berikut.
Gambar 11. Isyarat Keluaran Titik C Pengujian Sistem Modulator Demodulator FSK Frequency Shift Keying.
Dari hasil di atas, dengan voltdiv sebesar 1 vdiv dan timediv sebesar 500 usdiv kita ketahui isyarat keluaran pada titik C memiliki amplitudo kurang lebih setengah dari
amplitudo pada modul modulator FSK Frequency Shift Keying untuk frekuensi rendah dan amplitudo untuk frekuensi tinggi pada titik C sangat kecil sekali.
Amplitudo tegangan untuk frekuensi 4,6 kHz juga ikut turun dikarenakan pada tapis yang dirancang frekuensi penggal berada pada frekuensi 1790 Hz. Pada frekuensi
penggal isyarat masukan akan turun 3 dB amplitudo isyarat menjadi 0,707 kali amplitudo isyarat masukan atau 0.707 2.8 Vpp = 1,98 Vpp. Jika nilai frekuensi
meningkat 10 kali frekuensi penggal maka tegangan keluaran akan berkurang 20dB sehingga amplitudo isyarat menjadi 0,1 kali amplitudo isyarat masukan atau 0.1 2.8
Vpp = 0,28 Vpp. Untuk nilai amplitudo tegangan pada frekuensi 19,6 kHz akan lebih kecil dari 0,28 Vpp. Dari hasil yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa untai
tapis lolos bawah yang ada pada modul demodulator FSK Frequency Shift Keying berfungsi dengan baik.
4.2.2. Untai Offset
Pada tahap pengujian untai offset ini isyarat masukan dari modulator FSK Frequency Shift Keying yang telah ditapis tegangan DC offsetnya akan diturunkan ke
sumbu nol. Hasil pengujian sistem didapatkan sebagai berikut.
Gambar 12. Isyarat Keluaran Titik D Pengujian Sistem Modulator Demodulator
FSK Frequency Shift Keying.
Dari hasil di atas, dengan voltdiv sebesar 1 vdiv dan timediv sebesar 500 usdiv maka dapat diketahui isyarat yang dihasilkan pada titik D memiliki tegangan sama
dengan tegangan pada titik C hanya tegangan DC offsetnya turun. Dari pengujian didapatkan kesimpulan bahwa untai offset yang ada pada modul demodulator FSK
Frequency Shift Keying mampu berfungsi dengan baik.
4.2.3. Untai Pelipat Frekuensi