Analisis Aplikasi Pemantau Jaringan LAN dan WAN PT. Telkom Indonesia

(1)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Alfi Ghazali

NIM : 10110045

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Agustus 1992

Alamat Rumah : Margahayu Permai Jl. Permai 23 no 3 Bandung

Email : Alfialvii@yahoo.com

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : 085320246555

No Tahun Pendidikan

1 1998-2004 SDN 003 Balikpapan

2 2004-2007 SMPN 1 Margahayu

Bandung 3

4

2007-2010 2010-sekarang

SMAN 17 Bandung Universitas Komputer Indonesia Bandung


(2)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ryan Ferdiana

NIM : 10110019

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 20 Desember 1992

Alamat Rumah : Jln.Raya bojong soang gg.haji manshur rt 03 rw 03 no.74 Bandung

Email : iant_fenboy@yahoo.com

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : 08996000698

No Tahun Pendidikan

1 1998-2004 Sdn Bojong Soang 4

2 2004-2007 SMP Sandhy Putra

3 4

2007-2010 2010-sekarang

SMK Prakarya Internasional

Universitas Komputer Indonesia Bandung


(3)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhlis Sul’Aen

NIM : 10110039

Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 11 April 1992

Alamat Rumah : Jln.Madhapi No 177 RT03 RW08 Cikaso Bandung

Email : muhlissulaen@gmail.com

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : 081809655817

No Tahun Pendidikan

1 1998-2004 SDN Gatot Subroto

2 2004-2007 SMPN 27 Bandung

3

4

2007-2010

2010-sekarang

SMA Pasundan 1 Bandung

Universitas Komputer Indonesia Bandung


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS APLIKASI PEMANTAU JARINGAN LAN DAN WAN

PT.TELKOM INDONESIA

RYAN FERDIANA

NIM. 10110019

MUH

LIS SUL’AEN

NIM. 10110039

MUHAMMAD ALFI GHAZALI

NIM. 10110045

Pembimbing Kerja Praktek I Pembimbing Kerja Praktek II

Nelly indriani W, S.Si,.M.T Sulistijono

NIP. 41277006122 NIP. 600282

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Irawan Afrianto, S.T., M.T. NIP. 412770060009


(5)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 16 Januari 2014

Penulis, PT TELKOM INDONESIA

(Koordinator Kerja Praktek)

Muhammad Alfi G Sulistijono

NIM. 10110045 NIP. 600282

Mengetahui, Pembimbing

Nelly indriani W,S.Si,.M.T NIP. 41277006122


(6)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 16 Januari 2014

Penulis, PT TELKOM INDONESIA

(Koordinator Kerja Praktek)

Muhlis Sul’aen Sulistijono

NIM. 10110039 NIP. 600282

Mengetahui, Pembimbing

Nelly indriani W,S.Si,.M.T NIP. 41277006122


(7)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 16 Januari 2014

Penulis, PT TELKOM INDONESIA

(Koordinator Kerja Praktek)

Ryan Ferdiana Sulistijono

NIM. 10110019 NIP. 600282

Mengetahui, Pembimbing

Nelly indriani W,S.Si,.M.T NIP. 41277006122


(8)

ANALISIS APLIKASI PEMANTAU

JARINGAN LAN DAN WAN

PT. TELKOM INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RYAN FERDIANA

10110019

MUHLIS SUL

AEN

10110039

MUHAMMAD ALFI G

10110045

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(9)

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 6

2.1.1 Sejarah TELKOM ... 6

2.1.2 Sejarah TELKOM IS Center ... 7

2.1.3 Logo TELKOM ... 10

2.1.4 Badan Hukum Instansi ... 11

2.1.5 Struktur Organisasi dan Job Description ... 12


(10)

iii

2.2.1 Troubleshooting Jaringan LAN/WAN ... 14

2.2.1.1 Monitoring Koneksi ... 15

2.2.1.2 Monitoring Traffic ... 15

2.2.1.3 Simple Network Management Protocol ... 16

2.2.1.4 Remote Monitoring ... 17

2.2.1.5 Ping ... 18

2.2.1.6 Telnet ... 18

BAB III PEMBAHASAN ... 19

3.1 Jadwal Kerja Praktek ... 19

3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek ... 19

3.3 Data Kerja Praktek ... 20

3.3.1 Tujuan dan Manfaat Monitoring Jaringan ... 20

3.3.2 Topologi Jaringan ... 21

3.3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat ... 24

3.3.4 Monitoring Jaringan Menggunakan ManageEngine OpManager ... 25

3.3.5 Monitoring Jaringan Menggunakan SolarWinds Orion NPM ... 28

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ... 33

4.1 Kesimpulan ... 33

4.2 Saran ... 33


(11)

i

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena kasih sayang, rahmat, karunia serta bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat matakuliah Kerja Praktek Program Strata satu, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Adapun kerja praktek ini penulis mengambil tempat di PT. Telekomunikasi Indonesia, dalam proses penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil, bimbingan, sumbangan ide, doa, dan lain sebagainya dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dengan segala kerendahan hati, penghargaan yang setinggi-tingginya serta terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT atas karunia-Nya.

2. Ibu Nelly Indriani W,S.Si..M.T selaku dosen wali beserta seluruh dosen jurusan Teknik Informatika UNIKOM

.

