AKSES KESEHATAN AKSES PENDIDIKAN

110 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN KEBIJAKAN PUBLIK ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ dibandingkan penduduk miskin di perkotaan. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya indeks kedalaman kemiskinan pedesaan di Aceh. Lebih lanjut, penyebaran pengeluaran penduduk miskin terhadap rata-ratanya di perkotaan juga lebih rendah daripada pedesaan. Dengan demikian tingkat kemiskinan di pedesaan lebih beragam dibandingkan perkotaan atau dengan kata lain tingkat keparahan kemiskinan di perdesaan lebih tinggi dibandingkan keparahan kemiskinan di perkotaan.

A. AKSES KESEHATAN

Program penurunan tingkat kemiskinan yang disebut dengan jaring pengaman sosial sudah diterapkan pemerintah Aceh, dimana pemerintah Aceh memberikan perhatian pada sisi kesehatan penduduk miskin, dengan program jaminan kesehatan Aceh atau JKA. Program JKA pada tahun 2013 mencakup anggaran sebesar Rp 344 milyar dengan jumlah peserta 1.361.158 orang. Jumlah tersebut berdasarkan data yang tercatat dari jumlah kunjungan peserta JKA rawat jalan, yang dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit daerah , kunjungan persalinan dirumah sakit Daerah, dan yang dirawat di UGD. Indikasi penurunan jumlah penduduk miskin Aceh yang tercermin dalam informasi di atas, didukung oleh beberapa indeks lain yang terkait dengan peningkatan kualitas hidup manusia.

B. AKSES PENDIDIKAN

Dari sisi akses terhadap pendidikan Aceh merupakan salah satu provinsi dengan tingkat partisipasi sekolah tertinggi di Indonesia. Sepanjang tahun 2008-2014, partisipasi masyarakat di bidang pendidikan pada setiap level pendidikan selalu mengalami peningkatan dan pada saat yang bersamaan angka buta huruf juga mengalami penurunan. Namun demikian hal ini tidak dapat diartikan sebagai penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih baik. Vol. 2 No. 1 Februari 2015 111 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Saat ini di Aceh terdapat kecenderungan mobilitas penduduk menuju daerah-daerah yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik dimana hal ini menunjukkan masih adanya kesenjangan kualitas pendidikan antar wilayah di Aceh. Jika mengacu pada indeks pembangunan manusia, kualitas kesejahteraan penduduk Aceh masih berada di bawah rata-rata nasional. Sejak tahun 2008, kualitas penduduk Aceh relatif meningkat namun masih berada di bawah rata-rata IPM nasional. Dalam skala nasional, pada tahun 2014 Aceh hanya berada pada posisi 17, lebih baik satu tingkat dari posisi tahun 2008 yang hanya di posisi 18. Hal ini mengindikasikan bahwa dampak pelaksanaan otonomi khusus terhadap peningkatan kualitas manusia di Aceh belum sebaik daerah lain yang notabene tidak mempunyai kemampuan fiskal sebesar Aceh.

C. AKSES MODAL

Dokumen yang terkait

Dampak Otonomi Daerah Terhadap Pengurangan Kemiskinan Kasus Provinsi Riau

0 14 376

Dampak Otonomi Daerah Terhadap Pengurangan Kemiskinan Kasus Provinsi Riau

3 27 183

Tata Kelola Kebijakan Qanun Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Maisir (Perjudian) Di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh | Fikar | Journal of Governance and Public Policy 2109 5806 1 PB

0 0 25

Dampak Kebijakan Alokasi Dana Desa (Add) Terhadap Pembangunan Desa Di Kabupaten Bulungan Tahun 2011 – 2014 | Hariyanto | Journal of Governance and Public Policy 2132 5829 1 PB

0 0 34

Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Kawasan Khusus Pariwisata Di Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara Tahun 2014 | Buamona | Journal of Governance and Public Policy 2130 5835 1 PB

0 2 32

KELEMBAGAAN OTONOMI KHUSUS (OTSUS) DALAM MEMPERTAHANKAN NILAI-NILAI KEBUDAYAAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA | Annafie | Journal of Governance and Public Policy 2632 7191 1 PB

0 1 35

Dinamika Kelembagaan Dalam Pelekasana Otonomi Khusus Syariat Islam Di Aceh (Kajian Kelembagaan) | Helmi | Journal of Governance and Public Policy 2630 7189 1 PB

0 1 19

Efektivitas Program Bantuan Keuangan Khusus Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul | Khadafi | Journal of Governance and Public Policy 2993 8168 1 PB

0 1 36

Kinerja Lembaga Perwakilan Rakyat di Daerah Otonomi Khusus Aceh dalam Melaksanakan Fungsi Legislasi | Herizal | Journal of Governance and Public Policy 2992 8167 1 PB

0 0 33

KELEMBAGAAN MAJELIS RAKYAT PAPUA BARAT (MRP-PB) DALAM OTONOMI KHUSUS 2017 | Rengen | Journal of Governance and Public Policy 3607 10021 1 PB

0 0 15