B HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 Aktivitas Gross Gamma Sedimen 0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Lokasi Sampling G ro ss G am m

a, B

q kg Gambar 2. Profil Gross Gamma di Sedimen Kali Code 0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Lokasi Sam pling A k ti v it a s R a d io n u k li d a ,B q L Ra-226 Pb-212 Pb-214 Tl-208 Ac-228 K-40 Gambar 3. Profil Radionuklida di Perairan Kali Code 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350 0.0400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Lokasi Sam pling A k ti v it a s R a d io n u k li d a ,B q k g Ra-226 Pb-212 Pb-214 Tl-208 Ac-228 K-40 Gambar 4. Profil Radionuklida di Sedimen Kali Code Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan aktivitas radionuklida yang teramati termasuk rendah. Apabila distribusi radionuklida tersebut terjadi karena proses adsorpsi oleh sedimen di dasar sungai, maka pola distribusi radionuklida di sepanjang sungai dari lokasi pengambilan ke-1 hingga ke-11 harus memenuhi syarat model adsorpsi. Menurut Schnoor 1996, terdapat tiga model adsorpsi yang utama yaitu model partisi K D , Freundlich dan Langmuir. Berdasarkan gambar 5, proses distribusi radionuklida Ra-226 mengikuti model Freundlich. Model adsorpsi Freundlich ini terlihat dengan harga koefisien determinasi R 2 = 0,7974 paling besar bila dibandingkan dengan model Langmuir dan Partisi K D . 5 Ads orps i Langm uir y = 57.657x + 1451 R 2 = 0.5918 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 0E+00 2E+01 4E+01 6E+01 8E+01 Ra-226air,BqL R a- 22 6 ai r R a- 22 6 sd m Ads orps i Kd y = 0.0002x + 0.0027 R 2 = 0.7323 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0E+00 2E+01 4E+01 6E+01 8E+01 Ra-226air,BqL R a- 22 6 sd m ,m g k g Adsorpsi Freundliich y = 0.4815x - 2.7647 R 2 = 0.7974 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 1.5 2 Log Ra-226air L o g R a- 22 6 sd m Gambar 5. Kurva Adsorpsi Langmuir, K D , Freundlich Ra-226 Berdasarkan gambar 6, proses distribusi radionuklida Pb-212 mengikuti model Partisi. Model adsorpsi Partisi K D ini terlihat dengan harga koefisien determinasi R 2 = 0,7785 paling besar bila dibandingkan dengan model Langmuir dan Freundlich. Adsorpsi Langmuir y = 26.039x + 877.34 R 2 = 0.5625 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0E+00 2E+01 4E+01 6E+01 8E+01 1E+02 Pb-212 air,BqL Pb -2 12 a ir Pb -2 12 sd m Adsorpsi Kd y = 0.0003x + 0.0076 R 2 = 0.7785 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0E+00 2E+01 4E+01 6E+01 8E+01 1E+02 Pb-212 air,BqL Pb -2 12 s dm ,B q kg Adsorpsi Freundlich y = 0.39x - 2.3281 R 2 = 0.494 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.5 0.5 1 1.5 2 Log Pb-212 air L o g P b -2 1 2 s d m Gambar 6. Kurva Adsorpsi Langmuir, K D , Freundlich Pb-212 Berdasarkan gambar 7, proses distribusi radionuklida Pb-214 mengikuti model adsorpsi Langmuir. Model adsorpsi ini terlihat dengan harga koefisien determinasi R 2 = 0,9891 yang paling besar bila dibandingkan dengan model Freundlich dan Partisi K D . 