Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

44 Pelaksanaannya, pada aba- aba “siap” testee berdiri dibelakang garis start dengan bola berada didepan kaki untuk siap digiring. Pada aba- aba “ya” testee mulai melakukan gerakan menggiring bola dengan melewati setiap pancang secara berurutan yang berjarak 1,5 meter. Jika ada pancang yang terlewatkan, maka testee harus mengulangi di mana kesalahan tersebut terjadi. Sehingga semua pancang dilewati oleh testee secara berurutan. Setiap testee diberikan kesempatan 2 kali dengan waktu maksimal 5 menit. Penilaian adalah waktu terbaik yang dicapai dari 2 kali kesempatan tes menggiring bola. Start Finish 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m Gambar 14. Tes Menggiring Bola Sumber: Subagyo Irianto 1995 Teknik atau cara pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 14 kali perlakuan treatment dan 2 kali untuk pretest dan posttest. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Tjaliek Sugiardo dalam Wisma Nugraheni, 2009: 33, bahwa proses latihan selama 16 kali sudah dapat dikatakan terlatih, sebab sudah ada perubahan yang menetap.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu tes awal pretest, perlakuan treatment, dan tes akhir posttest 1. Test awal pretest 45 Tes awal pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum pelaksanaan latihan dilakukan, sebagai pembanding apakah ada peningkatan keterampilan menggiring bola setelah siswa melakukan serangkaian latihan ball feeling dan agility. Tes dilakukan dengan menggunakan tes keterampilan menggiring sepakbola Subagyo Irianto. Peserta tes melakukan 2 kali kesempatan, dan diambil hasil terbaik. Petugas dalam tes ini meliputi: pengukur waktu dan pencatat hasil 2. Perlakuan treatment Dalam pemberian perlakuan di berikan selama 14 kali pertemuan, kelompok I diberikan latihan ball feeling dan kelompok II diberikan latihan agility. Tahapan latihan kelincahan dan ball feeling, yaitu dengan tahapan pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Setiap 2x pertemuan akan diberikan model latihan yang berbeda. Untuk intensitas latihan yang di berikan setiap pertemuan semakin meningkat intensitasnya. Prinsip-prinsip latihan yang digunakan adalah prinsip overload, prinsip specifity, prinsip beragam.