3. Yang terhormat Bapak Sulistijono selaku pembimbing di PT. TELKOM dan Bapak Gede yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT. TELKOM Lembong Bandung

4. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam pembuatan dan penulisan laporan kerja praktek ini, untuk itu perkenankanlah penulis memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat khususnya bagi penulis

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Januari 2014


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk / TELKOM (TELKOM) pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Kantor pusat TELKOM berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TELKOM adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, TELKOM menjalankan kegiatan yang meliputi: (A) Usaha Utama: Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual, menyewakan, dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika (B) Usaha Penunjang: 1). Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika. 2). Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, yang antara lain meliputi pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, jaringan komputer adalah salah satu sarana komunikasi yang sangat dibutuhkan dan telah digunakan oleh banyak orang dalam hal pribadi maupun bisnis. Karena dengan jaringan komputer ini bisa memudahkan berbagi informasi dan saling bertukar data. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi, begitu juga di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT TELKOM).Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat, tetapi pada penggunaannya memerlukan suatu piranti untuk memantau jaringan tersebut agar jaringan lebih terkendali.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah apabila terjadi error/troubleshoot pada wilayah tertentu. Itulah mengapa diperlukan monitoring jaringan komputer yang lebih mendetail. Untuk mengatasi masalah tersebut maka PT telkom , melakukan “Monitoring jaringan


(13)

2

komputer ” yang dimana monitor jaringan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui mengapa jaringan atau koneksi sebuah internet sangat lambat. Monitoring jaringan juga dapat digunakan untuk memastikan bahkan tidak ada orang asing/hacker yang mengakses router jaringan dan untuk lebih menjaga keamanan jaringan sebaiknya gunakan software monitoring yang aktif berjalan dan menunjukan peringatan atau notifikasi dengan cepat jika terjadi gangguan pada jaringan. Pada masa sekarang ini telah banyak software yang dapat digunakan untuk memonitoring jaringan, salah satunya adalah Solar Winds Network Performance Monitor dan Manage Engine OpManager. Karena suatu jaringan komputer bisa saja menimbulkan risiko keamanan data dan lainnya, maka dapat digunakan beberapa software untuk memonitoring jaringan komputer.

Berdasarkan permasalahan yang timbul inilah, menjadi latar belakang untuk menganalisis jaringan melalui server di PT Tekom cabang Lembong


(14)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya, masalah yang timbul yaitu:

1. Bagaimana melakukan konfigurasi piranti pada saat monitor jaringan.

2. Bagaimana mengatasi ganguan yang terjadi pada saat server down.

3. Bagaimana cara maintenance jaringan untuk mengatasi gangguan yang terjadi.

4. kesulitan dalam memonitor.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara melakukan monitoring jaringan PT Telkom Bandung

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Memahami cara melakukan monitoring jaringan PT.Telkom area Indonesia

2.Mengetahui cara mengatasi masalah pada saat jaringan sedang mengalami gangguan

3.Mengetahui cara melakukan maintenance pada perangkat monitoring jaringan

1.4 Batasan Masalah

Monitoring jaringan ini memiliki batasan - batasan masalah yaitu sebagai berikut :

a) Monitoring jaringan ini dilakukan hanya untuk me monitoring jaringan di PT.Telkom Bandung

b) Monitoring jaringan ini dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada saat jaringan sedang gangguan

c) Monitoring jaringan ini dilakukan untuk maintenance jaringan


(15)

4 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah penting dalam penyusunan laporan KP khususnya bagi perancangan sistem. Dalam kegiatan penelitian penulis mengumpulkan data dengan cara :

1. Wawancara (Interview)

Dalam penulisan laporan KP ini, untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka penulis melakukan suatu metode suatu tanya jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan monitoring jaringan pada PT.Telkom

2. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan-pengamatan langsung terhadap kegiatanyang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi ini dapat diketahui kesalahannya atau proses dan kegiatan tersebut.

3. Studi Pustaka

Selain melakukan kegiatan tersebut diatas penulis juga melakukan studi Kepustakaan melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang ada diperpustakaan Akademi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia maupun di perpustakaan lainnya.

4. Evaluasi dan hasil analisis

Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi dengan mengklarifikasi data-data yang diperoleh untuk kemajuan dalam pembuatan laporan.

5. Penulisan laporan

Hasil dari pengamatan yang kemudian di tulis ke dalam bentuk laporan.


(16)

5 Sebelum membahas lebih lanjut, penulis menjelaskan dahulu secara garis besar mengenai sistematika penulisan, sehingga memudahkan pembaca memahami isi laporan KP ini. Dalam penjelasan sistematika penulisan laporan KP ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan adalah latar belakang masalah, perumusan masalah maksud dan tujuan penulisan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisikan tentang umum, tujuan perusahaan dengan menguraikan sejarah perusahaan,logo perusahaan, badan instansi,badan hukum instansi struktur organisasi dan job description,serta landasan teori.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan tentang Memonitoring jaringan di PT Telkom.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari apa yang dibahas, dilanjutkan dengan saran-saran untuk mencapai suatu hasil akhir yang baik.


(17)

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah TELKOM

Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia.Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages.

Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008.

Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara telah dimiliki oleh Telkom Group.

Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis ( Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan Konten ) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing ( BPO ) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content ( DRC ).

Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai bisnis penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year contract).Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound maupun outbound dan non voice seperti direct mail dan web development. Namun saat ini Infomedia telah membagi bisnis Layanan


(18)

7 Outsourcing (BPO) kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services, HR Services, IT Services dan Direct Mail.

Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital (DRC) didasarkan oleh semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin cepat danmobile, perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3 bagian, yaitu; printed (Yellow Pages, White Pages & Special Directory ) , mobile (mobile application, SMS)dan online (online ad, e-commerce, membership).

Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia. [1]

2.1.2 Sejarah Telkom IS Center

TELKOM IS Center berawal dari proyek Mekanisasi Administrasi Telekomunikasi (MEKADTEL) pada tahun 1977 yang bertujuan untuk melakukan mekanisasi terhadap sistem billing.

Pada tahun berikutnya, Bagian Pengolahan Data (OLAHTA) didirikan dibawah tanggung jawab Direktorat Keuangan c.q. Bagian Keuangan Wilayah Telekomunikasi. Karena perkembangan bisnis telekomunikasi, dirasakan perlu untuk mengembangkan Unit Kerja OLAHTA menjadi SUBDITDATA (Sub Direktorat Pengolahan Data) dibawah kendali BAGOPTEK (Bagian Operasi Teknik).

Pada tahun 1990-an, saat perubahan era komputasi dari mini komputer menjadi mainframe, dibentuk PUSTEKSI (Pusat Teknologi Informasi dan Sistem Informasi). Hingga tahun 1992, PUSTEKSI berada dibawah kendali DIREKTORAT OPTEK. Selanjutnya, PUSTEKSI berada dibawah DITPRANTEK. Perkembangan terus berlanjut, dimana Sistem Informasi menjadi salah satu layanan dukungan dari TELKOM. Berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 22 Februari 1995, dibentuk Divisi Sistem Informasi (I/S Center) sebagai salah satu divisi pendukung di lingkungan TELKOM dengan ruang lingkup “ Mengelola perangkat dan fasilitas PT Telkom ex. Pusat Teknologi dan Sistem Informasi (PUSTEKSI), Unit Pengolahan Data Wilayah Usaha Telekomunikasi (ULAHTA WITEL) dan Unit Sistem Informasi (SISFO DATEL) di seluruh Indonesia.


(19)

8 Dengan Keputusan Direksi ini, organisasi I/S Center sangatlah besar dan cakupan layanannya meliputi seluruh hardware, software dan data network di seluruh Indonesia dari DIVRE-I sampai dengan DIVRE-VII. Selanjutnya pada tanggal 17 Juni 1996, sesuai dengan Keputusan Direksi nomor KD. 28/PS150/SDM-10/96, ruang lingkup I/S Center dipersempit karena adanya KSO (Kerja Sama Operasional) antara beberapa DIVRE dengan pihak ketiga, sehingga ruang lingkup TELKOM IS Center hanya mengelola perangkat dan fasilitas sistem informasi Kantor Perusahaan, Sistem aplikasi SIM dan Pelayanan Divisi Regional Non KSO dan Divisi Penunjang serta Network System. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyak didirikannya Divisi-divisi baru serta makin berdaya dan besarnya apresiasi unit-unit kerja di Telkom terhadap sistem informasi, maka ruang lingkup lingkup I/S Center makin menyempit yaitu hanya mengelola perangkat dan fasilitas sistem informasi Kantor Perusahaan, Sistem Aplikasi SIM dan Pelayanan Divisi Regional Non KSO dan Divisi Penunjang Telkom. Hal ini sesuai dengan Keputusan direksi nomor KD. 21/PS150/SDM-10/97 tanggal 16 Mei 1997.

Untuk mengantisipasi terhadap perubahan tantangan lingkungan industri jasa telekomunikasi Indonesia saat ini dan beberapa tahu kedepan, manajemen PT Telkom telah memperbaharui strategi korporasi Telkom, antara lain dengan mengubah perlakuan terhadap pengelola jasa sistem informasi dari stand-alone influence menjadi linkage influence. Agar perubahan diatas dapat terselenggara secara efektif dan efisien, maka dilakukan penataan kembali batasan bisnis dan bentuk organisasi dari I/S Center menjadi Pusat Sistem Informasi Perusahaan (Telkom I/S Center) yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi nomor KD. 29/PS150/PRORES-01/2002 tanggal 4 Juni 2002. Tujuan pembentukan Telkom I/S Center ini adalah terbentuknya pengelola jasa system informasi yang terpusat sehingga menciptakan iklim yang lebih kondusif di dalam mengoptimalkan dukungan sistem informasi kepada Kantor Perusahaan dan atau Unit-unit Bisnis lain dalam portfolio Telkom.

Perubahan terakhir terjadi dengan dikeluarkannya kebijakan korporat melalui KD 34/PS150/CTG-10/2004 perihal Penyelarasan Organisasi Pusat Sistem Informasi Perusahaan (Telkom IS Center), yang memperluas lingkup pengelolaan ISC melalui bergabungnya unit-unit pengelola sistem informasi (USI) di divre-divre. Maka sejak 1 September 2004, Telkom ISC merupakan unit Pengelola Sistem Informasi Perusahaan secara tersentralisasi dengan membawahi 6 (enam) USI Regional (I, II, III, IV, V dan VI) dibawah Direktur SDM selaku CIO (Chief of Information Officer).


(20)

9 1. Penyedia Solusi Sistem Informasi Perusahaan untuk seluruh tingkatan Organisasi

TELKOM (Corporate, Divisi, Center dan Unit)

2. Penyelenggara Operasional Sistem Informasi Perusahaan untuk seluruh tingkatan Organisasi TELKOM (Corporate, Divisi, Center dan Unit)

Pada KD 29/PS150/PRORES-01/2002 tentang Pembentukan Organisasi Pusat Sistem Informasi Perusahaan (TELKOM IS Center), peran TELKOM ISC telah dijabarkan, yaitu:

1. General management

2. Technostructure

3. Pengembangan dan dukungan operasi Executive Support System

4. Pengembangan dan dukungan operasi Operation Support System

5. Penyelenggaraan layanan dan infrastruktur

6. Shared services


(21)

10

2.1.3 Logo TELKOM Filosofi

1. Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan

layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment.

2. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan

Pertumbuhan dan ekspansi keluar.

3. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan,

perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

4. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang

maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

5. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai

masa depan.

Warna-warna yang digunakan adalah :

1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi

2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan

dinamis

3. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi

inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.


(22)

11 Logo TELKOM

Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.

1. Expertise: makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan

dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).

2. Empowering: makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan

pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

3. Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian,

serta kepercayaan dan hubungan yang erat

4. Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya

adalah perubahan dan awal yang baru.

5. Heart: simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa

depan.

Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :

1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.

2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis.

3. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan

peluang yang tak berhingga untuk masa depan. [1]

2.1.4 Badan Hukum Instansi

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.


(23)

12 2.1.5 Struktur Organisasi dan Job Description

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dari fungsi-fungsi dan merupakan hubungan-hubungan yang menyatakan suatu kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Secara fisik suatu struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis wewenang yang ada. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan bagan organisasi yaitu dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan dan memperhatikan gambar pekerjaan dan hubungan-hubungan yang ada di dalam perusahaan.

Struktur organisasi PT. TELKOM Tbk secara garis besar dapat dilihat pada gambar di bawah ini : [1]


(24)

13

Job description

ISC merupakan unit pendukung sistem informasi bagi unit-unit internal TELKOM yang berada dibawah kendali Direktur SDM dan Bisnis Pendukung yang 14

sekaligus menjabat sebagai CIO (Chief of Information Officer).Seluruh laporan performansi organisasi TELKOM ISC kepada BoD (Board of Director) dilaporkan melalui DIR SDM (CIO) dan evaluasinya dibantu oleh Asisten Bisnis Pendukung Direktorat SDM.

Ruang lingkup pengelolaan ISC diperluas melalui bergabungnya unit-unit pengelola sistem informasi (USI) di divre-divre.Maka, Telkom ISC merupakan unit Pengelola Sistem Informasi Perusahaan secara tersentralisasi dengan membawahi 6 (enam) USI Regional (I, II, III, IV, V dan VI).[1]


(25)

14 2.2 Landasan Teori

2.2.1 Troubleshooting Jaringan LAN/WAN

Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi. Menjalankan dan memelihara fungsi suatu jaringan bisa menjadi mimpi buruk jika tidak mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Terutama jika jaringan tersebar lebih dari ratusan kilometer persegi, di mana beberapa perangkat hampir tidak mungkin diakses, misalnya PC yang diletakan di berbagai Sentral Telepon Otomat (STO/Local Exchange), Sentral Trunk.(Trunk Exchange) dan Site-Site Repeater yang tersebar di berbagai kota. Me monitoring jaringan dapat dilakukan seperti: [8]


(26)

15 Tabel 2.1 Perbedaan wireless LAN dan WAN

2.2.1.1 Monitoring Koneksi

Salah satu bentuk paling mendasar dari monitoring koneksi berlangsung tiap hari pada jaringan. Proses user login ke jaringan akan memastikan bahwa koneksi itu sedang bekerja dengan baik atau jika tidak bagian jaringan akan segera dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang paling baik atau efisien dalam memonitoring jaringan yang ada. Tersedia program-program sederhana yang bisa digunakan oleh administrator untuk membuat daftar alamat IP host dan secara periodik mem-ping alamat tersebut. Jika ada masalah koneksi, program akan memperingati administrator melalui output ping. Ini merupakan cara yang paling kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa sama sekali. Aspek lain dari cara monitoring seperti ini adalah ia hanya memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun monitoring dan perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi


(27)

16 router, switch, bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang sedang down. Test ping hanya mengatakan bahwa koneksi down, tetapi tidak mengetahui di mana yang mengalami down.

Memeriksa semua host pada WAN dengan menggunakan monitoring semacam ini membutuhkan banyak resources. Jika jaringan mempunyai 3000 host, mem-ping semua perangkat jaringan dan host memakan resource sistem yang sangat besar. Cara lebih baik adalah hanya mem-ping beberapa host, server, router, dan switch yang penting untuk memastikan konektivitas mereka. Tes ping tidak akan memberikan data yang sebenarnya kecuali jika workstation selalu dalam keadaan menyala. Sekali lagi, cara monitoring seperti ini sebaiknya digunakan jika tidak ada lagi cara lain yang tersedia.[9]

2.2.1.2 Monitoring Traffic

Monitoring traffic merupakan cara monitoring jaringan yang jauh lebih canggih dan dapat melihat traffic paket yang sebenarnya serta membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program seperti Flukes Network Analyzer merupakan contoh software jenis ini.Program tersebut tidak hanya mendeteksi perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi jika ada komponen yang muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik. Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut.Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.[10]

2.2.1.3 Simple Network Management Protocol

Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP.Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.


(28)

17 Managed Nodes yang merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah perangkat TCP/IP biasa; mereka juga kadang-kadang disebut managed devices. Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan” SNMP.[11]

Gambar 2.4 interaksi antara manajer jaringan dan agent

2.2.1.4 Remote Monitoring

Model umum yang digunakan SNMP adalah adanya network management station (NMS) yang mengirim request kepada SNMP agent. SNMP Agent juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim pesan trap untuk memberitahu management station ketika terjadi suatu event tertentu. Model ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari SNMP agent yang biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan tugas sebagai host dan router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka untuk melakukan tugas manajemen jaringan.


(29)

18 Oleh karena itu, pada situasi di mana dibutuhkan informasi jaringan yang lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh perangkat biasa, administrator sering kali menggunakan hardware khusus bernama network analyzer, monitor, atau probe.Mereka hanya mengumpulkan statistik dan memantau event yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna jika perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap ketika ada sesuatu yang penting.

Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network Monitoring (RMON). RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan kadang-kadang akan melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen jaringan TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protocol yang terpisah—ia tidak melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP, dan RMON hanya suatu modul management information base (MIB) yang menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe.Secara arsitektur, RMON hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari SNMP.[12]

2.2.1.5 Ping

Ping adalah software untuk mengecek hubungan antara dua komputer atau lebih di internet atau yang terhubung di LAN (Local Area Network). Ping berfungsi untuk memastikan bahwa satu komputer yang sedang dituju sedang aktif dan memberikan respon balik. Ping bisa langsung digunakan dengan aplikasi “Run” ataupun menggunakan “Command Prompt (CMD)”

Cara menggunakan ping yaitu ketikan “ping (IP address computer yang akan di ping/bisa alamat suatu web)” contoh “ping 192.168.10.11” bila muncul tampilan seperti gambar berikut berarti jaringan terkoneksi dengan baik.[13]


(30)

19 2.2.1.6 Telnet

Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal.Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut.Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi.Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer]. [14]


(31)

19

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT Telkom Information System Center (ISC) di unit IDC AND IS INFRASTRUCTURE OPERATION pada bagian Network Operation Area Bandung yang bertempat di Gedung C lantai-2 Jl. Lembong No. 15 Bandung. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 17 Juli 2013 selama 1 (satu) bulan.

3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan,antara lain:

1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk PT Telkom Bandung. 2. Pengajuan permohonan kerja praktek ke HR PT Telkom Bandung yang

beralamatkan di Jalan Japati No. 1 Bandung.

3. HR PT Telkom Bandung memberikan surat balasan permohonan kerja praktek. 4. Pelaksanaan kerja praktek.

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi ke dalam beberapa tahapan kegiatan untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan kegiatan harian PT Telkom divisi ISC Area Bandung yang layak untuk diangkat menjadi topik dalam kegiatan kerja praktek ini. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :


(32)

20 1. Wawancara

Dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada admin jaringan divisi ISC Area Bandung mengenai network operation PT Telkom Bandung,dan cara monitoring jaringan tersebut.

2. Observasi

Dilakukan dengan cara terjun langsung untuk mengikuti kegiatan harian di PT.Telkom divisi ISC Area Bandung yang sebelumnya telah mendapatkan izin dari pembimbing Kerja Praktek(KP).

3. Studi Literatur

Mengumpulkan data melalui buku-buku,situs internet,dan catatan kuliah yang diperlukan.

3.3Data Kerja Praktek

3.3.1 Tujuan dan Manfaat Monitoring jaringan yaitu sebagai berikut :

1. Menangkap informasi atau data paket yang dikirim dan diterima dalam jaringan komputer

2. Mengetahui aktivitas yang teradi dalam jaringan komputer

3. Mengetahui dan menganalisa kinerja jaringan komputer yang di miliki seperti kecepatan akses/share data dan koneksi jaringan ke internet


(33)

21 3.3.2 Topologi Jaringan

Topologi Jaringan PT.TELKOM :

Untuk Tipe Topologi jaringan dalam LAN adalah Menggunakan Tipe Ring dan Mesh.

A. Topologi Ring

Gambar 3.1 Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi umum digunakan dalam jaringan SDH yang memiliki

tingkat kehandalan yang tinggi dengan sistem proteksiself healing ring, dan tingkat survivabilitas 100%. Komponen perangkat utama dari topologi ini adalah Add Drop Multiplexer (ADM) pada jaringan SDH dan Optical Add Drop Multiplexer pada teknologi Jaringan Transport Optik Masa Depan atau DWDM. Dalam konfigurasi ring, perangkat OADM berfungsi melakukan add/drop sinyal dalam sistem. Konfigurasi ring, seperti juga pada jaringan SDH, dimaksudkan untuk mengimplementasikan sistem proteksi. Prinsip dasar OADM (dengan topologi ring) adalah:


(34)

22

B. Topologi Mesh

Gambar 3.2 Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi yang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak.

Komponen utama dalam topologi ini adalah Digital Cross Connect(DXC) dengan lebih dari

dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect yang beragam pada level sinyal SDH.

Secara umum jaringan mesh dengan DXC Self-Healing dapat ditandai berdasarkan teknik implementasi yang berbeda-beda sebagai berikut:

1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)

2. Perutean kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan dinamik) 3. Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/linedan restorasi kanal/path)

Jaringan DXC disebut jaringan self-healing jika dapat memulihkan demand

terpengaruh secara otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas serat optik, perangkat atau office. DXC SDH memberikan kemampuan restorasi jaringan melalui perutean alternatif demand. Restorasi prioritas melalui penyusunan kembali path dapat diimplementasikan hanya jika kapasitas spare tersedia dalam jaringan.


(35)

23 Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal restorasi dan proteksi pada topologi mesh adalah sebagai berikut:

a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian proteksi elektrik dengan sistem 1:N yang disandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi yang lengkap.

b. Sistem restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang

lebih banyak dari SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.

Jumlah komponen elektrik yang diproteksi menjadi lebih sedikit. Keunggulan arsitektur mesh terdiri atas:

 Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC,

dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM,

 kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,

 konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama

kapasitas spare, dan

 keandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.

Dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing, maka penerapan topologi mesh maupun ring haruslah didekati dari kebutuhan akan jaringan dan jenis proteksi yang akan dikembangkan agar didapat topologi yang efektif dan esifien dengan orientasi pemenuhan kebutuhan jangka panjang.


(36)

24 3.3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat

Kebutuhan perangkat keras/Hardware dalam melakukan monitoring jaringan

a. PC atau laptop

b. Modem ADSL

c. Wifi modem

d. Aplikasi Monitoring Jaringan

Tabel Kebutuhan Perangkat lunak/software dalam melakukan monitoring jaringan:

Tabel 3.1 kebutuhan perangkat lunak Perangkat Lunak/software

Sistem Operasi Windows Xp dan Windows 7 Driver Modem ADSL

Driver Modem Wifi

Tabel Kebutuhan Perangkat keras dalam melakukan monitoring jaringan:

Tabel 3.2 kebutuhan perangkat keras

Perangkat Keras Spesifikasi Minimum

Processor Intel Core 2 duo 2 GHz

Memory 2 GB

Harddisk 160 GB

VGA 256 MB onboard


(37)

25 3.3.4 Monitoring Jaringan Menggunakan ManageEngine OpManager

Berikut ini adalah hasil yang kami peroleh berdasarkan pengamatan kami.

OpManager adalah perangkat lunak yang mudah digunakan untuk memantau jaringan dan mengetahui perangkat kondisi perangkat keras yang terkoneksi dalam jaringan tersebut.OpManager adalah produk unggulan dari ManageEngine yang digunakan untuk memonitoring jarigan berbasis IP dan SNMP, memiliki kemampuan CCTV View dan dashboard.

Software ini juga memungkinkan untuk secara cepat mempersiapkan dan menjalankan sebuah proses pemantauan untuk sebuah jarigan tertentu. Dengan OpManger ini maka degan mudah dapat mengetahui kondisi perangkat keras yang terhubung dalam jarigan seperti memantau kondisi router, memantau penggunaan PC, memantau penggunaan port pada switchserta menganalisa kondisi traffic jarigan.

OpManager berjalan pada mesin windows di dalam jarigan selama 24 jam setiap hari dan terus-menerus memantau kondisi jaringan. Fitur-fitur dasar Opmanager :

- Kemampuan untuk melakukan monitoring pada jaringan yang digunakan oleh lebih dari 10 node setiap harinya.

- Pengumpulan data dapat kondisi jaringan dan perangkat keras secara bersamaan dalam satu window.

- Dapat bekerja dengan kebanyakan perangkat jarigan seperti switch, router, firewalls dan lain-lain yang berbeda- beda sesuai perusahaan pembuatnya.

Berikut adalah contoh beberapa tampilan dari OpManager :


(38)

26 Setelah Login akan menampilkan menu utama OpManager, konten dari perangkat keras yang terkoneksi dalam jaringan PT.Telkom. Didalam menu utama terdapat submenu yang meliputi home, network, server, admin dan alarm.

Gambar 3.4 tampilan ManageEngine Home

a. Network

Pada menu ini berisi semua informasi tentang seluruh aktifitas jaringan yang sedang berjalan. Selain itu menu ini dapat menampilkan peta jaringan dan daftar vendor (penyedia).

b. Server

Pada menu ini berisi tentang informasi semua server yang terkoneksi dengan PT.Telkom Indonesia yang digunakan untuk memonitoring server mana saja yang sedang mengalami gangguan.

c. Admin

Pada menu ini berisi beberapa tools yang dapat digunakan oleh admin untuk memperbaiki masalah yang terjadi didalam OpManager.

d. Alarm

Pada menu ini berisi beberapa kategori(server/router), status, dan teknisi. Ini untuk mengetahui server/router mana saja yang statusnya mengalami gangguan masalah.