6 Adsorpsi Langmuir y = 8E+07x + 7E+12 R 2 = 0.9891 0E+00 1E+15 2E+15 3E+15 4E+15 5E+15 0E+00 2E+07 4E+07 6E+07 Pb-214air,BqL P b-2 14 a ir P b-2 12 s dm Adsorpsi Kd y = -9E-12x + 0.0004 R 2 = 0.036 -5.0E-04 0.0E+00 5.0E-04 1.0E-03 1.5E-03 2.0E-03 2.5E-03 3.0E-03 3.5E-03 0E+00 2E+07 4E+07 6E+07 Pb-214air,BqL P b -2 14 s d m ,B q k g Adsorpsi Freundlich y = -0.68x - 2.5225 R 2 = 0.8792 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -2 2 4 6 8 10 Log Pb-214air L o g P b -2 14 s ed im en Gambar 7. Kurva Adsorpsi Langmuir, K D , Freundlich Pb-214 Berdasarkan gambar 8, proses distribusi radionuklida Ac-228 mengikuti model adsorpsi Freundlich Model adsorpsi ini terlihat dengan harga koefisien determinasi R 2 = 0,6617 yang paling besar bila dibandingkan dengan model Langmuir dan Partisi K D . Ads orps i Langm uir y = 2551.9x + 6657.3 R 2 = 0.0932 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 Ac-228air,BqL Adsorpsi Kd y = 0.0003x + 0.0001 R 2 = 0.0526 0.000 0.001 0.001 0.002 0.002 0.003 0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 Ac-228air,BqL A c- 22 8 se d im en ,B q k g Adsorpsi Freundlich y = 0.9954x - 3.731 R 2 = 0.6617 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 Log Ac-228air Lo g A c- 22 8 se di m en Gambar 8. Kurva Adsorpsi Langmuir, K D , Freundlich Ac-228 Pada gambar 9, ditampilkan kurva hubungan antara SS dengan aktivitas radionuklida Ra-226, Pb-212, Pb-214, dan Ac-228 yang terdapat di dalam sedimen. 7 R 2 = 0.8428 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 2.8 1E -06 4.5 8E -04 5.8 1E -05 5.2 2E -05 7.2 3E -04 5.8 6E -04 8.0 2E -04 1.9 9E -04 2.9 5E -04 4.4 0E -04 9.9 6E -05 TSS,m gL Ak tiv ita s Ra -2 26 ,B q L R 2 = 0.7308 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350 0.0400 3E-06 5E-04 6E-05 5E-05 7E-04 6E-04 8E-04 2E-04 3E-04 4E-04 1E-04 TSS,m gL A kt iv it as P b -2 12 ,B q L R 2 = 0.2487 -0.00100000 -0.00050000 0.00000000 0.00050000 0.00100000 0.00150000 0.00200000 0.00250000 0.00300000 0.00350000 3E- 06 5E- 04 6E- 05 5E- 05 7E- 04 6E- 04 8E- 04 2E- 04 3E- 04 4E- 04 1E- 04 TSS,m gL A kt iv ita s Pb -2 14 ,B q L R 2 = 0.2303 -0.00050000 0.00000000 0.00050000 0.00100000 0.00150000 0.00200000 0.00250000 3E- 06 5E- 04 6E- 05 5E- 05 7E- 04 6E- 04 8E- 04 2E- 04 3E- 04 4E- 04 1E- 04 TSS,mgL A kti vi ta s A c-2 28 ,B q L Gambar 9. Profil SS-Aktivitas Radionuklida dalam Sedimen Dari gambar 9 diperoleh harga koefisien determinasi R 2 untuk Ra-226, Pb-212, Pb-214,dan Ac-228 masing-masing sebesar 0,8428 ; 0,7308; 0,2487 dan 0,2303. Harga koefisien determinasi dari Ra-226, Pb-212, Pb-214, dan Ac-228 kurang dari 0,9, maka hubungan SS dengan keempat radionuklida tersebut tidak cukup signifikan. Akibatnya distribusi keempat radionuklida diatas ke dalam sedimen dipastikan tidak terjadi melalui media SS, tetapi langsung dari air menuju ke sedimen. 8 Kation-kation yang berukuran relatif besar hidratnya lemah sehingga bukan merupakan pembentuk kompleks yang baik dan kurang begitu bagus jika berikatan dengan SS karena R 2 0,9. Tidak adanya korelasi yang signifikan antara konsentrasi radionuklida dengan SS mengindikasikan bahwa radionuklida yang ada tidak dalam bentuk kationik melainkan dalam bentuk senyawa dengan polaritas rendah dan lebih suka berikatan dengan sedimen daripada SS.

IV. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN