10
active tags yang umum adalah untuk tracking terhadap obyek-obek yang mempunyai nilai yang tinggi dengan jangkauan yang luas.
3. Semi-active atau semi-passive.
Tag jenis ini juga memiliki baterai on board seperti active tags namun masih menggunakan elektromagnetis yang berasal dari reader untuk membangunkan
fungsi baterai. Tenaga dari baterai on board ini digunakan untuk mengoperasikan IC dan mengerjakan tugasnya. Baterai yang digunakan pada tag jenis ini biasanya bisa
berumur bertahun-tahun karena tenaga baterai tersebut hanya digunakan ketika dibangunkan oleh reader.
2.2 Mikrokontroler AVR
Berdasarkan arsitekturnya, AVR merupakan mikrokontroler Reduce Instruction Set Computer RISC dengan lebar bus data 8 bit. Dengan adanya sistem RISC, maka
mikrokontroler jenis ini dengan memakai osilator yang sama lebih cepat dibanding tipe pendahulunya yaitu keluarga MCS-51.
2.2.1 Fasilitas Mikrokontroler ATMEGA32
Selain unggul dalam hal kecepatan instruksi, mikrokontroler jenis ini juga memiliki fasilitas lain, diantaranya adalah :
• Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.
• ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
• Tiga buah timercounter dengan kemampuan pembandingan.
• CPU yang terdiri atas 32 buah register.
• Watchdog timer dengan osilator internal.
• SRAM sebesar 2 KB.
• Memori flash sebesar 32 KB dengan kemampuan Read While Write.
• Unit interupsi internal dan eksternal.
• Port antarmuka SPI.
• EEPROM sebesar 1024 B yang dapat diprogram saat operasi.
11
• Antarmuka komparator analog.
• Port USART untuk komunikasi serial.
Konfigurasi pin dari mikrokontroler jenis ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2. Pinout ATmega32 [2]
12
Tabel 2.1 Tabel deskripsi masing-masing Pin ATMEGA32[2] PIN
KETERANGAN 1..8
Port B merupakan port IO 8bit dua arah dengan internal pull-up. Selain sebagai IO, port B juga dapat difungsikan secara individu
sebagai berikut : •
PB7 : SCK SPI Bus Serial clock •
PB6 : MISO SPI Bus Master InputSlave Ouput •
PB5 : MOSI SPI Bus Master OutputSlave Input •
PB4 : SS SPI Slave Select Input •
PB3 : AIN1 Analog Comparator Negative Input OC0 Output Compare TimerCouter 0
• PB2 : AIN0 Analog Comparator Positive Input
INT2 External Interrupt 2 Input •
PB1 : T1 TimerCounter 1 External Counter Input •
PB0 : T0 TimerCounter 0 External Counter Input XCK USART External Clock Input,Output
9 RST : merupakan pin reset yang akan bekerja bila diberi pulsa low
active low selama minimal 1.5us 10
VCC : Catu daya digital 11
GND : Ground untuk catu daya sinyal 12
XTAL2 : merupakan output dari penguat osilator pembalik 13
XTAL1 : merupakan input untuk penguat osilator pembalik
Bersambung…
13
Tabel 2.1 Tabel deskripsi masing-masing Pin ATMEGA32[] lanjutan 14..21
Port D merupakan port IO 8bit dua arah dengan internal pull-up. Selain sebagai IO, port D juga dapat difungsikan secara individu
sebagai berikut : •
PD7 : OC2 Output Compare TimerCounter 2 •
PD6 : ICP1 Timer Counter Input Capture •
PD5 : OC1A Output Compare A TimerCounter 1 •
PD4 : OC1B Output Compare B TimerCounter 1 •
PD3 : INT1 External Interrupt 1 Input •
PD2 : INT2 External Interrupt 2 Input •
PD1 : TXD USART Transmit •
PD0 : RXD USART Receive 22..29
Port C merupakan port IO 8bit dua arah dengan internal pull-up. Selain sebagai IO, port C juga dapat difungsikan secara individu
sebagai berikut : •
PC7 : TOSC2 Timer Oscilator 2 •
PC6 : TOSC1 Timer Oscilator 1 •
PC1 : SDA Serial Data InputOutput,I2C •
PC0 : SCL Serial Data Clock 30
AVCC, Merupakan catu daya bagi internal ADC di PORTA 31
GND, untuk catu daya ADC 32
AREF, Merupakan catu daya referensi ADC 33..40
Port A merupakan port IO 8bit dua arah dengan internal pull-up. Selain sebagai IO, port A juga dapat difungsikan sebagai ADC
14
2.3 Server