(39)

27 Gambar 3.5 List view jaringan IT PT.Telkom Lembong

Kelebihan dari perangkat lunak ini adalah ketika ada komponen dalam jaringan yang trouble maka akan terdapat warning dalam peta jaringan. Seperti terlihat pada Gambar 3.5 ini, terdapat beberrapa point merah, kuning atau orange.Itu menunjukan terdapat trouble yang terjadi pada ikon tersebut maka akan terlihat detail trouble yang terjadi pada perangkat keras tersebut.

Gambar 3.6 Contoh keterangan Trouble pada OpManager

Pada gambar diatas terlihat bahwa perangkat keras yang terkoneksi tidak melakukan respon terhadap jaringan atau mengalami server yang down.Sehingga terdeteksi trouble pada perangkat lunak OpManager.

Kekurangan dari perangkat lunak ini adalah tidak bisa memaintenence secara langsung. Jadi perangkat lunak ini hanya digunakan sebagai alarm atau pemberitahuan manakala terdapat ketidak beresan dalam jaringan IT Telkom. [15] [16]


(40)

28 3.3.5 Monitoring Jaringan Menggunakan SolarWinds Orion NPM

Berikut ini adalah hasil yang kami peroleh berdasarkan pengamatan kami.

Gambar 3.7 Tampilan awal SolarWinds Orion NPM

gambar diatas adalah halaman awal SolarWinds Network Monitoring. SolarWinds adalah tool yang digunakan oleh para administrator jaringan untuk mengadmin jaringan secara berkala, aplikasi ini menyediakan fungsi-fungsi scanner banyak jaringan, SNMP dengan brute-force, dekripsi password router, koneksi TCP, salah satu yang tercepat dan termudah router config download / upload aplikasi yang tersedia dan banyak lagi.

Software ini memiliki fitur cukup lengkap, tetapi sayang sekali untuk dapat menggunakan software ini harus merogoh kocek cukup dalam dikarenakan harus membeli lisensi asli nya.

Solarwinds baru-baru ini merilis versi pemantauan kinerja aplikasi. Dengan aplikasi ini, administrator sistem dapat melihat fase kritis dari sistem operasi dan sumber daya server untuk memastikan mereka beroperasi secara optimal.Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi, menganalisis dan melaporkan kinerja aplikasi untuk administrator sistem.Aplikasi dan layanan harus memenuhi harapan organisasi pada setiap tingkat.

Aplikasi Solarwinds mampu monitoring.net, aplikasi java, Apache, WebLogic dan aplikasi PowerBuilder dan banyak lagi. Aplikasi ini juga akan memonitor atau menjalankan script custom made tanpa konversi yang mengembalikan beberapa nilai. Solarwinds juga mendukung dan terintegrasi dengan program Pengguna Akhir Memantau sintetis untuk


(41)

29 memonitor aplikasi web.Grafik yang disediakan untuk mengevaluasi tren.Data mengubah memungkinkan operasi matematika pada nilai-nilai numerik.

Berikut adalah contoh beberapa tampilan dari SolarWinds :

Gambar 3.8 Tampilan Map view jarigan IT PT Telkom

Dapat di lihat dari gambar tampilan home solarwinds menampilkan peta indonesia yang dimana terlihat beberapa jaringan mulai dari Regional 1-6, dari gambar di atas dapat melihat terdapat warna kuning dan hijau. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tampilan regional 1-6.


(42)

30 Pada gambar diatas terdapat regional 1 yang memiliki pusat regional di Medan, adapun regional yang berwarna hijau menandakan bahwa jaringan tersebut tidak mengalami gangguan dan yang berwarna biru muda menandakan bahwa icon tersebut merupakan icon router

Gambar 3.1.1 Tampilan jarigan IT Telkom Regional 2

Pada gambar diatas terdapat regional 2 yang memiliki pusat regional di Jakarta,sama halnya dengan regional 1 yang berwarna hijau menandakan bahwa jaringan tersebut tidak mengalami gangguan


(43)

31 Gambar 3.1.2 Tampilan jarigan IT Telkom Regional 3

Gambar 3.1.3 List view Regional 3

Dapat di lihat pada Gambar 3.1.2 dan 3.1.3 terdapat point kuning dan hijau. Pada poin kuning tepatnya lokasi Metro Jabar, itu menenjukan terdapat adanya trouble yang terjadi pada icon tersebut maka akan terlihat detail trouble yang terjadi pada perangkat keras tersebut, dikarenakan perangkat keras yang terkoneksi tidak melakukan respone terhadap jaringan


(44)

32 atau mengalami server yang down. Sedangkan pont hijau pada lokasi lain menandakan proses jaringan berjalan dengan lancar. [17] [18]


(45)

33

BAB IV

Penutup

Penutup disini membahas hasil kesimpulan dan saran kerja praktek yang dilaksanakan 4.1Kesimpulan

1. PT. Telkom Lembong cabang Bandung menggunakan OpManager dan SolarWinds Orion NPM untuk memonitoring jarigan LAN, MAN dan seluruh jarigan yang terkoneksi dalam ruang lingkup PT. Telkom Lembong Bandung

2. Masalah atau ganguan yang diketahui sehingga jaringan LAN dapat terjaga sehingga proses komunikasi dapat berjalan dengan baik di PT Telkom Lembong Bandung.

3. Maintenance jaringan dengan melakukan monitoring jaringan dapat mengetahui kemungkinan kerusakan yang akan terjadi.

4.2 Saran

1. Perlu penambahan pegawai di bidang IT mengingat kurangnya kuantitas sumber daya manusia yang mengelola jarigan IT pada perusahaan.

