Observasi Wawancara Angket Prosedur pengumpulan data 1.

pekerjaan tersebut akan digunakan untuk melihat peningkatan berfikir kreatif matematika dan hasil belajar pada siswa. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: S = X 100 Keterangan : S = Nilai yang diharapkan dicari R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes tersebut 12 Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan, didasarkan pada tabel tingkat penguasaan menurut Ngalim Purwanto. 13 Tabel 3.1 Tingkat Penguasaan Taraf Keberhasilan Tindakan Tingkat penguasaan Nilai huruf Bobot Predikat 86-100 A 4 Sangat baik 76-85 B 3 Baik 60-75 C 2 Cukup 55-59 D 1 Kurang 54 E Sangat kurang

2. Observasi

12Ngalim Purwanto,Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 112 13Ibid, hal. 103 Menurut Arikunto observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. 14 Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta untuk menjaring data aktivitas siswa. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti, guru dan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Kriteria keberhasilan proses ditentukan dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat. Keberhasilan observasi di tentukan oleh guru atau kolabolator dan partisipan dengan menggunakan lembar observasi kemudian di cari presentase nilai rata-rata salah satu rumusnya adalah sebagai berikut: Presentase rata-rata NR = JumlahSkor SkorMaksimal × 100 4 = Sangat baik 2 = cukup baik 3 = baik 1 = kurang baik Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat di tentukan sebagai berikut: 75NR≤100 = Sangat baik 25NR≤50 = Cukup baik 50NR≤75 = Baik 0NR≤25 = Kurang baik

3. Wawancara

14Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian…, hal. 84 Wawancara adalah sebuah dialog yang di lakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara interviewer. 15 Wawancara dilakukan untuk mendalami pemahaman siswa tentang materi yang diberikan. Selain itu wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa saat proses belajar mengajar.

4. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang di ketahui. 16 Angket digunakan untuk mendeteksi minat, respon dan motivasi siswa terhadap pembelajaran. Angket ini diberikan sebelum pemberian tindakan dan setelah selesai dilakukan tindakan pada siklus terakhir. Kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan suatu interpretasi dalam sebuah prosentase. Berikut ini adalah pedoman dalam penilaian angket serta kriteria penyekoran untuk menentukan kemampuan berpikir kreatif siswa : Penilaian Skor Rata-rata = SkorTotalNilaiAngket JumlahButirAngket 15Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian…., hal. 198 16Ibid., hal.194 kriteria 1 ≤ sekor rata-rata ≤ 1,75 : Tidak Kreatif 1,75 ≤ sekor rata-rata ≤ 2,5 : Cukup Kreatif 2,5 ≤sekor rata-rata ≤ 3,25: Kreatif 3,25 ≤ sekor rata-rata ≤ 4: Sangat Kreatif

5. Dokumentasi

Dokumen yang terkait

Pengembangan Modul Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas VII Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 3 134

Pengembangan Modul Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas VII Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

2 5 25

Penerapan Pendekatan Brain-Based-Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Pada Siswa Kelas VII-H MTs Negeri Tunggangri - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

Penerapan Pendekatan Brain-Based-Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Pada Siswa Kelas VII-H MTs Negeri Tunggangri - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 29

Penerapan Pendekatan Brain-Based-Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Pada Siswa Kelas VII-H MTs Negeri Tunggangri - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 26

Penerapan Pendekatan Brain-Based-Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Pada Siswa Kelas VII-H MTs Negeri Tunggangri - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

Penerapan Pendekatan Brain-Based-Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Pada Siswa Kelas VII-H MTs Negeri Tunggangri - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Penerapan Pendekatan Brain-Based-Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Pada Siswa Kelas VII-H MTs Negeri Tunggangri - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SISWA KELAS VII MTs NEGERI NGANTRU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Team Quiz Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2