2. Perlunya penggantian beberapa perangkat keras vital demi terciptanya kelancaran penggunaaan jaringan untuk beberapa aplikasi yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan.

3. Perlunya pemberanian pendalaman materi bagi mahasiswa khususnya konsentrasi komputer dan informatika tentang jaringan komputer pada penerapannya di hardware dan software.


(1)

28 3.3.5 Monitoring Jaringan Menggunakan SolarWinds Orion NPM

Berikut ini adalah hasil yang kami peroleh berdasarkan pengamatan kami.

Gambar 3.7 Tampilan awal SolarWinds Orion NPM

gambar diatas adalah halaman awal SolarWinds Network Monitoring. SolarWinds adalah tool yang digunakan oleh para administrator jaringan untuk mengadmin jaringan secara berkala, aplikasi ini menyediakan fungsi-fungsi scanner banyak jaringan, SNMP dengan brute-force, dekripsi password router, koneksi TCP, salah satu yang tercepat dan termudah router config download / upload aplikasi yang tersedia dan banyak lagi.

Software ini memiliki fitur cukup lengkap, tetapi sayang sekali untuk dapat menggunakan software ini harus merogoh kocek cukup dalam dikarenakan harus membeli lisensi asli nya.

Solarwinds baru-baru ini merilis versi pemantauan kinerja aplikasi. Dengan aplikasi ini, administrator sistem dapat melihat fase kritis dari sistem operasi dan sumber daya server untuk memastikan mereka beroperasi secara optimal.Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi, menganalisis dan melaporkan kinerja aplikasi untuk administrator sistem.Aplikasi dan layanan harus memenuhi harapan organisasi pada setiap tingkat.

Aplikasi Solarwinds mampu monitoring.net, aplikasi java, Apache, WebLogic dan aplikasi PowerBuilder dan banyak lagi. Aplikasi ini juga akan memonitor atau menjalankan script custom made tanpa konversi yang mengembalikan beberapa nilai. Solarwinds juga mendukung dan terintegrasi dengan program Pengguna Akhir Memantau sintetis untuk


(2)

29 memonitor aplikasi web.Grafik yang disediakan untuk mengevaluasi tren.Data mengubah memungkinkan operasi matematika pada nilai-nilai numerik.

Berikut adalah contoh beberapa tampilan dari SolarWinds :

Gambar 3.8 Tampilan Map view jarigan IT PT Telkom

Dapat di lihat dari gambar tampilan home solarwinds menampilkan peta indonesia yang dimana terlihat beberapa jaringan mulai dari Regional 1-6, dari gambar di atas dapat melihat terdapat warna kuning dan hijau. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tampilan regional 1-6.


(3)

30 Pada gambar diatas terdapat regional 1 yang memiliki pusat regional di Medan, adapun regional yang berwarna hijau menandakan bahwa jaringan tersebut tidak mengalami gangguan dan yang berwarna biru muda menandakan bahwa icon tersebut merupakan icon router

Gambar 3.1.1 Tampilan jarigan IT Telkom Regional 2

Pada gambar diatas terdapat regional 2 yang memiliki pusat regional di Jakarta,sama halnya dengan regional 1 yang berwarna hijau menandakan bahwa jaringan tersebut tidak mengalami gangguan


(4)

31 Gambar 3.1.2 Tampilan jarigan IT Telkom Regional 3

Gambar 3.1.3 List view Regional 3

Dapat di lihat pada Gambar 3.1.2 dan 3.1.3 terdapat point kuning dan hijau. Pada poin kuning tepatnya lokasi Metro Jabar, itu menenjukan terdapat adanya trouble yang terjadi pada icon tersebut maka akan terlihat detail trouble yang terjadi pada perangkat keras tersebut, dikarenakan perangkat keras yang terkoneksi tidak melakukan respone terhadap jaringan


(5)

32 atau mengalami server yang down. Sedangkan pont hijau pada lokasi lain menandakan proses jaringan berjalan dengan lancar. [17] [18]


(6)

33

BAB IV

Penutup

Penutup disini membahas hasil kesimpulan dan saran kerja praktek yang dilaksanakan 4.1Kesimpulan

1. PT. Telkom Lembong cabang Bandung menggunakan OpManager dan SolarWinds Orion NPM untuk memonitoring jarigan LAN, MAN dan seluruh jarigan yang terkoneksi dalam ruang lingkup PT. Telkom Lembong Bandung

2. Masalah atau ganguan yang diketahui sehingga jaringan LAN dapat terjaga sehingga proses komunikasi dapat berjalan dengan baik di PT Telkom Lembong Bandung.

3. Maintenance jaringan dengan melakukan monitoring jaringan dapat mengetahui kemungkinan kerusakan yang akan terjadi.

4.2 Saran

1. Perlu penambahan pegawai di bidang IT mengingat kurangnya kuantitas sumber daya manusia yang mengelola jarigan IT pada perusahaan.

2. Perlunya penggantian beberapa perangkat keras vital demi terciptanya kelancaran penggunaaan jaringan untuk beberapa aplikasi yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan.

3. Perlunya pemberanian pendalaman materi bagi mahasiswa khususnya konsentrasi komputer dan informatika tentang jaringan komputer pada penerapannya di hardware dan software.